Dalam bahasa Inggris, kata "Love" sering mengacu pada "sesuatu yang saya sukai". Misalnya, "saya suka nasi yang lembek", "saya suka mangga yang manis". Artinya kita memang sungguh-sungguh menyukainya. Menyukai berarti menjadi melekat kepada sesuatu, seperti makanan misalnya, yang memang benar-benar kita sukai ataupun kita nikmati.
Metta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda.
Jika seseorang bermaksud membunuh Anda dan Anda berkata, "Saya menyukai dia", ini adalah suatu ketololan!
Akan tetapi kita dapat mengasihi mereka, yang berarti kita dapat menjauhkan diri dari pikiran-pikiran buruk dan kedengkian, dari berbagai keinginan untuk melukai atau membinasakan mereka. Meskipun Anda mungkin tidak menyukai orang tersebut - orang celaka dan keji itu - Anda dapat tetap bersikap baik, murah hati, serta toleran terhadap mereka. Jika seorang pemabuk masuk ke dalam ruangan ini dalam keadaan kumal dan menjijikan, buruk dan berpenyakit, dan tiada suatu apapun yang menarik pada dirinya, kita mengatakan, "Saya menyukai orang ini", tentu itu hal yang menggelikan. 
			
			
			
				Tetapi seseorang biasa mengasihinya, tidak antipati, tidak terperangkap dalam reaksi atas keadaannya yang tidak menyenangkan. Itulah yang kita maksud dengan metta. Kadang-kadang terdapat hal-hal yang di dalam diri kita sendiri yang tidak kita sukai, tetapi  Metta berarti tidak terperangkap di dalam pikiran-pikiran kita tersebut, sikap-sikap tersebut, problem-problem tersebut, bentuk-bentuk pikiran serta perasaan-perasaan dari batin tersebut. Dengan demikian hal ini secara langsung akan menjadi suatu latihan untuk memiliki perhatian/kesadaran. 
Memiliki perhatian/kesadaran berarti memiliki Metta terhadap perasaan takut yang ada di dalam batin, terhadap kemarahan, ataupun terhadap kecemburuan/keiri-hatian. Metta berarti tidak menciptakan masalah-masalah disekitar kondisi-kondisi yang ada, membiarkan mereka mereda, dan lenyap. Sebagai misal, bilamana rasa takut/cemas memenuhi batin Anda, Anda dapat memiliki Metta bagi rasa takut tersebut - yang berarti Anda tidak membangun perasan benci terhadap rasa takut itu, Anda dapat hanya menerima kehadirannya dan membiarkannya untuk berlalu dan lenyap. Anda juga dapat mengurangi rasa takut tersebut dengan memahaminya bahwa itu adalah perasaan takut yang sama seperti yang dimiliki oleh setiap orang, juga oleh binatang-binatang.
Perasaan takut itu bukan milikku, ia bukan suatu makhluk (suatu pribadi), ia merupakan perasaan takut yang impersonal. Kita kemudian mulai memiliki rasa belas kasihan terhadap makhluk hidup lainnya bila kita memahami penderitaan yang berkaitan dengan reaksi terhadap perasaan takut dalam kehidupan kita sendiri -seperti misalnya kesakitan, rasa sakit pada jasmani bila ditendang oleh seseorang. Rasa sakit tersebut persis sama seperti rasa sakit seekor anjing bilamana ia ditendang. Karena itu Anda dapat memiliki Metta terhadap rasa sakit, yang berarti suatu niat baik atau kesabaran untuk tidak berdiam di dalam kebencian (merasa benci/dongkol). Kita dapat bekerja dengan Metta secara internal, dengan semua masalah-masalah emosional kita; Anda berpikir, "Aku akan mengenyahkannya, hal tersebut mengerikan". Itu berarti Anda tidak memiliki Metta bagi diri Anda sendiri bukan? Kenalilah keinginan: "untuk mengenyahkan" itu! Janganlah berdiam di dalam kebencian/kedongkolan terhadap kondisi-kondisi emosional yang muncul. Anda tidak harus berpura-pura untuk merasa membenarkan/menyetujui akan kesalahan-kesalahan Anda. Anda tidak usah berpikir, "Aku menyukai kesalahan-kesalahanku".
			
			
			
				Sebagian orang cukup tolol dengan mengatakan, "Kesalahan-kesalahanku membuat diriku menarik. Saya adalah sosok pribadi yang menarik dikarenakan oleh kelemahan-kelemahanku". Metta tidak mengkondisikan Anda untuk mempercayai bahwa Anda menyukai sesuatu yang sama sekali tidak Anda sukai, ia hanyalah berarti untuk tidak berdiam di dalam kebencian.
Adalah mudah untuk memiliki Metta terhadap sesuatu yang anda sukai - anak kecil yang manis, orang-orang yang cakep, orang-orang yang berperilaku manis, anjing kecil, bunga yang indah - kita dapat memiliki metta terhadap diri kita sendiri bilamana kita sedang merasa senang/enak. "Sekarang saya merasa bahagia terhadap diri saya sendiri". Bilamana semuanya berjalan lancar, kita akan mudah merasa senang/baik terhadap sesuatu yang bagus, indah, dan cantik. Pada titik ini kita bisa tersesat. Metta bukan hanya harapan-harapan atau kemauan-kemauan baik, perasaan/kenangan yang menyenangkan, pikiran-pikiran berbudi baik; tetapi Metta adalah suatu hal yang bersifat praktis. Jika Anda menjadi terlalu idealis, dan Anda membenci seseorang, lantas anda merasa "Aku tidak seharusnya membenci siapapun. Umat Buddha haruslah memiliki Metta bagi semua makhluk hidup. Saya seharusnya mengasihi setiap orang".
Memiliki Metta terhadap kebencian yang Anda rasakan, terhadap berbagai bentuk pikiran, keirihatian, kedengkian, berarti berbaur bersama-sama secara dalam/tenang, tidak menciptakan masalah-masalah, tidak menjadikannya sulit, pun tidak menciptakan kesulitan yang timbul didalam kehidupan, didalam batin dan jasmani kita. Di London, saya biasanya menjadi sangat kalap saat berpergian dengan kereta bawah tanah. Saya dahulu membencinya, stasiun kereta bawah tanah yang mengerikan itu dengan poster-poster iklan menyeramkan serta kerumunan orang yang demikian padat diatas kereta-kereta buram, ornament-ornament yang meraung-raung di sepanjang terowongan.
			
			
			
				Saya dahulu merasa betul-betul tidak memiliki metta (kesabaran yang luhur). Saya dahulu selalu berdiam di dalam kebencian (merasa benci) terhadapnya, kemudian saya memutuskan untuk berlatih meditasi kesabaran yang luhur (metta-bhavana) selagi bepergian dengan kerea bawah tanah London.
Selanjutnya saya mulai benar-benar menikmatinya dan tidak lagi berdiam di dalam kedongkolan. Saya mulai merasa senang/manis-budi terhadap orang-orang disana. Rasa dongkol dan keluh-kesah tersebut sirna semuanya, secara total. Bila Anda merasa muak kepada seseorang, Anda dapat memperhatikan kecenderungan yang mulai ditambahkan kepadanya; "Dia melakukan hal ini dan hal itu, dan dia seharusnya begini dan tidak seharusnya begitu".
Selanjutnya bila Anda sungguh-sungguh menyukai seseorang, Anda berpikir, "Dia boleh melakukan hal ini dan hal itu. Dia baik serta manis budi". Akan tetapi bila seseorang mengatakan, "Orang itu sungguh-sungguh buruk!", Anda akan marah. Bila anda membenci seseorang dan orang lain memujinya, Anda juga menjadi marah, Anda tidak ingin mendengar betapa baiknya musuh Anda. Bila Anda dipenuhi dengan kemarahan, Anda tidak dapat membayangkan bahwa seseorang yagn Anda benci mungkin memiliki beberapa sifat kebajikan; bahkan seandainya mereka sungguh-sungguh memiliki beberapa sifat-sifat baik pun, Anda tidak pernah dapat mengingatnya sedikitpun. Anda hanya dapat mengingat semua hal-hal buruk itu. 
			
			
			
				Bilamana Anda menyukai seseorang; bahkan kesalahan kesalahannya dapat Anda toleransi atau maklumi - kesalahan-kesalahan kecil yang tidak membahayakan. Jadi kenalilah hal ini dalam pengalaman Anda sendiri, amati kekuatan rasa suka dan tidak suka tersebut. Kesabaran yang luhur, Metta, merupakan alat yang sangat berguna dan efektif untuk menghadeapi segala macam hal yang sepele (tak berguna) yang dibentuk oleh pikiran terhadap pengalaman yang tidak menyenangkan.
Metta juga merupakan cara yang amat bermanfaat (tepat) bagi mereka yang mempunyai perasaan diskriminasi dan kritis. Mereka yang hanya dapat melihat kesalahan-kesalahan dalam setiap hal; tetapi mereka tidak pernah melihat pada diri mereka sendiri; mereha hanya melihat apa yang "di luar sana".
Dewasa ini sudah sangat jamak/ biasa untuk selalu mengeluh tentang cuaca atau pemerintah. Kepongahan pribadi menciptakan komentar-komentar yang buruk/keji terhadap tentang segala hal; atau Anda mulai membicarakan seseorang yang tidak ada di dekat Anda, menjelek-jelekannya, dengan begitu cerdasnya dan begitu objektifnya. Anda menjadi begitu analitis, Anda mengetahui apa yang harus dilakukan olehnya dan apa yang seharusnya tidak dia lakukan, serta kenapa dia berbuat begini atau begitu. Sangat mengesankan memiliki pikiran yang tajam dan kritis seperti itu, serta mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan.
Sudah tentu Anda mengatakan, "Sungguh-sungguh, saya jauh lebih baik daripada dia". Anda bukannya harus membutakan diri Anda terhadap kesalahan-kesalahan serta cacat-cacat dalam segala hal, Anda cukup dengan damai/tenang berbaur bersama-sama mereka. Anda tidak menuntut bahwa hal itu harus terjadi yang sebaliknya. Jadi Metta kadang-kadang perlu memaafkan apa yang salah atau tidak beres dengan diri Anda dan juga orang lain. Ini tidak berarti bahwa Anda tidak memperhatikan hal-hal tersebut, tetapi ini berarti bahwa Anda tidak membuat masalah-masalah di seputar hal-hal tersebut. Anda menghentikan kebiasaan-kebiasaan semacam itu dengan cara bermanis budi serta bersabar - berbaur bersama dengan damai/tenang.
[Dimuat atas izin dari Ir. Lindawati T. Judul : Mindfulness: The Path to the Deathless, Amaravati Publication 1987. Dikutip dari Mutiara Dhamma VI.]]
www.geocities.com/bbcid.geo
Sumber : Dharma Manggala, Buletin Maya Indonesia, Edisi Feb 08
			
			
			
				tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
			
			
			
				Love menimbulkan kemelekatan
Metta menimbulkan kusala citta.....
			
			
			
				Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
			
 
			
			
				Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
			
 
			
			
				bukannya om ika sudah tercerahkan?
			
