News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

[ask again]4 hal yg tidak harus dipikirkan

Started by N1AR, 18 January 2009, 11:00:28 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

N1AR

 [at]  Hatred
gue suka gaya loe =)) =))

yang pintarkan si jawaban
yang bodoh tetap saja pertannyaan

g.citra

Quotecukup dengan jawaban 22/7 om

Betul...!!!

Karena anda merasa itu dah cukup menjawab sebuah bilangan yang dibagi oleh bilangan lain,
Secukup itulah kemampuan berpikir kita sebagai manusia tentang sesuatu!

markosprawira

Quote from: N1AR on 18 January 2009, 02:32:14 PM
karena jaman sekarang apa saja bisa ditanya, apa tidak pantas orang jaman sekarang
tanya ini itu.
tidak seperti jaman 2500 thn yg lalu orang pada pintar2
seperti s.gautama. anaknya baru lahir saja dia sudah tahu itu belenggu ( padahal belum meditasi , dll )


umur 7 tahun, sidhattha itu udah mencapai jhana loh.......

dengan demikian penyebutan belenggu tidak berkorelasi dengan belum meditasi namun lebih karena sebelumnya dia sudah berniat utk menyucikan diri setelah melihat 4 peristiwa.... cmiiw.....

N1AR

apa waktu itu s.gautama yakin kalau yg diyakininnya itu benar?
atau memang ada unsur dari agama brahma
bos markos apa jhana mempunyai pandangan sempurna terhadap sesuatu?
sepertinya anaknya lahir dulu sebelum melihat 4 peristiwa deh

Quote from: g.citra on 21 January 2009, 12:08:54 AM
Quotecukup dengan jawaban 22/7 om

Betul...!!!

Karena anda merasa itu dah cukup menjawab sebuah bilangan yang dibagi oleh bilangan lain,
Secukup itulah kemampuan berpikir kita sebagai manusia tentang sesuatu!

apa buddha gautama sudah cukup samapai penglihatan 28 sammasambuddha?
apa tidak ada yang lebih menyakinini nya lagi kalau yang diyakininya itu benar sempurna?
sempurna adalah 100% loh.
kalau ajaran yg 100% sempurna seharusnyakan.. seperti gampang diikutin, kan sempurna tuh ha........

g.citra

Quote from: N1AR on 21 January 2009, 01:15:50 PM
apa waktu itu s.gautama yakin kalau yg diyakininnya itu benar?
atau memang ada unsur dari agama brahma
bos markos apa jhana mempunyai pandangan sempurna terhadap sesuatu?
sepertinya anaknya lahir dulu sebelum melihat 4 peristiwa deh

Quote from: g.citra on 21 January 2009, 12:08:54 AM
Quotecukup dengan jawaban 22/7 om

Betul...!!!

Karena anda merasa itu dah cukup menjawab sebuah bilangan yang dibagi oleh bilangan lain,
Secukup itulah kemampuan berpikir kita sebagai manusia tentang sesuatu!

apa buddha gautama sudah cukup samapai penglihatan 28 sammasambuddha?
apa tidak ada yang lebih menyakinini nya lagi kalau yang diyakininya itu benar sempurna?
sempurna adalah 100% loh.
kalau ajaran yg 100% sempurna seharusnyakan.. seperti gampang diikutin, kan sempurna tuh ha........

:))

tesla

Quote from: N1AR on 21 January 2009, 01:15:50 PM
atau memang ada unsur dari agama brahma
kebenaran itu diluar batas agama...
bahkan setelah pencerahannya Sang Buddha, banyak menggunakan kata "brahmana" utk menunjuk pada orang yg telah bebas, ga monoton arahat...
jadi menurut saya, Sang Buddha ga mempermasalahkan sama sekali agamanya brahma atau budha :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

William_phang

Quote from: N1AR on 21 January 2009, 01:15:50 PM
apa waktu itu s.gautama yakin kalau yg diyakininnya itu benar?
atau memang ada unsur dari agama brahma
bos markos apa jhana mempunyai pandangan sempurna terhadap sesuatu?
sepertinya anaknya lahir dulu sebelum melihat 4 peristiwa deh

Quote from: g.citra on 21 January 2009, 12:08:54 AM
Quotecukup dengan jawaban 22/7 om

Betul...!!!

