Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.

Started by fabian c, 11 March 2009, 11:46:31 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

QuoteDalam Vipassana, bila konsentrasinya kuat (khanika samadhi) maka batin juga sudah tidak menanggapi rangsangan indera, perhatian sudah sepenuhnya terserap pada objek, yaitu kembang kempis perut tetapi
yang nampak jelas pada perhatian meditator Vipassana (metode Mahasi Sayadaw) adalah karakteristiknya (lakkhana / timbul tenggelam).

rekan fabian yg baik,

Khanika samadhi khususnya pada Vipassana (Vipassana Khanika Samadhi), tetap masih ada perhatian pada fenomena fisik & bathin... (versi Mahasi Sayadaw)

khanika samadhi yg perhatiannya tercerap penuh pada kembang kempis perut itu ajaran siapa? apakah itu 'vipassana' khanika samadhi?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: hendrako on 19 March 2009, 03:16:58 PM
[at]  atas,

so, tidak hanya Jhana yang "mengandung" bahaya, pandangan terang pun ada bahayanya. Sebagaimana yang sering dikhotbahkan Ajahn Chah, "tidak melekat".

Memasuki Kota

Beberapa orang bingung karena dewasa ini terdapat begitu banyak guru dan sistem meditasi. Akan tetapi, ini ibaratmemasuki sebuah kota dari arah berlainan. Apakah Anda berjalan mengikuti arah ini atau itu, cepat atau lambat, sama saja semuanya. Seringkali, berbagai sistem meditasi hanya berbeda dari tampak luarnya saja. Ada satu hal penting yang harus dicapai oleh latihan yang baik - Ketidakmelekatan. Pada akhirnya, Anda harus melepaskan semua sistem meditasi itu, bahkan gurunya sekalipun. Jika suatu sistem menuntun Anda menuju sikap melepaskan, tidak melekat, itulah latihan yang benar.

dari: Ajahn Chah, Sebatang Pohon di Tengah Hutan, hal. 177, Karaniya

benar sekali, latihan yg baik adalah Ketidakmelekatan.

menurut saya, meditasi pandangan terang (vipassana) dari awal sampai timbulnya nana2 (pengetahuan) memang dapat berupa metoda yg dilekati, namun setelah pengetahuan akan hakikat sesungguhnya setiap hal di dunia ini --- dukkha, anicca & anatta --- timbul, disitu akan muncul ketidakmelekatan. dan bagi saya, vipassana itu justru terjadi setelah pandangan tentang hakikat sesungguhnya muncul... sebelum itu, bagi saya belum vipassana. Jadi vipassana bagi saya tidak akan menghasilkan kemelekatan...

dalam hal ini saya memang berbeda pandangan dg Mahasi Sayadaw, dimana dalam metodanya, nana (nyana) --- Pandangan tajam thd tilakkhana tanpa halangan --- justru merupakan suatu kilesa (no.7).

Ajahn Chah pada sisi lain menegaskan yg berbahaya pada samadhi itu adalah jhana. ini kutipannya:

QuoteSamadhi is capable of bringing much harm or much benefit to the meditator, you can't say it brings only one or the other. For one who has no wisdom it is harmful, but for one who has wisdom it can bring real benefit, it can lead him to Insight.

That which can be most harmful to the meditator is Absorption Samadhi (Jhana), the samadhi with deep, sustained calm. This samadhi brings great peace. Where there is peace, there is happiness. When there is happiness, attachment and clinging to that happiness arise. The meditator doesn't want to contemplate anything else, he just wants to indulge in that pleasant feeling. When we have been practicing for a long time we may become adept at entering this samadhi very quickly. As soon as we start to note our meditation object, the mind enters calm, and we don't want to come out to investigate anything. We just get stuck on that happiness. This is a danger to one who is practicing meditation.

dan disisi lain, kalimat Ajahn Chah ini saya interpretasikan sebagai vipassana tidak akan berbahaya. mungkin akan ada interpretasi berbeda dari orang lain :)

QuoteSo, there can be right samadhi and wrong samadhi. Wrong samadhi is where the mind enters calm and there's no awareness at all. One could sit for two hours or even all day but the mind doesn't know where it's been or what's happened. It doesn't know anything. There is calm, but that's all. It's like a well-sharpened knife which we don't bother to put to any use. This is a deluded type of calm, because there is not much self-awareness. The meditator may think he has reached the ultimate already, so he doesn't bother to look for anything else. Samadhi can be an enemy at this level. Wisdom cannot arise because there is no awareness of right and wrong.

