tindakan netral (???)

Started by ika_polim, 19 December 2008, 12:27:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: tesla on 26 December 2008, 05:26:14 PM
Quote from: ryu on 26 December 2008, 05:22:39 PM
Cara mengikis LDM bijimana?

pake grenda :))
masa pake partai yang pake logo gambar garuda seh yang sering nongol di tepe =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hatRed

ambil contoh,

ada anak kecil yg diceritakan kakeknya tentang hantu di kolong ranjang
si anak sampe trauma ketakutan setengah mati, jadi kalo tidur suka ketakutan dan gak berani ngintip kolong ranjang, karena dia meyakininya.

tapi apakah hantu tersebut memang ada? kita tentu tahu tidak ada.

dan anggap saja memang hantu itu benar2 tidak ada dan hanya omong kosong semata.

tetapi apa bagi anak kecil tersebut? walau hal itu tidak nyata tetapi hal itu adalah nyata baginya.
jadi tidak tergantung bagaimana orang lain melihatnya walaupun orang lain tersebut melihat kebenaran mutlak tersebut. tetapi hantu kolong ranjang adalah sesuatu yg benar2 ada dan nyata baginya.


kasarnya, sesuatu yg sebenarnya tidak ada malah menjadi ada karena kita benar2 meyakininya.
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

Quote from: ryu on 26 December 2008, 05:54:18 PM
Quote from: tesla on 26 December 2008, 05:26:14 PM
Quote from: ryu on 26 December 2008, 05:22:39 PM
Cara mengikis LDM bijimana?

pake grenda :))
masa pake partai yang pake logo gambar garuda seh yang sering nongol di tepe =))

ngawurrrrrrrr =))

[at] hatRed

sebenarnya hantu emank ada, tapiiiiiiii.....kenapa harus diberi embel-embel kalo hantu itu serammmmmmmmmmmmm??
dipikir-pikir, masih lebih banyak manusia seram dari pada hantu seram....
anak kecil liat hantu bs nangis krn takut, tp anak kecil liat bapaknya ngamuk nangisnya lebih histeris,
bukan kah itu berarti hantu yg terlihat dimuka bapaknya lebih seram? :))

jgn terlalu terpatok sm apa yg uda jadi kebiasaan lah....terkadang masih bs salah....
namanya juga orang, persepsi juga bikinan org kok, mending kalo orgnya pinter, kl ternyata moha gimana? ;))

hatRed

mm..... gimana yak..

reen e ngerti maksud i gak ya?
i'm just a mammal with troubled soul



tesla

Quote from: hatRed on 26 December 2008, 05:56:14 PM
kasarnya, sesuatu yg sebenarnya tidak ada malah menjadi ada karena kita benar2 meyakininya.
di beberapa abad lalu hampir semua orang menyakini:
bumi itu datar
bumi adalah pusat tata surya

apa itu menjadi nyata?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Reenzia

Quote from: hatRed on 26 December 2008, 06:12:44 PM
mm..... gimana yak..

reen e ngerti maksud i gak ya?

iya ngerti.... :))
cm nambahin aja... ;D

dilbert

Quote from: hatRed on 26 December 2008, 05:56:14 PM
ambil contoh,

ada anak kecil yg diceritakan kakeknya tentang hantu di kolong ranjang
si anak sampe trauma ketakutan setengah mati, jadi kalo tidur suka ketakutan dan gak berani ngintip kolong ranjang, karena dia meyakininya.

tapi apakah hantu tersebut memang ada? kita tentu tahu tidak ada.

dan anggap saja memang hantu itu benar2 tidak ada dan hanya omong kosong semata.

tetapi apa bagi anak kecil tersebut? walau hal itu tidak nyata tetapi hal itu adalah nyata baginya.
jadi tidak tergantung bagaimana orang lain melihatnya walaupun orang lain tersebut melihat kebenaran mutlak tersebut. tetapi hantu kolong ranjang adalah sesuatu yg benar2 ada dan nyata baginya.


kasarnya, sesuatu yg sebenarnya tidak ada malah menjadi ada karena kita benar2 meyakininya.

yang beginian, BUDDHA sebagai dokter memiliki obatnya... atas keyakinan terhadap "sesuatu" yang tidak eksis ataupun yang diciptakan oleh pikiran...

Dalam salah satu sutta (lupa, sedang dicari) tentang satu brahmana yang "patah hati" karena kematian calon istri yang didengung-dengungkan orang atas kecantikannya, padahal belum pernah dijumpai ataupun dilihat sama sekali. Buddha berhasil menyadarkan kembali brahmana tersebut.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

PohonAsem

siapa yang bilang hantu itu gak ada? emang lo orang gak pernah lihat yahh?

kiman

makhluk alam peta y? ya ada lah... yg beda kan dimensinya...
U CAN GET DHARMA WITHOUT MONEY

hatRed

Quote from: tesla on 26 December 2008, 09:03:32 PM
Quote from: hatRed on 26 December 2008, 05:56:14 PM
kasarnya, sesuatu yg sebenarnya tidak ada malah menjadi ada karena kita benar2 meyakininya.
di beberapa abad lalu hampir semua orang menyakini:
bumi itu datar
bumi adalah pusat tata surya

apa itu menjadi nyata?

