News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

"R O H"

Started by Lily W, 05 October 2007, 11:54:39 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nevada

[at] Riky Dave

Menurut Sang Buddha, berpegangan kepada anggapan bahwa "aku tidak mempunyai Atta" (teori pemusnahan diri), atau memegang anggapan tentang "aku mempunyai Atta" (teori kelangsungan abadi) adalah kesalahan. Karena keduanya timbul dari ide yang menyesatkan tentang adanya "Sang Aku" itu. Pendirian yang benar mengenai Doktrin Anatta (Tanpa Aku) adalah jangan memegang anggapan atau pandangan apa pun juga, melainkan melihat benda-benda secara objektif dan menurut keadaan yang sebenarnya; tanpa proyeksi-proyeksi mental melihat apa yang dinamakan "Aku" atau "makhluk" sebagai paduan dari unsur-unsur fisik dan mental, yang bekerjasama dan saling bergantungan dan satu arus dari perubahan-perubahan dari saat ke saat di dalam hukum sebab-akibat; tidak ada sesuatu yang kekal, berlangsung terus, dan segala sesuatunya pasti berubah.

Namun dari pandangan ini, mungkin akan ada pertanyaan siapa yang akan menerima hasil kamma. Tidak ada "siapa" yang akan menerimanya. Namun hasil perbuatan atau kamma (act, dalam Bahasa Inggris) yang dilakukan oleh sesuatu atau makhluk (yang merupakan paduan berbagai unsur), akan memberi dampak yang berakibat pada paduan unsur tersebut kelak. Doktrin Anatta (Tanpa Aku) ini janganlah dilihat sebagai pandangan negatif atau pesimis. Namun hal ini adalah kenyataan yang sesungguhnya, dan tidak dibuat-buat atau ditutup-tutupi. Dengan kebijaksanaan seharusnya kita dapat memahaminya, bahwa memang begitulah hakekat kehidupan. Ajaran pesimis dan ajaran optimis hanya akan merusak kebijaksanaan. Orang yang memegang ajaran tersebut adalah orang yang membutakan jalan kehidupannya dalam meraih kebenaran. Oleh karena itu, Anatta merupakan satu fakta (Nairatmyastita).

hendrako

Quote from: Riky_dave on 17 December 2008, 09:09:05 PM

Jadi bung,"AKU" ini siapa?Sang Buddha berkata anatta yakni tanpa aku/inti,jadi "AKU" ini apa?Yang terus berlarian didalam SAMSARA... :)
Saya jelaskan saja permasalahanya dengan sederhana,"AKU" bertentangan tidak dengan konsep "ANATTA"?Jika tidak,kenapa dan sebaliknya... :)

Salam hangat,
Riky

"aku" adalah sebuah persetujuan (kovensi), sangat berguna pada taraf komunikasi.

Sebagaimana layaknya sebuah guci.
Guci adalah sebuah persetujuan,
yaitu sebuah benda dari tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menampung air.
Sehingga apabila dilain tempat seseorang menemukan benda lain yang serupa maka akan disebut guci.
Guci hanyalah konvensi, yang mana sebenarnya guci itu tidak ada. Setelah benda tersebut pecah menjadi beberapa bagian, guci tiba2 saja menghilang, karena tidak sesuai dengan persetujuan.
Apabila kata guci diganti dengan ember dan disetujui bahwa benda tersebut sebagai ember, maka benda tadi disebut ember. Namun bagi orang yang  telah terbiasa dengan guci, maka akan merasa aneh dan tidak mengerti kalo guci disebut ember, walaupun sebenarnya yang dimaksud adalah benda yang sama.

Kembali pada aku, aku adalah untuk membedakan dengan individu yang lain, biasanya yang menyebut aku tidak bisa melihat wajahnya sendiri (tanpa cermin), namun bisa melihat wajah individu lain (dia/mereka). Dimana hal ini berguna dalam taraf komunikasi untuk membedakan antara "aku" yang satu dan "aku" yang lain. Bahkan yang disebut dengan dia/mereka pun sama tidak adanya, sebagaimana guci dan ember diatas. Semua hanyalah konvensi.
yaa... gitu deh

markosprawira

Quote from: Riky_dave on 17 December 2008, 08:21:12 PM
Quote from: markosprawira on 17 December 2008, 08:53:16 AM
Mungkin Bro Riky bisa membaca kembali dengan lebih teliti yah..... di dalam artikel itu, sudah disebutkan :

Ilmuwan modern mengi-lustrasikan proses tumimbal lahir ini seperti bola-bola bilyar berangkai berdekatan. 
Misalnya, sebuah bola menggelinding mengenai bola lain, bola menggelinding ini akan berhenti mati, sedangkan bola yang dikenainya akan bergerak, demikian seterusnya selama momentum atau impuls (dorongan) kamma masih ada, maka impuls tersebut akan melahirkan penggelindingan bola selanjutnya.


Disitu jelas disebutkan mengenai kamma alias anda sendiri yg mendorong kehidupan anda sendiri.....  _/\_
Saya mengerti paham itu,coba mungkin bro marko bisa membaca lebih teliti yah..Disitu pertanyaan saya dijelaskan dengan "jelas"(atau mungkin kalau kurang jelas bisa ditanyakan),saya menanyakan "Apa" bukan "Bagaimana" .. :)

Salam hangat,
Riky

Kembali bro riky masih kurang jeli membacanya....

di artikel itu sudah disebutkan :
QuoteKALAU TIDAK ADA ROH, APAKAH YANG DITUMIMBAL-LAHIRKAN?

Di luar batin dan jasmani, yang menyusun makhluk hidup, Buddha Dhamma tidak mempercayai keberadaan roh kekal yang diperoleh makhluk dari sebuah sumber yang misterius.  Di dalam pertanyaan 'apabila tak ada roh yang berpindah dari kehidupan ke kehidupan lain, apakah yang ditumimbal-lahirkan.", terdapat anggapan ada yang ditumimbal-lahirkan.  Bagaimana mungkin tumimbal tahir terjadi tanpa satu roh yang dilahirkan?

Menurut Buddha Dhamma. lahir adalah munculnya khandha.  Proses penjadian saat ini merupakan hasil dari keinginan menjadi pada kehidupan lampau, dan keinginan saat ini mengkondisikan hidup pada masa kelahiran mendatang.  Proses di dalam satu jangka kehidupan merupakan aliran proses kesadaran vang dilanjutkan pada masa kehidupan berikutnya tanpa ada  yang hijrah ke tempat lain; dan pandangan ini berbeda dengan teori reinkarnasi roh yang diajarkan oleh kepercayaan tertentu.

Ilmuwan modern mengi-lustrasikan proses tuimimbai lahir ini seperti bola-bola bilyar berangkai berdekatan.  Misalnya, sebuah bola menggelin¬ding mengenai bola lain, bola menggelinding ini akan berhenti mati, sedangkan bola yang dikenainya akan bergerak, demikian seterusnya selama momentum atau impuls (dorongan) kamma masih ada, maka impuls tersebut akan melahirkan penggelindingan bola selanjutnya.

Jadi, ketika tumimbal lahir, tidak ada roh yang berpindah, namun ada khandha yang muncul.  Kesadaran di dalam kelahiran yang baru tidak sama dan juga tidak berbeda dengan kesadaran di dalam hidup yang telah lewat , karena sekarang dan lampau masih dalam sebuah proses aliran kehidupan. ibarat keju, berasal dari susu namun keju tidak sama dengan susu, demikian pula kehidupan lampau tidak sama dengan kehidupan sekarang, namun sekarang berasal dari lampau.

Jadi jelas bhw tidak ada APA yg berpindah, tetapi hanya impuls, momentum atau dorongan kamma saja yg berpindah.........

Silahkan dibaca dahulu mengenai Anatta dari buku No Inner Core : Sayadaw U Silananda
http://www.acharia.org/downloads/NO_INNER_CORE.pdf

Dan jika berkenan, silahkan juga dilihat dahulu Brahmajala Sutta yg berisikan pandangan2 keliru tentang ATTA

semoga bermanfaat  _/\_