			
			
				Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
Menurut om ika, gimana?
			
 
			
			
				Quote from: markosprawira on 08 May 2009, 05:10:41 PM
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
Menurut om ika, gimana?
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
			
 
			
			
				Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
nasi lembek ma nasi keras? maksudnya?
napa dikasih nasi keras broo? 
klo nasinya gak sekeras beras wnya terima aja nasi kerasnyaa... ;D ;D ;D
klo sekeras beras, ntar taruh air aja dimasak kembali yaa :-? :-? :-? , dah gak terlalu keras dehh jadinya...\;D/\;D/\;D/
klo gitu, nasi sekeras apapun wnya terima deh broo ;D ;D ;D
thanks dah ngasih menunya yoo broo..^^/ :P :P :P
klo nasi keras kan bisa ditaruh air, dimasak balek, jadi lembek lagi nasinya, jadi w terima aja nasi kerasnyaa...\;D/\;D/\;D/
soalnya itu juga makanan lhe... :P :P :P
Quote from: gachapin on 08 May 2009, 04:31:05 PM
bukannya om ika sudah tercerahkan?
cek wolv jwbnya kok gitu... 
misalnya kita taupun seseorang sudah tercerahkan, kan gak ada salahnya menjawabnyaa..\;D/\;D/\;D/
klo SB nanya, jwbnnya cek wolv juga gitu... :)) :)) :))
gak sopan lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
klo wnya gak sopan ma bhikkhuni karena salah paham/gak tau masuk neraka avici
klo cek wolv, masuk neraka mana ya ntar... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P :P :P
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
jelas orang yang dah merealisasikan Nibbana juga memiliki metta ;D ;D ;D
menurut wnya, karena klo tidak memiliki metta sama sekali, org tsb pasti sudah membunuh org2 di sekitarnya bro...^^
setiap org punya metta, cuman kadar mettanya aja yg berbeda... \;D/\;D/\;D/
dan juga menurutku, org yg telah merealisasikan Nibbana kan telah menyempurnakan parami mereka, karena memiliki parami yg cukup mereka dapat merealisasikan Nibbana(sebab utk mencapai keBuddhaan dibutuhkan parami)
Dalam parami ada termasuk Metta parami, jadi dengan kata lain org yg telah merealisasikan Nibbana, sudah jelas memiliki metta \;D/\;D/\;D/
Jika ada kekeliruan mohon maaf, maklum... :P ^:)^ ^:)^ ^:)^
jadi apa hubungannya bro, nasi lembek dgn nasi keras dgn metta? :-? :-? :-?
Metta Cittena,
Citta _/\_
			
 
			
			
				hmmm
Quote from: Citta Devi on 18 May 2009, 08:42:32 PM
Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
nasi lembek ma nasi keras? maksudnya?
napa dikasih nasi keras broo? 
klo nasinya gak sekeras beras wnya terima aja nasi kerasnyaa... ;D ;D ;D
klo sekeras beras, ntar taruh air aja dimasak kembali yaa :-? :-? :-? , dah gak terlalu keras dehh jadinya...\;D/\;D/\;D/
klo gitu, nasi sekeras apapun wnya terima deh broo ;D ;D ;D
thanks dah ngasih menunya yoo broo..^^/ :P :P :P
klo nasi keras kan bisa ditaruh air, dimasak balek, jadi lembek lagi nasinya, jadi w terima aja nasi kerasnyaa...\;D/\;D/\;D/
soalnya itu juga makanan lhe... :P :P :P
Quote from: gachapin on 08 May 2009, 04:31:05 PM
bukannya om ika sudah tercerahkan?
cek wolv jwbnya kok gitu... 
misalnya kita taupun seseorang sudah tercerahkan, kan gak ada salahnya menjawabnyaa..\;D/\;D/\;D/
klo SB nanya, jwbnnya cek wolv juga gitu... :)) :)) :))
gak sopan lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
klo wnya gak sopan ma bhikkhuni karena salah paham/gak tau masuk neraka avici
klo cek wolv, masuk neraka mana ya ntar... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P :P :P
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
jelas orang yang dah merealisasikan Nibbana juga memiliki metta ;D ;D ;D
menurut wnya, karena klo tidak memiliki metta sama sekali, org tsb pasti sudah membunuh org2 di sekitarnya bro...^^
setiap org punya metta, cuman kadar mettanya aja yg berbeda... \;D/\;D/\;D/
dan juga menurutku, org yg telah merealisasikan Nibbana kan telah menyempurnakan parami mereka, karena memiliki parami yg cukup mereka dapat merealisasikan Nibbana(sebab utk mencapai keBuddhaan dibutuhkan parami)
Dalam parami ada termasuk Metta parami, jadi dengan kata lain org yg telah merealisasikan Nibbana, sudah jelas memiliki metta \;D/\;D/\;D/
Jika ada kekeliruan mohon maaf, maklum... :P ^:)^ ^:)^ ^:)^
jadi apa hubungannya bro, nasi lembek dgn nasi keras dgn metta? :-? :-? :-?
Metta Cittena,
Citta _/\_
			 
			
			
				Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
Quote from: markosprawira on 08 May 2009, 05:10:41 PM
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
Menurut om ika, gimana?
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
siapa yang mengharuskan demikian? om ika?
saat nikmat, bukankah itu jadi melekat?
			
 
			
			
				Quote from: markosprawira on 19 May 2009, 12:55:35 PM
Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
Quote from: markosprawira on 08 May 2009, 05:10:41 PM
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
Menurut om ika, gimana?
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
siapa yang mengharuskan demikian? om ika?
saat nikmat, bukankah itu jadi melekat?
[at] ika polim 
Nasi keras tidak cocok dihidangkan di forum ini.
Mungkin Kang Ika Polim bisa mengubah hidangannya menjadi nasi lembek, atau lebih baik cari forum lain yang senang dengan hidangan nasi keras.
Terima kasih.
			
 
			
			
				Quote from: Citta Devi on 18 May 2009, 08:42:32 PM
Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
nasi lembek ma nasi keras? maksudnya?
napa dikasih nasi keras broo? 
klo nasinya gak sekeras beras wnya terima aja nasi kerasnyaa... ;D ;D ;D
klo sekeras beras, ntar taruh air aja dimasak kembali yaa :-? :-? :-? , dah gak terlalu keras dehh jadinya...\;D/\;D/\;D/
klo gitu, nasi sekeras apapun wnya terima deh broo ;D ;D ;D
thanks dah ngasih menunya yoo broo..^^/ :P :P :P
klo nasi keras kan bisa ditaruh air, dimasak balek, jadi lembek lagi nasinya, jadi w terima aja nasi kerasnyaa...\;D/\;D/\;D/
soalnya itu juga makanan lhe... :P :P :P
Quote from: gachapin on 08 May 2009, 04:31:05 PM
bukannya om ika sudah tercerahkan?
cek wolv jwbnya kok gitu... 
misalnya kita taupun seseorang sudah tercerahkan, kan gak ada salahnya menjawabnyaa..\;D/\;D/\;D/
klo SB nanya, jwbnnya cek wolv juga gitu... :)) :)) :))
gak sopan lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
klo wnya gak sopan ma bhikkhuni karena salah paham/gak tau masuk neraka avici
klo cek wolv, masuk neraka mana ya ntar... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P :P :P
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
jelas orang yang dah merealisasikan Nibbana juga memiliki metta ;D ;D ;D
menurut wnya, karena klo tidak memiliki metta sama sekali, org tsb pasti sudah membunuh org2 di sekitarnya bro...^^
setiap org punya metta, cuman kadar mettanya aja yg berbeda... \;D/\;D/\;D/
dan juga menurutku, org yg telah merealisasikan Nibbana kan telah menyempurnakan parami mereka, karena memiliki parami yg cukup mereka dapat merealisasikan Nibbana(sebab utk mencapai keBuddhaan dibutuhkan parami)
Dalam parami ada termasuk Metta parami, jadi dengan kata lain org yg telah merealisasikan Nibbana, sudah jelas memiliki metta \;D/\;D/\;D/
Jika ada kekeliruan mohon maaf, maklum... :P ^:)^ ^:)^ ^:)^
jadi apa hubungannya bro, nasi lembek dgn nasi keras dgn metta? :-? :-? :-?
Metta Cittena,
Citta _/\_
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arhat betulan"!!!
ika. 
			
 
			
			
				Jadi kalau seseorang punya cinta kasih, pasti genderuwo?
			
			
			
				Quote from: gachapin on 20 May 2009, 10:06:17 AM
Jadi kalau seseorang punya cinta kasih, pasti genderuwo?
moderator yg bijaksana, pantaskah postingan spt ini di "lulus"kan dan pada akhirnya terbaca oleh kalayak di sini???
ika. 
			
 
			
			
				Anda yang menuduh bila seseorang Arahat punya cinta kasih pasti bukan Arahat betulan!
Jadi saya asumsikan anda menuduh semua orang yang punya cinta kasih sebagai genderuwo.
			
			
			
