News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Keyakinan Anda Diragukan

Started by hatRed, 19 January 2009, 10:08:40 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Jhana78

adi isa adalah teman saya di forum muslim.

selamat datang adi isa....!
semoga anda memperoleh pencerahan di sini :) !

Nevada

#91
Quote from: adi isasebelumnya mohon, maaf saya telat melihat reply ini, tks.
bro, upasaka, tolong anda jelaskan, apa maksud dari pernyataan anda diatas dengan hubungannya soal
kelahiran kembali yang melelahkan, soal kebosanan untuk terlahir kembali, akibat, tidak pernah memperoleh kebahagiaan hidup sebelumnya dari kelahiran2nya yang terdahulu.
dengan soal realitasnya ummat buddha,
apakah keyakinan yang anda pegang itu soal realitas yang terjadi, apa patokan realitas anda.
okelah soal fatamorghana, semua manusia yang ada dimuka bumi ini percaya hal tersebut. bahwa dunia ini tidaklah kekal, karena semua yang bernyawa akan mengalami kematian.
nah, soal yang memiliki kebijaksanaan awal, ada lagi yang ingin saya tanyakan,sebagaimana pernyataan anda:
Dan kebijaksanaan awal itu diimplementasikan dalam semangat dan tekad untuk merealisasi Pembebasan (Pembebasan Sempurna dari roda kehidupan berulang).
kalau saya melihat dari pernyataan anda itu,
itu bukan suatu kepastian dan tidak punya tolak ukur,
karena disana hanya ada unsur: semangat dan tekad.atau keinginan. untuk suatu pembebesaan dari kehidupan yang berulang.

kalau melihat pernyataan tersebut, bahwa sejauh ini, tak ada satu orang budhapun yang telah bebas dari kehidupan berulang yang melelahkan itu, karena bahkan yang mempunyai kebijaksanaan saja ada hasrat untuk keluar dari kehidupan yang berulang, sedang sang bijaksana itu sendiri, nggak tau atau tidak memiliki kemampuan, bilahkah dia sudah benar2 tidak akan kembali pada kehidupan yang berulang.sebab soal reinkarnasi ini, tak ada seorang pun, yang tau secara detil, dia itu bagaimana keadaan dan hidup dijaman apa, dengan rentang waktu yang bertahun-tahun, bahkan mungkin berjuta-juta tahun,...
sangat melelahkan bukan, penantian demikian?
dan terakhir, saya mau tanya, apakah setelah sang bijaksana dapat merealisasikan pembebasannya. dari kehidupan yang berulang. selanjutnya, atau after that...what's coming up?

Saudara adi isa...

Dalam khotbah pertama Sang Buddha, dijelaskan bahwa dunia ini adalah dukkha. Dukkha di sini identik dengan kata "duka". Memang dalam pengertian dangkalnya, berarti duka atau penderitaan. Namun kata "dukkha" itu sebenarnya bermakna "kehampaan", "ilusi" dan "tidak memuaskan". Ini adalah fakta bahwa dunia dan penghidupannya adalah :

- kehampaan -> untuk apa hidup kalau pada akhirnya mati, untuk apa makan kalau pada akhirnya lapar lagi, untuk apa menarik nafas kalau pada akhirnya dikeluarkan lagi.
- ilusi -> wanita cantik yang kita lihat ternyata hanyalah seonggok tulang-belulang yang terusun rapi beserta kotoran lainnya yang dibungkus kulit indah, kekayaan yang kita miliki ternyata hanya bisa membeli materi dan bukan kebahagiaan, kejadian di hidup ini terus berlalu bagaikan mimpi di waktu tidur.
- tidak memuaskan -> kita ingin mencari agama untuk memuaskan sisi spiritual kita, kita ingin mencari teman agar dapat bersosialisasi dan bahagia, kita ingin "diselamatkan" agar terhindar dari neraka.

