News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Renungan : Marah

Started by aitristina, 16 March 2009, 08:31:41 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

aitristina


Posted by: "Andreas Gunadipo" andreasgunadipo [at] gmail.com
Sun Mar 15, 2009 7:58 am (PDT)
MARAH
Oleh : YM. Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera


Semua orang bisa marah dan untuk marah tidak dibutuhkan keahlian.
Jadi, jangan heran kalau ada orang yang suka marah. Mungkin bisanya
cuma marah, tidak punya keahlian lain. Lagipula, untuk marah tidak
butuh modal, tidak perlu belajar, dan tidak dibutuhkan latihan.
Memang dengan marah kita bisa mencegah seseorang agar tidak melakukan
hal-hal yang tidak baik, tetapi marah tidak bisa membuat orang maju.
Untuk membuat seseorang maju diperlukan pengertian, pujian, kesabaran,
dan bukan kemarahan. Kemarahan tidak bisa menghasilkan hal yang
positif, meskipun kemarahan bisa mencegah seseorang dari perbuatan
yang negatif.
Kalau kita memarahi anak kita, dengan kemarahan itu kita bisa
mencegahnya melakukan perbuatan yang merugikan dirinya, tetapi anak
itu tidak akan menghargai kita. Dan kalau kita selalu memarahi anak
kita, tidak memberinya cinta kasih yang didambakan, dia akan mencari
cinta kasih diluar. Jangan salahkan anak kalau suatu ketika dia jatuh
kedalam cinta yang murahan.
Sebenarnya kita bisa menghindari marah. Karena kita punya akal.
Cobalah gunakan akal kita untuk menasehati seseorang agar ia tidak
melakukan perbuatan yan merugikan. Untuk mencegah seseorang berbuat
yang tidak baik, tidak harus dengan marah. Kita bisa memberinya
pengertian tentang apa akibatnya jika perbuatan buruk itu dilakukan.
Kita bisa membujuknya untuk melakukan perbuatan lainnya yang baik agar
dia tidak melakukan perbuatan buruk itu. Kalaupun saat itu kita
kehabisan akal dan kita harus segera menghentikan perbuatannya, kita
tidak perlu marah dengan emosi yang meledak-ledak. Cukup sekedar untuk
mencegah orang itu berbuat buruk saja, tidak perlu kita menjadi ikut
terbakar.
Mengapa kita tidak boleh marah? Karena marah membuat orang kehilangan
kesadaran. Orang yang marah mudah terpancing. Yang dimarahi belum
tentu terpancing, tetapi yang marah sudah pasti panas hatinya. Seperti
orang yang melempar tahi. Yang dilempar belum tentu kena, tetapi yang
melempar: tangannya sendiri belum-belum sudah berbau busuk.

Ada orang bijak mengatakan, meski seseorang berlatih meditasi selama
bertahun-tahun, namun sekali saja dia marah, maka seluruh latihannya
akan dihancurkan oleh kemarahannya yang seketika itu.
Life is about living...

pendekar kuning

nice artikel yg sangat bagus

aitristina

any comments 4 the articels...

have u ever been angry to some1 or being mad by others?

Quote from: pendekar kuning on 21 March 2009, 08:51:18 AM
nice artikel yg sangat bagus
Life is about living...

lophenk

Tentunya kita semua pernah marah .. kdg kemarahan itu jg perlu kan .

kalo ada yg terlalu mengganggu kita, masa kita diam saja .. mungkin cara marahnya yg berbeda

ada yg ngomel2 aja .. ada jg yg ampe kalap gitu .. ada jg yg marah dihati.

kalo Buddha pernah marah gak ya ?



thanks Buddha...

johan3000

Supaya tangan tidak terkena tai,...

jadi sebelumnya pakai sarung tangan karet (spt ahli bedah)...
supaya tangannya tidak berbau tai...

Atau tainya diisi dalam plastik kecil dan diikat baik2.
supaya bisa dilempar jarak jauh tanpa mengotorin
tangan sendiri...

siapakah yg mudah marah di DC? alasannya kenapa?

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

goddevil

no comment...........
soalnya sampai sekarang masi suka marah2  ;D
semoga semua makhluk berbahagia......
sadhu.. sadhu.... sadhu......

aitristina

 g suka marah...

g td br marahin ryu...

juga dimarahin forte

yah itula manusia biasa...no bodys perfect


Quote from: johan3000 on 22 March 2009, 12:02:02 AM
Supaya tangan tidak terkena tai,...

jadi sebelumnya pakai sarung tangan karet (spt ahli bedah)...
supaya tangannya tidak berbau tai...