				Quote from: ika_polim on 20 May 2009, 09:40:21 AM
Quote from: Citta Devi on 18 May 2009, 08:42:32 PM
Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
nasi lembek ma nasi keras? maksudnya?
napa dikasih nasi keras broo? 
klo nasinya gak sekeras beras wnya terima aja nasi kerasnyaa... ;D ;D ;D
klo sekeras beras, ntar taruh air aja dimasak kembali yaa :-? :-? :-? , dah gak terlalu keras dehh jadinya...\;D/\;D/\;D/
klo gitu, nasi sekeras apapun wnya terima deh broo ;D ;D ;D
thanks dah ngasih menunya yoo broo..^^/ :P :P :P
klo nasi keras kan bisa ditaruh air, dimasak balek, jadi lembek lagi nasinya, jadi w terima aja nasi kerasnyaa...\;D/\;D/\;D/
soalnya itu juga makanan lhe... :P :P :P
Quote from: gachapin on 08 May 2009, 04:31:05 PM
bukannya om ika sudah tercerahkan?
cek wolv jwbnya kok gitu... 
misalnya kita taupun seseorang sudah tercerahkan, kan gak ada salahnya menjawabnyaa..\;D/\;D/\;D/
klo SB nanya, jwbnnya cek wolv juga gitu... :)) :)) :))
gak sopan lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
klo wnya gak sopan ma bhikkhuni karena salah paham/gak tau masuk neraka avici
klo cek wolv, masuk neraka mana ya ntar... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P :P :P
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
jelas orang yang dah merealisasikan Nibbana juga memiliki metta ;D ;D ;D
menurut wnya, karena klo tidak memiliki metta sama sekali, org tsb pasti sudah membunuh org2 di sekitarnya bro...^^
setiap org punya metta, cuman kadar mettanya aja yg berbeda... \;D/\;D/\;D/
dan juga menurutku, org yg telah merealisasikan Nibbana kan telah menyempurnakan parami mereka, karena memiliki parami yg cukup mereka dapat merealisasikan Nibbana(sebab utk mencapai keBuddhaan dibutuhkan parami)
Dalam parami ada termasuk Metta parami, jadi dengan kata lain org yg telah merealisasikan Nibbana, sudah jelas memiliki metta \;D/\;D/\;D/
Jika ada kekeliruan mohon maaf, maklum... :P ^:)^ ^:)^ ^:)^
jadi apa hubungannya bro, nasi lembek dgn nasi keras dgn metta? :-? :-? :-?
Metta Cittena,
Citta _/\_
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arahat betulan"!!!
ika. 
Bro IP....
klo 
menurut saya, klo seseorang tidak memiliki metta, ia pasti tdk berperasaan utk membunuh sapa saja... ;D ;D ;D
setiap org pasti memiliki metta, hanya kadarnya saja yang berbeda2... \;D/\;D/\;D/
mo nanya mo nanya...
mang metta yg bro IP maksud itu metta yang bagaimana sebenarnyaa?
Arahat pasti punya mettaa\;D/\;D/\;D/
kita ambil contohnya... ;D ;D ;D
contohnya Sang Buddha(Arahat), Beliau memiliki metta pada semua makhluk....\;D/\;D/\;D/
Jadi, apakah Sang Buddha tidak dapat dikatakan Arahat sungguhan?
mang, Arahat yang bagaimana yang merupakan Arahat sungguhan menurut bro IP?
wujud metta yang dimiliki Sang Buddha,
Ketika dalam diri Sang Buddha sempat mengurungkan niat Beliau untuk membabarkan Dhamma...
Lalu Brahma Sahampati Sang penguasa dunia datang...
merangkapkan kedua tangannya lalu berdiri di satu sisi kemudian memohon,
Demi kesejahteraan semua makhluk, babarkanlah Dhamma...
karena di dunia ini masih banyak terdapat org2 yg memiliki sedikit debu di matanya...
Lalu mendengar perkataan Brahma Sahampati, Sang Bhagava pun bertekad utk membabarkan Dhamma  demi Cinta Kasih-Nya pada semua makhluk...\;D/\;D/\;D/
itu contoh bahwasannya seorang Arahat masih memiliki mettaa\;D/\;D/\;D/
menurutku, klo seseorang yang tidak memiliki metta sama sekali, ia pasti dapat dengan tega membunuh siapa sajaa, ayahnya, Ibunya, anaknya, istrinya, dkk... :) :) :) \;D/\;D/\;D/
Seorang Bodhisatva, karena mettanya kepada semua makhluk, bertekad utk mencapai keBuddha-an...\;D/\;D/\;D/
^Apa hubungannya juga yaa... ::) ::) ::) kalimat yang ini tak usah dihiraukan, sepertinya gak ada hubungannya...^^"
ntar klo i temui lagi contoh metta seorang Arahat, ntar wnya post lagi...^^/
Jadi menurut definisi bro IP, Arahat yang bagaimana yang dapat dikatakan sebagai Arahat sungguhan? :-? :-? :-?
Quote from: gachapin on 20 May 2009, 10:35:45 AM
Anda yang menuduh bila seseorang Arahat punya cinta kasih pasti bukan Arahat betulan!
Jadi saya asumsikan anda menuduh semua orang yang punya cinta kasih sebagai genderuwo.
cek wolvv, yang punya metta gak hanya si genderuwo.. \;D/\;D/\;D/
semua makhluk juga punya mettaa\;D/\;D/\;D/
Metta Cittena,
Citta _/\_
			
 
			
			
				(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi460.photobucket.com%2Falbums%2Fqq325%2Fperuvian_011%2Femoticons%2Fbeer11ui2.gif&hash=3780b052164860ad0303434060068ba69881ca33) Tosss ..... utk ii Citta
ternyata ii Citta lebih bijaksana dan pinter dari orang yg mengatakan seorang Arhat tidak punya metta ....
GRP .... bulan depan  ;D
			
			
			
				Quote from: Citta Devi on 21 May 2009, 12:53:58 PM
Quote from: ika_polim on 20 May 2009, 09:40:21 AM
Quote from: Citta Devi on 18 May 2009, 08:42:32 PM
Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
nasi lembek ma nasi keras? maksudnya?
napa dikasih nasi keras broo? 
klo nasinya gak sekeras beras wnya terima aja nasi kerasnyaa... ;D ;D ;D
klo sekeras beras, ntar taruh air aja dimasak kembali yaa :-? :-? :-? , dah gak terlalu keras dehh jadinya...\;D/\;D/\;D/
klo gitu, nasi sekeras apapun wnya terima deh broo ;D ;D ;D
thanks dah ngasih menunya yoo broo..^^/ :P :P :P
klo nasi keras kan bisa ditaruh air, dimasak balek, jadi lembek lagi nasinya, jadi w terima aja nasi kerasnyaa...\;D/\;D/\;D/
soalnya itu juga makanan lhe... :P :P :P
Quote from: gachapin on 08 May 2009, 04:31:05 PM
bukannya om ika sudah tercerahkan?
cek wolv jwbnya kok gitu... 
misalnya kita taupun seseorang sudah tercerahkan, kan gak ada salahnya menjawabnyaa..\;D/\;D/\;D/
klo SB nanya, jwbnnya cek wolv juga gitu... :)) :)) :))
gak sopan lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
klo wnya gak sopan ma bhikkhuni karena salah paham/gak tau masuk neraka avici
klo cek wolv, masuk neraka mana ya ntar... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P :P :P
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
jelas orang yang dah merealisasikan Nibbana juga memiliki metta ;D ;D ;D
menurut wnya, karena klo tidak memiliki metta sama sekali, org tsb pasti sudah membunuh org2 di sekitarnya bro...^^
setiap org punya metta, cuman kadar mettanya aja yg berbeda... \;D/\;D/\;D/
dan juga menurutku, org yg telah merealisasikan Nibbana kan telah menyempurnakan parami mereka, karena memiliki parami yg cukup mereka dapat merealisasikan Nibbana(sebab utk mencapai keBuddhaan dibutuhkan parami)
Dalam parami ada termasuk Metta parami, jadi dengan kata lain org yg telah merealisasikan Nibbana, sudah jelas memiliki metta \;D/\;D/\;D/
Jika ada kekeliruan mohon maaf, maklum... :P ^:)^ ^:)^ ^:)^
jadi apa hubungannya bro, nasi lembek dgn nasi keras dgn metta? :-? :-? :-?
Metta Cittena,
Citta _/\_
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arahat betulan"!!!
ika. 
Bro IP....
klo menurut saya, klo seseorang tidak memiliki metta, ia pasti tdk berperasaan utk membunuh sapa saja... ;D ;D ;D
setiap org pasti memiliki metta, hanya kadarnya saja yang berbeda2... \;D/\;D/\;D/
mo nanya mo nanya...
mang metta yg bro IP maksud itu metta yang bagaimana sebenarnyaa?
Arahat pasti punya mettaa\;D/\;D/\;D/
kita ambil contohnya... ;D ;D ;D
contohnya Sang Buddha(Arahat), Beliau memiliki metta pada semua makhluk....\;D/\;D/\;D/
Jadi, apakah Sang Buddha tidak dapat dikatakan Arahat sungguhan?
mang, Arahat yang bagaimana yang merupakan Arahat sungguhan menurut bro IP?
wujud metta yang dimiliki Sang Buddha,
Ketika dalam diri Sang Buddha sempat mengurungkan niat Beliau untuk membabarkan Dhamma...
Lalu Brahma Sahampati Sang penguasa dunia datang...
merangkapkan kedua tangannya lalu berdiri di satu sisi kemudian memohon,
Demi kesejahteraan semua makhluk, babarkanlah Dhamma...
karena di dunia ini masih banyak terdapat org2 yg memiliki sedikit debu di matanya...
Lalu mendengar perkataan Brahma Sahampati, Sang Bhagava pun bertekad utk membabarkan Dhamma  demi Cinta Kasih-Nya pada semua makhluk...\;D/\;D/\;D/
itu contoh bahwasannya seorang Arahat masih memiliki mettaa\;D/\;D/\;D/
menurutku, klo seseorang yang tidak memiliki metta sama sekali, ia pasti dapat dengan tega membunuh siapa sajaa, ayahnya, Ibunya, anaknya, istrinya, dkk... :) :) :) \;D/\;D/\;D/
Seorang Bodhisatva, karena mettanya kepada semua makhluk, bertekad utk mencapai keBuddha-an...\;D/\;D/\;D/
^Apa hubungannya juga yaa... ::) ::) ::) kalimat yang ini tak usah dihiraukan, sepertinya gak ada hubungannya...^^"
ntar klo i temui lagi contoh metta seorang Arahat, ntar wnya post lagi...^^/
Jadi menurut definisi bro IP, Arahat yang bagaimana yang dapat dikatakan sebagai Arahat sungguhan? :-? :-? :-?
Quote from: gachapin on 20 May 2009, 10:35:45 AM
Anda yang menuduh bila seseorang Arahat punya cinta kasih pasti bukan Arahat betulan!
Jadi saya asumsikan anda menuduh semua orang yang punya cinta kasih sebagai genderuwo.
cek wolvv, yang punya metta gak hanya si genderuwo.. \;D/\;D/\;D/
semua makhluk juga punya mettaa\;D/\;D/\;D/
Metta Cittena,
Citta _/\_
apakah dengan demikian, anda ingin mengatakan bahwa sang Buddha sadar bahwa yang Beliau lakukan adalah "sebuah tindakan metta"???
ika. 
			
 
			
			
				QuoteIka :
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arhat betulan"!!!
ika. 
Apa ya defenisi metta (bahasa apa tuh) ?
ada sih sekolah namanya Meta (gak tau satu T atau 2 T),
   tapi ya jelas bayar tuuhhh
			
 
			
			
				Jadi sekarang statusnya Sang Buddha bukan yang sadar?
Makin sesat aja nih ika polim.
			
