//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali  (Read 152863 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #30 on: 03 October 2012, 12:24:53 AM »
sorry double post

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #31 on: 03 October 2012, 12:29:39 AM »
Tidak ada didunia ini yang nama nya sempurna, kesempurnaan hanyalah sebuah persepsi pikiran manusia. Manusia berpikir untuk menjadi sempurna tetapi yang dia dapat hanya ketidak puasan. Tolak ukur seseorang untuk melakukan kebaikan adalah kebenaran itu sendiri. Saya selalu diajarkan untuk berbuat benar dari kesalahan kesalahan yang saya lakukan. Seperti yang tertuang di jalan mulia beruas 8 semua itu adalah cara untuk mencapai pencerahan. Pertanyaan saya pencerahan apa yang ada tanyakan seperti buddha kah? Atau hanya sebatas sotapanna?

Hawa nafsu adalah rintangan bathin ini adalah akar permasalahan kehidupan didunia ini. Dan saya diajarkan untuk mengenal, mengendalikan dan melepaskan ( tidak melekat ) pada hawa nafsu yang timbul didalam diri kita. Dan ini bukan untuk menjadi sempurna atau pun tercerahkan melainkan untuk menjadi kebebasan diri dari hawa nafsu itu sendiri. Layaknya burung yang bebas terbang tanpa terikat lagi oleh tali dikakinya.

Pada umumnya kita hidup terus berputar diroda samsara, tetapi ini bukanlah sesuatu keharusan yang terjadi didunia ini. Saya diajarkan bahwa roda samsara dapat dihentikan dapat dipatahkan, tanpa harus menjadi sempurna tanpa harus menjadi yang tercerahkan tetapi cukup mencapai berhentinya dukkha yaitu nibbana. Untuk mencapai nibbana tidak harus menjadi sempurna dan tercerahkan tetapi cukup dengan mengikis kotoran kotoran bathin sehingga terlepas dari bathin kita.

Thanks bro.

1. Maksud bro, seseorang bisa mencapai nirwana tanpa mencapai pencerahan? Bukannya Sidharta mengajarkan bahwa nirwana itu dicapai jika mencapai pencerhan?

2. Jika "tidak ada didunia ini yang nama nya sempurna" (saya menganggap sempurna = tercerahkan), maka bagaimana Sidharta mencapai pencerahan sementara ia masih di dunia? Dan setelah mencapai pencerahan, bukankah Sidharta masih hidup di dunia sampai ia mati? Nah jika ia masih hidup di dunia setelah mencapai pencerahan, bukankah selama di dunia ia masih butuh makan (yang berarti, masih ada keinginan/nafsu)? Atau ternyata ia tidak makan lagi?

Silakan ditanggapi bro.

 

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #32 on: 03 October 2012, 12:35:38 AM »
Yang Anda buat pertanyaan disini adalah bagian lilin A dipotong dan diberikan kepada lilin B bukan api nya itu sendiri?
Ini sama dengan bila otak saya ditukar dengan otak kera apakah saya jadi kera atau kera jadi saya?
Yang saya maksud disini adalah jiwa atau roh Anda bila Anda menggap itu ada? Sama dengan api....

Thanks bro.

Lho, bro kan ingin mengatakan bahwa yang berpindah itu energi, bukan? Nah bukankah ginjal juga tersusun dari energi?


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #33 on: 03 October 2012, 12:39:23 AM »
kok muter yah omg nya? beda atuh api disini melambangkan nama sedang lilin adalah rupa;

wa rasanya tidak akan menanggapi lebih lanjut, soalnya tanpa mau mengetahui dasar nya pembicaraan tidak akan nyambung akan muter muter saja disitu, antara yang satu berusaha menjelekan dan yang satu berusaha menerangkan dengan baik.
« Last Edit: 03 October 2012, 12:47:27 AM by daimond »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #34 on: 03 October 2012, 12:47:29 AM »
Thanks bro.

Lho, bro kan ingin mengatakan bahwa yang berpindah itu energi, bukan? Nah bukankah ginjal juga tersusun dari energi?



bisa dijelaskan lagi Bro, bahwa ginjal tersusun dari energi?