Fakta-fakta di atas hanyalah sebagian kecil. Saya rasa Anda sependapat dengan saya. Siddhattha Gotama ketika menyadari bahwa hidup ini hanyalah lahir-sakit-tua-mati, Beliau pun merasakan kepedihan yang dalam. Beliau membayangkan semua orang yang dicintai-Nya (Ayah-Nya, Ibu-Nya, istri-Nya, anak-Nya, dan semua makhluk) akan menderita penyakit, pelapukan, dan kematian. Beliau membayangkan kesejahteraan rakyat-Nya yang mungkin saja kelak akan lenyap. Pernahkah Anda merenungkan hal ini? Saya rasa Anda tidak pernah benar merenungkannya. Harusnya Anda pun ikut sedih ketika menyadari hal ini, sadari bahwa semua yang Anda cintai akan lenyap meninggalkan Anda. Tapi apa yang Anda lakukan? Anda tidak peduli dan tidak mencari jalan keluar ini. Yang bisa Anda lakukan adalah mengikuti arus dan hanya menangis ketika orang yang Anda cintai meninggalkan Anda. Seharusnya Anda menangis sedalam-dalamnya ketika menyadri bahwa semua makhluk akan meninggal.

Itulah bedanya orang awam dengan mereka yang memiliki benih kebijaksanaan. Orang seperti Siddhattha Gotama, melihat detail tiap kasus dengan sudut pandang inside-out; yaitu melihat ke dalam diri sendiri (intropeksi) terhadap apa yang terjadi di dunia. Kebanyakan orang awam memandang secara outside-in, yaitu melihat dunia luar yang harus menyesuaikan dengan diri kita. Contoh ini sering terjadi, seperti : ketika tersandung batu maka kita menyalahkan batu itu, ketika dipancing emosi maka kita menyalahkan sang provokator, dan ketika mati karena makan racun maka kita menyalahkan iblis yang membujuk kita.

Orang yang telah bebas dari segala kotoran batin, adalah orang yang sudah terbebas dari dunia ini. Dia tidak lagi menjalani roda kehidupan berulang (Samsara). Orang yang sudah merealisasi Pembebasan ini tentu saja tahu kalau dirinya sudah terbebas. Dia pun bisa mengetahui apakah orang lain juga sudah merealisasi Pembebasan atau belum. Dan Pembebasan ini disebut dengan istilah Nibbana atau Nirvana. Orang yang sudah merealisasi Nibbana tidak akan lagi menjadi suatu makhluk ataupun manusia. Terdengar sedikit janggal bagi Anda. Itu wajar, karena Anda melihat makhluk (manusia) sebagai kesatuan utuh. :)


Quote from: adi isasaya tidak melihat korelitas yang signifikan soal kelahiran kembali dengan "jiwa" yang semakin menurun? mungkin anda punya opini yang belum disampaikan dalm hal ini,..?
soal pendapat anda diatas, masih perlu dikaji secara mendalam. artinya sudut pandang kita dalam konteks orang2 terdahulu itu, harus lebih spesifik, kalau kita sedang melihatnya dari sudut apa?
sosial budaya? interaksi sosial? agama? dan expektasi? ataupun yang paling krusial, reinkarnasi.

Maksud saya, orang jaman dulu memiliki batin yang lebih siap untuk dikembangkan. Apapun aspek dan bidang yang ingin ditekankan; jiwa seni, jiwa romansa, jiwa kekejaman, ataupun jiwa kebijaksanaan.


Quote from: adi isakalau bisa, ini pake data.
dan yang jadi pertanyaan kenapa hal itu tidak berlalu umum? artinya probabilita jumlah orang yang percaya hal tersebut, tidak signifikan, dengan penganut buddha.

Data yang tersedia hanyalah referensi-referensi dari para ahli sejarah dan arkeologi. Dari penemuan merekalah banyak ditemukan info dari narasumber-narasumber zaman dahulu bahwa mereka pernah mengingat kehidupan lampau. Dan uniknya, meski jarak antar narasumber itu terbentang antar benua dan samudera, namun kesaksian mereka memiliki pola yang mirip.

Saudara Anda, candra_mukti19, juga berkata bahwa ia sudah membuktikannya. Silahkan Anda berdiskusi padanya.

Quote from: adi isadaerah didunia yang anda sebutkan tersebut, sepertinya sudah misinformation,
bahkan cendrung agama samawi, telah menguasai hampir seluruh dunia.
islam, kr****n, yahudi.
jadi soal reinkarnasi, yang mungkin dahulu diyakini, kini telah disingkirkan. kecuali beberapa daerah tertentu.
boleh anda share, soal konsep yang anda maksud, hingga diberitakan dalam discovery chanel
soal kehidupan dahulu? kalau yang ini, anda ingin paparkan, saya sependapat,
namun tidak ada satu yang pasti soal mereka yang berinkarnasi.

jangan kaget, bila saya bicara, dalam ilmu agama islam tingkat tinggi,
bahwa, beberapa ahli2 sufi, bisa mengalami kematian hingga 7 kali, tapi dalam islam itu bukanlah reinkarnasi menjadi pribadi yang berbeda. bahkan mereka yang bisa hidup kembali kedunia dalam 7 masa itu, tidak mengalami penderitan sebelumnya, justru, karena mencapai tingkat paripurna dalam agama. adapun mengapa hal ini tidak banyak yang tahu,..saya nggak akan heran.

Betul! India, Mesir, dan beberapa negeri di kawasan Amerika Latin sekarang lebih menerima konsep Agama Samawi. Bahkan pergolakan ini pun terus meningkat di kawasan Asia Timur. Anda tahu penyebabnya? Cobalah baca referensi sejarah. Jadi Anda bisa tahu; apakah masyarakat di sana mengkonversi dirinya untuk memeluk pandangan samawi karena konsepnya sudah terbukti... atau karena pengaruh lainnya.

Anda bisa mencari kasus tentang reinkarnasi dengan Discovery Channel di Google. Salah satu yang paling hangat dibicarakan adalah seorang anak perempuan di Sri Lanka yang mampu mengingat dengan jelas kehidupan lalunya, bagaimana dia meninggal, dan di mana lokasi rumah dan keluarga di kehidupan lalunya tinggal.

Saya tidak heran dengan kemampuan para ahli sufi itu. Itu tidak bertentangan dengan Buddhisme. Karena itu hanyalah sebagian kecil dari tingkatan abhi (kemampuan batin) yang dapat dimiliki oleh orang yang berlatih. Namun kemampuan itu tetap bukan jalan keluar dari dukkha. Karena itu, dalam segala hal pencapaian, Nibbana adalah yang tertinggi.


Quote from: adi isamaaf, justru reinkarnasi itu bukan fakta dunia.
mungkin anda mau koreksi.
silahkan.

maaf, saya cuma diskusi ringan.
salam.

Maaf, justru salah satu fakta dunia adalah kita terus menjalani kehidupan berulang.
Jika Anda memakai mata Anda sekarang, Anda akan menganggap Buddhisme dan Galileo adalah error. Kecuali apabila Anda sudah terbang dengan menggunakan Apollo-17 dan melihat bahwa Bumi ini adalah bulat dan bukan datar.

Salam hormat.
:)

adi isa

#92
halo...pa kabar semua :)
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

adi isa

Quote from: hatRed on 16 March 2009, 09:22:26 AM
om Adi isa

i blom baca semuanya, jadi cuma baca yg terakhir aja :hammer:

yg ini ney

: justru reinkarnasi itu bukan fakta dunia

itu, om udah praktekkan dan benar adanya atau gak? atau pernyataan om itu hanyalah sebatas teori yg belum diketahui keabsahannya saja?


itu tidak berlaku wajar dan umum, ada banyak kemungkinan dalam 1 skala waktu atau masa.
sebaiknya anda baca tuntas..heheheehe...oke, tks atas responnya.
(mungkin ada yang misunderstanding..)
salam
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

adi isa

 [at] upasaka

saya mohon maaf sebelumnya, terpaksa saya harus katakan, bahwa reply anda, kurang mengena dengan substansi pertanyaan yang saya urai sebelumnya.
tapi apapun itu terimakasih, saya ucapkan atas kesedian anda menjawab postingan saya.
saya sudah bisa melihat arah pembicaraan anda.

