mohon inputnya...

Started by Hendra Susanto, 14 July 2007, 12:36:25 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dh14n

sesuai hukum karma aja deh..
hidup itu gak ada hadiah ataupun hukuman, yg ada cuma konsekuensi...
jadi terserah yang ngejalani aja..
peace...

Pitu Kecil

Berdagang mahluk hidup dianggap sah2 saja?
gimana kalau gitu saya dagang Manusia (Mahkluk hidup juga kan) ;D
So siapa yang mau saya dagang nih utk dijadikan daging rebus, goreng  :whistle:
Kalau semua dikatakan sah2 saja, kenapa dagang anak orang ditangkap ya :))
Smile Forever :)

K.K.

Berdagang mahluk hidup (untuk dibunuh) memang sebetulnya kurang sesuai dengan mata pencaharian benar. Walau apapun juga alasannya (nafkah, kebutuhan hidup, dsb), tetap saja itu menyetujui "pembunuhan" (dalam pembunuhan, selain melakukan, menganjurkan dan menyetujui juga merupakan hal yang tidak bermanfaat).

Walaupun begitu, bukan berarti menjadi umat Buddha harus ekstrim dan langsung tutup usaha. Ketahui & sadarilah itu sebagai hal yang bertentangan dengan dhamma (, jangan mencari pembenaran) dan bertekad agar di kemudian hari bisa menghindarinya.
Jangan lupa juga banyak berbuat baik (terutama melepas mahluk) supaya bisa memiliki kamma baik yang mendukung.

Pitu Kecil

Iya betul, tapi janganlah pakai kata sah2 saja, tapi usaha agar bisa dihindari _/\_ :lotus: :)
Smile Forever :)

hengki

hen,
Tangan gatal nih mau ngetik buat kasih masukan juga :)
Menurut saya mah kalau memang sudah rejeki kamu, tanpa kamu usaha menjual ikan untuk dikonsumsi pasti kamu akan dapatkan rejeki itu misalnya dengan bekerja atau usaha lain yang lebih aman misal jual sembako, jual baju, jual kosmetik, dll.
Rejeki itu punya mata, tidak akan salah orang.

Kalau orang gak ada hoki, biar dia mau usaha apa aja pasti gagal dan buntu. Tapi kalau orang ada hoki/karma baik, jualan apapun dia pasti laku. Ini kata Bhiksu Wu Thung, salah satu Bhikkhu senior yang saya kagumi dan Beliau sampai sekarang masih hidup, umurnya kira2 90 tahun lebih. Tapi hoki/rejeki diperoleh dari banyak berbuat baik dan meminimalkan perbuatan jahat.

Buat apa sih menjadi orang yang kaya tapi harus mengorbankan makhluk lain termasuk hewan. Hidup di dunia paling lama cuma 80 tahun. Kalau di dunia ini kita salah jalan atau banyak berbuat jahat maka kita harus tebus dengan menderita ribuan tahun di Neraka. Nanti anak cucu kita yang akan menghabiskan harta yang telah kita kumpulkan dengan susah payah dan mereka bertikai karena berebut warisan.
Menurut saya buat apa kita kaya tapi mengorbankan makhluk lain. Lebih baik hidup sederhana tapi hidup kita bermanfaat bagi semua makhluk.

Semoga bisa membuka pikiran kamu :)
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

mince

halo g juga mau ikut bertanya,

kemaren g ada bincang2 dengan teman g mengenai hewan anjing. Dulu kan g ada perihara anjing kecil tapi sudah meninggal. trus teman g nanya kenapa tidak di kawinkan aja biar ada keturunan. trus g bilang kalau ada anak jadi lebih sibuk lagi jadi gk di kawinkan.
Dengan gampangnya teman g bilang yud kalau uda anaknya dijual aja..

Yang saya mau tanyakan apakah hal tersebut melanggar pancasila(dalam agama buddha) dengan menjual anak anjing kepada orang lain biarpun orang yang beli tidak berniat n tidak membunuh anak anjing tersebut? apakah ada kemungkinan timbulnya kamma baru?
Tak lama lagi tubuh ini tidak berkesadaran lagi, digeletakkan di tanah bagaikan sebatang kayu yang tak berguna
(Dhammapada 41)

hengki

Kalau menurut saya sih lebih baik jangan karena kita memisahkan anak dengan orang tuanya dalam hal ini anjing. Kita kan juga gak mau dipisahkan dengan orang tua kita. Kecuali kalau kita tidak bisa mengurusnya dan akan lebih baik kalau orang lain yang mengurusnya sehingga lebih terawat.

Kalau cuma sekedar bisnis saja lebih baik jangan.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Hendra Susanto


Lily W

Quote from: mince on 20 August 2008, 04:52:18 PM
halo g juga mau ikut bertanya,

kemaren g ada bincang2 dengan teman g mengenai hewan anjing. Dulu kan g ada perihara anjing kecil tapi sudah meninggal. trus teman g nanya kenapa tidak di kawinkan aja biar ada keturunan. trus g bilang kalau ada anak jadi lebih sibuk lagi jadi gk di kawinkan.
Dengan gampangnya teman g bilang yud kalau uda anaknya dijual aja..

