Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: Hikoza83 on 07 December 2007, 01:23:20 PM

Title: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hikoza83 on 07 December 2007, 01:23:20 PM
Suatu hari, Sinha, seorang tentara, mengunjungi Guru Buddha dan mengatakan, "O Bhagava, saya adalah seorang tentara yang ditunjuk oleh raja untuk menegakkan hukum dan berperang. Guru Buddha mengajarkan cinta kasih yang universal, kebaikan, dan kasih sayang untuk makhluk yang menderita. Apakah Buddha mengizinkan pemberian hukuman untuk para penjahat? Dan juga, apakah Buddha menyatakan bahwa berperang demi melindungi rumah, istri, anak-anak, dan harta kita adalah salah? Apakah Buddha mengajarkan agar kita menyerahkan diri sepenuhnya? Apakah saya harus menderita dengan melakukan apa yang disenangi oleh para pelaku kejahatan dan memberikan secara patuh kepadanya yang mengancam akan mengambil secara paksa apa yang menjadi milik saya? Apakah Buddha menetapkan bahwa semua perselisihan termasuk berperang demi alas an-alasan yang pantas seharusnya dilarang?"

Buddha menjawab, "Mereka yang pantas dihukum harus dihukum. Dan mereka yang pantas ditolong wajib ditolong. Tidak melukai makhluk hidup apapun, tetapi harus adil, penuh dengan cinta dan kebaikan."  Keputusan ini tidaklah bertentangan karena orang yang dihukum atas kejahatannya akan menderita atas lukanya bukan karena niat jahat sang hakim namun dikarenakan oleh tindakan jahatnya itu sendiri. Tindakan jahat itu sendiri yang telah mengakibatkan luka yang diberikan oleh sang penegak hukum. Jika seorang hakim memberikan hukuman, dia seharusnya tidak menyimpan rasa benci di hatinya. Jika seorang pembunuh dieksekusi mati, dia seharusnya menyadari bahwa hukumannya itu adalah akibat perbuatannya sendiri.

Dengan pemahaman ini, dia tidak perlu lagi meratapi nasibnya tetapi dapat menenangkan pikirannya. Guru Buddha melanjutkan, "Buddha mengajarkan bahwa segala perang di mana terjadi pembantaian terhadap saudara-saudara sendiri adalah sangat disayangkan sekali. Akan tetapi, Buddha tidak mengajarkan bahwa mereka yang terlibat perang untuk memelihara perdamaian dan ketentraman, setelah menggunakan berbagai cara untuk menghindari konflik, adalah pantas disalahkan."
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hikoza83 on 07 December 2007, 01:24:00 PM
"Perjuangan tetap harus ada, karena pada hakikatnya hidup adalah perjuangan. Tetapi pastikan bahwa engkau tidak berjuang demi kepentingan pribadi hingga menentang kebenaran dan keadilan. Seseorang yang berjuang demi kepentingan pribadi untuk membesarkan dirinya sendiri atau memiliki kekuasaan atau kaya atau terkenal, tidak akan mendapatkan penghargaan. Tetapi, dia yang berjuang demi perdamaian dan kebenaran akan memperoleh penghargaan besar; bahkan kekalahannya akan dianggap sebagai kemenangan."

"Kemudian Sinha, jika seseorang pergi berperang bahkan untuk alasan yang pantas, dia harus siap-siap untuk dibunuh musuhnya karena kematian adalah bagian dari resiko seorang prajurit. Dan jika karmanya itu mengikutinya, dia tidak memiliki alasan apapun untuk mengeluh. Tetapi jika dia yang menang, keberhasilannya akan dianggap besar, tetapi tidak peduli sebesar apapun itu, roda kehidupan akan berputar kembali dan membawa hidupnya hancur lebur seperti debu. Akan tetapi, apabila dia mampu berkompromi dengan dirinya sendiri dan melenyapkan semua kebencian di hatinya, dan jika dia dapat mengangkat musuhnya yang tertindas dan mengatakan pada mereka, 'Marilah berdamai dan biarlah kita menjadi saudara,' maka dia akan memperoleh kemenangan yang bukan keberhasilan sementara; dikarenakan buah kemenangan ini akan bertahan selamanya."

"Seorang jenderal yang berhasil adalah seorang pemenang, Sinha, tetapi dia yang menaklukkan diri sendiri adalah pemenang sejati. Ajaran penaklukkan diri sendiri ini, Sinha, tidaklah diajarkan untuk menghancurkan kehidupan orang lain, tetapi untuk melindungi mereka. Seseorang yang telah menaklukkan dirinya sendiri akan lebih siap menghadapi hidup, mengukir keberhasilan, dan meraih kemenangan daripada seseorang yang diperbudak diri sendiri. Seseorang yang pikirannya terbebas dari ilusi keakuan, akan lebih mampu bertahan dan tidak terjatuh dalam pertempuran hidup. Dia, yang tujuannya penuh kebenaran dan keadilan, tidak akan menemui kegagalan. Dia akan berhasil dalam usahanya dan keberhasilannya akan bertahan. Dia yang memiliki cinta akan kebenaran dalam hatinya akan hidup terus dan tidak akan menderita. Jadi, berjuanglah dengan berani dan bijaksana. Kemudian, engkau akan menjadi prajurit pembela kebenaran."

Tidak ada keadilan dalam peperangan atau kekerasan. Ketika kita yang menyatakan perang, kita membenarkannya; namun ketika pihak lain menyatakan perang, kita menganggap itu tidak adil. Selanjutnya, siapa sebenarnya yang dapat membenarkan perang? Orang seharusnya tidak mengikuti hukum rimba untuk mengatasi masalah manusia.

Diterjemahkan dari:
Dhammanada, K. Sri, 2002, What Buddhist Believe?, 4th Ed., pp. 385-387, Buddhist Missionary Society Malaysia, Kuala Lumpur
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: GiNong on 07 December 2007, 02:41:02 PM
Boleh2
wkkwkwkwkwkwkkw
tapi tentara yang baik hati
kwkwkwk
;D ;D
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: mei_lee on 08 December 2007, 11:43:08 AM
tentara na gak boleh bunuh orang hahaha ^^V
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hikoza83 on 08 December 2007, 12:22:37 PM
Quote from: mei_lee on 08 December 2007, 11:43:08 AM
tentara na gak boleh bunuh orang hahaha ^^V

bertanggung jawab atas apa yg diperbuat.
jangan menyalahkan pihak lain, kalau mengalami hal yang tidak menyenangkan.
bertindak aktif, menghukum yang harus dihukum,
menolong yang wajib ditolong.
dan yang paling penting : Menaklukkan Diri Sendiri!

pisau adalah alat berbahaya kalau dipakai untuk membunuh/melukai/mengancam orang lain,
tapi kalo pisau dilarang dipakai sama sekali, gimana caranya kita memotong buah ato tumis sayur? ;D

music on.
Jagalah hati, jangan kau nodai...   :x
Jagalah hati, pelita hidup ini... :lotus:
music off.
_/\_


By : Zen
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: mei_lee on 09 December 2007, 08:46:18 PM
aduh2 perumpamaan hizoka terlalu berat.. mei gak ngerti :P intina gak boleh ngebunuh tp ntr malah di bunh yak.. jd gmn dunk kalo jd tentara >,<
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hikoza83 on 10 December 2007, 06:28:32 PM
Quote from: mei_lee on 09 December 2007, 08:46:18 PM
aduh2 perumpamaan hizoka terlalu berat.. mei gak ngerti :P intina gak boleh ngebunuh tp ntr malah di bunh yak.. jd gmn dunk kalo jd tentara >,<

tiap kasus ya belum tentu sama penyelesaiannya.
emangnya mei lee mau jadi tentara ya? koq nanya2? :)

intinya :
kalo bisa jangan jadi tentara.
kalo emang baru jadi tentara, ya coba cari pekerjaan lain yang tidak merugikan makhluk lain.
kalo ga isa apa2 selain jadi tentara, ya jadilah tentara yang baik. menghukum yang harus dihukum,
menolong yang wajib ditolong. menjaga perdamaian untuk semuanya.

ya, kalo terpaksa ikut maju ke medan perang... ya inget2 aja, hukum karma.
jangan membenci orang lain kalo suatu saat tubuhnya kena peluru dan pindah alam laen. ;D

biasanya kalo jd tentara yang dikejar, pangkat dan reputasi...
Sang Buddha beri nasehat : kemenangan yang diperoleh dari membunuh dan menaklukkan musuh sifatnya hanya sementara. Pemenang sejati yaitu orang yang telah menaklukkan diri sendiri. Berjuanglah dengan berani dan bijaksana, cinta akan kebenaran dalam hatinya.

Quote"Perjuangan tetap harus ada, karena pada hakikatnya hidup adalah perjuangan. Tetapi pastikan bahwa engkau tidak berjuang demi kepentingan pribadi hingga menentang kebenaran dan keadilan. Seseorang yang berjuang demi kepentingan pribadi untuk membesarkan dirinya sendiri atau memiliki kekuasaan atau kaya atau terkenal, tidak akan mendapatkan penghargaan. Tetapi, dia yang berjuang demi perdamaian dan kebenaran akan memperoleh penghargaan besar; bahkan kekalahannya akan dianggap sebagai kemenangan."

"Kemudian Sinha, jika seseorang pergi berperang bahkan untuk alasan yang pantas, dia harus siap-siap untuk dibunuh musuhnya karena kematian adalah bagian dari resiko seorang prajurit. Dan jika karmanya itu mengikutinya, dia tidak memiliki alasan apapun untuk mengeluh. Tetapi jika dia yang menang, keberhasilannya akan dianggap besar, tetapi tidak peduli sebesar apapun itu, roda kehidupan akan berputar kembali dan membawa hidupnya hancur lebur seperti debu. Akan tetapi, apabila dia mampu berkompromi dengan dirinya sendiri dan melenyapkan semua kebencian di hatinya, dan jika dia dapat mengangkat musuhnya yang tertindas dan mengatakan pada mereka, 'Marilah berdamai dan biarlah kita menjadi saudara,' maka dia akan memperoleh kemenangan yang bukan keberhasilan sementara; dikarenakan buah kemenangan ini akan bertahan selamanya."

"Seorang jenderal yang berhasil adalah seorang pemenang, Sinha, tetapi dia yang menaklukkan diri sendiri adalah pemenang sejati. Ajaran penaklukkan diri sendiri ini, Sinha, tidaklah diajarkan untuk menghancurkan kehidupan orang lain, tetapi untuk melindungi mereka. Seseorang yang telah menaklukkan dirinya sendiri akan lebih siap menghadapi hidup, mengukir keberhasilan, dan meraih kemenangan daripada seseorang yang diperbudak diri sendiri. Seseorang yang pikirannya terbebas dari ilusi keakuan, akan lebih mampu bertahan dan tidak terjatuh dalam pertempuran hidup. Dia, yang tujuannya penuh kebenaran dan keadilan, tidak akan menemui kegagalan. Dia akan berhasil dalam usahanya dan keberhasilannya akan bertahan. Dia yang memiliki cinta akan kebenaran dalam hatinya akan hidup terus dan tidak akan menderita. Jadi, berjuanglah dengan berani dan bijaksana. Kemudian, engkau akan menjadi prajurit pembela kebenaran."
kalo ada yg belum jelas, baca aja lagi dari awal ya. :)
_/\_



By : Zen

Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Kokuzo on 10 December 2007, 09:04:13 PM
QuotePemenang sejati yaitu orang yang telah menaklukkan diri sendiri. Berjuanglah dengan berani dan bijaksana, cinta akan kebenaran dalam hatinya.

wheeeeeeeeeeee.......................................  ^:)^
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 December 2007, 08:48:59 PM
Lihat juga Yodhajiva Sutta : http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn42/sn42.003.than.html (http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn42/sn42.003.than.html)
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: kosdi on 12 December 2007, 05:12:41 PM
niat waktu melakukannya teman. sekali lagi NIAT yang menentukan itu baik ato buruk :)
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: bond on 14 December 2007, 02:05:38 PM
bagus nih artikelnya, menjawab kebuntuan.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: siaocing29 on 31 May 2010, 07:22:40 PM
 _/\_
Tripitaka Tertulis Tidak bole menjual Senapan kan?
ada di Anguttara Nikaya.
mengapa tidak bole?
Sila Buddha : JANGAN MEMBUNUH
BUDDHA itu TZE BEI or Welas Asih and MENGALAH untuk menang!!
Sifat Buddha: Hati Bersih
                       Mengalah

REMEMBER!!
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: marcedes on 31 May 2010, 08:50:33 PM
kita memang disarankan untuk tidak menjual senapan...seperti senapan berburu atau sebagainya,..
tapi pembuat senapan juga bukan harus disalahkan, karena mereka membuat senapan guna melindungi diri dari serangan luar...
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: J.W on 31 May 2010, 09:11:08 PM
Quote from: siaocing29 on 31 May 2010, 07:22:40 PM
_/\_
Tripitaka Tertulis Tidak bole menjual Senapan kan?
ada di Anguttara Nikaya.
mengapa tidak bole?
Sila Buddha : JANGAN MEMBUNUH
BUDDHA itu TZE BEI or Welas Asih and MENGALAH untuk menang!!
Sifat Buddha: Hati Bersih
                       Mengalah


REMEMBER!!


Sila pertama itu : aku bertekad melatih diri untuk tidak membunuh..

Walaupun begitu, bukan berarti ketika kita terancam bahaya lantas hanya duduk bersila menanti mati konyol..
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr.Jhonz on 31 May 2010, 09:30:47 PM
Bagaimana dgn kasus membunuh demi mempertahankan hidup?
*ingat kasus 98,dimana sejumlah massa masuk,mendobrak rumah untuk menjarah dan membunuh/memperkosa penghuni rumah.
jika kita di kondisikan demikian,mana yg lebih bijak memegang pisau atau buku paritta?