Offline emulio

  • Teman
  • **
  • Posts: 70
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Seek Nibbana without seeking it.
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #35 on: 03 October 2012, 12:47:43 AM »
Hai semua rekan-rekan Buddhis. Saya member baru di sini. Kesempatan ini, saya ingin menanyakan sesuatu tentang ajaran Buddhis sehubungan dengan kelahiran kembali.

1. Bagaimana mungkin seseorang bisa berubah menjadi baik, jika ia tidak tahu kesalahan apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya?

2. Jika si A mati dan ia dilahirkan kembali menjadi si B, sedangkan si B tidak punya kenangan tentang si A, maka dapatkah dikatakan si B = si A? Bukankah ini berarti si B adalah orang yang sama sekali lain?

Mohon ditanggapi. Thanks.

Halo Isaac. Izinkan saya menanggapi.

1. Sebelum membentuk di kehidupan selanjutnya, yang berperan paling penting sebagai bahan bakar terbentuknya skandha adalah hukum karma.

Analoginya, lilinnya (energi yang membentuk skandha) boleh berbeda, tapi api karmanya tetap sama. Dengan menabur karma yang baik, maka akan tercipta benih untuk hal-hal seperti nanti kamu terlahir dimana, ataupun karma yang dialami secara langsung di kehidupan itu juga. Namun karma itu sendiri agar matang tercipta dari niat, pikiran, dan perbuatan kamu. Moral guide kita yang tercipta dari rumitnya cara kerja pikiran suatu beings.

Walaupun dia sudah tahu apa kesalahan dia di kehidupan lampau (misalnya dengan akses hipnotis atau meditasi), tidak menjamin dia akan membuat karma-karma baru yang baik.

2. Perasaan "aku" yang kamu rasakan itu hanyalah bentukan dari 5 skandha. Ketika kamu sudah terurai (skandha-skandha itu), maka akan terbentuk lagi menjadi 'being' yang baru.

Perasaan "aku" itu masih ada di kamu, tapi kamu tidak bisa mengingat "aku" yang sebelumnya.
Misalnya, nanti kalau kamu terlahir di alam selain manusia, kamu tidak akan ingat kenapa kamu bisa di sana. Hanya perasaan "aku" itu masih melekat.
Untuk mengingat kembali "aku" sebelumnya, kamu harus melihat dari alam bawah sadar kamu, siapakah "aku" di kehidupan lainnya.

Dengan menyadari bahwa kita ini sebenarnya terikat satu dengan lainnya, dengan itulah konsep ego-less bisa tersadari.
Buddha's teachings summed in one word: Awareness.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #36 on: 03 October 2012, 12:47:51 AM »
Thanks bro.

Karena seorang Buddha atau Arahat tidak akan terlahir kembali, bagaikan api yg kehabisan bahan bakarnya, api itu menjadi padam.

1. Bro, seseorang dinyatakan sebagai Buddha atau Arahat, ketika ia sudah mati bukan? Artinya, yang menetukan (atau menilai) ini adalah orang lain, bukan? Maka, dari mana orang lain itu tahu bahwa seseorang itu memang menjadi Buddha atau Arahat? apakah mereka memang sudah mengetahui seluruh hidup orang itu, sampai ke isi hatinya?

2. Jika memang segala sesuatunya "padam" (tidak ada hubungan antara eksistensi sebelum dan sesudah), maka bagaimana dapat dikatakan bahwa yang menjadi Buddha itu adalah Sidharta?


sudah saya jelaskan di atas mengenai proses "kelahiran kembali", apakah disebut "kelahiran kembali" atau "kelahiran tak kembali" sebutan ini hanyalah persoalan bahasa dalam komunikasi konvensional.
bukankah saya memang sudah menanggapi?

Jadi artinya memang tidak ada yang "kembali", yang ada hanya yang "lahir" (entah siapa pun itu)? Apakah bro yakin inilah yang dulunya Sidharta ajarkan?


Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #37 on: 03 October 2012, 12:48:50 AM »
Thanks bro.

1. Bro, seseorang dinyatakan sebagai Buddha atau Arahat, ketika ia sudah mati bukan? Artinya, yang menetukan (atau menilai) ini adalah orang lain, bukan? Maka, dari mana orang lain itu tahu bahwa seseorang itu memang menjadi Buddha atau Arahat? apakah mereka memang sudah mengetahui seluruh hidup orang itu, sampai ke isi hatinya? Bagaimana jika ternyata ada kesalahan yang disembunyikannya?

2. Jika memang segala sesuatunya "padam" (tidak ada hubungan antara eksistensi sebelum dan sesudah), maka bagaimana dapat dikatakan bahwa yang menjadi Buddha itu adalah Sidharta?


Jadi artinya memang tidak ada yang "kembali", yang ada hanya yang "lahir" (entah siapa pun itu)? Apakah bro yakin inilah yang dulunya Sidharta ajarkan?

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #38 on: 03 October 2012, 12:50:45 AM »
kok muter yah omg nya? beda atuh api disini melambangkan nama sedang lilin adalah rupa;

wa rasanya tidak akan menanggapi lebih lanjut, soalnya tanpa mau mengetahui dasar nya pembicaraan tidak akan nyambung akan muter muter saja disitu, antara yang satu berusaha menjelekan dan yang satu berusaha menerangkan dengan baik.

Baik bro, agar tidak mutar-mutar, tolong jelaskan: Apakah materi itu adalah energi?


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #39 on: 03 October 2012, 12:53:45 AM »
Thanks bro.

1. Bro, seseorang dinyatakan sebagai Buddha atau Arahat, ketika ia sudah mati bukan? Artinya, yang menetukan (atau menilai) ini adalah orang lain, bukan? Maka, dari mana orang lain itu tahu bahwa seseorang itu memang menjadi Buddha atau Arahat? apakah mereka memang sudah mengetahui seluruh hidup orang itu, sampai ke isi hatinya?

sptnya diskusi agak gak nyambung, agar saya bisa menyesuaikan bahasa penyampaian saya, bolehkah saya mengetahui apa agama yg anda anut?

Sang Buddha Gotama menjadi Buddha pada usia 35 tahun, dan Beliau parinibbana (wafat) pada usia 80 tahun, jadi bagaimana anda bisa mengatakan bahwa "seseorang dinyatakan sebagai Buddha atau Arahat ketika ia sudah mati"?

Quote
2. Jika memang segala sesuatunya "padam" (tidak ada hubungan antara eksistensi sebelum dan sesudah), maka bagaimana dapat dikatakan bahwa yang menjadi Buddha itu adalah Sidharta?
karena Sidharta menjadi Buddha pada kehidupannya sbg Sidharta, bukan nunggu matek dulu.

Quote
Jadi artinya memang tidak ada yang "kembali", yang ada hanya yang "lahir" (entah siapa pun itu)? Apakah bro yakin inilah yang dulunya Sidharta ajarkan?

silakan anda membantah jika saya membuat pernyataan yg salah.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #40 on: 03 October 2012, 12:55:49 AM »
aku tanya apabila materi itu adalah almunium, ferrum, uranium menghasilkan energi (panjang dan gelombang energi) dan warna yang sama?

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #41 on: 03 October 2012, 01:04:49 AM »
Halo Isaac. Izinkan saya menanggapi.

1. Sebelum membentuk di kehidupan selanjutnya, yang berperan paling penting sebagai bahan bakar terbentuknya skandha adalah hukum karma.

Analoginya, lilinnya (energi yang membentuk skandha) boleh berbeda, tapi api karmanya tetap sama. Dengan menabur karma yang baik, maka akan tercipta benih untuk hal-hal seperti nanti kamu terlahir dimana, ataupun karma yang dialami secara langsung di kehidupan itu juga. Namun karma itu sendiri agar matang tercipta dari niat, pikiran, dan perbuatan kamu. Moral guide kita yang tercipta dari rumitnya cara kerja pikiran suatu beings.