With right samadhi, no matter what level of calm is reached, there is awareness. There is full mindfulness and clear comprehension. This is the samadhi which can give rise to wisdom, one cannot get lost in it. Practitioners should understand this well. You can't do without this awareness, it must be present from beginning to end. This kind of samadhi has no danger.

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fabian c

#152
Quote from: tesla on 19 March 2009, 03:42:54 PM
QuoteDalam Vipassana, bila konsentrasinya kuat (khanika samadhi) maka batin juga sudah tidak menanggapi rangsangan indera, perhatian sudah sepenuhnya terserap pada objek, yaitu kembang kempis perut tetapi
yang nampak jelas pada perhatian meditator Vipassana (metode Mahasi Sayadaw) adalah karakteristiknya (lakkhana / timbul tenggelam).

rekan fabian yg baik,

Khanika samadhi khususnya pada Vipassana (Vipassana Khanika Samadhi), tetap masih ada perhatian pada fenomena fisik & bathin... (versi Mahasi Sayadaw)

khanika samadhi yg perhatiannya tercerap penuh pada kembang kempis perut itu ajaran siapa? apakah itu 'vipassana' khanika samadhi?


Saudara Tesla yang baik,

Justru memang yang diperhatikan adalah jasmani (fenomena jasmani), perlu diingat bahwa kembung-kempis perut adalah fenomena jasmani dan yang memperhatikan adalah fenomena batin. Tetapi gerakan perut yang terlihat oleh mereka biasanya tidak smooth, gerakan perutnya terputus-putus (anicca) itulah sebabnya dikatakan khanika samadhi (dari asal kata khana) , tetapi meditator yang telah memiliki konsentrasi yang kuat maka perhatiannya tidak lagi berpindah kemana-mana (selalu gerakan perut yang terputus-putus itu saja), perhatiannya ke gerakan yang terjadi pada kembang kempis perut, bisa dua jam, tiga jam dstnya nonstop tidak beralih sedetikpun.

Memang saya tak akan bisa menerangkan kepada saudara Tesla dengan jelas, oleh karena itu dikatakan Dhamma harus diselami dengan meditasi agar mengetahui "rasa"nya supaya bisa mengetahui dengan jelas.

Sukhi hotu

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

fabian c

#153
Sebagai tambahan...

Khanika samadhi bukan Jhana karena tak ada faktor jhana, tetapi penuh keseimbangan batin, karena batin tidak tertarik terhadap fenomena indera... selain objek perhatian saja, yaitu misalnya kembung kempis perut... tetapi kekuatannya konsentrasinya mendekati Jhana....

Yang dimaksud menyerap bukan menyerap seperti Jhana..., pada Khanika samadhi perhatian terhadap karakteristik objek (kembung-kempis perut) tak tergoyahkan...

semoga membantu...

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

tesla

Quote from: fabian c on 19 March 2009, 04:49:19 PM
Quote from: tesla on 19 March 2009, 03:42:54 PM
QuoteDalam Vipassana, bila konsentrasinya kuat (khanika samadhi) maka batin juga sudah tidak menanggapi rangsangan indera, perhatian sudah sepenuhnya terserap pada objek, yaitu kembang kempis perut tetapi
yang nampak jelas pada perhatian meditator Vipassana (metode Mahasi Sayadaw) adalah karakteristiknya (lakkhana / timbul tenggelam).

rekan fabian yg baik,

Khanika samadhi khususnya pada Vipassana (Vipassana Khanika Samadhi), tetap masih ada perhatian pada fenomena fisik & bathin... (versi Mahasi Sayadaw)

khanika samadhi yg perhatiannya tercerap penuh pada kembang kempis perut itu ajaran siapa? apakah itu 'vipassana' khanika samadhi?