Karena anda merasa itu dah cukup menjawab sebuah bilangan yang dibagi oleh bilangan lain,
Secukup itulah kemampuan berpikir kita sebagai manusia tentang sesuatu!

apa buddha gautama sudah cukup samapai penglihatan 28 sammasambuddha?
apa tidak ada yang lebih menyakinini nya lagi kalau yang diyakininya itu benar sempurna?
sempurna adalah 100% loh.
kalau ajaran yg 100% sempurna seharusnyakan.. seperti gampang diikutin, kan sempurna tuh ha........

masalahnya sekarang apakah anda benar-benar mengikuti jalan yang telah di tunjukkan itu???....

N1AR

seumpama satu mangkok yg tidak ada isi nya dibanding samudra! ^:)^
tolong diisi biarpun satu tetes air

William_phang

Quote from: N1AR on 21 January 2009, 01:46:43 PM
seumpama satu mangkok yg tidak ada isi nya dibanding samudra! ^:)^
tolong diisi biarpun satu tetes air

ngga mengerti apa maksudnya bro...

N1AR

maksud aye gak tau apa2 tolong dibantu pengertian yg benar ^:)^

Equator

Quote from: xuvie on 18 January 2009, 12:57:08 PM
mengajarkan kebenaran iya.. tp Sang Buddha bkn mesti menjawab semua pertanyaan ttg kebenaran. Kebenaran itu harus dialami, bkn ditanyakan dan dimengerti secara intelektual saja.
Siapa bilang pertanyaan dan jawaban akan membawa kita ke pencerahan? Itu cm membuat kita mengerti utk awalnya. Tp bkn membuat kita mengalami. Sepanjang tidak mengembangkan panna, kita cm akan stuck di tanya-jawab tanpa sampe ke mana2. Otak cm berisi konsep2 saja jadinya.

Betul bangetz tuch.. soalnya kalo ngejelasin kenapa orang bisa terbang dengan logika ? hasilnya malah puyeng2 bo.. pdhl kebenaran mengatakan itu bagi orang yang sudah mencapai tingkat dalam meditasi dengan obyek angin, jadi ga harus dari logika aja


Quote from: N1AR on 18 January 2009, 11:00:28 AM
diambil dari postingan pak hudoyo

Sang Buddha sendiri berkata, ada 4 hal yang seharusnya tidak dipikir-pikir karena bisa membuat orang menjadi gila:
1. asal mula alam semesta
2. seluk-beluk karma
3. hakikat jhana
4. hakikat seorang yang tercerahkan (buddha).



Wajar seh kalo bahasa hal yg kek gitu ga bakal ada habisnya
Mending langsung merealisasi sang jalan aja
Baru ke-4 hal itu terjawab sudah
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

N1AR

kan ujung2nya nanti sama dalam hal kebijaksannan, keyakinan, ama usaha :))

jadi gak ada bedanya dong..
mau logika kek , mau percaya kek.. , suka2 gw ha........... yg penting usaha

g.citra

Quote from: N1AR on 21 January 2009, 01:46:43 PM
seumpama satu mangkok yg tidak ada isi nya dibanding samudra! ^:)^
tolong diisi biarpun satu tetes air

Dear N1AR...

Hal yang paling nyata yang kita alami adalah hal yang juga dialami oleh pangeran Sidharta sewaktu beliau menjadi seorang pangeran dan melakukan lawatan kedesa-desa yakni usia tua, sakit dan orang mati...

Karena dorongan cinta kasihNya yang begitu besar kepada umat manusia, beliau memutuskan untuk mengambil langkah dari kejadian keempat yang dilihatnya yaitu memilih jalan sebagai seorang pertapa...

Lalu usahaNya pun terwujud... Beliau menemukan "obat" untuk mengatasi usia tua, sakit dan kematian, yang kemudian Belliau ajarkan hingga saat ini yang kita kenal sebaga Dhamma ajaran Beliau...

