Arahattamagga Arahattaphala

Started by Sumedho, 19 October 2007, 09:36:58 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sukma Kemenyan

Arahat ataupun tidak,
Namun share pengalaman Meditasinya
telah mengkoreksi sebagian daripada teknik meditasiku

_/\_

Umat Awam

setau saya Bhante Acharn Maha Boowa telah mencapai Arahat sesuai yg Beliau kemukakan pada saat itu... Krn, saya yakin ga mungkin Beliau begitu beraninya menyatakan dirinya sebagai Arahat kalo emang dia blm menjadi Arahat, alias ga mungkin Bhikkhu sekaliber  ;D Beliau berani Berbohong hanya untuk di hormati ?? dan pernyataannya yg begitu Dashyat itu dibuktikan pula dengan adanya Relik Rambut (kesa) dan Gigi (denta) saat setelah Beliau di kremasi.. Bukan kah Begitu? So, Saya sih percaya 100% pencapaian Beliau...  ^:)^
Beliau merupakan Arahat Special untuk jaman ini saya rasa.... Hmmm....  :-?

El Sol

Arahat melanggar Vinaya? <--itu yg buat gw gk percaya..

Bhikkhu gk boleh boong, apalage dia dah tua gitu..gk ada alasan untuk bohong<--ini yg buat gw percaya...

tapi kalo dia bisa melanggar Vinaya...kemungkinan yg buat gw percaya juga mungkin hancur..~~ gk tao deh...mana yg bener..

gajeboh angek

Bagi yang sudah baca buku ini harap berhati-hati, harap direnungkan dalam-dalam sebelum menelan mentah-mentah isinya.

Yang pertama adalah dalam edisi bahasa Inggris buku ini ada kalimat dari Ajahn Maha Boowa yang mengatakan "Citta never dies", dengan kata lain ada Citta yang abadi, yang sangat bertentangan dengan ajaran Sang Buddha. Ini bukan pendapat saya, melainkan pendapat seorang Bhikkhu. Saya tidak tahu apakah ini kesalahan penerjemahan ke bahasa Inggris atau bukan, tetapi Bhikkhu yang mengkritik pandangan adhamma tersebut berasal dari Thailand. Bhikkhu-bhikkhu dari Forest Sangha memang banyak yang terkenal, tetapi mereka terkenal lebih menekankan kepada praktek daripada teori, sehingga ada kemungkinan Ajahn Maha Boowa tidak menuliskan istilah yang tepat.

Yang kedua beliau mengatakan bahwa beliau adalah Arahat. Memang dikatakan bahwa Arahat cuma ada selama 2000 tahun (bukan cuma 1000 tahun), tetapi apakah 1000 tahun itu cuma perumpamaan suatu masa yang tidak tentu jumlahnya (bisa jadi lebih dari 1000 tahun), ataukah memang 1000 tahun penanggalan lunisol (kalender Buddhist) tidak dijelaskan dalam referensi manapun juga. Selain itu ada tradisi di Myanmar yang mengatakan bahwa masa sasana itu diulang 2 kali, selama 2x2500 tahun. 1000 tahun pertama bisa tingkat Arahat bisa dicapai, 500 tahun berikutnya Anagami, 500 tahun berikutnya Sakadagami, 500 tahun selanjutnya Sottapana.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

andry

tapi yg saya tahu bahwa waktu itu beliau pernah menangis..(bukankah seorang arahat tidak akan menangis??)
Samma Vayama

Sumedho

mau tau alasan beliau ? *terlepas dari benar atau tidaknya*, silahkan baca ebooknya :))
judul babnya, mengapa arahat menangis.
There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 10:49:33 AM
mau tau alasan beliau ? *terlepas dari benar atau tidaknya*, silahkan baca ebooknya :))
judul babnya, mengapa arahat menangis.

yg sudah baca, mungkin bisa tolong share disini.... ;D
mengapa beliau menangis?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

bond

Ngomong2 mau nanya Ajahn Luangta Mahboowa apakah masih hidup saat ini? _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

gajeboh angek

lihat di atas bond, beliau sudah meninggal
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

bond

Ajahn Luangta Mahaboowa sudah meninggal? 1-2 bulan yg lalu sempet emailin www.luangta.com dan sempet beremailan dengan muridnya Ajahn Martin(german) dia bilang masih ada, karena saya tanya mau ketemu dia. :))
Kalau meninggal kapan meninggalnya? :(
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

gajeboh angek

Iya saya salah lagi, gara2 baca tulisan FoxRockMan di atas. Yang meninggal tahun 1949 itu gurunya ya? Ajahn Mun
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

gajeboh angek

"The citta itself never dies. Do you understand this? The citta never dies. Kamma is buried there in the citta. Good kamma leads the citta upward to the heavens and the Brahma realms. Then, when the good kamma is exhausted, the bad kamma that remains buried there pulls the citta back down into the hell realms. As if the citta were climbing up and down a flight of stairs. Do you understand? Such is the way it is, so wake up and take notice." - Ajahn Maha Boowa

Beliau tidak mengatakan "Citta never changes".

Dalam Cula-Malunkyovada Sutta (Majjhima Nikaya 63) Sang Buddha menolak menjelaskan spekulasi metafisik semacam itu, karena tidak produktif.

Menarik bahwa Ajahn Maha Boowa menjelaskan apa yang ditolak untuk dijelaskan oleh Sang Buddha.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Sumedho

memang beliau cukup kontroversial koq. kita perlu lebih jeli dan teliti dalam mempelajari, bahkan utk dari seorang guru terkenal.
There is no place like 127.0.0.1

gajeboh angek

Sāti: "As I understand the Dhamma taught by the Blessed One, it is this same consciousness that runs and wanders through the round of rebirths, not another."

The Buddha: "What is that consciousness, Sāti?"

Sāti: "Venerable sir, it is that which speaks and feels and experiences here and there the results of good and bad kammas."

The Buddha: "Misguided man, to whom have you ever known me to teach the Dhamma in that way? Misguided man, in many discourses have I not stated consciousness to be dependently arisen, since without a condition there is no origination of consciousness? But you, misguided man, have misrepresented us by your wrong grasp and injured yourself and stored up much demerit; for this will lead to your harm and suffering for a long time. [....] Bhikkhus, what do you think? Has this bhikkhu Sāti, son of a fisherman, kindled even one spark of wisdom in this Dhamma and Vinaya?"
(Mahātaṇhāsaṅkhaya Sutta, MN 38)

I once put this very question to a senior disciple of Ajahn Maha Boowa, and was told that it couldn't, but he didn't care. His very words: "Our ajahn's an arahant and doesn't make mistakes. If what he teaches contradicts the Suttas then so much the worse for the Suttas." - seorang Bhante

Mungkin bond bisa bertanya kepada Ajahn Martin?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

bond

#29
Quote from: karuna_murti on 09 January 2008, 05:00:17 PM
Sāti: "As I understand the Dhamma taught by the Blessed One, it is this same consciousness that runs and wanders through the round of rebirths, not another."

The Buddha: "What is that consciousness, Sāti?"

Sāti: "Venerable sir, it is that which speaks and feels and experiences here and there the results of good and bad kammas."

The Buddha: "Misguided man, to whom have you ever known me to teach the Dhamma in that way? Misguided man, in many discourses have I not stated consciousness to be dependently arisen, since without a condition there is no origination of consciousness? But you, misguided man, have misrepresented us by your wrong grasp and injured yourself and stored up much demerit; for this will lead to your harm and suffering for a long time. [....] Bhikkhus, what do you think? Has this bhikkhu Sāti, son of a fisherman, kindled even one spark of wisdom in this Dhamma and Vinaya?"
(Mahātaṇhāsaṅkhaya Sutta, MN 38)

I once put this very question to a senior disciple of Ajahn Maha Boowa, and was told that it couldn't, but he didn't care. His very words: "Our ajahn's an arahant and doesn't make mistakes. If what he teaches contradicts the Suttas then so much the worse for the Suttas." - seorang Bhante

Mungkin bond bisa bertanya kepada Ajahn Martin?
Ok nanti saya coba nanya, tapi tidak dalam waktu dekat ya..saya baru emailin ajahn martin hal yg lain, tunggu dia jawab dulu dan di kesempatan yg tepat baru saya akan bertanya pada beliau.