Saudara Tesla yang baik,

Justru memang yang diperhatikan adalah jasmani (fenomena jasmani), perlu diingat bahwa kembung-kempis perut adalah fenomena jasmani dan yang memperhatikan adalah fenomena batin. Tetapi gerakan perut yang terlihat oleh mereka biasanya tidak smooth, gerakan perutnya terputus-putus (anicca) itulah sebabnya dikatakan khanika samadhi (dari asal kata khana) , tetapi meditator yang telah memiliki konsentrasi yang kuat maka perhatiannya tidak lagi berpindah kemana-mana (selalu gerakan perut yang terputus-putus itu saja), perhatiannya ke gerakan yang terjadi pada kembang kempis perut, bisa dua jam, tiga jam dstnya nonstop tidak beralih sedetikpun.

Memang saya tak akan bisa menerangkan kepada saudara Tesla dengan jelas, oleh karena itu dikatakan Dhamma harus diselami dengan meditasi agar mengetahui "rasa"nya supaya bisa mengetahui dengan jelas.

Sukhi hotu

_/\_

seingat saya,

tuntunan Mahasi Sayadaw ketika vipassana khanika samadhi tercapai adalah perhatian thd fenomena fisik (mis: berdiri, duduk, meregang, berbaring, berjalan, dll) dan juga thd fenomena bathin (mis: kesadaran --- melihat, mendengar, membau, mengecap, merasakan ---)  yg muncul.
jadi tidak menetap pada 1 objek, mis: kembang kempis perut saja.

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: fabian c on 19 March 2009, 05:00:30 PM
Sebagai tambahan...

Khanika samadhi bukan Jhana karena tak ada faktor jhana, tetapi penuh keseimbangan batin, karena batin tidak tertarik terhadap fenomena indera... selain objek perhatian saja, yaitu misalnya kembung kempis perut... tetapi kekuatannya konsentrasinya mendekati Jhana....

Yang dimaksud menyerap bukan menyerap seperti Jhana..., pada Khanika samadhi perhatian terhadap karakteristik objek (kembung-kempis perut) tak tergoyahkan...

semoga membantu...

_/\_

penuh dg keseimbangan bathin (upekkha) itu kalau tidak salah justru faktor jhana (tinggi... tapi saya tidak ingat jhana berapa).

kemudian kata:
"selain objek perhatian saja, yaitu misalnya kembung kempis perut..."

apakah maksud rekan fabian, disitu perhatian akan menetap pada 1 objek saja?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fabian c

#156
Quote from: tesla on 19 March 2009, 05:05:50 PM
Quote from: fabian c on 19 March 2009, 04:49:19 PM
Quote from: tesla on 19 March 2009, 03:42:54 PM
QuoteDalam Vipassana, bila konsentrasinya kuat (khanika samadhi) maka batin juga sudah tidak menanggapi rangsangan indera, perhatian sudah sepenuhnya terserap pada objek, yaitu kembang kempis perut tetapi
yang nampak jelas pada perhatian meditator Vipassana (metode Mahasi Sayadaw) adalah karakteristiknya (lakkhana / timbul tenggelam).

rekan fabian yg baik,

Khanika samadhi khususnya pada Vipassana (Vipassana Khanika Samadhi), tetap masih ada perhatian pada fenomena fisik & bathin... (versi Mahasi Sayadaw)

khanika samadhi yg perhatiannya tercerap penuh pada kembang kempis perut itu ajaran siapa? apakah itu 'vipassana' khanika samadhi?


Saudara Tesla yang baik,

Justru memang yang diperhatikan adalah jasmani (fenomena jasmani), perlu diingat bahwa kembung-kempis perut adalah fenomena jasmani dan yang memperhatikan adalah fenomena batin. Tetapi gerakan perut yang terlihat oleh mereka biasanya tidak smooth, gerakan perutnya terputus-putus (anicca) itulah sebabnya dikatakan khanika samadhi (dari asal kata khana) , tetapi meditator yang telah memiliki konsentrasi yang kuat maka perhatiannya tidak lagi berpindah kemana-mana (selalu gerakan perut yang terputus-putus itu saja), perhatiannya ke gerakan yang terjadi pada kembang kempis perut, bisa dua jam, tiga jam dstnya nonstop tidak beralih sedetikpun.

Memang saya tak akan bisa menerangkan kepada saudara Tesla dengan jelas, oleh karena itu dikatakan Dhamma harus diselami dengan meditasi agar mengetahui "rasa"nya supaya bisa mengetahui dengan jelas.

Sukhi hotu

_/\_

seingat saya,

tuntunan Mahasi Sayadaw ketika vipassana khanika samadhi tercapai adalah perhatian thd fenomena fisik (mis: berdiri, duduk, meregang, berbaring, berjalan, dll) dan juga thd fenomena bathin (mis: kesadaran --- melihat, mendengar, membau, mengecap, merasakan ---)  yg muncul.
jadi tidak menetap pada 1 objek, mis: kembang kempis perut saja.

_/\_
Saudara Tesla yang baik,

Yang dikatakan Mahasi Sayadaw memang benar...Yang saya bicarakan adalah meditasi pada waktu duduk... bila anda ingin bangun atau ingin meregangkan diri, itu adalah fenomena batin yang harus disadari... hal-hal seperti ini hanya muncul pada meditator yang samadhinya masih lemah...

karena batinnya masih terpengaruh oleh kesan-kesan indera... tujuan memperhatikan adalah supaya sadar dan tidak terseret oleh kesan / proses batin dan jasmani tersebut... dengan latihan intensif maka satu demi satu kekuatan fenomena yang muncul (dari batin dan jasmani) lama kelamaan kehilangan kekuatannya dan tak lagi mempengaruhi batin meditator, sehingga batin terlepas dari kemelekatan terhadap fenomena batin dan jasmani baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, lalu batin menjadi seimbang.

Bedakan petunjuk yang diberikan oleh Mahasi Sayadaw yang ditujukan untuk meditator pemula. Sedangkan kita selama ini membahas mengenai khanika samadhi yang kuat, yang tak dimiliki oleh pemula...

sukhi hotu,

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

marcedes

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

fabian c

#158
Quote from: tesla on 19 March 2009, 05:11:44 PM
Quote from: fabian c on 19 March 2009, 05:00:30 PM
Sebagai tambahan...

Khanika samadhi bukan Jhana karena tak ada faktor jhana, tetapi penuh keseimbangan batin, karena batin tidak tertarik terhadap fenomena indera... selain objek perhatian saja, yaitu misalnya kembung kempis perut... tetapi kekuatannya konsentrasinya mendekati Jhana....

Yang dimaksud menyerap bukan menyerap seperti Jhana..., pada Khanika samadhi perhatian terhadap karakteristik objek (kembung-kempis perut) tak tergoyahkan...

semoga membantu...

_/\_

penuh dg keseimbangan bathin (upekkha) itu kalau tidak salah justru faktor jhana (tinggi... tapi saya tidak ingat jhana berapa).
Saudara Tesla yang baik,

Bedakan Jhana dengan Nyana: pada Jhana, upekkha muncul pada Jhana keempat (bersama ekaggata).... Sedangkan pada Vipassana, upekkha muncul pada nyana ke sebelas (sankhara upekkha nyana atau disingkat sankharupekkha nyana).

Sankhara berarti : kondisi atau fenomena.

Quotekemudian kata:
"selain objek perhatian saja, yaitu misalnya kembung kempis perut..."

apakah maksud rekan fabian, disitu perhatian akan menetap pada 1 objek saja?

Ya... pada waktu konsentrasinya telah kuat maka perhatian terus memperhatikan "gerakan" kembung kempis yang timbul tenggelam 1 jam, 2 jam, 3 jam atau lebih...

Sukhi hotu,

_/\_


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

tesla

QuoteSaudara Tesla yang baik,

Yang dikatakan Mahasi Sayadaw memang benar...Yang saya bicarakan adalah meditasi pada waktu duduk... bila anda ingin bangun atau ingin meregangkan diri, itu adalah fenomena batin yang harus disadari... hal-hal seperti ini hanya muncul pada meditator yang samadhinya masih lemah...

ingin duduk terus & lebih lama juga adalah sebuah fenomena bathin yg harus disadari :)

Quote
karena batinnya masih terpengaruh oleh kesan-kesan indera...
khanika samadhi yg dimaksud Mahasi Sayadaw hanya terjadi ketika pemeditator meninggalkan pemuasan indra (palinya saya lupa... kaama____ apalah)

Quote
tujuan memperhatikan adalah supaya sadar dan tidak terseret oleh kesan / proses batin dan jasmani tersebut... dengan latihan intensif maka satu demi satu kekuatan fenomena yang muncul (dari batin dan jasmani) lama kelamaan kehilangan kekuatannya dan tak lagi mempengaruhi batin meditator, sehingga batin terlepas dari kemelekatan terhadap fenomena batin dan jasmani baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, lalu batin menjadi seimbang.

Bedakan petunjuk yang diberikan oleh Mahasi Sayadaw yang ditujukan untuk meditator pemula. Sedangkan kita selama ini membahas mengenai khanika samadhi yang kuat, yang tak dimiliki oleh pemula...
yg saya tulis sebelumnya adalah tuntunan Mahasi Sayadaw setelah khanika samadhi tercapai... saya tidak tahu kalau ternyata ada khanika samadhi yg kuat & khanika samadhi yg lemah :)

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fabian c

#160
Saudara Tesla yang baik,

Quoteingin duduk terus & lebih lama juga adalah sebuah fenomena bathin yg harus disadari Smiley

Perasaan ingin duduk terus dan duduk lebih lama umumnya muncul pada meditator pemula, yang batinnya belum seimbang.
Pada waktu seseorang telah mencapai keadaan upekkha, maka batin telah merasa jalan atau duduk sama saja (upekkha) oleh karena itu perasaan ingin berdiri juga tidak muncul, karena itu pada waktu duduk ia  tidak merasa (suka atau tidak suka) (netral).

Quote
karena batinnya masih terpengaruh oleh kesan-kesan indera...
khanika samadhi yg dimaksud Mahasi Sayadaw hanya terjadi ketika pemeditator meninggalkan pemuasan indra (palinya saya lupa... kaama____ apalah)

Coba saudara Tesla periksa lagi lebih jelas.

Quotetujuan memperhatikan adalah supaya sadar dan tidak terseret oleh kesan / proses batin dan jasmani tersebut... dengan latihan intensif maka satu demi satu kekuatan fenomena yang muncul (dari batin dan jasmani) lama kelamaan kehilangan kekuatannya dan tak lagi mempengaruhi batin meditator, sehingga batin terlepas dari kemelekatan terhadap fenomena batin dan jasmani baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, lalu batin menjadi seimbang.

Bedakan petunjuk yang diberikan oleh Mahasi Sayadaw yang ditujukan untuk meditator pemula. Sedangkan kita selama ini membahas mengenai khanika samadhi yang kuat, yang tak dimiliki oleh pemula...
yg saya tulis sebelumnya adalah tuntunan Mahasi Sayadaw setelah khanika samadhi tercapai... saya tidak tahu kalau ternyata ada khanika samadhi yg kuat & khanika samadhi yg lemah Smiley

Ya... semua jenis samadhi dari lemah nanti lama kelamaan menjadi kuat bila dilatih terus.....

sukhi hotu,

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

tesla

ringkasan tuntunan Vipassana dari Mahasi Sayadaw dari web DC:

1. menetap pada tempat sunyi, duduk bersila, nyaman, badan tegak
2. merenung & memusatkan perhatian pada fenomena batin & jasmani yg muncul pada dirinya
3. melihat sifat dukkha, anicca & anatta pada kelima kelompok yg menimbulkan kemelekatan.

Mahasi Sayadaw tidak menetapkan bahwa yg diperhatikan adalah kembang kempis perut saja. namun utk tahap dasar, memang dianjurkan utk mengamati fenomena jasmani yg lebih mudah dicerapi.

bisa dg merenungkan dg mencatat dalam batin, nafas 'keluar' & 'masuk'. jika inipun sulit, dapat memperhatikan kembang kempis perut. ketika perenungan dasar ini, ketika pikiran mengembara, maka akan direnungkan sebagai: 'mengembara', bila ingin direnungkan sebagai: 'ingin', dst, mencangkup jg perasaan marah, sedih, kecewa. Batin yg mengembara akan padam & kembali ke objek semula.

Kemudian, perenungan yg luhur adalah merenungkan setiap objek sebagaimana mereka muncul, jadi tidak lagi dibutuhkan utk kembali ke objek semula (pertama). Perenungan seyogyanya dilaksanakan setiap saat dari melihat, mendenger, mencium, membau, mengecap rasa, mengetahui sentuhan jasmani, berpikir, bergagasan dst sesuai dg urutan kemunculan mereka.

Quote from: fabian cYa... pada waktu konsentrasinya telah kuat maka perhatian terus memperhatikan "gerakan" kembung kempis yang timbul tenggelam 1 jam, 2 jam, 3 jam atau lebih...
sepertinya rekan fabian tercampur dg metoda Pa Auk Sayadaw nih, apalagi baru siap ikut retret 2 bulan... yg mana memperhatikan nafas (melalui gerakan perut) secara terus menerus :)

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

QuoteCoba saudara Tesla periksa lagi lebih jelas.
ketika (vipassana) khanika samadhi tercapai. batin bebas dari nafsu indra (kamacchanda) dan rintangan batin (nivarana). disinilah muncul perenungan murni yg terpusat yg disebut, citta visuddhi.

kemudian fenomena fisik spt naik, turun, menekuk, meregang... dicerap pada setiap perenungan dalam bentuk terpisah tanpa bercampur dg batin yg merenungkan & fenomena materi lain. demikian jg dg fenomena batin (merenung, berpikir, melihat, mendengar, ...) jg dicerap dalam perenugan yg terpisah...

QuotePerasaan ingin duduk terus dan duduk lebih lama umumnya muncul pada meditator pemula, yang batinnya belum seimbang.
Pada waktu seseorang telah mencapai keadaan upekkha, maka batin telah merasa jalan atau duduk sama saja (upekkha) oleh karena itu perasaan ingin berdiri juga tidak muncul, karena itu pada waktu duduk ia  tidak merasa (suka atau tidak suka) (netral).
mengenai kondisi upekkha yg rekan fabian bicarakan, saya membaca Mahasi Sayadaw justru tidak mengatakannya menetap pada satu objek & satu posisi... berikut kutipan singkatnya:

...Dilanjutkan dg perenungan atas objek-objek dg keseimbangan bathin --- hanya memperhatikan objek tanpa larut dalam kesenangan & ketidaksenangannya. Perenungan ini begitu damai dan tanpa upaya khusus saat itu dan dilanjutkan dg mengetahui objek-objek begitu otomatis & dpt berlangsung hingga 1,2,3 jam bahkan lebih, tanpa lelah & bosan.

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fabian c

#163
Quote from: tesla on 19 March 2009, 10:15:45 PM
ringkasan tuntunan Vipassana dari Mahasi Sayadaw dari web DC:

1. menetap pada tempat sunyi, duduk bersila, nyaman, badan tegak
2. merenung & memusatkan perhatian pada fenomena batin & jasmani yg muncul pada dirinya
3. melihat sifat dukkha, anicca & anatta pada kelima kelompok yg menimbulkan kemelekatan.

Mahasi Sayadaw tidak menetapkan bahwa yg diperhatikan adalah kembang kempis perut saja. namun utk tahap dasar, memang dianjurkan utk mengamati fenomena jasmani yg lebih mudah dicerapi.

bisa dg merenungkan dg mencatat dalam batin, nafas 'keluar' & 'masuk'. jika inipun sulit, dapat memperhatikan kembang kempis perut. ketika perenungan dasar ini, ketika pikiran mengembara, maka akan direnungkan sebagai: 'mengembara', bila ingin direnungkan sebagai: 'ingin', dst, mencangkup jg perasaan marah, sedih, kecewa. Batin yg mengembara akan padam & kembali ke objek semula.

Kemudian, perenungan yg luhur adalah merenungkan setiap objek sebagaimana mereka muncul, jadi tidak lagi dibutuhkan utk kembali ke objek semula (pertama). Perenungan seyogyanya dilaksanakan setiap saat dari melihat, mendenger, mencium, membau, mengecap rasa, mengetahui sentuhan jasmani, berpikir, bergagasan dst sesuai dg urutan kemunculan mereka.

Saudara Tesla yang baik,

Saya tak akan menanggapi hal ini, karena jelas sekali saudara tidak menyimak dan mempelajari apa yang saya tulis dan saudara selalu berusaha menyama-nyamakan metode Mahasi dengan metode campur sari yang saudara anut.

Bagai seseorang yang mengenakan kacamata biru, maka semua yang dilihatnya nampak biru atau mengandung warna biru...

Quote
Quote from: fabian cYa... pada waktu konsentrasinya telah kuat maka perhatian terus memperhatikan "gerakan" kembung kempis yang timbul tenggelam 1 jam, 2 jam, 3 jam atau lebih...
sepertinya rekan fabian tercampur dg metoda Pa Auk Sayadaw nih, apalagi baru siap ikut retret 2 bulan... yg mana memperhatikan nafas (melalui gerakan perut) secara terus menerus :)

_/\_

Yang saya lihat malah terbalik, nampaknya saudara sendiri yang berusaha mencampur adukkan dan menyama-nyamakan MMD yang saudara anut dengan meditasi metode Mahasi Sayadaw

Kapan dan dimana saya pernah mengatakan melatih metode Pa Auk Sayadaw kita memperhatikan kembung kempis perut?  :) Bila melatih suatu metode, lupakan metode lain dan adopsi sepenuhnya metode tersebut, jadi dengan kata lain:
-bila melatih metode Mahasi Sayadaw lupakan meditasi yang lain laksanakan sesuai petunjuk, (umpamanya perhatikan kembang kempis perut dsbnya)
- Bila melatih metode Pa Auk Sayadaw lakukan sepenuhnya metode anapanasati, lakukan sepenuhnya petunjuk yang diberikan oleh guru pembimbing (misalnya perhatikan keluar masuk-nafas di hidung)

sukhi hotu

_/\_

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

tesla

Quote from: fabian c on 20 March 2009, 11:13:36 AM
Saudara Tesla yang baik,

Saya tak akan menanggapi hal ini, karena jelas sekali saudara tidak menyimak dan mempelajari apa yang saya tulis dan saudara selalu berusaha menyama-nyamakan metode Mahasi dengan metode campur sari yang saudara anut.

Bagai seseorang yang mengenakan kacamata biru, maka semua yang dilihatnya nampak biru atau mengandung warna biru...

_/\_

yg saya tulis adalah tuntunan Mahasi Sayadaw dari ebook yg ada di website DhammaCitta :)
saya hanya membantu meringkaskan point2 penting & mempostkan disini. Jika ingin lengkapnya silahkan download ebook tsb dan baca sendiri.

QuoteYang saya lihat malah terbalik, nampaknya saudara sendiri yang berusaha mencampur adukkan dan menyama-nyamakan MMD yang saudara anut dengan meditasi metode Mahasi Sayadaw

Kapan dan dimana saya pernah mengatakan melatih metode Pa Auk Sayadaw kita memperhatikan kembung kempis perut?  :) Bila melatih suatu metode, lupakan metode lain dan adopsi sepenuhnya metode tersebut, jadi dengan kata lain:
-bila melatih metode Mahasi Sayadaw lupakan meditasi yang lain laksanakan sesuai petunjuk, (umpamanya perhatikan kembang kempis perut dsbnya)
- Bila melatih metode Pa Auk Sayadaw lakukan sepenuhnya metode anapanasati, lakukan sepenuhnya petunjuk yang diberikan oleh guru pembimbing (misalnya perhatikan keluar masuk-nafas di hidung)
point saya bukan letak objeknya, apakah perut atau di hidung, namun metoda dimana perhatian yg menetap pada 1 titik, mis: hidung ataupun perut selama 1,2,3 jam atau lebih adalah tuntunan Pa Auk Sayadaw.

sedangkan pada tuntunan Mahasi Sayadaw, dapat dibaca sendiri pada ebook yg saya maksud. kalimat lengkapnya saya postkan disini demi kepentingan pembaca yg lain :)

...Di dalam merealisasi kondisi perenungan yg luhur yg memungkinkan utk merenungkan setiap objek sebagaimana mereka muncul, maka tidak dibutuhkan kembali semuanya utk kembali ke objek utama dan pertama. Perenungan seyogyanya dilaksanakan dari setiap saat dari melihat, mendengar, mencium bau, mengecap rasa, mengetahui sentuhan jasmani, berpikir, bergagasan dan seterusnya sesuai urutan kemunculan mereka...

QuoteYang saya lihat malah terbalik, nampaknya saudara sendiri yang berusaha mencampur adukkan dan menyama-nyamakan MMD yang saudara anut dengan meditasi metode Mahasi Sayadaw
yah, utk pemeditasi yg ingin serius, sebaiknya membaca tuntunan Mahasi Sayadaw sendiri daripada membaca diskusi ini :))

sedikit promosi, yg di DhammaCitta dapat di download di sini: Purpose of Practising Kammatthana Meditation

with metta,
:lotus:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~