Yang saya mau tanyakan apakah hal tersebut melanggar pancasila(dalam agama buddha) dengan menjual anak anjing kepada orang lain biarpun orang yang beli tidak berniat n tidak membunuh anak anjing tersebut? apakah ada kemungkinan timbulnya kamma baru?

Termasuk melanggar PANCASILA Buddhis kalo mengambil anak anjing itu tanpa persetujuan Mak nya (mengambil yang tidak diberikan) ....walaupun mak nya ga bisa bicara ...saya rasa pasti dia tidak akan setuju kalo ada yang memisahkan anaknya dengan dia. Kesadaran Binatang sama dengan Kesadaran manusia, hanya binatang tidak bisa bicara.

Nah....."Mengambil yang tidak diberikan"... jelas ini adalah kamma buruk dan kalo ada kondisi yang tepat maka ia akan berbuah.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

andry

Termasuk melanggar PANCASILA Buddhis kalo mengambil anak anjing itu tanpa persetujuan Mak nya (mengambil yang tidak diberikan) ....walaupun mak nya ga bisa bicara ...saya rasa pasti dia tidak akan setuju kalo ada yang memisahkan anaknya dengan dia. Kesadaran Binatang sama dengan Kesadaran manusia, hanya binatang tidak bisa bicara.

andry: saya panjangkan ceritane.. biar rame.. hahaha
kalau gitu telur ayam juga gitu dong cie?? ;D
Samma Vayama

Hendra Susanto


K.K.

Ada kisah ketika sepasang suami istri terdampar di satu pulau, setiap hari mereka mengambil telur burung bahkan membunuh burung2 itu untuk dimakan, tanpa penyesalan sedikitpun. Akibatnya, dalam suatu kehidupan mereka tidak memiliki anak.

Untuk ayam peternakan, intinya sama saja dengan yang lain. Mereka dipaksa untuk menuruti kemauan manusia (entah bertelur, membantu membajak, menghasilkan susu, dll).

Sariputta

Quote from: Hendra Susanto on 14 July 2007, 12:36:25 AM
salah satu point dlm Delapan Jalan Utama (Jalan Utama Beruas Delapan)
point 5. Pencaharian Benar (sammä-ajiva)
   Lima pencaharian salah harus dihindari (M. 117), yaitu :
   a. Penipuan
   b. Ketidak-setiaan
   c. Penujuman
   d. Kecurangan
   e. Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)

Di samping itu seorang siswa harus pula menghindari lima macam perdagangan , yaitu :
   a. Berdagang alat senjata
   b. Berdagang mahluk hidup
   c. Berdagang daging (atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan mahluk-mahluk hidup)
   d. Berdagang minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan
   e. Berdagang racun.

pertanyaannya:
klo ada umat budhist yg mempunyai tambak ikan air tawar yg sdh pasti dijual utk konsumsi manusia, gmn pendapat saudara2 sekalian mengenai hal tsb????

Kalau menurut gua sih, kalau orangnya sudah menyadari kalau itu tidak baik maka sebaiknya hindari ini kan termasuk pelatihan untuk menghindari perbuatan/pekerjaan yang salah, bisa ganti usaha yang lain, tapi kalau memang orangnya tidak menyadari dan santai2 saja ya ngak apa-apa minimal cetana bukan sengaja untuk membunuhkan.

hengki

Bro,
Hukum karma itu berlaku untuk semua orang baik yg percaya maupun yg tidak percaya Hukum Karma, baik yg mengetahui atau tidak mengetahui Hukum Karma.Jadi tidak ada pengecualian atau dispensasi atau mencari2 alasan.

Makanya sangat beruntung kita bisa bertemu dengan Buddha Dharma, Percaya dan Menjalankannya. Itu semua bukan terjadi secara kebetulan tapi berkat kebajikan2 yang telah kita tanam di kehidupan2 sebelumnya selama ber kalpa2. Karena itu Praktekkan dan Sebarkanlah Buddha Dharma agar semakin banyak orang yg berjodoh dengan Buddha Dharma
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

gajeboh angek

Quote from: hengki on 05 September 2008, 01:46:35 PM
Bro,
Hukum karma itu berlaku untuk semua orang baik yg percaya maupun yg tidak percaya Hukum Karma, baik yg mengetahui atau tidak mengetahui Hukum Karma.Jadi tidak ada pengecualian atau dispensasi atau mencari2 alasan.

Makanya sangat beruntung kita bisa bertemu dengan Buddha Dharma, Percaya dan Menjalankannya. Itu semua bukan terjadi secara kebetulan tapi berkat kebajikan2 yang telah kita tanam di kehidupan2 sebelumnya selama ber kalpa2. Karena itu Praktekkan dan Sebarkanlah Buddha Dharma agar semakin banyak orang yg berjodoh dengan Buddha Dharma


Wah, setujuuuuuuuuuuu. Mau GRP tapi belon 720 jam.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days