**maaf,bukan bermaksud membuka luka lama_/\_
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: kullatiro on 31 May 2010, 10:01:59 PM
aku rasa bukan untuk melukai mereka tapi untuk menghentikan kejahatan yang akan/sedang mereka perbuat jadi belum tentu membunuh mereka. bila mereka terluka atau terbunuh dalam usaha mempertahan kan dan melindungi kehidupan kita dan keluarga kita dan ketika kita berusaha menghentikan kejahatan mereka itu artinya kamma buruk mereka berbuah asal tidak ada kebencian dalam hati dan pengertian benar maka apa yang kita tanggung kemudian tidak lah berat sekali.  bila di lihat dari sudut pandang tertentu  memang perbedaannya  tipis sekali  jadi berhati hati untuk tidak terhanyut oleh suasana (manusia biasa belum tentu bisa karena membutuhkan ketenangan dalam bertindak dan kebajikan dalam berbuat dan tidak mudah untuk mengontrol rasa amarah, ketakutan, dan bermacam macam emosi yang bergolak pada waktunya, untuk ini kita harus melatih diri kita sampai pada tingkat tertentu) .

wel kenapa bisa berbicara seperti ini bisa lihat dalam jurnal pribadi ku ada ceritanya tidaklah mudah mengontrol atau mengendalikan diri kita yang merasa sakit, penuh rasa amarah dan penuh kebencian.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 31 May 2010, 10:39:14 PM
Bolehkah umat Buddha menjadi tentara? Tentu saja boleh. Kalau tidak boleh, semua negara yang mayoritas rakyatnya adalah Buddhis pasti sudah habis diserang negara penjajah. 
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 31 May 2010, 10:54:11 PM
Quote from: Mr.Jhonz on 31 May 2010, 09:30:47 PM
Bagaimana dgn kasus membunuh demi mempertahankan hidup?
*ingat kasus 98,dimana sejumlah massa masuk,mendobrak rumah untuk menjarah dan membunuh/memperkosa penghuni rumah.
jika kita di kondisikan demikian,mana yg lebih bijak memegang pisau atau buku paritta?

**maaf,bukan bermaksud membuka luka lama_/\_

Kalau ingin konsisten dalam pengembangan spiritual, sebaiknya memang tidak melakukan pelanggaran sila untuk bertahan hidup. Kalau ingin mempertahankan hidup, melakukan pelanggaran sila dalam kondisi itu masih bisa ditolerir.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 31 May 2010, 10:59:11 PM
sebaiknya memang konsisten. tapi pada suatu kesempatan sang buddha mengatakan sesuatu yang intinya adalah bahwa berperang jika tidak ada jalan lain adalah sesuatu yang tidak apa2. sori lupa source suttanya. demikian pula jika seorang ibu memakan anaknya jika tanpa niat jahat maka tidak bersalah.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 31 May 2010, 11:01:53 PM
Quote from: Mr.Jhonz on 31 May 2010, 09:30:47 PM
Bagaimana dgn kasus membunuh demi mempertahankan hidup?
*ingat kasus 98,dimana sejumlah massa masuk,mendobrak rumah untuk menjarah dan membunuh/memperkosa penghuni rumah.
jika kita di kondisikan demikian,mana yg lebih bijak memegang pisau atau buku paritta?

**maaf,bukan bermaksud membuka luka lama_/\_

Di sini pernah terjadi kerusuhan, sebelum kerusuhan masuk ke Desa kami, Seorang bapak memimpin semua warga untuk menjaga desa agar tidak dijarah perampok. Suasana menjadi sangat tegang. Setiap keluarga diberi sebatang gagang cangkul agar bisa menjaga diri. Siang dan malam warga bekerja sama dengan polisi untuk bergantian menjaga keamanan desa. Saat para perampok sudah mendekat desa kami mereka menjadi tidak berani masuk ke desa kami karena dijaga dengan ketat. Tetapi nasibnya malang bagi desa lain yang pertahanannya kurang. Barang barang dijarah, pemilik rumah dipukul sampai babak belur. Hanya daerah kami aja yang termasuk arena paling aman. Pada akhir kerusuhan, Di desa kami hanya tercuri satu karung beras saja.

Bagaimana dalam pandangan Buddhis? Buddha mengajarjan kasih, jadi bagaimana sikap kita harus menghadapi masalah ini? Apakah kita harus menghindari pembunuhan? Apakah kita harus mengungsi? Atau sembunyi ke hutan?

Disini memberi kita satu pelajaran, kita menjaga Desa dan bersiap berperang bahkan membunuh para penjahat, itu bukan berarti kita melakukan kejahatan. Tetapi kami sedang menjaga keamanan dan melindungi keluarga kami dari kekerasan.

Tetapi jika kita tidak melawan dan menyebabkan orang lain membunuh kita, bearti kita sendiri telah menciptakan pembunuhan juga karena memberi kesempatan kepada orang lain melakukan perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan. Dengan adanya pertahanan tersebut, maka kekerasan ataupun kejahatan kemungkinan bisa kita hindari. Jika kekerasan berhasil kita hentikan, Bukankah dengan demikian kita juga telah menciptakan kondisi mencegah penjahat untuk  melakukan kejahatan.
_/\_

Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 31 May 2010, 11:03:08 PM
mr. pao, demikianlah niat kita jika memang harus berperang, jika tidak ada jalan lain.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 31 May 2010, 11:21:07 PM
Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 31 May 2010, 10:59:11 PM
sebaiknya memang konsisten. tapi pada suatu kesempatan sang buddha mengatakan sesuatu yang intinya adalah bahwa berperang jika tidak ada jalan lain adalah sesuatu yang tidak apa2. sori lupa source suttanya. demikian pula jika seorang ibu memakan anaknya jika tanpa niat jahat maka tidak bersalah.

Setuju. Makanya sila pertama bagi perumah-tangga berbunyi: "...berlatih untuk menghindari pembunuhan..."; bukan: "...dilarang membunuh...".

Mengenai analogi "ibu (orangtua) memakan anaknya", seingat saya ini adalah perumpamaan tentang memakan daging dengan tanpa niat membunuh.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Adhitthana on 02 June 2010, 01:47:44 AM
Ketika Suku Sakya di serang oleh raja sapa?? (lupa :hammer:) ......
Suku Sakya tidak melawan padahal pada zamannya suku Sakya terkenal sebgai prajuit yg handal memanah ......
akhirnya sebagian besar suku Sakya di bantai .....  :'(

Dalam perjalanan sejarah selanjutnya perkembangan agama Buddha memang tidak pernah melawan ketika di serang ......
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 02 June 2010, 01:51:32 AM
Quote from: Virya on 02 June 2010, 01:47:44 AM
Ketika Suku Sakya di serang oleh raja sapa?? (lupa :hammer:) ......
Suku Sakya tidak melawan padahal pada zamannya suku Sakya terkenal sebgai prajuit yg handal memanah ......
akhirnya sebagian besar suku Sakya di bantai .....  :'(

Dalam perjalanan sejarah selanjutnya perkembangan agama Buddha memang tidak pernah melawan ketika di serang ......

Diserang oleh pasukan dari Raja Vidudabha... :)

Prajurit Sakya tidak melawan karena mereka semua sudah mencapai tataran-tataran kesucian, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk melakukan pelanggaran sila (sila pertama).
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: tuwino gunawan on 02 June 2010, 08:47:05 AM
tentara boleh menjadi umat buddha, tapi umat buddha belum tentu cocok menjadi tentara. Konsekuensi tentara adalah maju ke medan perang yg berarti bisa melakukan pembunuhan. Jadi sangat tergantung pd kebijaksanaan kita.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hasan Teguh on 02 June 2010, 09:13:53 AM
Yang jelas, Bhikkhu dianjurkan belajar kungfu Shaolin, bukan ?  ^-^
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 02 June 2010, 09:49:14 AM
Quote from: tuwino gunawan on 02 June 2010, 08:47:05 AM
tentara boleh menjadi umat buddha, tapi umat buddha belum tentu cocok menjadi tentara. Konsekuensi tentara adalah maju ke medan perang yg berarti bisa melakukan pembunuhan. Jadi sangat tergantung pd kebijaksanaan kita.

"Tentara yang menjadi umat Buddha" dan "umat Buddha yang menjadi tentara" sama saja bisa ikut maju ke medan perang.