disini saya tidak bermaksud berdebat, cuma mau tau saja arah pemikiran anda,
terimakasih.

dan soal pernyataan saya sebelumnya, tentang sufi2 yang mengalami masa hidup hingga 7 kali saja. itu hanya ada dalam ajaran islam tingkat tinggi, dan sangat berbeda jauh dari konsep
reinkarnasi versi agama buddha. dan saya sudah pernah bertemu langsung dengan orang yang dimaksud. (mohon maaf, ini sangat subjektif, dan saya tidak akan mereply komentar untuk ini.)

terimakasih.
saya rasa sudah cukup.
silahkan  [at] TS untuk melanjutkan thread anda.
salam.
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

adi isa

Quote from: Jhana78 on 16 March 2009, 10:01:12 AM
adi isa adalah teman saya di forum muslim.

selamat datang adi isa....!
semoga anda memperoleh pencerahan di sini :) !

hei..halo sobat...

kita bertemu di forum mana ya?..
jadi penasaran...
nick anda disana?

salam
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

Nevada

[at] adi isa

Terima kasih juga atas kesedian dalam menjelaskan sudut pandang Anda.
Baik sekali jika Anda bisa melihat arah pembicaraan saya.

Saya senang bisa berdiskusi dengan Anda.

Mengenai kemampuan para ahli sufi itu, memang tidak sejalan dengan proses penerusan kehidupan (tumimbal lahir atau reinkarnasi). Namun saya melihat kalau kemampuan itu tidak bertentangan dengan Buddhisme. Karena di Buddhisme sendiri juga diuraikan beberapa jenis kemampuan batin (gaib).

Salam hormat, saudara adi isa.

Shining Moon

di luar topik mengenai  dan kemampuan gaib...
setahun lalu saya iseng2 coba hipnoterapi melihat past life..dan, percaya atau tidak. saya yang selama ini nggak punya abhinna apa2, tiba2 merasakan suatu perasaan kehilangan yang amat sangat. ternyata itu adalah salah satu kehidupan lampau saya bersama keluarga somewhere out there in china, seems to be in middle ages. saat itu sedang masa perang. dan, percaya atau nggak, rasa kehilangan itu begitu dalam, sampai saya menangis tersedu2 dalam sesi terapi, dan sama sekali nggak bisa dikontrol..untunglah, karma mencari teman dan keluarga. saat ini saya berkumpul kembali dengan keluarga saya walaupun dalam posisi yang berbeda.
oya, sebagai tambahan. entah kenapa, saya punya pikiran kalau kita bisa menentukan apakah kita akan bertemu lagi dengan orang tertentu, dalam posisi apa. 
Life is beautiful, let's rock and roll..

hatRed

pernah coba hipnoterapi lagi...

cuman kali ini anda mengidam2kan topik yg berbeda.. misal coba2 aja sering2 baca alibaba dan kerajaan arab...

dijamin pas hipnoterapi lagi anda jadinya di arab..

mengingat kehidupan lampau itu adalah dengan cara menguatkan kesadaran bukan dengan cara hipnoterapi yg notabene melemahkan kesadaran.
i'm just a mammal with troubled soul



markosprawira

Quote from: hatRed on 06 April 2009, 08:25:10 AM
pernah coba hipnoterapi lagi...

cuman kali ini anda mengidam2kan topik yg berbeda.. misal coba2 aja sering2 baca alibaba dan kerajaan arab...

dijamin pas hipnoterapi lagi anda jadinya di arab..

mengingat kehidupan lampau itu adalah dengan cara menguatkan kesadaran bukan dengan cara hipnoterapi yg notabene melemahkan kesadaran.