Sebagai manusia biasa, kitapun tentu mengetahui mengenai proses ini (kita akan menjadi tua, sakit dan mati)...

Karenanya, sebelum kita mengembangkan pikiran kita dengan hal-hal yang lebih jauh (bahkan memaksa untuk masuk kedalam sesuatu yang memang masih diluar akal pikiran kita) bukankah lebih berguna bagi kita untuk belajar dahulu untuk menguasai 3 hal diatas (usia tua, sakit dan mati) agar kita lebih banyak waktu lagi membahas tentang hal-hal lainnya ?   

Semoga tulisan saya ini bermanfaat... :)

Salam... Namo Buddhaya... _/\_ ...

markosprawira

Quoteapa waktu itu s.gautama yakin kalau yg diyakininnya itu benar?
atau memang ada unsur dari agama brahma
bos markos apa jhana mempunyai pandangan sempurna terhadap sesuatu?
sepertinya anaknya lahir dulu sebelum melihat 4 peristiwa deh


Quote from: g.citra on Today at 12:08:54 AM
Quote
cukup dengan jawaban 22/7 om

Betul...!!!

Karena anda merasa itu dah cukup menjawab sebuah bilangan yang dibagi oleh bilangan lain,
Secukup itulah kemampuan berpikir kita sebagai manusia tentang sesuatu!


apa buddha gautama sudah cukup samapai penglihatan 28 sammasambuddha?
apa tidak ada yang lebih menyakinini nya lagi kalau yang diyakininya itu benar sempurna?
sempurna adalah 100% loh.
kalau ajaran yg 100% sempurna seharusnyakan.. seperti gampang diikutin, kan sempurna tuh ha........

jadi inget ada rekan yg mau belajar meditasi...... tapi mau punya guru yg cakap
jadi inget juga org kebanyakan, yg mau masukin anak ke sekolah yg terkenal
atau punya guru les yg "beken"

ilmu yg sempurna, guru yg cakap akan percuma jika "muridnya" bebal, tidak mau melaksanakan
Bhikkhu sangha waktu jaman dulu pun, tidak semuanya menjadi ariya sangha..... tidak semua muridnya bisa mencapai kesucian

kenapa demikian? karena murid2nya itu, masih mempunyai "debu" yg tebal di batinnya, yg "tidak mau" dibersihkan oleh orangnya itu sendiri
Ini bisa dilihat dalam berbagai cerita dalam buddhism dimana akhirnya si orang itu menjadi "sadar"

Siddhattha pun mempunyai keyakinan yg bertingkat2.
Itu kenapa beliau berguru pada berbagai orang, karena pada tingkat tertentu, dia yakin dengan guru itu
Tapi ternyata semua tidak bisa membuat orang terlepas dari "lahir, tua, sakit"

Sama seperti  contoh anak TK dan aljabar (sori contoh klasik yg membosankan)
Menurut si anak TK, kebenaran 100% dia adalah pada level itu, jadi aljabar itu salah
Waktu di SD, dia bisa tahu kebenaran yg "lebih benar" lagi, dstnya.....

Rahula lahir lama setelah P. Siddhattha melihat 4 peristiwa.

Jhana adalah tingkat konsentrasi bro......
Jhana menekan 5 rintangan batin (nivarana), bukan memusnahkannya.
Jadi pada jhana, tetap mempunyai pandangan yg keliru karena masih ada moha yg membuat tidak tahu mana yg benar dan mana yg salah

markosprawira

Quote from: N1AR on 21 January 2009, 02:07:16 PM
kan ujung2nya nanti sama dalam hal kebijaksannan, keyakinan, ama usaha :))

jadi gak ada bedanya dong..
mau logika kek , mau percaya kek.. , suka2 gw ha........... yg penting usaha

ya beda dong......

kalo percaya doang, kaga ada jalannya, itu namanya "membuta", Blind Faith

Beda ama percaya karena ada jalannya, karena ada ratusan ribu orang yg sudah membuktikan bhw si jalan memang bisa mencapai sesuai yg diucapkan

Itulah Ehipassiko : silahkan dibuktikan dengan cara yg udah dibuktikan oleh bnyk orang