Walaupun dia sudah tahu apa kesalahan dia di kehidupan lampau (misalnya dengan akses hipnotis atau meditasi), tidak menjamin dia akan membuat karma-karma baru yang baik.

2. Perasaan "aku" yang kamu rasakan itu hanyalah bentukan dari 5 skandha. Ketika kamu sudah terurai (skandha-skandha itu), maka akan terbentuk lagi menjadi 'being' yang baru.

Perasaan "aku" itu masih ada di kamu, tapi kamu tidak bisa mengingat "aku" yang sebelumnya.
Misalnya, nanti kalau kamu terlahir di alam selain manusia, kamu tidak akan ingat kenapa kamu bisa di sana. Hanya perasaan "aku" itu masih melekat.
Untuk mengingat kembali "aku" sebelumnya, kamu harus melihat dari alam bawah sadar kamu, siapakah "aku" di kehidupan lainnya.

Dengan menyadari bahwa kita ini sebenarnya terikat satu dengan lainnya, dengan itulah konsep ego-less bisa tersadari.

Thanks bro Emolio.

1. Tolong jelaskan penegrtian "skandha" ini, agar saya tidak salah paham.

2. Bukankah bro percaya bahwa segala sesuatu berasal dari energi? Maka seharusnya tidak ada pembedaan antara 'lilin' (tubuh) dengan 'api' (pikiran/perasaan), karena keduanya pada dasarnya dalah energi.

3. Bagaimana bisa tahu kehidupan sebelumnya jika -- seperti teman-teman Buddhis lain katakan -- pikiran/ingatan juga musnah?

4. "Perasaan 'aku' masih ada"? Tetapi bukankah teman-teman lain katakan sudah tidak ada "aku"? Mana nih yang benar?

Thanks bro.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #42 on: 03 October 2012, 01:15:17 AM »
sptnya diskusi agak gak nyambung, agar saya bisa menyesuaikan bahasa penyampaian saya, bolehkah saya mengetahui apa agama yg anda anut?

Sang Buddha Gotama menjadi Buddha pada usia 35 tahun, dan Beliau parinibbana (wafat) pada usia 80 tahun, jadi bagaimana anda bisa mengatakan bahwa "seseorang dinyatakan sebagai Buddha atau Arahat ketika ia sudah mati"?
karena Sidharta menjadi Buddha pada kehidupannya sbg Sidharta, bukan nunggu matek dulu.

Saya kr****n bro.

Nah itu juga yang tadi saya pikirkan (karena saya tidak pasti akan hal ini, makanya saya buat dalam bentuk pertanyaan. Perhatikan post saya sebelumnya).

Jika Sidharta menjadi Buddha sewaktu di dunia:
1. Bagaimana ia bisa menjadi sempurna/tercerahkan sewaktu masih di dunia, sedangkan teman bro mengatakan di dunia ini tidak ada kesempurnaan?
2. Apakah sewaktu menjadi Buddha di dunia, Sidharta tidak makan lagi? Jika ia masih makan, bukankah itu berarti ia masih memiliki nafsu (maka, belum tercerahkan)? Jika ia tidak makan, bagaimana mungkin ia bisa hidup 45 tahun lagi? Jika ia tidak makan, maka ada dua kemungkinan:
a. Ia -- tidak lama kemudian -- akan mati, atau
b. Ia bisa hidup terus tanpa makan.

Namun kenyataannya Sidharta tidak mengalami keduanya. Maka yang tersisa adalah: bahwa ia makan (memiliki nafsu).

Bagaimana penjelasannya bro.

(Sejujurnya, saya bertanya sebagai orang yang ingin tahu, bukan ingin menjelekkan).

 
« Last Edit: 03 October 2012, 01:39:44 AM by Isaacus Newtonus »

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #43 on: 03 October 2012, 01:16:21 AM »
Sorry, repost.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #44 on: 03 October 2012, 01:20:40 AM »

ada yang mau bikin saren ?
atau ada yang suka makan saren ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha