Rakit Tidak diperlukan setelah sampai di pantai seberang

Started by Predator, 08 October 2007, 10:20:33 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Predator

Sering kita mendengar dalam buddhism "tinggalkan rakit ketika sampai di pantai sebrang".. dan ini sering terdengar

Yg menjadi pertanyaan adalah :
1. Kapan kita mengetahui sudah sampai di pantai sebrang??
2. Jika melepas rakit sebelum sampai pantai sebrang apakah tidak tenggelam??


susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Sumedho

1. ketika kita melihat rakit itu bukan rakit
2. tergantung kadang ada yg bisa berenang juga.
There is no place like 127.0.0.1

Predator

#2
Quote from: Sumedho on 08 October 2007, 10:27:49 AM
1. ketika kita melihat rakit itu bukan rakit
2. tergantung kadang ada yg bisa berenang juga.

Yup kadang ada yg bisa bererang.. dan kadang ada yg kaga bisa berenang juga  :| dhamma seluas dan sedalam samudra, jadi bagi yg berenang di samudra harap hati-hati.. bisa keram di perjalanan (^_^)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

ryu

Ketika anda mencapai sebrang, apakah anda akan menenteng rakit itu terus? Tidak khan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hendri

 ^:)^
ya ialah.....
tahunya kalau sudah sampai di sebrang berarti kita sudah sampe di daratan juga begitu.
lepas rakit, maksudnya turun kali karena didaratan rakit itu kada bisa jalan hehehehe ;D
Semoga Semua mahkluk hidup berbahagia

Fei Lun Hai

Kl sudah sampai seberang ya rakitnya ditinggalkan. Pas udah di darat, mau pake sepeda, mobil, motor or jalan kaki ya terserah  :P  ^:)^
your life simple or complex is depend on yourself

Sumedho

itu kan kalau sudah tahu sudah diseberang...

pertanyaan radi kan
QuoteKapan kita mengetahui sudah sampai di pantai sebrang??
There is no place like 127.0.0.1

El Sol

Quote from: Radi_muliawan on 08 October 2007, 10:20:33 AM
Sering kita mendengar dalam buddhism "tinggalkan rakit ketika sampai di pantai sebrang".. dan ini sering terdengar

Yg menjadi pertanyaan adalah :
1. Kapan kita mengetahui sudah sampai di pantai sebrang??
2. Jika melepas rakit sebelum sampai pantai sebrang apakah tidak tenggelam??



1.pada saat terhentinya lobha, dosa dan moha sepenuhnya...kalo itu 3 dah terhentikan, loe akan dengan sendirinya tinggalin rakit..tanpa perlu ada niat untuk melepaskan rakit tersebut..

2.kalo melepas rakit sebelum sampe..yah namane gagal lar untuk mencapai Nibbana...rakit disini khan bisa disimbolkan sebagai 4 kesunyataan mulia + 8 jalan berunsur mulia...

Predator

#8
Quote from: El Sol on 08 October 2007, 01:59:44 PM
Quote from: Radi_muliawan on 08 October 2007, 10:20:33 AM
Sering kita mendengar dalam buddhism "tinggalkan rakit ketika sampai di pantai sebrang".. dan ini sering terdengar

Yg menjadi pertanyaan adalah :
1. Kapan kita mengetahui sudah sampai di pantai sebrang??
2. Jika melepas rakit sebelum sampai pantai sebrang apakah tidak tenggelam??



1.pada saat terhentinya lobha, dosa dan moha sepenuhnya...kalo itu 3 dah terhentikan, loe akan dengan sendirinya tinggalin rakit..tanpa perlu ada niat untuk melepaskan rakit tersebut..

2.kalo melepas rakit sebelum sampe..yah namane gagal lar untuk mencapai Nibbana...rakit disini khan bisa disimbolkan sebagai 4 kesunyataan mulia + 8 jalan berunsur mulia...

jika kita belum mampu memahami 4 kesunyataan mulia dengan baik dan belum mampu mempraktekan jalan mulia beruas delapan apakah kita sudah layak untuk menerima saran melepas rakit??  ???  ;)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Predator

Quote from: ryu on 08 October 2007, 12:37:39 PM
Ketika anda mencapai sebrang, apakah anda akan menenteng rakit itu terus? Tidak khan.

Yah logikanya sih mudah.. cuma yakinkah dan sudah benarkah kita telah mencapai pantai sebrang.. atau kita hanya berhalusinasi diatas rakit??
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

El Sol

Quote from: Radi_muliawan on 08 October 2007, 03:09:47 PM
Quote from: El Sol on 08 October 2007, 01:59:44 PM
Quote from: Radi_muliawan on 08 October 2007, 10:20:33 AM
Sering kita mendengar dalam buddhism "tinggalkan rakit ketika sampai di pantai sebrang".. dan ini sering terdengar

Yg menjadi pertanyaan adalah :
1. Kapan kita mengetahui sudah sampai di pantai sebrang??
2. Jika melepas rakit sebelum sampai pantai sebrang apakah tidak tenggelam??



1.pada saat terhentinya lobha, dosa dan moha sepenuhnya...kalo itu 3 dah terhentikan, loe akan dengan sendirinya tinggalin rakit..tanpa perlu ada niat untuk melepaskan rakit tersebut..

2.kalo melepas rakit sebelum sampe..yah namane gagal lar untuk mencapai Nibbana...rakit disini khan bisa disimbolkan sebagai 4 kesunyataan mulia + 8 jalan berunsur mulia...

jika kita belum mampu memahami 4 kesunyataan mulia dengan baik dan belum mampu mempraktekan jalan mulia beruas delapan apakah kita sudah layak untuk menerima saran melepas rakit??  ???  ;)
udah donk...menerima saran doank...

ryu

Quote from: Sumedho on 08 October 2007, 01:56:23 PM
itu kan kalau sudah tahu sudah diseberang...

pertanyaan radi kan
QuoteKapan kita mengetahui sudah sampai di pantai sebrang??

Kalau sudah menjalankan inti ajaran sang Guru dong.
Kalo sampe tersesat kepulau lain itu mah bukan Nibbana, tapi Surga (katanya) hehehehe yang pasti juga bukan naik rakit tapi di iket ama tali.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sumedho

Quote from: ryu on 08 October 2007, 04:26:13 PMKalo sampe tersesat kepulau lain itu mah bukan Nibbana, tapi Surga (katanya) hehehehe yang pasti juga bukan naik rakit tapi di iket ama tali.
Di iket tali :))  i like that analogy :))
There is no place like 127.0.0.1

Hikoza83

#13
Quote from: Radi_muliawan on 08 October 2007, 10:20:33 AM
Sering kita mendengar dalam buddhism "tinggalkan rakit ketika sampai di pantai sebrang".. dan ini sering terdengar

Yg menjadi pertanyaan adalah :
1. Kapan kita mengetahui sudah sampai di pantai sebrang??
2. Jika melepas rakit sebelum sampai pantai sebrang apakah tidak tenggelam??

1. ga tau, gw belum nyampe sono tuh. kalo ke luar negeri sering. :))
2. kalo melepas rakit sebelum sampai ke pantai seberang, siap2 back to nature... panda makan bambu. :P

By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1