Atau tainya diisi dalam plastik kecil dan diikat baik2.
supaya bisa dilempar jarak jauh tanpa mengotorin
tangan sendiri...

siapakah yg mudah marah di DC? alasannya kenapa?

thanks!
Life is about living...

FZ

:))
abis marah ya dilepas donk..
ngapain dipegang terus itu marah.. sampe diposting sana sini.. :))

udah ayo.. lepasin tuh.. ambil baiknya aja..

cunda

namaste suvatthi hotu


sabaaar, jangan marah

Ketika tidak sedang marah seh emang gampang bilang jangan marah, tapi apabila sedang marah.....;mana tahan

thuti

johan3000

#9
Quote from: aitristina on 28 March 2009, 08:21:13 PM
g suka marah...

g td br marahin ryu...

juga dimarahin forte

yah itula manusia biasa...no bodys perfect


Quote from: johan3000 on 22 March 2009, 12:02:02 AM
Supaya tangan tidak terkena tai,...

jadi sebelumnya pakai sarung tangan karet (spt ahli bedah)...
supaya tangannya tidak berbau tai...

Atau tainya diisi dalam plastik kecil dan diikat baik2.
supaya bisa dilempar jarak jauh tanpa mengotorin
tangan sendiri...

siapakah yg mudah marah di DC? alasannya kenapa?

thanks!


Quoteyah itula manusia biasa...no bodys perfect

Itu namanya membenarkan dan membela diri sendiri....

seharusnya :

Manusia BIASA sering marah tanpa sebab atau cuma hal2 sepeleh....
Maka saya bertekat/beriklar akan melatih diri supaya lain kali
bisa lebih waspada dan bila itu gagal,
saya akan menyesal dan memperbaiki diri.

menurut saya begitu.....

Apakah mudah marah merupakan sesuatu yg bisa dibanggakan?


Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Adakah defenisi Marah itu spt apa ya?

Suara Tinggi? Mata Molotot ?

apa lagi ya?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Brado

Marah menunjukkan bahwa batin sedang bergolak karena dipengaruhi oleh dosa (kebencian)
Marah dipicu oleh rasa tidak suka, dan rasa itu menolak segala sesuatu yang disenangi karena ketidakpuasan (Dukkha)
Suara meninggi dan mata melotot itu adalah perwujudan dari kemarahan itu sendiri
Dada rasanya sesak dan meluap2, tubuh gemetar serta gigi gemeletuk
Kemarahan sifatnya merusak baik bagi diri sendiri maupun orang lain yang dimarahinya

ryu

Seandainya seseorang bertemu orang bijaksana yang mau menunjukkan dan memberitahukan kesalahan-kesalahannya seperti orang yang menunjukkan harta karun, hendaklah ia bergaul dengan orang bijaksana itu. Sungguh baik dan tidak tercela bergaul dengan orang yang bijaksana.
DHAMMAPADA VI, 1 syair 76


Seseorang yang tidak marah yang dapat menahan hinaan, penganiayaan, dan hukuman, yang memiliki senjata kesabaran, maka ia Kusebut seorang 'brahmana'.
DHAMMAPADA XXVI, 17 syair 399

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr. Wei


lophenk

di Catuma sutta ada cerita ttg 500 bhikkhu yg dipimpin oleh Sariputra & Moggalana.
mereka bermaksud menemui Hyang Buddha di catuma & ktk sampai disana mereka menimbulkan suara2 bising
ktk saling bertegur sapa , ktk meletakkan patta2 n civara2 .

sepertinya Hyang buddha merasa terganggu dgn suara2 bising tsb , lalu Beliau menyuruh Ananda mengumpulkan bhikkhu2 tsb lalu Beliau berkata " Tidakkah engkau para bhikkhu berpikir bahwa suara yg bising dan keras itu spt suara nelayan menarik hasil tangkapannya ". lalu Buddha berkata lg " para bhikkhu, pergilah,
engkau boleh meninggalkan tempat , engkau jgn duduk dekat Aku "

pd saat itu .. apakah Hyang Buddha marah  ?   

_/\_
thanks Buddha...