Quote from: Hasan Teguh on 02 June 2010, 09:13:53 AM
Yang jelas, Bhikkhu dianjurkan belajar kungfu Shaolin, bukan ?  ^-^

Bhikkhu tidak dianjurkan untuk belajar kungfu. Justru seorang bhikkhu harus melepaskan senjata dan kekerasan.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: tuwino gunawan on 02 June 2010, 09:51:50 AM
bhikku belajar kungfu?? Sdr. Hasan kebanyakan nonton film kaleee...
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hasan Teguh on 02 June 2010, 10:06:23 AM
Quote from: tuwino gunawan on 02 June 2010, 09:51:50 AM
bhikku belajar kungfu?? Sdr. Hasan kebanyakan nonton film kaleee...
Kungfu Shaolin diciptakan oleh Bodhidharma dan itu dikhususkan untuk Bhikkhu saat itu.  ;D
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: tuwino gunawan on 02 June 2010, 11:15:21 AM
oh yah?? Baru tahu kungfu shaolin created by bodhidharma. Ada source nya kgk?
Anyway thanx atas info nya. Tambah wawasan gw.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: marcedes on 02 June 2010, 12:53:40 PM
Quote from: JW. Jinaraga on 31 May 2010, 09:11:08 PM
Quote from: siaocing29 on 31 May 2010, 07:22:40 PM
_/\_
Tripitaka Tertulis Tidak bole menjual Senapan kan?
ada di Anguttara Nikaya.
mengapa tidak bole?
Sila Buddha : JANGAN MEMBUNUH
BUDDHA itu TZE BEI or Welas Asih and MENGALAH untuk menang!!
Sifat Buddha: Hati Bersih
                       Mengalah


REMEMBER!!


Sila pertama itu : aku bertekad melatih diri untuk tidak membunuh..

Walaupun begitu, bukan berarti ketika kita terancam bahaya lantas hanya duduk bersila menanti mati konyol..
aku rasa tergantung status..kalau umat awam sih membela diri masih bisa...tp kalau umat kelas tinggi kek bikkhu yah pasrah saja..

bro hasan kungfu shaolin itu tidak diciptakan oleh bodhidharma....dan lagi memang sudah banyak tradisi buddha bercampur aduk....
dalam tradisi Theravada para biksu berlari saja tidak boleh...apalagi pukul kiri pukul kanan...
sedangkan dalam tradisi mahayana memperbolehkan hal itu....wajar saja karena memang shaolin punya sejarah panjang...

tapi sangat unik di masa sekarang ini...banyak para siswa dari amerika dari pada belajar bahasa mandarin di sekolah seperti beijing atau xia men...
mereka lebih pilih ke shaolin belajar wu shu sambil belajar bahasa mandarin + belajar kultur budaya...

tp sy tidak pernah melihat biksu shaolin menghajar seseorang di kehidupan nyata selain di film...hahaha

selain itu di korea juga sudah bisa anda hidup sebagai biksu selama 3 hari sebagai mencoba kulturbudaya sana....di haruskan bangun jam 3 pagi dan sembahyang berdiri kemudian namsakara sebanyak 108x....
toh warga singapura saja baru 8x sudah kelelahan dan memilih jadi penonton...hahaha
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: pemula on 02 June 2010, 01:04:02 PM
Apa jadi tentara saat kini salah y?
Apa jadi manusia, bisa selalu benar?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 02 June 2010, 02:30:55 PM
Quote from: marcedes on 02 June 2010, 12:53:40 PM

aku rasa tergantung status..kalau umat awam sih membela diri masih bisa...tp kalau umat kelas tinggi kek bikkhu yah pasrah saja..


Bro, untuk mempertahankan kemurnian sila atau vinaya, pada saat bhikku ataupun masyarakat dalam situasi terancam nyawanya, sebenarnya mereka tidak perlu pasrah, bhikkhu bisa melepas jubah seketika juga dan memegang tongkat untuk melawan penjahat dengan demikian mereka telah membela dirinya, masyarakat dan negara serta mempertahankan dharma dan vinaya.

_/\_
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hasan Teguh on 02 June 2010, 02:48:50 PM
Quote from: Mr. pao on 02 June 2010, 02:30:55 PM
Bro, untuk mempertahankan kemurnian sila atau vinaya, pada saat bhikku ataupun masyarakat dalam situasi terancam nyawanya, sebenarnya mereka tidak perlu pasrah, bhikkhu bisa melepas jubah seketika juga dan memegang tongkat untuk melawan penjahat dengan demikian mereka telah membela dirinya, masyarakat dan negara serta mempertahankan dharma dan vinaya.

_/\_
Menurut Anda, kesabaran Bhikkhu itu juga ada batasnya ?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 02 June 2010, 03:45:45 PM
Quote from: Hasan Teguh on 02 June 2010, 02:48:50 PM
Menurut Anda, kesabaran Bhikkhu itu juga ada batasnya ?

Bukan kesabaran yang diutamakan pada situasi itu, tapi kebijaksanaan yang berperan.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 02 June 2010, 05:24:32 PM
Quote from: Mr. pao on 02 June 2010, 02:30:55 PM
Bro, untuk mempertahankan kemurnian sila atau vinaya, pada saat bhikku ataupun masyarakat dalam situasi terancam nyawanya, sebenarnya mereka tidak perlu pasrah, bhikkhu bisa melepas jubah seketika juga dan memegang tongkat untuk melawan penjahat dengan demikian mereka telah membela dirinya, masyarakat dan negara serta mempertahankan dharma dan vinaya.

_/\_

Bro Mr. pao, apakah menurut Anda seorang bhikkhu boleh melakukan kekerasan setelah jubahnya dilepas?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: fabian c on 02 June 2010, 08:17:44 PM
Teman-teman sekalian Tentara adalah profesi, pernyataan tentara adalah profesi yang salah atau tentara adlah profesi yang benar hanya menjadi bahan perdebatan belaka.
Dalam hal ini yang paling penting direnungkan adalah konsekuensi menjadi tentara (maksudnya karmanya).

Untuk mengetahui konsekuensi menjadi tentara menurut Sang Buddha bisa dibaca di Yodhajiva sutta:

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn42/sn42.003.than.html

Hal yang menarik lain di Sutta ini Sang Buddha menegaskan bahayanya memiliki pandangan salah, yaitu: terlahir di alam neraka atau terlahir di alam hewan

_/\_
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 02 June 2010, 09:34:41 PM
menariknya sutta itu paralel dengan talaputta sutta.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: marcedes on 02 June 2010, 10:43:06 PM
Quote from: Mr. pao on 02 June 2010, 02:30:55 PM
Quote from: marcedes on 02 June 2010, 12:53:40 PM

aku rasa tergantung status..kalau umat awam sih membela diri masih bisa...tp kalau umat kelas tinggi kek bikkhu yah pasrah saja..


Bro, untuk mempertahankan kemurnian sila atau vinaya, pada saat bhikku ataupun masyarakat dalam situasi terancam nyawanya, sebenarnya mereka tidak perlu pasrah, bhikkhu bisa melepas jubah seketika juga dan memegang tongkat untuk melawan penjahat dengan demikian mereka telah membela dirinya, masyarakat dan negara serta mempertahankan dharma dan vinaya.

_/\_
wah maap saja kita tidak sepaham.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 02 June 2010, 10:58:00 PM
Quote from: upasaka on 02 June 2010, 05:24:32 PM
Quote from: Mr. pao on 02 June 2010, 02:30:55 PM
Bro, untuk mempertahankan kemurnian sila atau vinaya, pada saat bhikku ataupun masyarakat dalam situasi terancam nyawanya, sebenarnya mereka tidak perlu pasrah, bhikkhu bisa melepas jubah seketika juga dan memegang tongkat untuk melawan penjahat dengan demikian mereka telah membela dirinya, masyarakat dan negara serta mempertahankan dharma dan vinaya.

