Davos Debates

[CKRA]

Davos debates, atau bahkan World Economic Forum itu sendiri, menurut saya tidak akan banyak membantu upaya pemulihan ekonomi global yang saat ini sedang dalam krisis mendalam. Negara G20 yang juga mendominasi forum WEC telah melakukan beberapa seri pertemuan sebelumnya namun tidak ada hasil yang konkrit.

Dalam kondisi saat ini sangat sulit mengharapkan seluruh dunia bersatu dan saling bahu membahu menghadapi kesulitan ekonomi. Yang ada adalah upaya masing-masing pemerintah untuk memproteksi ekonomi negaranya masing-masing. Amerika, China, Jepang, serta negara Eropa Barat yang merupakan raksasa ekonomi dunia masing-masing menghadapi kesulitan sendiri. Apakah mungkin Amerika turut memikirkan bagaimana menurunkan pengangguran di China yang sudah mencapai 8% saat ini?

Yang ada malah Amerika akan menerbitkan Undang-Undang yang diberi nama American Recovery and Investment Act yang akan diresmikan bersamaan dengan pencanangan paket stimulus USD 825 Billion. UU yang sangat sarat dengan nuansa proteksionisme ini mengkampanyekan penggunaan produksi dalam negeri, paket stimulus untuk infrastruktur juga harus menggunakan baja dan besi dalam negeri. Negara yang paling getol dalam WTO sekarang malah jadi closed economy country.

Bagaimana nasib eksportir China yang selama ini mengekspor ke Amerika? Bagaimana eksportir tekstil Indonesia yang selama ini 35% pasar ekspor mereka adalah ke Amerika? Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ekspor non-migasnya 11.61% adalah ke Amerika?

Bro Toni, apa yang harus kita lakukan?

[Lex Chan]

kalau menurut saya, yang namanya forum komunikasi (termasuk forum DC ini) memang bukan ajang sulap yang bisa membuat perubahan semudah membalikkan telapak tangan.

nah, setidaknya, dengan adanya diskusi mengenai suatu masalah global pada "World Economic Forum", diharapkan akan ada segelintir orang yang tersentil untuk melakukan perubahan kecil2an. dengan kata lain, forum itu cuma "trigger" untuk melahirkan pemikiran2 baru yang barangkali tidak terpikirkan sebelumnya oleh masing2 individu, yang kemudian bisa diwujudkan ke dalam tindakan nyata..

[Indra]

FYI, TSnya udah minggat

[Lex Chan]

FYI, TSnya udah minggat

no problemo..

barangkali member2 lainnya masih bisa dapet manfaat dari diskusi ini..

[N1AR]

ada bikhhu Matthieu Ricard ikutan

[Toni]

Memang kondisi perekonomian sedang lesu belakangan ini dan ada kemungkinan juga akan semakin membesar. Program pemerintah juga tidak mendukung sektor pengusaha untuk dapat bertahan. Sekarang banyak yang gulung tikar karena kredit macet dimana-mana. Yang bisa dilakukan kita adalah menunggu kebijakan internasional khususnya Amerika. Mengapa karena semua peralatan kita merupakan bahan import dari sana. Memang ada sektor riil dalam negeri kita yang masih bertahan seperti yang meningkat adalah sektor kelapa sawit. Tapi apa boleh buat sektor ini malah ditelantarkan oleh pemerintah. Karena mereka tidak mengetahui apa yang mesti dilakukan.

Lucunya sampai wa ketawa terpingkal-pingkal adalah pada saat wakil presiden indonesia berkunjung ke amerika dan mengatakan bahwa bangsa ini tidak sama sekali terkena dampak moneter di AS. Lelucon apa lagi yang ditawarkan oleh dia? Wakil presiden ngomongnya tidak ada itikad. Nasib sudah menunggu bangsa ini. Entah bagaimana pemilu nanti? Semua pelawak pengin naik ke jabatan tersebut. Negeri ini bakal hancur sebentar lagi. Jika semua terus begini.