News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Apa sih kegunaan menikah?

Started by hatRed, 16 December 2008, 02:23:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hatRed

Gini aje deh biar jelas.

i punya temen yang sekarang masih pacaran, (temennya banyak yak gak cuma atu).

nah cuma aye yg belum pernah pacaran (jgn anggap aneh yak :'( ).

saat temen2 aye patah hati/ sakit hati pasti deh curhatnya ma i.

nah makanya jadi i jd skeptis ma pacaran. gitu loh...

terusnya juga jadi menganggap nikah itu gak guna sama sekali.

dan aye malah bingung ma orang2 yang akhirnya menikah/pacaran. kalo diliat2 kan banyak menderitanya tapi kok masih juga pacaran/menikah.

begitu.............
i'm just a mammal with troubled soul



CKRA

 [at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Lily W

Quote from: hatRed on 16 December 2008, 03:29:09 PM
Gini aje deh biar jelas.

i punya temen yang sekarang masih pacaran, (temennya banyak yak gak cuma atu).

nah cuma aye yg belum pernah pacaran (jgn anggap aneh yak :'( ).

saat temen2 aye patah hati/ sakit hati pasti deh curhatnya ma i.

nah makanya jadi i jd skeptis ma pacaran. gitu loh...

terusnya juga jadi menganggap nikah itu gak guna sama sekali.

dan aye malah bingung ma orang2 yang akhirnya menikah/pacaran. kalo diliat2 kan banyak menderitanya tapi kok masih juga pacaran/menikah.

begitu.............
Pacaran dan menikah itu ada dukkha dan sukkhanya... ;D (tergantung sih setiap individu dlm menjalaninya...dukkhanya lbh banyak ato sukkhanya yg lebih byk?)

_/\_ :lotus:


~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

hatRed

Quote from: CKRA on 16 December 2008, 03:32:08 PM
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

blom pernah sih :( paling cuma di sinetron doank.
kalo dari pengalaman sih keknya gak ada yang bahagia deh. makanya jadi bingung kok orang2 masih aja nikah ya.
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

#34
apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
dan sampe batas mana menikah tak membantu manusia pada pencerahan?
[dengan catatan yg dinikahi adalah org yg juga mengenal dhamma dengan baik]

[at] hatRed

sukka ato dukkha, itu relatif, lagian bila anda melihatnya sebagai dukkha, blm tentu bagi org yg menjalaninya
lagian, kalopun menurut anda sukka terus, bagi org yg menjalani bisa saja itu adalah dukkha
lagi-lagi membicarakan dualisme

mau sukka ataupun dukkha yg dialami, manusia tak pernah puas, ini adalah akibat kemelekatan

Lily W

Quote from: CKRA on 16 December 2008, 03:32:08 PM
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Nevada

[at] hatRed

Walah walah...
Sini ogut ajarin caranya jadi cowok yang sulit ditolak sama cewe2...  :whistle:

Saya mao sharing opini berdasarkan pandangan umum saja...

Banyak orang yang salah menjalankan cara PDKT dan relationship, jadinya patah hati. Nah kalau udah patah hati, biasanya jadi takut pacaran lagi... Saya punya 5 teman wanita yang agak trauma dengan pacaran lagi...  :D

CKRA

#37
Quote from: Lily W on 16 December 2008, 03:35:49 PM
Quote from: CKRA on 16 December 2008, 03:32:08 PM
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:


Kecuali yang malam-malam pergi bawa koper, piring, sendok, dan garpu  :))

hatRed

Quote from: Reenzia on 16 December 2008, 03:35:10 PM
apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
dan sampe batas mana menikah tak membantu manusia pada pencerahan?
[dengan catatan yg dinikahi adalah org yg juga mengenal dhamma dengan baik]

gmana yak, mesti nanya ma yg uda pengalaman neh

Quote from: Lily W on 16 December 2008, 03:35:49 PM
Quote from: CKRA on 16 December 2008, 03:32:08 PM
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:


Anicca

kebahagiaan itu kan cuma sementara doank. dan kesementaraan itu sendiri kalo dipikirin terus malah jadi dukkha juga.
i'm just a mammal with troubled soul



Nevada

Quote from: Lily W on 16 December 2008, 03:35:49 PM
Quote from: CKRA on 16 December 2008, 03:32:08 PM
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:


Walah, Ci Lily...  ^-^

Quote from: Reenzia on 16 December 2008, 03:35:10 PM
apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
dan sampe batas mana menikah tak membantu manusia pada pencerahan?
[dengan catatan yg dinikahi adalah org yg juga mengenal dhamma dengan baik]

[at] hatRed

sukka ato dukkha, itu relatif, lagian bila anda melihatnya sebagai dukkha, blm tentu bagi org yg menjalaninya
lagian, kalopun menurut anda sukka terus, bagi org yg menjalani bisa saja itu adalah dukkha
lagi-lagi membicarakan dualisme

mau sukka ataupun dukkha yg dialami, manusia tak pernah puas, ini adalah akibat kemelekatan

Menikah hanya dapat membantu orang mencapai pencerahan situasional.
Tidak ada jaminan bahwa dengan menikah maka akan membawa kebaikan.
Dengan tidak menikah (hidup selibat), justru kita bisa mencapai Pencerahan - karena berusaha untuk tidak melekat pada duniawi lagi.

hatRed

hhhmmmmm............ _/\_

aye jadi semakin mantab, tuk gak menikah.

trims.  ^:)^
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

 [at] hatRed

apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
- tergantung siapa yg dinikahi dan sejauh apa pemahaman anda mengenai dhamma
kalo org yg anda nikahi tidak lebih mengerti dhamma, dan tidak ingin memahami dhamma maka akan seperti anak pintar dikelas bergaul dengan anak bodoh, tentunya bisa terpengaruh kebiasaan jelek
kalo yg anda nikahi lebih mengerti dhamma, atau minimal org tsb memang mempunyai keinginan mempelajari dhamma maka akan seperti anak bodoh dikelas bergaul dengan anak pintar,
tentunya bisa terpengaruh kebiasaan baik

sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
-sejauh menikah bisa menghasilkan pemahaman bagi org tersebut

setelah itu...bila pemahaman udah lebih baik dan belajar praktek untuk tidak melekat sebaiknya tidak menikah [menikah biasanya melekat ya]
menikah adalah salah satu contoh blm bisa melepaskan kemelekatan, tanpa menikah, waktu dan perhatian bisa lebih fokus dalam pemahaman dhamma...

itu pendapat saia..........

Nevada

#42
Quote from: hatRed on 16 December 2008, 03:44:56 PM
hhhmmmmm............ _/\_

aye jadi semakin mantab, tuk gak menikah.

trims.  ^:)^

Coba pertimbangkan lagiii....

Apakah Anda cukup kuat untuk tidak melakukan perzinahan?

Apakah Anda mampu mengurusi kehidupan Anda sendirian?

Apakah Anda cukup mampu mengatur segala hal di masa2 tua Anda nanti?

>:D -> lagi jadi Mara

Lily W

#43
Quote from: hatRed on 16 December 2008, 03:39:04 PM
Anicca
kebahagiaan itu kan cuma sementara doank. dan kesementaraan itu sendiri kalo dipikirin terus malah jadi dukkha juga.

Makanye itu adalah pilihan.... mau jadi umat awam (pcran, married, py anak) ato mau jadi Bhikkhu? ;D kalo mau jadi umat awam yg tidak mau pacaran/married...siap2 aja dengan motto sy (Objek adalah netral)... ;D

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Reenzia

 [at] hatRed berdasarkan postingan upasaka

menetapkan diri untuk hidup berselibat butuh kebijaksanaan
keinginan semata tak cukup

jangan malah dengan hidup berselibat malah menimbulkan perbuatan buruk
saran dari saia sih, kenali karakter dan pengetahuan anda sendiri
apakah cukup kuat? apakah sanggup? apakah niat anda cukup besar?
apakah kebijaksanaan anda cukup untuk menghadapi segala godaan Mara?