_/\_

Bro Mr. pao, apakah menurut Anda seorang bhikkhu boleh melakukan kekerasan setelah jubahnya dilepas?
Lepas jubah dalam arti "tidak menjadi bhikkhu lagi" maka dia boleh melakukan pertahanan dengan tujuan membela yang benar. Jika dia memiliki kemampuan lain tentu saja tanpa lepas jubah dia bisa dengan caranya yang tidak melanggar vinaya menyelesaikan masalah.

Tapi kalo jubahnya dilepas hanya mau melakukan hobinya "menyiksa" makluk lain, dan setelah melakukan kekerasan lalu memakai jubahnya kembali, tentu kasusnya udah berbeda.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 02 June 2010, 11:02:46 PM
Quote from: marcedes on 02 June 2010, 10:43:06 PM
wah maap saja kita tidak sepaham.

It's ok. Dalam diskusi tidak mengharuskan semuanya sepaham dengan kita.
Adanya perbedaan diantara kita maka akan membuat orang lain lebih rajin mencarai kebenaran =)) =)) =))
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Adhitthana on 02 June 2010, 11:45:34 PM
Quote from: Mr. pao on 02 June 2010, 02:30:55 PM
Quote from: marcedes on 02 June 2010, 12:53:40 PM

aku rasa tergantung status..kalau umat awam sih membela diri masih bisa...tp kalau umat kelas tinggi kek bikkhu yah pasrah saja..


Bro, untuk mempertahankan kemurnian sila atau vinaya, pada saat bhikku ataupun masyarakat dalam situasi terancam nyawanya, sebenarnya mereka tidak perlu pasrah, bhikkhu bisa melepas jubah seketika juga dan memegang tongkat untuk melawan penjahat dengan demikian mereka telah membela dirinya, masyarakat dan negara serta mempertahankan dharma dan vinaya.

_/\_
Gw gak yakin ...... Para Bhikkhu yg sudah puluhan tahun memegang sila dan vinaya
tiba-tiba bisa melepas jubah kemudian melawan sambil menbawa senjata/tongkat  ......
Gw yakin seyakin-yakinnya .... Para Bhikkhu tetap memakai jubah beserta cinta kasih-NYa  _/\_
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 09:40:13 AM
Quote from: Mr. pao on 02 June 2010, 10:58:00 PM
Lepas jubah dalam arti "tidak menjadi bhikkhu lagi" maka dia boleh melakukan pertahanan dengan tujuan membela yang benar. Jika dia memiliki kemampuan lain tentu saja tanpa lepas jubah dia bisa dengan caranya yang tidak melanggar vinaya menyelesaikan masalah.

Tapi kalo jubahnya dilepas hanya mau melakukan hobinya "menyiksa" makluk lain, dan setelah melakukan kekerasan lalu memakai jubahnya kembali, tentu kasusnya udah berbeda.

Ketika seseorang menjadi bhikkhu, tujuan hidupnya adalah menjalankan Dhamma guna merealisasi penghidupan suci. Seorang bhikkhu tidak lagi mengurusi hal-hal duniawi, namun bukan berarti seorang bhikkhu tidak boleh menolong orang lain.

Bila seorang bhikkhu "melepas jubah" dan menjadi seorang umat awam, kemudian ikut berperang; maka bhikkhu tersebut sebenarnya tidak fokus pada tujuan kebhikkhuannya. Saya sendiri ragu apakah boleh bila seorang bhikkhu "lepas jubah" kemudian ikut berperang, kemudian ingin "memakai jubah" lagi...
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 10:07:45 AM
Quote from: Virya on 02 June 2010, 11:45:34 PM
Quote from: Mr. pao on 02 June 2010, 02:30:55 PM
Quote from: marcedes on 02 June 2010, 12:53:40 PM

aku rasa tergantung status..kalau umat awam sih membela diri masih bisa...tp kalau umat kelas tinggi kek bikkhu yah pasrah saja..


Bro, untuk mempertahankan kemurnian sila atau vinaya, pada saat bhikku ataupun masyarakat dalam situasi terancam nyawanya, sebenarnya mereka tidak perlu pasrah, bhikkhu bisa melepas jubah seketika juga dan memegang tongkat untuk melawan penjahat dengan demikian mereka telah membela dirinya, masyarakat dan negara serta mempertahankan dharma dan vinaya.

_/\_
Gw gak yakin ...... Para Bhikkhu yg sudah puluhan tahun memegang sila dan vinaya
tiba-tiba bisa melepas jubah kemudian melawan sambil menbawa senjata/tongkat  ......
Gw yakin seyakin-yakinnya .... Para Bhikkhu tetap memakai jubah beserta cinta kasih-NYa  _/\_
Kalo masi bisa menghindar, gw juga percaya bhikku tersebut tidak akan melepas jubahnya.
Mungkin dia akan menggunakan cara yang damai menyelesaikan masalah.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 10:14:26 AM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 09:40:13 AM
Bila seorang bhikkhu "melepas jubah" dan menjadi seorang umat awam, kemudian ikut berperang; maka bhikkhu tersebut sebenarnya tidak fokus pada tujuan kebhikkhuannya. Saya sendiri ragu apakah boleh bila seorang bhikkhu "lepas jubah" kemudian ikut berperang, kemudian ingin "memakai jubah" lagi...

Kalo keadaan sangat terdesak bisa jadi om. Contohnya, para perampok udah mengepung vihara.
Tapi semua itu juga tergantung bhikku tsb. Kalo bhikku tersebut mempunyai kelebihan "kemampuan" untuk mendinginkankan situasi, tentu saja tidak akan lepas jubahnya.
Repot nanti upasampada lagi.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Indra on 03 June 2010, 10:21:13 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 10:14:26 AM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 09:40:13 AM
Bila seorang bhikkhu "melepas jubah" dan menjadi seorang umat awam, kemudian ikut berperang; maka bhikkhu tersebut sebenarnya tidak fokus pada tujuan kebhikkhuannya. Saya sendiri ragu apakah boleh bila seorang bhikkhu "lepas jubah" kemudian ikut berperang, kemudian ingin "memakai jubah" lagi...

Kalo keadaan sangat terdesak bisa jadi om. Contohnya, para perampok udah mengepung vihara.
Tapi semua itu juga tergantung bhikku tsb. Kalo bhikku tersebut mempunyai kelebihan "kemampuan" untuk mendinginkankan situasi, tentu saja tidak akan lepas jubahnya.
Repot nanti upasampada lagi.

saya jadi bingung dengan kata "lepas jubah" apakah hanya dengan melepaskan jubah (literally) berarti seseorang sudah bukan bhikkhu lagi? kalau dalam pengertian "kembali ke kehidupan duniawi" bukankah harus melalui prosedur lepas jubah yg melibatkan Sangha? kecuali bhikkhu itu melakukan pelanggaran parajika yg mana tidak memerlukan prosedur resmi, tapi dalam kasus ini dia tidak lagi diperbolehkan menjadi bhikkhu dalam kehidupan itu.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 10:30:01 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 10:14:26 AM
Kalo keadaan sangat terdesak bisa jadi om. Contohnya, para perampok udah mengepung vihara.
Tapi semua itu juga tergantung bhikku tsb. Kalo bhikku tersebut mempunyai kelebihan "kemampuan" untuk mendinginkankan situasi, tentu saja tidak akan lepas jubahnya.
Repot nanti upasampada lagi.

Saya pikir, bhikkhu yang bisa "lepas jubah" dan kemudian "ikut berperang" hanyalah bhikkhu yang belum teguh dalam penghidupan suci. Kalau ingin menjadi bhikkhu, sebaiknya seseorang melepaskan semua hal duniawi termasuk "berperang" melawan penjahat. Kalau ingin ikut "berperang", maka tidak perlu jadi bhikkhu lagi. Jadi tidak semudah itu untuk "pakai-lepas" jubah.


Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:21:13 AM
saya jadi bingung dengan kata "lepas jubah" apakah hanya dengan melepaskan jubah (literally) berarti seseorang sudah bukan bhikkhu lagi? kalau dalam pengertian "kembali ke kehidupan duniawi" bukankah harus melalui prosedur lepas jubah yg melibatkan Sangha? kecuali bhikkhu itu melakukan pelanggaran parajika yg mana tidak memerlukan prosedur resmi, tapi dalam kasus ini dia tidak lagi diperbolehkan menjadi bhikkhu dalam kehidupan itu.

"Lepas jubah" ini maksudnya tidak lagi menjadi bhikkhu (Mr. pao sudah mengklarifikasi di halaman sebelumnya).
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Indra on 03 June 2010, 10:33:14 AM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 10:30:01 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:21:13 AM
saya jadi bingung dengan kata "lepas jubah" apakah hanya dengan melepaskan jubah (literally) berarti seseorang sudah bukan bhikkhu lagi? kalau dalam pengertian "kembali ke kehidupan duniawi" bukankah harus melalui prosedur lepas jubah yg melibatkan Sangha? kecuali bhikkhu itu melakukan pelanggaran parajika yg mana tidak memerlukan prosedur resmi, tapi dalam kasus ini dia tidak lagi diperbolehkan menjadi bhikkhu dalam kehidupan itu.

"Lepas jubah" ini maksudnya tidak lagi menjadi bhikkhu (Mr. pao sudah mengklarifikasi di halaman sebelumnya).

jika dilakukan sesuai prosedur yg benar, apakah ada waktu untuk itu?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 10:35:04 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:33:14 AM
jika dilakukan sesuai prosedur yg benar, apakah ada waktu untuk itu?

Bisa saja ada.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Indra on 03 June 2010, 10:41:55 AM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 10:35:04 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:33:14 AM
jika dilakukan sesuai prosedur yg benar, apakah ada waktu untuk itu?

Bisa saja ada.

kalau ada waktu itu artinya bukan situasi darurat, para bhikkhu bisa memilih untuk pergi meninggalkan tempat.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 10:48:39 AM
Kalo spesificnya berlu bhante yang menjawab hal ini.
Kalo pemahaman gw sich, saat terdesak jika tidak ada jalan keluar, satu2nya lepas jubah dan melawan untuk tujuan yang mulia, ini lebih baik dari melanggar dengan membawa sila dan jubah.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Indra on 03 June 2010, 10:51:28 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 10:48:39 AM
Kalo spesificnya berlu bhante yang menjawab hal ini.
Kalo pemahaman gw sich, saat terdesak jika tidak ada jalan keluar, satu2nya lepas jubah dan melawan untuk tujuan yang mulia, ini lebih baik dari melanggar dengan membawa sila dan jubah.


yg jadi masalah pada saat terdesak itu apakah masih mungkin melakukan upacara lepas jubah? sekedar membuka jubah bukan berarti ia bukan bhikkhu lagi, apakah seorang bhikkhu yg mandi adalah bukan bhikkhu?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hasan Teguh on 03 June 2010, 10:58:37 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:51:28 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 10:48:39 AM
Kalo spesificnya berlu bhante yang menjawab hal ini.
Kalo pemahaman gw sich, saat terdesak jika tidak ada jalan keluar, satu2nya lepas jubah dan melawan untuk tujuan yang mulia, ini lebih baik dari melanggar dengan membawa sila dan jubah.


yg jadi masalah pada saat terdesak itu apakah masih mungkin melakukan upacara lepas jubah? sekedar membuka jubah bukan berarti ia bukan bhikkhu lagi, apakah seorang bhikkhu yg mandi adalah bukan bhikkhu?
=))
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hasan Teguh on 03 June 2010, 11:05:41 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:51:28 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 10:48:39 AM
Kalo spesificnya berlu bhante yang menjawab hal ini.
Kalo pemahaman gw sich, saat terdesak jika tidak ada jalan keluar, satu2nya lepas jubah dan melawan untuk tujuan yang mulia, ini lebih baik dari melanggar dengan membawa sila dan jubah.


yg jadi masalah pada saat terdesak itu apakah masih mungkin melakukan upacara lepas jubah? sekedar membuka jubah bukan berarti ia bukan bhikkhu lagi, apakah seorang bhikkhu yg mandi adalah bukan bhikkhu?
Disini terlihat bahayanya jika kita salah menangkap esensi yang dimaksud oleh penulisnya via berbagai lisan dan tulisan.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Indra on 03 June 2010, 11:08:05 AM
Quote from: Hasan Teguh on 03 June 2010, 11:05:41 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:51:28 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 10:48:39 AM
Kalo spesificnya berlu bhante yang menjawab hal ini.
Kalo pemahaman gw sich, saat terdesak jika tidak ada jalan keluar, satu2nya lepas jubah dan melawan untuk tujuan yang mulia, ini lebih baik dari melanggar dengan membawa sila dan jubah.


yg jadi masalah pada saat terdesak itu apakah masih mungkin melakukan upacara lepas jubah? sekedar membuka jubah bukan berarti ia bukan bhikkhu lagi, apakah seorang bhikkhu yg mandi adalah bukan bhikkhu?
Disini terlihat bahayanya jika kita salah menangkap esensi yang dimaksud oleh penulisnya via berbagai lisan dan tulisan.

ok mungkin saya salah paham, sudikah Bro Hasan menjelaskan esensi yang dimaksudkan?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Hasan Teguh on 03 June 2010, 11:21:18 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 11:08:05 AM
Quote from: Hasan Teguh on 03 June 2010, 11:05:41 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:51:28 AM
yg jadi masalah pada saat terdesak itu apakah masih mungkin melakukan upacara lepas jubah? sekedar membuka jubah bukan berarti ia bukan bhikkhu lagi, apakah seorang bhikkhu yg mandi adalah bukan bhikkhu?
Disini terlihat bahayanya jika kita salah menangkap esensi yang dimaksud oleh penulisnya via berbagai lisan dan tulisan.
ok mungkin saya salah paham, sudikah Bro Hasan menjelaskan esensi yang dimaksudkan?
Anda memahami arti sebenarnya dari "lepas jubah", yang dalam hal ini tidak sama dengan membuka jubah untuk mandi.

Anda tidak salah paham, bro.  ;)
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 11:32:18 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:51:28 AM

yg jadi masalah pada saat terdesak itu apakah masih mungkin melakukan upacara lepas jubah? sekedar membuka jubah bukan berarti ia bukan bhikkhu lagi, apakah seorang bhikkhu yg mandi adalah bukan bhikkhu?
Kalo yang itu belum dapat refrensinya.
beberapa tahun yang lalu gw dapat dari satu cerita majapahit.
isinya kurang lebih begini :
Dulu di kerajaan pernah terjadi kerusuhan, dan ada sekumpulan perampok datang ke desa menjarah, memperkosa dan membunuh. Saat itu desa2 pada takut. Karena mereka semua beragama buddha, mereka jadi bingung, takut.. Ada yang mengatakan untuk mempertahankan sila, mereka memilih mengungsi ke hutan, ada yang memilih tetap tinggal ke desa, ada yang memilih pindah ke desa yang lain. Situasi menjadi tidak terkendali. Dan ada umat yang pergi berlindung ke vihara yang tidak jauh dari desa. Setelah banyak masyarakat kumpul di vihara, ada seorang anak yang cerdik, dia mengunjungi ke kepala vihara dan menanya bagaimana sikap seorang umat buddha dalam menghadapi situasi ini. jawab kepala vihara, agar umat tetap mempertahankan keamanan desanya, jika umat membiarkan situasi berlanjut tanpa pertahanan, maka akan memberikan kesempatan pada perampok tuk terus melakukan kekerasan. Jika kita pasrah n membiarkan orang lain membunuh kita n keluarga, ini bearti kita  telah menyebabkan pembunuhan.
Tanya lanjut anak itu bagaimana jika para perapok sampai datang ke vihara untuk melakukan kekerasan?
Jawab kepala wihara, kalo  perampok sampai datang kevihara untuk melakukan aksi kekerasan, maka saya akan melepas jubah dan sila, serta mengambil tongkat untuk melawan perampok.

Cerita ini ada kemiripan dengan kejadian kerusuhan beberapa puluh tahun lalu, maka gw ceritakan disini.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 11:33:15 AM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 10:41:55 AM
kalau ada waktu itu artinya bukan situasi darurat, para bhikkhu bisa memilih untuk pergi meninggalkan tempat.

Maksudnya seperti ini... Misalkan sekarang ada keributan regional. Lalu ada seorang bhikkhu yang memutuskan untuk "lepas jubah", supaya bisa ke kampung halamannya untuk melindungi keluarganya.


Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 10:48:39 AM
Kalo spesificnya berlu bhante yang menjawab hal ini.
Kalo pemahaman gw sich, saat terdesak jika tidak ada jalan keluar, satu2nya lepas jubah dan melawan untuk tujuan yang mulia, ini lebih baik dari melanggar dengan membawa sila dan jubah.

Bro, ketika seseorang memutuskan menjadi bhikkhu, maka pilihan hidupnya adalah menjalankan kehidupan spiritual. Dalam kehidupan spiritual, tentu seharusnya tidak ada yang namanya kekerasan. Oleh karena itu, sebagai seorang bhikkhu, meskipun nyawanya terancam oleh penjahat; ia tetap tidak boleh melakukan kekerasan. Bhikkhu Mahamoggalana saja tidak melawan ketika sejumlah pembunuh bayaran menyerangnya.

Ketika seorang bhikkhu ingin membalas kekerasan dengan kekerasan, meskipun dengan motivasi mempertahankan diri; itu tetap saja pikiran tidak baik (akusala citta). Akusala citta adalah pemikiran yang perlu dilepaskan oleh bhikkhu. Jika seorang bhikkhu ingin "lepas jubah" kemudian ikut berperang (melakukan kekerasan / perlawanan), kemudian "pakai jubah" lagi; bukankah itu cara yang tidak terpuji?

Ketika seseorang menjadi bhikkhu, dia juga harus menjalani kehidupannya dengan tujuan untuk melepaskan segala kekerasan dan mengembangkan cinta kasih; apapun keadaannya. Bila akhirnya dia kembali mengembangkan kekerasan, bukankah percuma saja bila dia menjadi bhikkhu? 
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 11:40:13 AM
jika upasaka sebagai kepala vihara tersebut, bagaimana upasaka bertindak?
Orang yang datang ke vihara untuk berlindung banyak lho.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 11:43:47 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 11:40:13 AM
jika upasaka sebagai kepala vihara tersebut, bagaimana upasaka bertindak?
Orang yang datang ke vihara untuk berlindung banyak lho.

Saya akan berkata: "Perjuangkan apa yang bisa kalian perjuangkan, sedangkan saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan." :)
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 02:20:06 PM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 11:43:47 AM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 11:40:13 AM
jika upasaka sebagai kepala vihara tersebut, bagaimana upasaka bertindak?
Orang yang datang ke vihara untuk berlindung banyak lho.

Saya akan berkata: "Perjuangkan apa yang bisa kalian perjuangkan, sedangkan saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan." :)

Yang di perjuangkan Bro apa? ;D ;D ;D
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 02:30:19 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 02:20:06 PM
Yang di perjuangkan Bro apa? ;D ;D ;D

Dalam konteks di atas, yang "diperjuangkan" saya adalah penghidupan suci tanpa kekerasan.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 03:07:01 PM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 02:30:19 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 02:20:06 PM
Yang di perjuangkan Bro apa? ;D ;D ;D

Dalam konteks di atas, yang "diperjuangkan" saya adalah penghidupan suci tanpa kekerasan.
Bro tidak melindungi mereka, kehidupannya jadi gak suci dan membiarkan kekerasan terjadi lo. Mereka datang ke vihara krn mengharapkan bantuan bro, nanti taunya bro tidak perjuangkan keselamatan mereka jadinya kekacauan lho.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 03:46:50 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 03:07:01 PM
Bro tidak melindungi mereka, kehidupannya jadi gak suci dan membiarkan kekerasan terjadi lo. Mereka datang ke vihara krn mengharapkan bantuan bro, nanti taunya bro tidak perjuangkan keselamatan mereka jadinya kekacauan lho.

Makanya perlu dibedakan dengan jelas tugas seorang bhikkhu dengan tugas seorang umat awam. Dalam konteks itu, saya bukannya tidak mau menolong. Tapi saya tidak bisa menolong dengan cara "menggunakan tongkat". Makanya saya katakan: "Perjuangkan apa yang bisa kalian perjuangkan", dan "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan".
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 04:28:07 PM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 03:46:50 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 03:07:01 PM
Bro tidak melindungi mereka, kehidupannya jadi gak suci dan membiarkan kekerasan terjadi lo. Mereka datang ke vihara krn mengharapkan bantuan bro, nanti taunya bro tidak perjuangkan keselamatan mereka jadinya kekacauan lho.

Makanya perlu dibedakan dengan jelas tugas seorang bhikkhu dengan tugas seorang umat awam. Dalam konteks itu, saya bukannya tidak mau menolong. Tapi saya tidak bisa menolong dengan cara "menggunakan tongkat". Makanya saya katakan: "Perjuangkan apa yang bisa kalian perjuangkan", dan "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan".

Kalo bro ada ilmu bela diri, ini tanpa lepas jubah dan bertahan dengan ilmu bela diri bisa mengalahkan penjahat lho. Kalo cuman ambil tongkat dan memukul penjahat (tentu saja bukan tujuan menyakiti, tapi mengusir perampok) itu sah2 aja tanpa lepas jubah dan tidak melanggar prinsipnya "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan" . Seperti film Bhohidharma menaklukkan perampok.

Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: marcedes on 03 June 2010, 04:37:33 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 04:28:07 PM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 03:46:50 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 03:07:01 PM
Bro tidak melindungi mereka, kehidupannya jadi gak suci dan membiarkan kekerasan terjadi lo. Mereka datang ke vihara krn mengharapkan bantuan bro, nanti taunya bro tidak perjuangkan keselamatan mereka jadinya kekacauan lho.

Makanya perlu dibedakan dengan jelas tugas seorang bhikkhu dengan tugas seorang umat awam. Dalam konteks itu, saya bukannya tidak mau menolong. Tapi saya tidak bisa menolong dengan cara "menggunakan tongkat". Makanya saya katakan: "Perjuangkan apa yang bisa kalian perjuangkan", dan "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan".

Kalo bro ada ilmu bela diri, ini tanpa lepas jubah dan bertahan dengan ilmu bela diri bisa mengalahkan penjahat lho. Kalo cuman ambil tongkat dan memukul penjahat (tentu saja bukan tujuan menyakiti, tapi mengusir perampok) itu sah2 aja tanpa lepas jubah dan tidak melanggar prinsipnya "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan" . Seperti film Bhohidharma menaklukkan perampok.


bikkhu mana bisa memukul orang...wkwkwkwk...bro pao seperti nya anda berusaha memasukkan konsep pikir anda ke arah yg aneh...
lihat saja d myanmar mana ada bikkhu memukul tentara ketika hendak di tangkap....
semua pasrah..
bahkan toko umat islam disini berkata
"sesuatu yg luar biasa pasti terjadi,hingga para biksu turun d jalan...karena setahu saya para biksu itu orang paling sabar di dunia yg pernah ada"
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Indra on 03 June 2010, 04:44:05 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 04:28:07 PM
Quote from: upasaka on 03 June 2010, 03:46:50 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 03:07:01 PM
Bro tidak melindungi mereka, kehidupannya jadi gak suci dan membiarkan kekerasan terjadi lo. Mereka datang ke vihara krn mengharapkan bantuan bro, nanti taunya bro tidak perjuangkan keselamatan mereka jadinya kekacauan lho.

Makanya perlu dibedakan dengan jelas tugas seorang bhikkhu dengan tugas seorang umat awam. Dalam konteks itu, saya bukannya tidak mau menolong. Tapi saya tidak bisa menolong dengan cara "menggunakan tongkat". Makanya saya katakan: "Perjuangkan apa yang bisa kalian perjuangkan", dan "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan".

Kalo bro ada ilmu bela diri, ini tanpa lepas jubah dan bertahan dengan ilmu bela diri bisa mengalahkan penjahat lho. Kalo cuman ambil tongkat dan memukul penjahat (tentu saja bukan tujuan menyakiti, tapi mengusir perampok) itu sah2 aja tanpa lepas jubah dan tidak melanggar prinsipnya "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan" . Seperti film Bhohidharma menaklukkan perampok.



Mr. Pao tentu percaya bahwa Sang Buddha memiliki kesaktian, tetapi apakah yg Beliau lakukan ketika terjadi pembantaian atas Suku Sakya oleh Vidudabha?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 06:44:22 PM
Quote from: marcedes on 03 June 2010, 04:37:33 PM
bikkhu mana bisa memukul orang...wkwkwkwk...
Bhikkhu bukan tak bisa bro, tak mau... wkwkwkwk........

Quote from: marcedes on 03 June 2010, 04:37:33 PM
bro pao seperti nya anda berusaha memasukkan konsep pikir anda ke arah yg aneh...
Gak aneh lah, Kalo lihat di film solin, mereka beraksi hanya untuk mempertahankan diri, bukan menyakiti....
Bhodhidhamma juga menaklukkan perampok dengan ilmu bela dirinya, tanpa bermaksud menghakimi, tapi  bertahan.

Quote from: marcedes on 03 June 2010, 04:37:33 PM
lihat saja d myanmar mana ada bikkhu memukul tentara ketika hendak di tangkap....
semua pasrah..
bahkan toko umat islam disini berkata
"sesuatu yg luar biasa pasti terjadi,hingga para biksu turun d jalan...karena setahu saya para biksu itu orang paling sabar di dunia yg pernah ada"
Beda dengan yang di Myanmar. Kalo bhikkhu/ biksu itu 'kan dari sono2nya  tidak melawan hukum negara.

Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 03 June 2010, 06:49:01 PM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 04:44:05 PM
Mr. Pao tentu percaya bahwa Sang Buddha memiliki kesaktian, tetapi apakah yg Beliau lakukan ketika terjadi pembantaian atas Suku Sakya oleh Vidudabha?

Buddha jg memengang prinsip tidak melawan hukum negara. Maka turun temurun, muridnya tidak melawan hukum negara.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Indra on 03 June 2010, 06:58:45 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 06:49:01 PM
Quote from: Indra on 03 June 2010, 04:44:05 PM
Mr. Pao tentu percaya bahwa Sang Buddha memiliki kesaktian, tetapi apakah yg Beliau lakukan ketika terjadi pembantaian atas Suku Sakya oleh Vidudabha?

Buddha jg memengang prinsip tidak melawan hukum negara. Maka turun temurun, muridnya tidak melawan hukum negara.

pada peristiwa itu Vidudabha melakukan agresi militer ke Kapilavatthu dengan tujuan untuk memusnahkan Suku Sakya karena dendam pribadinya. saya tidak mengerti bagian mana yg bisa dijadikan alasan melawan hukum negara seandainya Sang Buddha dengan kesaktiannya mencegah Vidudabha?
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Nevada on 03 June 2010, 10:45:37 PM
Quote from: Mr. pao on 03 June 2010, 04:28:07 PM
Kalo bro ada ilmu bela diri, ini tanpa lepas jubah dan bertahan dengan ilmu bela diri bisa mengalahkan penjahat lho. Kalo cuman ambil tongkat dan memukul penjahat (tentu saja bukan tujuan menyakiti, tapi mengusir perampok) itu sah2 aja tanpa lepas jubah dan tidak melanggar prinsipnya "Saya akan memerjuangkan apa yang bisa saya perjuangkan" . Seperti film Bhohidharma menaklukkan perampok.

Seorang bhikkhu yang baik tidak akan melakukan kekerasan dengan motivasi apa pun. Tugas seorang bhikkhu adalah menjalani kehidupan suci; memutus lingkaran tumimbal lahir; tidak menanam kamma lagi. Seorang bhikkhu seharusnya tidak perlu lagi melekat pada diri, sehingga tidak perlu adanya usaha untuk "membela diri". Mungkin bagi sebagian orang yang kurang mengerti, hal ini dianggap bodoh. Makanya perlu pemahaman betul apa tujuan menjadi bhikkhu. Kalau ada orang yang menjadi bhikkhu dan menjadi "pahlawan yang relijius", menurut saya hal itu sudah melenceng dari makna dari bhikkhu itu sendiri. Bhikkhu adalah petapa, bhikkhu bukan sekadar pemuka agama.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: kullatiro on 04 June 2010, 07:28:37 PM
sebenarnya sudah di katakan ada perbedaan yang amat tipis ini, hal ini ada pada perspektif manusia bila bhikkunya sedang berlatih atau mengutamakan welas asih (metta dan karuna) maka mungkin saja ia melepas jubah nya.

jadi sesuatu itu tidak dapat berpedoman sesuatu harus "absolute" seperti ini.
Title: Re: Bolehkah Umat Buddha Menjadi Tentara?
Post by: Mr. pao on 05 June 2010, 01:49:51 PM
Quote from: daimond on 04 June 2010, 07:28:37 PM
sebenarnya sudah di katakan ada perbedaan yang amat tipis ini, hal ini ada pada perspektif manusia bila bhikkunya sedang berlatih atau mengutamakan welas asih (metta dan karuna) maka mungkin saja ia melepas jubah nya.

jadi sesuatu itu tidak dapat berpedoman sesuatu harus "absolute" seperti ini.
Ya tidak ada aturan matinya. Semuanya tergantung pribadi bhikkhunya.
Gw juga pernah dengar  seseorang bhikkhu kalo mempertahankan silanya sampai titik darah penghabisan dia akan mendapat tiket masuk surga.