			
			
				Quote from: ika_polim on 24 May 2009, 09:54:45 AM
Quote from: Citta Devi on 21 May 2009, 12:53:58 PM
Quote from: ika_polim on 20 May 2009, 09:40:21 AM
Quote from: Citta Devi on 18 May 2009, 08:42:32 PM
Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
nasi lembek ma nasi keras? maksudnya?
napa dikasih nasi keras broo? 
klo nasinya gak sekeras beras wnya terima aja nasi kerasnyaa... ;D ;D ;D
klo sekeras beras, ntar taruh air aja dimasak kembali yaa :-? :-? :-? , dah gak terlalu keras dehh jadinya...\;D/\;D/\;D/
klo gitu, nasi sekeras apapun wnya terima deh broo ;D ;D ;D
thanks dah ngasih menunya yoo broo..^^/ :P :P :P
klo nasi keras kan bisa ditaruh air, dimasak balek, jadi lembek lagi nasinya, jadi w terima aja nasi kerasnyaa...\;D/\;D/\;D/
soalnya itu juga makanan lhe... :P :P :P
Quote from: gachapin on 08 May 2009, 04:31:05 PM
bukannya om ika sudah tercerahkan?
cek wolv jwbnya kok gitu... 
misalnya kita taupun seseorang sudah tercerahkan, kan gak ada salahnya menjawabnyaa..\;D/\;D/\;D/
klo SB nanya, jwbnnya cek wolv juga gitu... :)) :)) :))
gak sopan lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
klo wnya gak sopan ma bhikkhuni karena salah paham/gak tau masuk neraka avici
klo cek wolv, masuk neraka mana ya ntar... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P :P :P
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
jelas orang yang dah merealisasikan Nibbana juga memiliki metta ;D ;D ;D
menurut wnya, karena klo tidak memiliki metta sama sekali, org tsb pasti sudah membunuh org2 di sekitarnya bro...^^
setiap org punya metta, cuman kadar mettanya aja yg berbeda... \;D/\;D/\;D/
dan juga menurutku, org yg telah merealisasikan Nibbana kan telah menyempurnakan parami mereka, karena memiliki parami yg cukup mereka dapat merealisasikan Nibbana(sebab utk mencapai keBuddhaan dibutuhkan parami)
Dalam parami ada termasuk Metta parami, jadi dengan kata lain org yg telah merealisasikan Nibbana, sudah jelas memiliki metta \;D/\;D/\;D/
Jika ada kekeliruan mohon maaf, maklum... :P ^:)^ ^:)^ ^:)^
jadi apa hubungannya bro, nasi lembek dgn nasi keras dgn metta? :-? :-? :-?
Metta Cittena,
Citta _/\_
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arahat betulan"!!!
ika. 
Bro IP....
klo menurut saya, klo seseorang tidak memiliki metta, ia pasti tdk berperasaan utk membunuh sapa saja... ;D ;D ;D
setiap org pasti memiliki metta, hanya kadarnya saja yang berbeda2... \;D/\;D/\;D/
mo nanya mo nanya...
mang metta yg bro IP maksud itu metta yang bagaimana sebenarnyaa?
Arahat pasti punya mettaa\;D/\;D/\;D/
kita ambil contohnya... ;D ;D ;D
contohnya Sang Buddha(Arahat), Beliau memiliki metta pada semua makhluk....\;D/\;D/\;D/
Jadi, apakah Sang Buddha tidak dapat dikatakan Arahat sungguhan?
mang, Arahat yang bagaimana yang merupakan Arahat sungguhan menurut bro IP?
wujud metta yang dimiliki Sang Buddha,
Ketika dalam diri Sang Buddha sempat mengurungkan niat Beliau untuk membabarkan Dhamma...
Lalu Brahma Sahampati Sang penguasa dunia datang...
merangkapkan kedua tangannya lalu berdiri di satu sisi kemudian memohon,
Demi kesejahteraan semua makhluk, babarkanlah Dhamma...
karena di dunia ini masih banyak terdapat org2 yg memiliki sedikit debu di matanya...
Lalu mendengar perkataan Brahma Sahampati, Sang Bhagava pun bertekad utk membabarkan Dhamma  demi Cinta Kasih-Nya pada semua makhluk...\;D/\;D/\;D/
itu contoh bahwasannya seorang Arahat masih memiliki mettaa\;D/\;D/\;D/
menurutku, klo seseorang yang tidak memiliki metta sama sekali, ia pasti dapat dengan tega membunuh siapa sajaa, ayahnya, Ibunya, anaknya, istrinya, dkk... :) :) :) \;D/\;D/\;D/
Seorang Bodhisatva, karena mettanya kepada semua makhluk, bertekad utk mencapai keBuddha-an...\;D/\;D/\;D/
^Apa hubungannya juga yaa... ::) ::) ::) kalimat yang ini tak usah dihiraukan, sepertinya gak ada hubungannya...^^"
ntar klo i temui lagi contoh metta seorang Arahat, ntar wnya post lagi...^^/
Jadi menurut definisi bro IP, Arahat yang bagaimana yang dapat dikatakan sebagai Arahat sungguhan? :-? :-? :-?
Quote from: gachapin on 20 May 2009, 10:35:45 AM
Anda yang menuduh bila seseorang Arahat punya cinta kasih pasti bukan Arahat betulan!
Jadi saya asumsikan anda menuduh semua orang yang punya cinta kasih sebagai genderuwo.
cek wolvv, yang punya metta gak hanya si genderuwo.. \;D/\;D/\;D/
semua makhluk juga punya mettaa\;D/\;D/\;D/
Metta Cittena,
Citta _/\_
apakah dengan demikian, anda ingin mengatakan bahwa sang Buddha sadar bahwa yang Beliau lakukan adalah "sebuah tindakan metta"???
ika. 
maksudnya bro..?
bro IP, klo ngomong ma wnya, ngomongnya langsung aja..\;D/\;D/\;D/
soalnya sering kurang nangkep dgn jelas^^?" , klo ngomongnya gak langsung... 
klo ngomongnya langsung, tenang ajaa... wnya gak bakalan mudah tersinggung ataupun sakit hati kokk\;D/\;D/\;D/
Quote from: gachapin on 24 May 2009, 02:42:24 PM
Jadi sekarang statusnya Sang Buddha bukan yang sadar?
Makin sesat aja nih ika polim.
mang maksudnya bro IP apa cek wolvv? :?? :?? :??
kurang ngerti...^^""
Metta Cittena,
Citta _/\_
			
 
			
			
				Dia mempertanyakan apakah Sang Buddha sadar, dengan kata lain ia mengatakan bahwa Sang Buddha mungkin tidak sadar.
			
			
			
				Saya pikir seorang tercerahkan yang tidak ada lagi istilah "aku" / "milikku", maka "ia" tidak  mempersoalkan lagi "mettaku".
Apakah "ia" memiliki metta yang besar/luas/dalam ?
Dipandang dari sudut kita / orang awam, memang seperti itu.
Dipandang dari "ia" sendiri ?
_/\_
Budhi
			
			
			
				wah ini salah satu mahluk "dicerahkan" ??
"dicerahkan" oleh siapa ??  ^-^ ^-^
			
			
			
				Quotebro IP, klo ngomong ma wnya, ngomongnya langsung aja..\Grin/\Grin/\Grin/ soalnya sering kurang nangkep dgn jelas^^?" , klo ngomongnya gak langsung...klo ngomongnya langsung, tenang ajaa... wnya gak bakalan mudah tersinggung ataupun sakit hati kokk\Grin/\Grin/\Grin/
setuju, langsung aja,...
singkat, jelas, PADAT, dan bermanfaat..
Gw baru ingat.... kalau tak salah postingnya bro Upasaka....
seorang Arahat (salah satu "jenis" arahat) dapat menjelaskan sesuatu dgn sederhana, jelas, dan mudah dimengerti! :)) Kalau bro IP termasuk yg mana ya?  :))
			
 
			
			
				metta : mengasihi musuh2 anda
belum pernah saya lihat secara langsung seseorang yang bila ditampar pipi kirinya lalu memberikan pipi kanan nya...
kbanyakan kita hanya mandengar cerita2 dri orng atau membaca dari buku dll
pernah gak melihat secara langsung?
yang namanya manusia normal pasti mempunyai emosi (marah,sedih,dll)
bisakah emosi tsb diredam dalam suatu keadaan atau situasi tertentu...??
 _/\_
			
			
			
				Quote from: budha child on 24 May 2009, 08:25:06 PM
metta : mengasihi musuh2 anda
belum pernah saya lihat secara langsung seseorang yang bila ditampar pipi kirinya lalu memberikan pipi kanan nya...
kbanyakan kita hanya mandengar cerita2 dri orng atau membaca dari buku dll
pernah gak melihat secara langsung?
yang namanya manusia normal pasti mempunyai emosi (marah,sedih,dll)
bisakah emosi tsb diredam dalam suatu keadaan atau situasi tertentu...??
 _/\_
Saya siap ditampar pipi kiri, setelah dipasang KULIT DURIAN...
gimana? bro kita coba?
dlm film HERO (jetLi),...
dia rela dipanah mati,... karna menurut dia,,,
   kebutuhan org banyak (negara2 lainnya) lebih besar dari pada 
      kebutuhan dia sendiri. 
      (dgn pengorbanan dia, negara Tiongkok menjadi satu)
Quoteyang namanya manusia normal pasti mempunyai emosi (marah,sedih,dll)
bisakah emosi tsb diredam dalam suatu keadaan atau situasi tertentu...??
Kalau gw lihat cewek yg begitu manis, cantik, imut2... jadi gak bisa emosi lho!
			
 
			
			
				Quote from: johan3000 on 24 May 2009, 10:20:31 PM
Quote from: budha child on 24 May 2009, 08:25:06 PM
yang namanya manusia normal pasti mempunyai emosi (marah,sedih,dll)
bisakah emosi tsb diredam dalam suatu keadaan atau situasi tertentu...??
 _/\_
Kalau gw lihat cewek yg begitu manis, cantik, imut2... jadi gak bisa emosi lho!
Masa sih...wah....Bro Sacheng harus cari bini yg manis, cantik, imut2 dech...biar ga bisa emosi... :))
Oh ya... ada salah satu teknik mengatasi kemarahan adalah dengan cinta kasih lho... :jempol:
_/\_ :lotus:
			
 
			
			
				Quote[at] ika polim
Nasi keras tidak cocok dihidangkan di forum ini.
Ohhhh rupanya bro IP, gak bisa masak... makanya nasinya keras!
 ;D yukk mari kita belajar masak dgn mEttA ! ;D
			
 
			
			
				Quote from: Virya on 23 May 2009, 01:27:37 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi460.photobucket.com%2Falbums%2Fqq325%2Fperuvian_011%2Femoticons%2Fbeer11ui2.gif&hash=3780b052164860ad0303434060068ba69881ca33) Tosss ..... utk ii Citta
ternyata ii Citta lebih bijaksana dan pinter dari orang yg mengatakan seorang Arhat tidak punya metta ....
GRP .... bulan depan  ;D
^tadi barusan nampak postingannyaa :)) :)) :))
^ Thanks cek virr, dah berniat mo ngasih...\;D/\;D/\;D/^^/"
tapi gak usah dehh...
soalnya.....
soalnyaa.....
[spoiler]soalnya cek vir sptnya byk utang ma wnya grp..... :|"" :|"" :|""
[spoiler]
grpnya srg bulan depan katanya... :| :| :| dah brapa byk utang grpnyaa.... ::) ::) ::) ::)
mikirin utang itu gak enak lhoo... ^-^ ^-^ ^-^
jadi gak usah dikasih, (klo misalnya dah lupa)pun gak masalahh.... ;D ;D ;D
daripada mikirin utang grp ma wnya teruss lhee... :)) :)) :))
[/spoiler]
Quote from: ika_polim on 24 May 2009, 09:54:45 AM
Quote from: Citta Devi on 21 May 2009, 12:53:58 PM
Quote from: ika_polim on 20 May 2009, 09:40:21 AM
Quote from: Citta Devi on 18 May 2009, 08:42:32 PM
Quote from: ika_polim on 18 May 2009, 08:10:35 PM
sehubungan dgn "nasi lembek", ...
akankah kita semua disini terus menerus disuapi dgn nasi lembek???
saya berikan "nasi keras"!!! krn memang sdh seharusnya demikian!!!
nikmatilah menu tsb!
ika. 
nasi lembek ma nasi keras? maksudnya?
napa dikasih nasi keras broo? 
klo nasinya gak sekeras beras wnya terima aja nasi kerasnyaa... ;D ;D ;D
klo sekeras beras, ntar taruh air aja dimasak kembali yaa :-? :-? :-? , dah gak terlalu keras dehh jadinya...\;D/\;D/\;D/
klo gitu, nasi sekeras apapun wnya terima deh broo ;D ;D ;D
thanks dah ngasih menunya yoo broo..^^/ :P :P :P
klo nasi keras kan bisa ditaruh air, dimasak balek, jadi lembek lagi nasinya, jadi w terima aja nasi kerasnyaa...\;D/\;D/\;D/
soalnya itu juga makanan lhe... :P :P :P
Quote from: gachapin on 08 May 2009, 04:31:05 PM
bukannya om ika sudah tercerahkan?
cek wolv jwbnya kok gitu... 
misalnya kita taupun seseorang sudah tercerahkan, kan gak ada salahnya menjawabnyaa..\;D/\;D/\;D/
klo SB nanya, jwbnnya cek wolv juga gitu... :)) :)) :))
gak sopan lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
klo wnya gak sopan ma bhikkhuni karena salah paham/gak tau masuk neraka avici
klo cek wolv, masuk neraka mana ya ntar... ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P :P :P
Quote from: ika_polim on 08 May 2009, 02:38:41 PM
Quote from: markosprawira on 06 May 2009, 06:10:07 PM
Quote from: coedabgf on 06 May 2009, 09:10:04 AM
tambahin yah bro...,
metta yang murni bisa mengerjakan karuna dan mudita.
berlandaskan pada cita-cita atau pengharapan yang muncul dalam hati seseorang (bukan hanya diucapkan dimulut saja) sebagai doa pengharapan yang dinyatakan umat 'semoga semua makhluk berbahagia'.  _/\_
Emang metta ada yg ga murni?
Metta itu adalah Adosa cetasika yaitu salah satu dari 19 kondisi batin yg indah/sobhana. JAdi ga mungkin ada Metta yg ga murni, atau dikotori dengan lobha
Kalau yg anda maksud Metta identik dengan cinta maka itu adalah hal yg berbeda. Silahkan baca kembali Karaniyametta sutta utk karakteristik metta
Tapi betul jika metta bisa bersekutu dengan karuna dan mudita (sama2 sobhana cetasika)
semoga bs memperjelas agar salah pengertian tidak berlarut2.....
metta
btw, apakah Metta itu juga akan "hadir" kpd seseorg yang telah merealisasi Nibbana?
ika. 
jelas orang yang dah merealisasikan Nibbana juga memiliki metta ;D ;D ;D
menurut wnya, karena klo tidak memiliki metta sama sekali, org tsb pasti sudah membunuh org2 di sekitarnya bro...^^
setiap org punya metta, cuman kadar mettanya aja yg berbeda... \;D/\;D/\;D/
dan juga menurutku, org yg telah merealisasikan Nibbana kan telah menyempurnakan parami mereka, karena memiliki parami yg cukup mereka dapat merealisasikan Nibbana(sebab utk mencapai keBuddhaan dibutuhkan parami)
Dalam parami ada termasuk Metta parami, jadi dengan kata lain org yg telah merealisasikan Nibbana, sudah jelas memiliki metta \;D/\;D/\;D/
Jika ada kekeliruan mohon maaf, maklum... :P ^:)^ ^:)^ ^:)^
jadi apa hubungannya bro, nasi lembek dgn nasi keras dgn metta? :-? :-? :-?
Metta Cittena,
Citta _/\_
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arahat betulan"!!!
ika. 
Bro IP....
klo menurut saya, klo seseorang tidak memiliki metta, ia pasti tdk berperasaan utk membunuh sapa saja... ;D ;D ;D
setiap org pasti memiliki metta, hanya kadarnya saja yang berbeda2... \;D/\;D/\;D/
mo nanya mo nanya...
mang metta yg bro IP maksud itu metta yang bagaimana sebenarnyaa?
Arahat pasti punya mettaa\;D/\;D/\;D/
kita ambil contohnya... ;D ;D ;D
contohnya Sang Buddha(Arahat), Beliau memiliki metta pada semua makhluk....\;D/\;D/\;D/
Jadi, apakah Sang Buddha tidak dapat dikatakan Arahat sungguhan?
mang, Arahat yang bagaimana yang merupakan Arahat sungguhan menurut bro IP?
wujud metta yang dimiliki Sang Buddha,
Ketika dalam diri Sang Buddha sempat mengurungkan niat Beliau untuk membabarkan Dhamma...
Lalu Brahma Sahampati Sang penguasa dunia datang...
merangkapkan kedua tangannya lalu berdiri di satu sisi kemudian memohon,
Demi kesejahteraan semua makhluk, babarkanlah Dhamma...
karena di dunia ini masih banyak terdapat org2 yg memiliki sedikit debu di matanya...
Lalu mendengar perkataan Brahma Sahampati, Sang Bhagava pun bertekad utk membabarkan Dhamma  demi Cinta Kasih-Nya pada semua makhluk...\;D/\;D/\;D/
itu contoh bahwasannya seorang Arahat masih memiliki mettaa\;D/\;D/\;D/
menurutku, klo seseorang yang tidak memiliki metta sama sekali, ia pasti dapat dengan tega membunuh siapa sajaa, ayahnya, Ibunya, anaknya, istrinya, dkk... :) :) :) \;D/\;D/\;D/
Seorang Bodhisatva, karena mettanya kepada semua makhluk, bertekad utk mencapai keBuddha-an...\;D/\;D/\;D/
^Apa hubungannya juga yaa... ::) ::) ::) kalimat yang ini tak usah dihiraukan, sepertinya gak ada hubungannya...^^"
ntar klo i temui lagi contoh metta seorang Arahat, ntar wnya post lagi...^^/
Jadi menurut definisi bro IP, Arahat yang bagaimana yang dapat dikatakan sebagai Arahat sungguhan? :-? :-? :-?
Quote from: gachapin on 20 May 2009, 10:35:45 AM
Anda yang menuduh bila seseorang Arahat punya cinta kasih pasti bukan Arahat betulan!
Jadi saya asumsikan anda menuduh semua orang yang punya cinta kasih sebagai genderuwo.
cek wolvv, yang punya metta gak hanya si genderuwo.. \;D/\;D/\;D/
semua makhluk juga punya mettaa\;D/\;D/\;D/
Metta Cittena,
Citta _/\_
apakah dengan demikian, anda ingin mengatakan bahwa sang Buddha sadar bahwa yang Beliau lakukan adalah "sebuah tindakan metta"???
ika. 
hmmm....
hmmmm...
sadar tindakan metta kayak mana broo? w kurang pahamm nihh...^^""" ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
sorii yoo... ^:)^ ^:)^ ^:)^ , gak gitu ngerti maksudnyaa...mohon dijelasin maksudnyaa broo...>/\<"""
i kurang pahamm....^^""
Quote from: gachapin on 24 May 2009, 03:19:10 PM
Dia mempertanyakan apakah Sang Buddha sadar, dengan kata lain ia mengatakan bahwa Sang Buddha mungkin tidak sadar.
napa Sang Buddha dibilang tidak sadar cek wolvv? ::) ::) ::)
Quote from: johan3000 on 24 May 2009, 08:13:02 PM
Quotebro IP, klo ngomong ma wnya, ngomongnya langsung aja..\Grin/\Grin/\Grin/ soalnya sering kurang nangkep dgn jelas^^?" , klo ngomongnya gak langsung...klo ngomongnya langsung, tenang ajaa... wnya gak bakalan mudah tersinggung ataupun sakit hati kokk\Grin/\Grin/\Grin/
setuju, langsung aja,...
singkat, jelas, PADAT, dan bermanfaat..
memang w gak ngerti bro sacengg... :?? :?? :??
makanya nyuruh langsung ajaa...^^"""
klo mo dipikirin, musti panjang2 mikirnya baru bisa nangkep sepertinyaa...^^?""""
Quote.
Gw baru ingat.... kalau tak salah postingnya bro Upasaka....
seorang Arahat (salah satu "jenis" arahat) dapat menjelaskan sesuatu dgn sederhana, jelas, dan mudah dimengerti!
 :)) Kalau bro IP termasuk yg mana ya?  :))
bro sacengg.... 
kata2nya spt menyindir broo.... gak baik....^^""" 
bro IP jadi kyk spt tokoh dalam cerita yg dikucilkan, sementara bro saceng jadi kyk ngolok2 orgg...^^""""(sorii broooo ^:)^ ^:)^ ^:)^ , tapi keliatan spt begituu...^^""")
Klo ada kata2 yg salah, atopun kurang berkenan, mohon dimaafinn yooo... ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Metta Cittena,
Citta _/\_
			
 
			
			
				[at] ii Citta ....
tuch udah dikasih ..... kemarin khan masih 57  8) ;)
			
			
			
				meTTa apakah yg dpt kita berikan pd seorang IP ?
please jangan dijawab dgn pertanyaan lagi lho!...
(dari pada nasi keras, 
nasi goreng, nasi uduk, nasi hainam, nasi campur,
nasi bebek, nasi pecel, nasi betutu, nasi udang,
nasi siobak, nasi padang, nasi kuning, nasi ayam,...
dan masih banyak yg wuuueenak2 lagi koq...)  ^:)^
			
			
			
				Quote from: Hendra Susanto on 24 May 2009, 08:10:09 PM
wah ini salah satu mahluk "dicerahkan" ??
"dicerahkan" oleh siapa ??  ^-^ ^-^
Sang Buddha dicerahkan oleh siapa? ???
Arahat dicerahkan oleh siapa? ???
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				Quote from: ika_polim link=topic=10563.msg181442#msg181442/quote]
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arhat betulan"!!!
ika. 
Arahat (betulan) melakukan tindakan secara spontan, bukan bertindak karena metta atau ke-metta-an. 
Yang melihat/merasakan/menilai dia/mereka melakukan metta adalah orang awam, bukan dia sendiri.
Arahat yang merasa dia melakukan tindakan metta, namanya "arahat bohongan".
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				Quote from: Budhi26 on 27 May 2009, 12:12:24 PM
Quote from: ika_polim link=topic=10563.msg181442#msg181442/quote]
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arhat betulan"!!!
ika. 
Arahat (betulan) melakukan tindakan secara spontan, bukan bertindak karena metta atau ke-metta-an. 
Yang melihat/merasakan/menilai dia/mereka melakukan metta adalah orang awam, bukan dia sendiri.
Arahat yang merasa dia melakukan tindakan metta, namanya "arahat bohongan".
_/\_
Budhi
Apakah Anda tahu proses batin yang terjadi dalam sebuah tindakan bernama "tindakan spontan"...?
			
 
			
			
				 [at]  bro upasaka :
Silakan menjelaskannya.  :)
_/\_
Budhi 
			
			
			
				Quote from: Budhi26 on 27 May 2009, 12:12:24 PM
Quote from: ika_polim link=topic=10563.msg181442#msg181442/quote]
jika anda jujur mengatakan bahwa para arhat masih ber "metta" dan krn "ke metta an" nya mereka "bertindak", ...
saya pikir para arhat tsb belum pas jika dikatakan para "Arhat betulan"!!!
ika. 
Arahat (betulan) melakukan tindakan secara spontan, bukan bertindak karena metta atau ke-metta-an. 
Yang melihat/merasakan/menilai dia/mereka melakukan metta adalah orang awam, bukan dia sendiri.
Arahat yang merasa dia melakukan tindakan metta, namanya "arahat bohongan".
_/\_
Budhi
Ryu mode on 8) 
Sumber : RAPB Buku 1 Hal 69
ParamiApakah Pàramã ?
Jawaban pertanyaan ini adalah: kebajikan-kebajikan mulia seperti dàna, sãla, dan lain-lain, tidak melibatkan kemelekatan, kesombongan maupun pandangan salah, namun dibangun dengan dasar welas asih yang mulia dan kebijaksanaan yang terampil dalam mengumpulkan jasa, inilah yang disebut Pàramã.
Penjelasan lebih lanjut: Sewaktu memberi dàna, jika dinodai oleh kemelekatan, dengan berpikir "ini adalah danaku"; jika dinodai oleh kesombongan, dengan berpikir "dàna ini adalah milikku"; jika dinodai oleh pandangan salah, "dàna ini adalah aku," dàna semacam ini disebut telah dinodai oleh kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah. Hanya dàna yang tidak dinodai oleh kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah yang dapat disebut Kesempurnaan. (penjelasan yang sama berlaku untuk sãla)
Lebih jauh lagi, untuk dapat disebut Pàramã, tindakan kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain, tidak hanya harus bebas dari kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah, akan tetapi juga harus dibangun atas dasar welas asih yang mulia (Mahàkaruõà) dan kebijaksanaan yang terampil dalam mengumpulkan kebajikan (Uppàya-kosalla ¥àõa).
70
Riwayat Agung Para Buddha
Mahàkaruõà: Bodhisatta harus mampu mengembangkan perasaan welas asih yang tidak terbatas kepada semua makhluk, dekat atau jauh, seolah-olah mereka adalah anaknya sendiri. Tidak membeda-bedakan teman ataupun musuh, ia harus menganggap semua makhluk mengalami penderitaan dalam saÿsàra di mana mereka terbakar oleh api kemelekatan, kebencian, dan keraguan, oleh api kelahiran, usia tua, kematian, kesedihan, kesakitan, kesusahan, dan keputus-asaan. Dengan merenungkan hal-hal ini, ia harus mengembangkan welas asih yang besar terhadap mereka. Welas asih ini haruslah sangat besar sehingga memungkinkannya untuk menolong semua makhluk dari saÿsàra meskipun dengan mengorbankan dirinya sendiri. Welas asih seperti inilah yang disebut welas asih yang luar biasa yang membentuk dasar dari semua Kesempurnaan.
Bodhisatta dalam kehidupannya sebagai Sumedhà sang petapa telah mencapai tingkat-tingkat spiritual pada waktu bertemu dengan Buddha Dãpaïkarà sehingga ia dapat mencapai kebebasan jika ia menginginkannya. Namun sebagai seorang manusia luar biasa yang memiliki welas asih yang tertinggi, ia rela mengalami banyak penderitaan dalam saÿsàra selama jangka waktu yang sangat lama empat asaïkhyeyya dan seratus ribu kappa untuk memenuhi Kesempurnaan dengan tujuan untuk membebaskan makhluk-makhluk dari penderitaan.
Upàya-kosalla ¥àõa: adalah kebijaksanaan yang terampil dalam melakukan jasa seperti dàna, sãla, dan lain-lain, sehingga dapat menjadi alat dan mendukung dalam mencapai Kebuddhaan. Seseorang dari keluarga yang baik yang ingin mencapai Kebuddhaan harus melakukan kebajikan-kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain dengan satu tujuan yaitu mencapai Kebuddhaan. (Ia tidak boleh mengharapkan keuntungan yang dapat mengarah pada penderitaan dalam saÿsàra). Kebijaksanaan yang memungkinkannya untuk mencapai Kebuddhaan adalah satu-satunya Buah dari kebajikan yang dilakukannya yang disebut Upàya-kosalla ¥àõa.
Mahàkaruõà dan Upàya-kosalla ¥àõa yang telah dijelaskan di
71
Pàramã
atas adalah dasar untuk mencapai Kebuddhaan dan untuk melatih Kesempurnaan. Seseorang yang ingin mencapai Kebuddhaan pertama-tama harus berusaha untuk memiliki dua dasar ini.
Hanya kebajikan-kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain yang dikembangkan di atas dasar dua prinsip ini yang dapat menjadi Kesempurnaan sejati.
Mengapa Disebut Pàramã?
Mungkin ada pertanyaan mengapa sepuluh kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain disebut Pàramã.
Jawabannya adalah: dalam bahasa Pàëi, kata Pàramã terdiri dari parama dan i, Parama berarti 'yang tertinggi', di sini digunakan dalam hubungannya dengan para Bodhisatta, karena mereka adalah makhluk yang tertinggi yang memiliki kebajikan dàna, sãla, dan lain-lain yang luar biasa.
Atau, karena mereka memenuhi dan menjaga kebajikan-kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain; karena mereka bertindak seolah-olah mereka terikat dan menarik makhluk-makhluk lain kepada mereka melalui kebajikan-kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain; karena mereka membersihkan makhluk-makhluk lain dengan menghapuskan kotoran batin makhluk-makhluk lain dengan penuh semangat; karena mereka dengan pasti melanjutkan ke Nibbàna tertinggi; karena mereka mengetahui kelahiran berikutnya seperti mereka memahami kehidupannya yang sekarang; karena mereka mempraktikkan kebajikan-kebajikan seperti sãla dan lain-lain dalam cara yang tiada bandingannya seolah-olah kebajikan-kebajikan ini tertanam dalam batin mereka; karena mereka menaklukkan dan menghancurkan semua "makhluk-makhluk asing" kotoran batin yang mengancam mereka, para Bodhisatta disebut "Parama."
Bodhisatta yang tiada bandingnya yang memiliki kebajikan-kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain. Pernyataan ini adalah untuk menyebutkan "Orang ini adalah Bodhisatta; ia adalah Parama, makhluk yang tinggi." Dengan demikian kebajikan-kebajikan
72
Riwayat Agung Para Buddha
seperti dàna, sãla, dan lain-lain, disebut juga "Parama."
Sekali lagi, hanya para Bodhisatta yang dapat melakukan perbuatan jasa seperti dàna, sãla, dan lain-lain dengan tiada bandingannya. Karena itulah perbuatan-perbuatan ini disebut Pàramã, yang berarti kewajiban-kewajiban Bodhisatta (Paramànaÿ kammaÿ Pàramã), atau kekayaan-kekayaan Bodhisatta (Paramànaÿ ayaÿ Pàramã).
			
 
			
			
				Ada Berapa Jenis Pàramã?
Sesuai dengan ajaran:
Dànam sãla¤ ca nekkhamam, pa¤¤à viriyena pa¤camam, khanå saccam 'adhiññhànaÿ, mett' upekkhà ti te dasa,
Ada Sepuluh Kesempurnaan (Pàramã), yaitu, Dàna, Sãla, Melepaskan keduniawian, Kebijaksanaan, Usaha, Kesabaran, Kejujuran, Tekad, Cinta Kasih, dan Ketenangseimbangan.
			
			
			
				.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
Demikian pula, Melepaskan keduniawian yang didasarkan atas Kebijaksanaan, Kebijaksanaan atas Usaha, Usaha atas Kesabaran, Kesabaran atas Kejujuran, Kejujuran atas Tekad, Tekad atas Cinta Kasih, Cinta Kasih yang didasarkan atas Ketenangseimbangan adalah yang memiliki manfaat tertinggi; dengan demikian
75
Pàramã
Ketenangseimbangan diajarkan setelah Cinta Kasih.
Ketenangseimbangan hanya bermanfaat jika didasarkan atas welas asih. Bodhisatta adalah makhluk luar biasa yang telah memiliki kualitas dasar welas asih.
Selanjutnya muncul pertanyaan, bagaimana Bodhisatta, yang maha-welas-asih, dapat menganggap sama semua makhluk dengan keseimbangan (tanpa membedakan)?
Beberapa guru mengatakan, "Tidak dalam setiap kasus dan setiap waktu Bodhisatta menunjukkan ketidakberbedaan terhadap semua makhluk; mereka hanya melakukannya jika diperlukan."
Beberapa guru lain mengatakan, "Mereka tidak menunjukkan ketidak-berbedaan terhadap semua makhluk, tetapi terhadap tindakan agresif yang mereka lakukan. Dengan demikian welas asih yang besar dan Kesempurnaan Keseimbangan tidak berlawanan."
			
			
			
				.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
9. Cinta kasih disebut setelah Tekad: (a) karena pengembangan Cinta Kasih dapat membantu dalam pemenuhan Tekad untuk melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan makhluk lain; (b) karena, setelah mengajarkan tekad, Buddha ingin mengajarkan apa yang membawa manfaat kepada makhluk lain sesuai dengan tekadnya (bagi seorang Bodhisatta dalam memenuhi kesempurnaannya, biasanya hidup dalam cinta kasih); dan (c) karena jika seseorang dapat merasa puas dalam kepastian untuk bekerja demi kesejahteraan makhluk lain, seseorang dapat mencapai cita-citanya dengan cinta kasih.
10. Ketenangseimbangan disebut setelah Cinta Kasih (a) karena Ketenangseimbangan menyucikan Cinta Kasih; (jika seseorang mengembangkan Cinta Kasih tanpa Ketenangseimbangan, sesorang dapat tertipu oleh kemelekatan atau keserakahan yang bertopeng Cinta Kasih). Hanya jika seseorang melatih Ketenangseimbangan, seseorang dapat jauh dari tipuan kemelekatan atau keserakahan; (b) karena setelah mengajarkan bagaimana ketertarikan terhadap makhluk lain dapat menjadi Cinta Kasih, Buddha ingin mengajarkan bahwa ketidak-berbedaan tersebut harus dipertahankan ke arah semua keburukan yang ditimbulkannya. (Bodhisatta bekerja demi
80
Riwayat Agung Para Buddha
kesejahteraan makhluk lain dengan Cinta Kasih; Ia menjaga batin-Nya yang seimbang; memaafkan mereka yang bersalah kepada-Nya); (c) karena, setelah mengajarkan pengembangan Cinta Kasih, Buddha ingin mengajarkan manfaat-manfaatnya, hanya setelah melatih Cinta Kasih, maka Ketenangseimbangan dapat berhasil dikembangkan; dan (d) Buddha ingin mengajarkan sifat-sifat baik (dari seorang Bodhisatta) yang dapat tetap sama bahkan kepada mereka yang baik kepadanya.
			
			
			
				Quote from: Budhi26 on 27 May 2009, 12:35:38 PM
 [at]  bro upasaka :
Silakan menjelaskannya.  :)
_/\_
Budhi 
Dalam kamus seorang Arahanta, tidak ada yang namanya perbuatan spontan.
Karena Anda sendiri tidak tahu bagaimana proses batin bekerja dalam suatu "perbuatan spontan", lantas 
statement Anda mengenai Arahanta = berbuat spontan adalah kekeliruan.
Saya harap Anda menyadarinya, jangan terlalu berani untuk berspekulasi terlalu jauh.
			
 
			
			
				Quote from: upasaka on 27 May 2009, 01:00:09 PM
Dalam kamus seorang Arahanta, tidak ada yang namanya perbuatan spontan.
Karena Anda sendiri tidak tahu bagaimana proses batin bekerja dalam suatu "perbuatan spontan", lantas statement Anda mengenai Arahanta = berbuat spontan adalah kekeliruan.
Saya harap Anda menyadarinya, jangan terlalu berani untuk berspekulasi terlalu jauh.
If so, bisa dijelaskan lebih lanjut, tindakan seorang arahat adalah tindakan apa? 
dan tindakan itu berdasarkan apa?
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				Quote from: Budhi26 on 27 May 2009, 01:12:59 PM
Quote from: upasaka on 27 May 2009, 01:00:09 PM
Dalam kamus seorang Arahanta, tidak ada yang namanya perbuatan spontan.
Karena Anda sendiri tidak tahu bagaimana proses batin bekerja dalam suatu "perbuatan spontan", lantas statement Anda mengenai Arahanta = berbuat spontan adalah kekeliruan.
Saya harap Anda menyadarinya, jangan terlalu berani untuk berspekulasi terlalu jauh.
If so, bisa dijelaskan lebih lanjut, tindakan seorang arahat adalah tindakan apa? 
dan tindakan itu berdasarkan apa?
_/\_
Budhi
:outoftopic:
			
 
			
			
				Quote from: upasaka on 27 May 2009, 01:13:56 PM
Quote from: Budhi26 on 27 May 2009, 01:12:59 PM
If so, bisa dijelaskan lebih lanjut, tindakan seorang arahat adalah tindakan apa? 
dan tindakan itu berdasarkan apa?
_/\_
Budhi
:outoftopic:
Kalau pertanyaan saya ganti menjadi :
Apakah tindakan arahat berdasarkan "cinta kasih" ?
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				 [at]  budhi
arah pertanyaan anda ini mengarah kemana ya??
			
			
			
				Quote from: Hendra Susanto on 27 May 2009, 07:35:31 PM
 [at]  budhi
arah pertanyaan anda ini mengarah kemana ya??
gak kemana2, cuma melanjutkan perjuangan sang guru
			
 
			
			
				Saudara Budhi,
Jawabannya ada dalam thread yang anda buat.
Quote
So... Seorang Arahanta tidak lagi punya kehendak (cetana - atas dasar "aku") untuk berbuat. Yang diperbuat hanyalah bentuk dari kiriya (fungsional). Oleh karena itu meski seorang Arahanta berbuat kebaikan, perbuatan itu tidak bisa dikatakan dengan diawali oleh niat baik. Seorang Arahanta adalah orang yang tidak lagi memiliki kotoran batin, sehingga semua perbuatannya adalah wujud dari Brahmavihara.
Sekedar informasi untuk anda, Brahmavihara ada 4, yaitu metta, karuna, mudita dan upekkha.
			
 
			
			
				Quote from: Indra on 27 May 2009, 07:45:34 PM
Quote from: Hendra Susanto on 27 May 2009, 07:35:31 PM
 [at]  budhi
arah pertanyaan anda ini mengarah kemana ya??
gak kemana2, cuma melanjutkan perjuangan sang guru
Saya pikir, posting Ika Polim cuman membagikan / sharing apa yang dia ketahui dan bukan untuk kepentingan dirinya.
Tidak ada yang perlu diperjuangkan.
Cuma 1 yang jadi prihatin saya, yaitu "tindakan paling bodoh" itu !
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 02:17:24 PM
Saya pikir, posting Ika Polim cuman membagikan / sharing apa yang dia ketahui dan bukan untuk kepentingan dirinya.
Tidak ada yang perlu diperjuangkan.
kenapa anda berpikir demikian?
Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 02:17:24 PM
Cuma 1 yang jadi prihatin saya, yaitu "tindakan paling bodoh" itu !
_/\_
Budhi
"perbuatan bodoh" apa yg membuat anda prihatin?
			
 
			
			
				 [at]  bro markos :
Saya berpendapat begitu. Jika pendapat bro berbeda, silakan kemukakan.
"Tindakan paling bodoh" ada di thread yang keburu di lock moderator :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11023.0.html
_/\_
Budhi
			
			
			
				Jangan melenceng dari topik semula om. Topiknya kan metta.
			
			
			
				Quote from: gachapin on 28 May 2009, 06:42:50 PM
Jangan melenceng dari topik semula om. Topiknya kan metta.
apakah ini peringatan? bolehkah kita bertindak "bodoh" lagi?
			
 
			
			
				klo diangap peringatan bearti uda peringatan ke dua...  ^-^ ^-^
			
			
			
				Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 06:31:23 PM
 [at]  bro markos :
Saya berpendapat begitu. Jika pendapat bro berbeda, silakan kemukakan.
"Tindakan paling bodoh" ada di thread yang keburu di lock moderator :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11023.0.html
_/\_
Budhi
kalau begitu, berarti anda tidak paham Metta yg disebut dalam thread ini.....
QuoteMetta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda.
demikian juga para mod, membanned IP, bukan karena benci namun karena sudah tidak sesuai dengan aturan forum....
Jadi apakah dengan terus mengungkit masalah "perbuatan paling bodoh, itu menandakan ada metta terhadap mereka yg tidak menyenangkan? 
atau kita justru melekat pada kebencian thd mereka yg tidak menyenangkan?
marilah kita melihat ke batin kita masing2..... 
semoga bermanfaat
metta  _/\_
			
 
			
			
				Quote from: markosprawira on 29 May 2009, 09:10:35 AM
Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 06:31:23 PM
 [at]  bro markos :
Saya berpendapat begitu. Jika pendapat bro berbeda, silakan kemukakan.
"Tindakan paling bodoh" ada di thread yang keburu di lock moderator :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11023.0.html
_/\_
Budhi
kalau begitu, berarti anda tidak paham Metta yg disebut dalam thread ini.....
QuoteMetta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda.
demikian juga para mod, membanned IP, bukan karena benci namun karena sudah tidak sesuai dengan aturan forum....
Jadi apakah dengan terus mengungkit masalah "perbuatan paling bodoh, itu menandakan ada metta terhadap mereka yg tidak menyenangkan? 
atau kita justru melekat pada kebencian thd mereka yg tidak menyenangkan?
marilah kita melihat ke batin kita masing2..... 
semoga bermanfaat
metta  _/\_
Aturan forumnya bagaimana ? ???
Tidak sesuainya dimana ? ???
Posting mana yang tidak sesuai ? ???
Btw, keputusan itu apakah berhubungan dengan latar belakang kundalini Ika Polim ? ???
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				kundalini di forum ini masuk kategori agama dan kepercayaan lain bro.
			
			
			
				Quote from: gachapin on 29 May 2009, 09:50:45 AM
kundalini di forum ini masuk kategori agama dan kepercayaan lain bro.
Kalau bro lagi pacaran, apakah ngomongnya tentang cinta melulu saja ? ???
Atau sering bro teriak  :outoftopic:  ? ???
=))
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				Dutiyampi,
:backtotopic:
			
			
			
				[at] Budhi26
Thread ini membahas tentang Metta, jangan terus-terusan OOT.
Kenapa Anda tidak puas karena Saudara Ika Polim dibanned?
Anda adalah orang yang cukup bijaksana (demikian juga Saudara Ika Polim), bukan?
Kalau begitu, terimalah hal ini sebagai buah kamma yang memang harus berbuah. Kalau Anda tidak menerima kenyataan, Anda akan menderita.
Sungguh kasihan sekali diri Anda yang berusaha membagikan Pencerahan pada kami semua, sedangkan batin Anda tersiksa sedemikian rupa, namun sayangnya Anda tidak menyadarinya pula.
			
			
			
				Quote from: Budhi26 on 29 May 2009, 09:47:05 AM
Quote from: markosprawira on 29 May 2009, 09:10:35 AM
Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 06:31:23 PM
 [at]  bro markos :
Saya berpendapat begitu. Jika pendapat bro berbeda, silakan kemukakan.
"Tindakan paling bodoh" ada di thread yang keburu di lock moderator :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11023.0.html
_/\_
Budhi
kalau begitu, berarti anda tidak paham Metta yg disebut dalam thread ini.....
QuoteMetta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda.
demikian juga para mod, membanned IP, bukan karena benci namun karena sudah tidak sesuai dengan aturan forum....
Jadi apakah dengan terus mengungkit masalah "perbuatan paling bodoh, itu menandakan ada metta terhadap mereka yg tidak menyenangkan? 
atau kita justru melekat pada kebencian thd mereka yg tidak menyenangkan?
marilah kita melihat ke batin kita masing2..... 
semoga bermanfaat
metta  _/\_
Aturan forumnya bagaimana ? ???
Tidak sesuainya dimana ? ???
Posting mana yang tidak sesuai ? ???
Btw, keputusan itu apakah berhubungan dengan latar belakang kundalini Ika Polim ? ???
_/\_
Budhi
dear Budhi,
sudah dijelaskan khan oleh bro gachapin bhw ini adalah sub forum Buddhisme utk pemula (silahkan lihat judul diatas) sementara kundalini bukan merupakan Buddhisme
jadi jika memang ingin membicarakan mengenai kundalini dan pandangan2nya, silahkan di sub forum yang sesuai yaitu agama dan kepercayaan lain
Nah jika pak Ika sudah berbicara di sub forum agama dan kepercayaan lain tapi masih dibanned juga, hendaknya dilihat lagi bagaimana kasusnya, misal dia tidak menjawab apa yg ditanyakan, dan sebaliknya malahan bertanya balik, dsbnya
Saya tidak tahu bagaimana pandangan anda namun sungguh disayangkan jika anda memandang kundalini sebagai Buddhisme sama seperti menyamakan bhw jeruk itu sama dgn apel karena sama2 buah
semoga kali ini anda bisa menerima dan sebaiknya kita kembali ke topik utama yaitu "Metta"
metta  _/\_
			
 
			
			
				Quote from: markosprawira on 29 May 2009, 04:06:15 PM
Quote from: Budhi26 on 29 May 2009, 09:47:05 AM
Quote from: markosprawira on 29 May 2009, 09:10:35 AM
Quote from: Budhi26 on 28 May 2009, 06:31:23 PM
 [at]  bro markos :
Saya berpendapat begitu. Jika pendapat bro berbeda, silakan kemukakan.
"Tindakan paling bodoh" ada di thread yang keburu di lock moderator :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11023.0.html
_/\_
Budhi
kalau begitu, berarti anda tidak paham Metta yg disebut dalam thread ini.....
QuoteMetta berarti Anda mengasihi musuh-musuh Anda; hal ini tidak berarti Anda menyukai musuh-musuh Anda.
demikian juga para mod, membanned IP, bukan karena benci namun karena sudah tidak sesuai dengan aturan forum....
Jadi apakah dengan terus mengungkit masalah "perbuatan paling bodoh, itu menandakan ada metta terhadap mereka yg tidak menyenangkan? 
atau kita justru melekat pada kebencian thd mereka yg tidak menyenangkan?
marilah kita melihat ke batin kita masing2..... 
semoga bermanfaat
metta  _/\_
Aturan forumnya bagaimana ? ???
Tidak sesuainya dimana ? ???
Posting mana yang tidak sesuai ? ???
Btw, keputusan itu apakah berhubungan dengan latar belakang kundalini Ika Polim ? ???
_/\_
Budhi
dear Budhi,
sudah dijelaskan khan oleh bro gachapin bhw ini adalah sub forum Buddhisme utk pemula (silahkan lihat judul diatas) sementara kundalini bukan merupakan Buddhisme
jadi jika memang ingin membicarakan mengenai kundalini dan pandangan2nya, silahkan di sub forum yang sesuai yaitu agama dan kepercayaan lain
Nah jika pak Ika sudah berbicara di sub forum agama dan kepercayaan lain tapi masih dibanned juga, hendaknya dilihat lagi bagaimana kasusnya, misal dia tidak menjawab apa yg ditanyakan, dan sebaliknya malahan bertanya balik, dsbnya
Saya tidak tahu bagaimana pandangan anda namun sungguh disayangkan jika anda memandang kundalini sebagai Buddhisme sama seperti menyamakan bhw jeruk itu sama dgn apel karena sama2 buah
semoga kali ini anda bisa menerima dan sebaiknya kita kembali ke topik utama yaitu "Metta"
metta  _/\_
Diskusi kita di topik itu gak nyambung. Jadi sebaiknya tidak diteruskan lagi.
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				Quote from: upasaka on 29 May 2009, 10:19:00 AM
[at] Budhi26
Thread ini membahas tentang Metta, jangan terus-terusan OOT.
Kenapa Anda tidak puas karena Saudara Ika Polim dibanned?
Anda adalah orang yang cukup bijaksana (demikian juga Saudara Ika Polim), bukan?
Kalau begitu, terimalah hal ini sebagai buah kamma yang memang harus berbuah. Kalau Anda tidak menerima kenyataan, Anda akan menderita.
Sungguh kasihan sekali diri Anda yang berusaha membagikan Pencerahan pada kami semua, sedangkan batin Anda tersiksa sedemikian rupa, namun sayangnya Anda tidak menyadarinya pula.
Diskusi kita di topik itu juga gak nyambung. Jadi sebaiknya tidak diteruskan lagi.
_/\_
Budhi
			
 
			
			
				Quote from: Budhi26 on 29 May 2009, 06:16:51 PM
Quote from: upasaka on 29 May 2009, 10:19:00 AM
[at] Budhi26
Thread ini membahas tentang Metta, jangan terus-terusan OOT.
Kenapa Anda tidak puas karena Saudara Ika Polim dibanned?
Anda adalah orang yang cukup bijaksana (demikian juga Saudara Ika Polim), bukan?
Kalau begitu, terimalah hal ini sebagai buah kamma yang memang harus berbuah. Kalau Anda tidak menerima kenyataan, Anda akan menderita.
Sungguh kasihan sekali diri Anda yang berusaha membagikan Pencerahan pada kami semua, sedangkan batin Anda tersiksa sedemikian rupa, namun sayangnya Anda tidak menyadarinya pula.
Diskusi kita di topik itu juga gak nyambung. Jadi sebaiknya tidak diteruskan lagi.
_/\_
Budhi
Bagus sekali kalau Anda sudah sadar.
Lain kali cobalah untuk berdiskusi dengan benar, agar postingan Anda bisa nyambung dengan postingan rekan-rekan yang lain.
_/\_
upasaka
			
 
			
			
				mau share cerita dari rekan lain :
QuoteSuatu ketika di sore hari yang terasa teduh, nampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. 
Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.
Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya.
Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal.
Ternyata, di sana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.
Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya.
Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa enyelamatkan si kepiting.
Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya.
Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama.
Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.
Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi.
Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"
"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.
Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai.
Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya.
" Lihat Anak muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"
Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan."
Pembaca yang budiman,
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu  kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.
Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.
Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak.
Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.
Salam sukses luar biasa!!!
Andrie Wongso
			 
			
			
				^
   dalam kenyataannya sungguh sulit menemukan cara yg bijak.
			
			
			
				nah marilah kita berusaha utk menuju kesana bro....... krn itu sesungguhnya hanya masalah bagaimana setting batin kita
sama spt istilah "sulit utk berbuat baik"... itu krn batin kita masih dalam kondisi tidak baik
tapi jika batin anda sudah dalam kondisi baik, justru anda akan bilang "sulit utk berbuat tidak baik"
semoga bermanfaat
metta
			
			
			
				Quote from: markosprawira on 02 June 2009, 12:52:29 PM
nah marilah kita berusaha utk menuju kesana bro....... krn itu sesungguhnya hanya masalah bagaimana setting batin kita
sama spt istilah "sulit utk berbuat baik"... itu krn batin kita masih dalam kondisi tidak baik
tapi jika batin anda sudah dalam kondisi baik, justru anda akan bilang "sulit utk berbuat tidak baik"
semoga bermanfaat
metta
Simpel, tapi sangat mengena.
Baik sekali Sdr. Markosprawira.
			
 
			
			
				Senang jika bisa bermanfaat utk bro Nagaratana
			
			
			
				topik meta yang...........kenapa ga dihilangkan aja???yang baca juga jadi bingung.isinya ga sama ama judulnya.
			
			
			
				METTA menunjang dan memelihara JMB 8
Jalan Mulia Beruas Delapan membawa pada pencapaian Nibbana. Faktor kedua dalam JMB 8 adalah Pikiran Benar; sementara Pikiran Benar (kemudian diikuti Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Penghidupan Benar, .. Konsentrasi Benar) ditunjang atau dipelihara dengan mengembangkan cinta kasih.
Katamo ca, bhikkhave, sammāsaṅkappo? Nekkhammasaṅkappo abyāpādasaṅkappo avihiṁsāsaṅkappo, ayaṁ vuccati bhikkhave, sammāsaṅkappo.
Bagaimanakah, wahai para Bhikkhu, pikiran benar?
Pikiran pada pelepasan (kesenangan terhadap nafsu indrawi),
pikiran tanpa kehendak buruk, pikiran tidak menyakiti.
Ini, wahai para Bhikkhu, disebut pikiran benar.
-----------
... Enam unsur yang mengarah menuju pembebasan (nissaraniya dhatuyo):
Di sini, seorang bhikkhu mengatakan:
(a) "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran (ceto-vimutti) dengan
cinta-kasih (metta), memperluasnya, menjadikannya kendaraan dan landasan,
kokoh, mengusahakannya dengan baik, melatihnya dengan baik.
Namun, kebencian masih membelenggu pikiranku."
Ia harus diberitahu:
"Tidak, jangan berkata begitu!
Jangan keliru memahami Sang Bhagava, tidaklah benar memfitnah Beliau
demikian, karena Beliau tidak akan mengatakan hal-hal seperti itu!
Kata-katamu tidak beralasan dan tidak mungkin.
Jika engkau mengembangkan pembebasan pikiran dengan cinta-kasih.
Pembebasan melalui cinta-kasih adalah penawar bagi kebencian." 
   
(b) Atau ia mengatakan: "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran dengan
belas-kasihan (karuna), dan kekejaman masih membelenggu pikiranku ...." Atau
(c) "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran dengan kegembiraan
simpatik (mudita), dan ketidaksenangan (arati) masih membelenggu
pikiranku ...."  Atau
(d) ia mengatakan: "Aku telah mengembangkan pembebasan pikiran dengan
keseimbangan (Upekkha), dan nafsu (rago) masih membelenggu pikiranku ...."
Atau
(e) ia mengatakan: "Aku telah mengembangkan kebebasan tanpa gambaran
dari pikiran (animitta ceto-vimutti),(92) namun pikiranku masih menginginkan
gambaran (nimittanusari hoti) ...." Atau
(f) ia mengatakan: "Aku telah menolak gagasan 'Aku', aku tidak memedulikan
gagasan 'Aku'. Namun keragu-raguan, kebimbangan, dan masalah masih
membelenggu pikiranku ...." (dst dijawab serupa dengan (a)).'
(DN 33. SANGITI SUTTA, Oleh YA Sariputta)
... "Jika mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya nafsu yang belum muncul, dan bagi lenyapnya nafsu yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Objek yang menjijikkan: bagi orang yang memperhatikan objek yang menjijikkan secara benar, maka nafsu yang belum muncul tidak akan muncul dan nafsu yang telah muncul akan ditinggalkan.'
"Jika mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya kebencian yang belum muncul, dan bagi lenyapnya kebencian yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Pembebasan pikiran oleh cinta kasih: bagi orang yang memperhatikan secara benar kebebasan pikiran oleh cinta kasih, maka kebencian yang belum muncul tidak akan muncul dan kebencian yang telah muncul akan ditinggalkan.'
"Jika mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya kebodohan batin yang belum muncul, dan bagi lenyapnya kebodohan batin yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Perhatian yang benar: bagi orang yang memperhatikan hal-hal secara benar, maka kebodohan batin yang belum muncul tidak akan muncul dan kebodohan batin yang telah muncul akan lenyap."'
(Anguttara Nikaya 3.68)
Jika, O para bhikkhu, pembebasan pikiran dengan cinta kasih dikembangkan dan ditumbuhkan, sering dilatih, dijadikan kendaraan dan landasan seseorang, ditegakkan dengan mantap, disatukan, dan dijalankan dengan tepat, maka sebelas berkah bisa diharapkan. Apakah yang sebelas itu?
Dia tidur dengan tenang; dia tidak bermimpi buruk; dia dicintai oleh manusia; dia dicintai oleh makhluk bukan-manusia; dia akan dilindungi oleh para dewa; api, racun dan senjata tidak bisa melukainya; pikirannya mudah terkonsentrasi; kulit wajahnya jernih; dia akan meninggal dengan tidak bingung; dan jika tidak menembus lebih tinggi, dia akan terlahir kembali di alam Brahma.6
(Anguttara Nikaya 11.16)
			
			
			
				seingat ku pernah membaca cerita tentang YA Maha Kassapa ketika dia mencapai pencerahan kemudian berkeliling berpindapata pada kaum yang miskin saja kemudian Buddha mengetahui hal ini kemudian menegur YA Maha Kassapa karena hal tersebut, Jadi kemudian YA Maha kassapa berkeliling kesetiap tempat tanpa memandang kaya dan miskin.
aku mengingat hal ini karena Buddha  dengan menakjubkan menunjukan  keterbatasan  YA Maha Kassapa.