bagi yg meyakininya menjadi nyata.
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

Quote from: hatRed on 27 December 2008, 04:31:23 PM
Quote from: tesla on 26 December 2008, 09:03:32 PM
Quote from: hatRed on 26 December 2008, 05:56:14 PM
kasarnya, sesuatu yg sebenarnya tidak ada malah menjadi ada karena kita benar2 meyakininya.
di beberapa abad lalu hampir semua orang menyakini:
bumi itu datar
bumi adalah pusat tata surya

apa itu menjadi nyata?

bagi yg meyakininya menjadi nyata.

nyata bagi orang yang meyakininya
tapi bukan berarti adalah kenyataan

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



tesla

Quote from: hatRed on 27 December 2008, 04:31:23 PM
Quote from: tesla on 26 December 2008, 09:03:32 PM
Quote from: hatRed on 26 December 2008, 05:56:14 PM
kasarnya, sesuatu yg sebenarnya tidak ada malah menjadi ada karena kita benar2 meyakininya.
di beberapa abad lalu hampir semua orang menyakini:
bumi itu datar
bumi adalah pusat tata surya

apa itu menjadi nyata?

bagi yg meyakininya menjadi nyata.

menurut saya, sebagai Buddhist, kita mencari 'kebenaran' (dhamma).
seandainya kebenaran yg kita cari dapat dilakukan dg diyakini saja,
Siddharta tidak perlu utk susah2 melakukan perjalanan mencari obat utk tua, sakit & mati.
cukup kita meyakini bahwa kita abadi saja :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hatRed

 [at] Tesla

maksudnya tentang cerita anak tersebut adalah untuk memberi contoh bagaimana sebuah buah karma dapat dikatakan baik atau buruk.

maksudnya tergantung batin si penerima, bila ia menganggap hal tersebut merugikannya maka buah karma tersebut dikatakan pahit, walaupun buah tersebut menurut pihak ketiga "manis".
i'm just a mammal with troubled soul



ryu

Quote from: dilbert on 26 December 2008, 09:56:11 PM
Quote from: hatRed on 26 December 2008, 05:56:14 PM
ambil contoh,

ada anak kecil yg diceritakan kakeknya tentang hantu di kolong ranjang
si anak sampe trauma ketakutan setengah mati, jadi kalo tidur suka ketakutan dan gak berani ngintip kolong ranjang, karena dia meyakininya.

tapi apakah hantu tersebut memang ada? kita tentu tahu tidak ada.

dan anggap saja memang hantu itu benar2 tidak ada dan hanya omong kosong semata.

tetapi apa bagi anak kecil tersebut? walau hal itu tidak nyata tetapi hal itu adalah nyata baginya.
jadi tidak tergantung bagaimana orang lain melihatnya walaupun orang lain tersebut melihat kebenaran mutlak tersebut. tetapi hantu kolong ranjang adalah sesuatu yg benar2 ada dan nyata baginya.


kasarnya, sesuatu yg sebenarnya tidak ada malah menjadi ada karena kita benar2 meyakininya.

yang beginian, BUDDHA sebagai dokter memiliki obatnya... atas keyakinan terhadap "sesuatu" yang tidak eksis ataupun yang diciptakan oleh pikiran...

Dalam salah satu sutta (lupa, sedang dicari) tentang satu brahmana yang "patah hati" karena kematian calon istri yang didengung-dengungkan orang atas kecantikannya, padahal belum pernah dijumpai ataupun dilihat sama sekali. Buddha berhasil menyadarkan kembali brahmana tersebut.

Kisah Anitthigandha Kumara


DHAMMAPADA XVI, 7
 

Anitthigandha tinggal di Savatthi. Dia akan menikah dengan seorang wanita muda cantik dari kota Sagala, dari negara Maddas. Pengantin wanita datang dari kotanya ke Savatthi, dia jatuh sakit dan meninggal dunia dalam perjalanan. Ketika pengantin pria mendengar kabar tentang kematian pengantin wanitanya, dia menjadi putus asa.

Dalam keadaan ini, Sang Buddha mengetahui bahwa waktunya sudah matang bagi pemuda itu untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti, Sang Buddha menuju ke rumah pemuda tersebut. Orang tua pemuda itu memberi dana makanan kepada Sang Buddha. Setelah bersantap, Sang Buddha meminta orang tua pemuda itu untuk membawa anaknya menghadap Sang Buddha.

Ketika pemuda itu tiba, Sang Buddha bertanya mengapa dia sedih dan putus asa, pemuda itu menjelaskan seluruh kejadian tragis kematian pengantin wanitanya.

        Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya, "O Anitthigandha! Dari nafsu timbul kesedihan; tergantung dari nafsu terhadap barang-barang dan kesenangan duniawi, kesedihan serta ketakutan muncul".

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 215 berikut:

Dari nafsu timbul kesedihan, dari nafsu timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari nafsu, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.

Anitthigandha mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))