Hai semua rekan-rekan Buddhis. Saya member baru di sini. Kesempatan ini, saya ingin menanyakan sesuatu tentang ajaran Buddhis sehubungan dengan kelahiran kembali.
1. Bagaimana mungkin seseorang bisa berubah menjadi baik, jika ia tidak tahu kesalahan apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya?
2. Jika si A mati dan ia dilahirkan kembali menjadi si B, sedangkan si B tidak punya kenangan tentang si A, maka dapatkah dikatakan si B = si A? Bukankah ini berarti si B adalah orang yang sama sekali lain?
Mohon ditanggapi. Thanks.
Halo Isaac. Izinkan saya menanggapi.
1. Sebelum membentuk di kehidupan selanjutnya, yang berperan paling penting sebagai bahan bakar terbentuknya skandha adalah hukum karma.
Analoginya, lilinnya (energi yang membentuk skandha) boleh berbeda, tapi api karmanya tetap sama. Dengan menabur karma yang baik, maka akan tercipta benih untuk hal-hal seperti nanti kamu terlahir dimana, ataupun karma yang dialami secara langsung di kehidupan itu juga. Namun karma itu sendiri agar matang tercipta dari niat, pikiran, dan perbuatan kamu.
Moral guide kita yang tercipta dari rumitnya cara kerja pikiran suatu
beings.
Walaupun dia sudah tahu apa kesalahan dia di kehidupan lampau (misalnya dengan akses hipnotis atau meditasi), tidak menjamin dia akan membuat karma-karma baru yang baik.
2. Perasaan "aku" yang kamu rasakan itu hanyalah bentukan dari 5 skandha. Ketika kamu sudah terurai (skandha-skandha itu), maka akan terbentuk lagi menjadi 'being' yang baru.
Perasaan "aku" itu masih ada di kamu, tapi kamu tidak bisa mengingat "aku" yang sebelumnya.
Misalnya, nanti kalau kamu terlahir di alam selain manusia, kamu tidak akan ingat kenapa kamu bisa di sana. Hanya perasaan "aku" itu masih melekat.
Untuk mengingat kembali "aku" sebelumnya, kamu harus melihat dari alam bawah sadar kamu, siapakah "aku" di kehidupan lainnya.
Dengan menyadari bahwa kita ini sebenarnya terikat satu dengan lainnya, dengan itulah konsep ego-less bisa tersadari.