Yang saya tau, hipnoterapi bukan melemahkan kesadaran melainkan menyelaraskan kesadaran dengan gelombang tertentu (itu knp disuruh relaksasi) dimana pada saat itu, akan masuk ke "pengalaman2 lampau" yg ada dalam ingatan kita (sanna/persepsi)

Yg perlu diperjelas adalah penggunaan hipnoterapi yg seharusnya adalah utk menangani traumatis dimana dengan mengetahui penyebab di masa lampau, akan dapat diketahui cara utk menanganinya

Kebanyakan hipnoterapi hanya berfungsi pada ingatan yg "traumatis" atau berkesan misal dibunuh, disiksa, kecelakaan, perasaan yg amat mendalam misal pada kekasih, dsbnya.....
Itu yg dirasakan oleh sis Yuri dimana ada perasaan yg ga bisa dikontrol....

Jadi hendaknya hipnoterapi jgn disalah gunakan misal utk org2 yg pengen liat masa lampau melulu utk ngira2 siapa jodohnya, keluarganya, dll....

semoga bermanfaat

metta

hatRed

bukankah dalam menyelaraskan itu... kesadaran harus lemah... kalau kesadaran kuat, maka tidak mungkin bisa di drag oleh orang laen kan?
i'm just a mammal with troubled soul



coedabgf

#101
klo pengalaman sekarang yang bersifat membekas masih mendalam seperti kita masih menggenggam erat-erat.
pernah ada percobaan gak tuh mengetes berkali-kali tentang kehidupan masa lampau, apakah bisa tetap gambarannya atau berubah-ubah? sebab bisa saja gambaran itu muncul dari pengalaman sekarang yang bersifat membekas masih mendalam masih digenggam erat-erat dari masukan masa kini misalnya salah satu masukan pengalaman seperti yang ditulis bro hatred. (kisah lama yang membekas atau yang biasa diistilahkan sindrom)
Quote from: hatRed on 06 April 2009, 08:25:10 AM
pernah coba hipnoterapi lagi...
cuman kali ini anda mengidam2kan topik yg berbeda.. misal coba2 aja sering2 baca alibaba dan kerajaan arab...
dijamin pas hipnoterapi lagi anda jadinya di arab..
iKuT NGeRumPI Akh..!

markosprawira

dear hat,

Agak sedikit beda bro.....

kesadaran lemah itu seperti blank, anda sering lupa.... kalau dm kondisi begini, boro2 mau ingat pengalaman kehidupan lampau, pengalaman 5 menit yg lalu atau mau ambil apa aja, udah lupa...

Tapi dengan menyelaraskan, kita yg mengeset kesadaran itu utk ke kondisi "rileksasi"..... tapi kita tetap megang kontrol loh dimana tidak ada intervensi ke kesadaran kita
Ini bisa dilihat dari bhw yg mengalami adalah anda sendiri, si penghipnotis hanya mengarahkan saja

Lemah atau tidaknya, tergantung dari yg mengarahkan.... kalo lemah, org lain yg ngarahkan... kalau kuat, kita yg mengarahkan

semoga bs dilihat bedanya yah bro

metta

Shining Moon

Iya...saya nggak diarahkan aneh2kok waktu diterapi. Juga seblm hipnoterapi nggak ada kepikiran tentang china. Yang muncul malah pengalaman traumatis, kehilangan orang yang sangat saya cinta di kehidupan ini...makanya langsung sedih tanpa bisa dikontrol..oya, menurut saya ini riil kok bro. Bukannya mengada2 atau fantasi pikiran semata. Ada teman yang punya 'kemampuan' dan mengkonfirmasi kejadian ini. btw hipnoterapi itu bukannya melemahkan kesadaran, bro. Kalo melemahkan kesadaran kan obat2an seperti narkoba, obat bius, dsb. Saat terapi, saya sepenuhnya sadar. Tapi memang pikiran lebih terpusat, sampai bisa dapet pengalaman yang traumatis. Sepertinya kalau bukan traumatis, susah juga langsung 'on' mengingat masa lampau. Kalau menurut saya, ini seperti pengalaman yang sangat berharga pasti membekas dalam ingatan kita. Coba deh bro ingat2, pengalaman apa yang paling sedih, paling bahagia, paling malu2in, paling menyebalkan dalam kehidupan bro..gampoang diingat kan?Tapi kejadian yang biasa2 aja agak susah kalau kita ingat kembali..
Life is beautiful, let's rock and roll..