Sutra Sang Buddha Tentang Vegetarian, Menarik!! Buktikan!!

Started by ivandemello, 22 January 2009, 10:54:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Kelana


Quote from: chingik on 27 January 2009, 09:31:56 AM
Yang ada vege mengapa disebut bukan versi asli dan yg tidak ada mengapa disebut versi asli?
Mohon penjelasannya. Ini sekedar penafsiran juga atau sudah crosscheck langsung dgn Sang Buddha?  ;D _/\_

Why not? Apakah yang ada vege juga bisa disebut versi "asli" (harus pakai tanda kutip), apakah sudah crosscheck langsung dengan Sang Buddha ? Jika belum mengapa dijadikan acuan dan diusung-usung ? ;D

Terlalu jauh jika untuk melihat hal seperti ini saja perlu crosscheck langsung dengan Sang Buddha. Tapi kita bisa melihat pola (bukan tafsiran) dalam kotbah-kotbah Sang Buddha. Untuk melihat pola ini kita perlu membuka beberapa kotbah Buddha dari beragam jenis termasuk Agama Sutra.

Siapapun orang menyampaikan kotbah, umumnya hal yang penting akan di sampaikan di pertengahan kotbah. Jika kotbah tersebut khusus membahas satu masalah maka dari awal sampai akhir memiliki kaitannya. Dan Sang Buddha dalam kotbah-Nya biasanya menyampaikan hal secara bertingkat, dan lebih banyak mementingkan membahas "Sang Jalan" dibanding dengan "Akhir Tujuan". Jika vegetarian sebagai suatu jalan yang begitu penting mengapa dalam versi panjang ia berada di bagian akhir sutra? Berbeda dengan versi yang pendek, dimana pembahasan akhirnya adalah Nirvana.

Kemudian dalam Bab Vege tersebut tertulis: "Meat-eating is rejected by me in such sutras as the Hastikakshya, the Mahamegha, the Nirvana, the Anglimalika, and the Lankavatara."

Ini seperti seseorang yang berusaha memperkuat argumennya dengan menyebutkan literatur-literatur rujukan lengkap dengan namanya. Ini tidak wajar. Bahkan lebih aneh dengan adanya Lankavatara sebagai rujukan untuk memperkuat Lankavatara sendiri (???) Dengan kata lain penggubah sutra tersebut ingin mengatakan Lankavatara (khususnya Bab Vege) adalah sutra yang benar dan bukti kebenarannya adalah isi Lankavatara itu sendiri (???  ??? ?)

Selebihnya ada baiknya kita melihat komentar-komentar seperti DT Suzuki mengenai hal ini, karena Beliau tentu lebih ahli dalam sutra dan sejarahnya. Link Lankavatara Sutra sudah saya berikan, jadi silahkan di teliti lagi.

Seperti yang telah saya sampaikan, jika masih ragu versi mana yang benar, maka sutra ini juga tetap tidak bisa digunakan sebagai pembenaran atau bukti. Bagaimana mungkin sesuatu yang masih diragukan digunakan sebagai penegasan? Jadi gunakan saja sutra yang lainnya.

Dan btw bukankah ini tugas Mahayanis untuk menyelidiki sutra mana yang benar? ;D

Itu saja yang bisa saya komentari.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Silly Servant

"Di masa depan, akan ada orang-orang yang secara salah menjelaskan arti sila pantangan dan disiplin. Mereka mengganggu dan menghancurkan Dharma yang benar, bahkan memfitnah ajaran Buddha. Orang-orang ini akan berkata, "Buddha mengijinkan kita makan daging. Beliau sendiri juga makan daging."

Mungkin "menjelek2kan agama tertentu seperti Yi Guan Dao" juga termasuk?

Sy baru join... Tp kaget, ternyata di sini banyak posting yg menjelek2an ajaran lain walaupun tidak ada bukti kalo ajaran itu mengajari hal2 yg sesat

Sorry deh kalo salah n out of subject

Tp sy sendiri jg vegetarian kl emank mau disambungkan sama topik ini hehehehe

N sy bervegetarian karena tidak ingin membunuh

"No one should suffer just because you are hungry"

Ngerti ngga? Ato mau complain? Yah terserah deh

Paling at least y jgn membunuh lor pd hari2 besar spti Cap Go ato Che It

Silly Servant

Wah kelihatannya teman2 repot juga, cuma mau ber-vegetarian kok sampe hrs research begitu? Toh bukan disuruh mencoba obat baru

Cukup dengan hati nurani tidak ingin melukai sesama mahluk hidup

Tidakkah itu cukup??

N1AR


William_phang

Quote from: Silly Servant on 27 January 2009, 01:07:31 PM
Wah kelihatannya teman2 repot juga, cuma mau ber-vegetarian kok sampe hrs research begitu? Toh bukan disuruh mencoba obat baru

Cukup dengan hati nurani tidak ingin melukai sesama mahluk hidup

Tidakkah itu cukup??

Makanan yang dikategorikan vegi ato non-vegi....semuanya tidak terbebas dari yang namanya pembunuhan terhadap makhluk hidup....hehhe... pernahkah anda melihat hal ini?????.....

Mau vegi ya silahkan dan tidak mau vegi ya silahkan..... yang penting adalah apa yang anda lakukan lewat pikiran, perbuatan, dan perkataan....

samudera_atlantik

Hi, salam kenal. Ikutan nimbrung ye
Saya tidak bervege tetapi ortu bervege. Terdapat selisih pendapat antara kami untuk kemukan bervege atau tidak bervege. Saya berpikir orang bervege sekarang sedang trend2 nya karena disupport oleh aliran agama masing-masing. Saya kira bervege atau tidak bervege tentu saja niat dari seseorang. Saya sering menanyakan kepada orang bervege termasuk ortu saya. Kenapa bervege? Ce it cap go ok lah tidak bermakan2an berdaging tetapi mengapa berfanatik tentang hal itu? Sehingga seolah saya melihat bahwa orang bervege hanya manis diluar. Yang terpenting adalah bukan yang masuk kedalam tetapi bagaimana pikiran kita memprosesnya dan mengeluarkannya. Kebanyakkan saya melihat tempat teman saya yang bervege. Dia sudah bervege sejak kecil tetapi masih memegang raket nyamuk setiap hari dan tidak tahan oleh godaan-godaan nyamuk. Diluar sana, juga pernah saya mendengar bahwa pertobatan untuk bervege akan mengangkat kita mencapai nibanna. Benarkah hal tersebut? Tentu hal ini tidak dapat dijangkau oleh umat awan seperti saya ini. Mungkin juga tidak ada jawabannya. Mungkin juga hanya tahayul.

N1AR

semua dimulai dari pikiran , kalau vege dan tidak membunuh nyamuk, bukankah sudah :jempol:

Nevada

Memilih untuk hidup bervegetarian atau tidak adalah pilihan masing-masing...

Melekat pada vegetarianisme atau melekat pada non-vegetarianisme adalah ekstrim. Dan tidak ada jalan ekstrim yang bisa mengantarkan kita ke Nibbana.

William_phang

Quote from: samudera_atlantik on 27 January 2009, 02:11:30 PM
Hi, salam kenal. Ikutan nimbrung ye
Saya tidak bervege tetapi ortu bervege. Terdapat selisih pendapat antara kami untuk kemukan bervege atau tidak bervege. Saya berpikir orang bervege sekarang sedang trend2 nya karena disupport oleh aliran agama masing-masing. Saya kira bervege atau tidak bervege tentu saja niat dari seseorang. Saya sering menanyakan kepada orang bervege termasuk ortu saya. Kenapa bervege? Ce it cap go ok lah tidak bermakan2an berdaging tetapi mengapa berfanatik tentang hal itu? Sehingga seolah saya melihat bahwa orang bervege hanya manis diluar. Yang terpenting adalah bukan yang masuk kedalam tetapi bagaimana pikiran kita memprosesnya dan mengeluarkannya. Kebanyakkan saya melihat tempat teman saya yang bervege. Dia sudah bervege sejak kecil tetapi masih memegang raket nyamuk setiap hari dan tidak tahan oleh godaan-godaan nyamuk. Diluar sana, juga pernah saya mendengar bahwa pertobatan untuk bervege akan mengangkat kita mencapai nibanna. Benarkah hal tersebut? Tentu hal ini tidak dapat dijangkau oleh umat awan seperti saya ini. Mungkin juga tidak ada jawabannya. Mungkin juga hanya tahayul.

Makanan tidak membebaskan....hehehe.... kalo cuma vege bisa membuat makhluk merelisasikan nibbana tentu hewan kayak sapi akan merealisasikan nibbana karena makan rumput terus.... kecuali sapi ternak di negara maju biasanya sapi makan sapi..heheh

samudera_atlantik

Karena kita adalah seorang manusia dan manusia mempunyai hak untuk mencapai nibanna. Mungkin itu yang akan menjadi jawabannya.

William_phang

Quote from: samudera_atlantik on 27 January 2009, 02:38:42 PM
Karena kita adalah seorang manusia dan manusia mempunyai hak untuk mencapai nibanna. Mungkin itu yang akan menjadi jawabannya.

saya rasa semua makhluk punya hak yang sama bro...hehehe...bukan cuma milik manusia saja.....

N1AR


nyanadhana

Quote from: N1AR on 27 January 2009, 02:45:34 PM
apa ada sapi yg mencapai arahat? :(

jika sapinya "tahu" dan mengerti akan kebenaran maka ia bisa menjadi Arahat pertanyaannya adalah apakah kamma tersebut mendukung sapi yang terlahir dalam keadaan moha?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

N1AR

biasanya kalau sapi mau dipotong dia akan menangis.. apa sapi tidak punyah perasaan
seharusnya kalau ada kamma maka seharusnya ada dhamma kali yah

chingik

Quote from: Kelana on 27 January 2009, 12:50:45 PM

Quote from: chingik on 27 January 2009, 09:31:56 AM
Yang ada vege mengapa disebut bukan versi asli dan yg tidak ada mengapa disebut versi asli?
Mohon penjelasannya. Ini sekedar penafsiran juga atau sudah crosscheck langsung dgn Sang Buddha?  ;D _/\_

Why not? Apakah yang ada vege juga bisa disebut versi "asli" (harus pakai tanda kutip), apakah sudah crosscheck langsung dengan Sang Buddha ? Jika belum mengapa dijadikan acuan dan diusung-usung ? ;D

Terlalu jauh jika untuk melihat hal seperti ini saja perlu crosscheck langsung dengan Sang Buddha. Tapi kita bisa melihat pola (bukan tafsiran) dalam kotbah-kotbah Sang Buddha. Untuk melihat pola ini kita perlu membuka beberapa kotbah Buddha dari beragam jenis termasuk Agama Sutra.

Siapapun orang menyampaikan kotbah, umumnya hal yang penting akan di sampaikan di pertengahan kotbah. Jika kotbah tersebut khusus membahas satu masalah maka dari awal sampai akhir memiliki kaitannya. Dan Sang Buddha dalam kotbah-Nya biasanya menyampaikan hal secara bertingkat, dan lebih banyak mementingkan membahas "Sang Jalan" dibanding dengan "Akhir Tujuan". Jika vegetarian sebagai suatu jalan yang begitu penting mengapa dalam versi panjang ia berada di bagian akhir sutra? Berbeda dengan versi yang pendek, dimana pembahasan akhirnya adalah Nirvana.

Kemudian dalam Bab Vege tersebut tertulis: "Meat-eating is rejected by me in such sutras as the Hastikakshya, the Mahamegha, the Nirvana, the Anglimalika, and the Lankavatara."

Ini seperti seseorang yang berusaha memperkuat argumennya dengan menyebutkan literatur-literatur rujukan lengkap dengan namanya. Ini tidak wajar. Bahkan lebih aneh dengan adanya Lankavatara sebagai rujukan untuk memperkuat Lankavatara sendiri (???) Dengan kata lain penggubah sutra tersebut ingin mengatakan Lankavatara (khususnya Bab Vege) adalah sutra yang benar dan bukti kebenarannya adalah isi Lankavatara itu sendiri (???  ??? ?)

Selebihnya ada baiknya kita melihat komentar-komentar seperti DT Suzuki mengenai hal ini, karena Beliau tentu lebih ahli dalam sutra dan sejarahnya. Link Lankavatara Sutra sudah saya berikan, jadi silahkan di teliti lagi.

Seperti yang telah saya sampaikan, jika masih ragu versi mana yang benar, maka sutra ini juga tetap tidak bisa digunakan sebagai pembenaran atau bukti. Bagaimana mungkin sesuatu yang masih diragukan digunakan sebagai penegasan? Jadi gunakan saja sutra yang lainnya.

Dan btw bukankah ini tugas Mahayanis untuk menyelidiki sutra mana yang benar? ;D

Itu saja yang bisa saya komentari.

hmm...sekilas sepertinya ada benarnya juga. Tapi isu vegetarian bukan cuma ditemukan dalam Lankavatara sutra dan literatur2 rujukan itu. Sebutan rujukan literatur dalam sutra mahayana, bukan cuma ada di Lankavatara. Sutra2 lain juga ada seperti itu. Hal ini tidak dapat menjadi pijakan utk mengatakan Sutra tersebut tidak wajar. Sebab dalam Sutra Mahayana, banyak Sutra yang di akhir wejangan, Ananda bertanya nama apa yg diberikan utk kotbah ini, maka sang buddha mengatakan kotbah ini disebut XXX. Berdasarkan inilah maka wajar bila Buddha pada kesempatan lain menyebutkan referensi yg pernah dikotbahkannya. Ingat ini tidak terjadi hanya pada Lankavatara, kemudian pada Sutra lain terdapat pola seperti ini juga yg sebenarnya tidak dilakukan oleh satu penerjemah.
Kemudian mengenai isu Vege dalam Lankavatara, seperti yg bro jelaskan bahwa kita perlu mencermati tujuan pembabaran sutra secara keseluruhan, memang betul. Tapi ada satu hal yg tidak boleh tidak diabaikan bahwa Lankavatara tertuju pada makhluk raksasa yg notabene sangat buas bila mencium darah daging. Ini satu kondisi dan kesempatan utk membimbing makhluk2 tersebut. Hal-hal seperti ini jauh lebih layak dipertimbangkan keabsahannya dibandingkan dgn ada upaya utk mengarang2 oleh para praktisi yg notabene juga sangat respek pada keotentikan Sutra itu sendiri. Kemudian Lankavatara disebutkan tidak semata-mata hanya terdapat 4 jilid, 10 jilid. Yang "asli" jauh lebih banyak seperti kisah ttg Avatamsaka Sutra. Semua ini masih perlu dilakukan kajian scr komprehensif. Dr Suzuki juga berpijak pada penafsiran dia yg tentu banyak berseberangan dgn kajian2 praktisi lain. Jadi blm tentu kajian dia lebih baik dari yg lain.  

Isu Vegetarian tersebar pada lebih dari 30 Sutra Mahayana. INi juga merupakan pola yg kita jadikan rujukan bahwa Lankavatara tidaklah aneh bila terdapat kotbah ttg makan daging.