Tapi saya akan coba artikan sesuai IMO aja dulu.
Citta never dies tidak bisa diartikan secara harafiah. Tapi hanya penjelas dalam kebenaran konvesional. Citta disini jgn diartikan atta.Energi ini ada terus tetapi muncul dan lenyap prosesnya-->ini akan masuk kedalam konvensional truth(energi terus ada) dan ultimate truth(muncul lenyap/anicca-->anatta)(konvensional dan ultimate-->sunlun sayadaw).Kalau kita mengetahui bagaimana proses energi yg ditafsirkan org sebagai atta ternyata adalah anatta(pernah saya konfirmasikan kepada Bhante Thitaketuko mengenai anatta yg saya ketahui dan beliau mengatakan benar).

Mengenai good kamma or bad kamma leads citta...hubunganya dengan

Sāti: "As I understand the Dhamma taught by the Blessed One, it is this same consciousness that runs and wanders through the round of rebirths, not another."

The Buddha: "What is that consciousness, Sāti?"

Sāti: "Venerable sir, it is that which speaks and feels and experiences here and there the results of good and bad kammas."

The Buddha: "Misguided man, to whom have you ever known me to teach the Dhamma in that way? Misguided man, in many discourses have I not stated consciousness to be dependently arisen, since without a condition there is no origination of consciousness?

Keliatan kontradiksi padahal tidak, kamma baik and  kamma buruk adalah kondisi   yg leads citta(bisa diartikan atta konvensional truth) ke neraka atau brahma realms, ini artinya hasil dari akhir suatu kehidupan manusia,  karma membawa citta berikut kepada kehidupan berikutnya. Dimana karma itu telah menjadi kondisi akhir suatu kehidupan manusia.

Tetapi pada perjalanan suatu kehidupan manusia, saat sekarang ini maka citta tidak muncul karena ketergantungan dari baik buruknya karma, tetapi karena kondisi2 dari kontak2 semasa kehidupannya bukan dari karma masa lalu karna proses  kondisi  demi kondisi masih berlangsung dalam suatu kehidupan manusia sekarang ini.
Oleh karena itu takdir/nasib bisa diubah.

Kalau pertanyaan sati 'The same conciousness" itu benar2 diartikan atta. ( contoh nyala lampu itu muncul dari energi yg sama atau energi yg muncul lenyap dan berlainan dalam kecepatan tinggi?. )

Nah ketika si Ajahn Luangta Mahaboowa "menyatakan", kita harus lihat siapa audiencenya, dan ketika dia berbicara maka ia harus masuk dalam ranah persepsi berupa kata2. Pernyataan2 dia harus benar2 diresapi dan diselidiki menurut pengalaman dan teori, tidak bisa bilang sutta ini mengatakan ini sementara kita belum mengalami, yg ada ngak nyambung.

Saya pun tidak pusing dia arahat atau tidak, tetapi mari kita lihat perjuangan beliau dalam dhamma. Yg kedua jika ada bhikkhu yg menilai dan meragukan dia seorang arahat,pertanyaanya yg menilai itu apakah seorang arahat?Bukankah yg menilai arahat atau bukan adalah arahat sendiri atau Sammasambuddha.Mengenali arahat berbeda dengan menilai arahat, hal ini perlu dipahami.

Yg kedua kelihatanya hanya dialam manusia lah kita bisa menentukan ke alam mana yg kita inginkan, sementara alam lainnya hanyalah akibat2 saja(saya perlu konfirmasi utk hal ini)

Kasus kontroversial lainnya kearahatan Mahasi Sayadaw dalam teknik vipasananya. Bahkan Ajahn Sao yg mencetuskan teknik Buddho.
Nah yg pasti Guru Ajahn Luana Mahaboowa adalah Ajahn Mun(arahat) dan kakek gurunya juga Arahat, paling tidak ada bocorannya. Murid Ajahn Luangta Mahaboowa ,Alm. Ajahn Pannvado(org inggris) arahat juga.

Tapi saya juga mau nanya apakah dari relik bisa ketauan semasa hidup org itu adalah arahat juga?

_/\_


Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada