News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Help! URGENT!

Started by Edward, 13 December 2008, 05:38:37 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hatRed

Quote from: Sumedho on 13 December 2008, 09:43:24 AM
intinya tunjukan itikad baik saja, pokoknya semua kerusakan ditanggung (via asuransi)


kalo ada asuransi, berarti perkara jadi lebih ringan, udah lolosin aja ke pengadilan. pasti deh gak bakalan seberat itu.

jangan gak lewat pengadilan, mending lewat pengadilan.
i'm just a mammal with troubled soul



tula

coba cari tau masalah hukum nya pak Edward, mungkin bisa sama kaya hukum dalam perjual belian ...
asal damai, mau bayar baik secara lunas lgsg ataupun menyicil (terserah yg nyiciL) pihak sono ga isa ngapa2in lagi ...

soalnya di tempat kerja tula dulu perna ada beberapa bad debt yg mana pembeli ga isa bayar di polisiken dan pembeli setuju damai dan mencicil pembayaran ... utangnya 1.5 jt .. tp sebulan nyicil ada yg 10 ribu ada yg 50 ribu .. sebagai pihak yg penjual ga isa gmn2 lagi .. karena uda itikad baik dari pemebli ....

kali aja kasus nya isa di bikin itikad baik begono ? coba yg ngerti hukum ?
(tp kalo isa dibikin gitu .. nyicilnya yg wajar aja .. sebulan berapa jt gitu, biar yg sono ga geram ntar, orang kaya biasa ada yg cari kepuasan jiwa ... bukan uang nya yg dicari .. tp gepeng2 in orang lain ... )

... smoga masalah nya cepet beres ya ..

Forte

Quote from: tula on 13 December 2008, 04:33:54 PM
coba cari tau masalah hukum nya pak Edward, mungkin bisa sama kaya hukum dalam perjual belian ...
asal damai, mau bayar baik secara lunas lgsg ataupun menyicil (terserah yg nyiciL) pihak sono ga isa ngapa2in lagi ...

soalnya di tempat kerja tula dulu perna ada beberapa bad debt yg mana pembeli ga isa bayar di polisiken dan pembeli setuju damai dan mencicil pembayaran ... utangnya 1.5 jt .. tp sebulan nyicil ada yg 10 ribu ada yg 50 ribu .. sebagai pihak yg penjual ga isa gmn2 lagi .. karena uda itikad baik dari pemebli ....

kali aja kasus nya isa di bikin itikad baik begono ? coba yg ngerti hukum ?
(tp kalo isa dibikin gitu .. nyicilnya yg wajar aja .. sebulan berapa jt gitu, biar yg sono ga geram ntar, orang kaya biasa ada yg cari kepuasan jiwa ... bukan uang nya yg dicari .. tp gepeng2 in orang lain ... )

... smoga masalah nya cepet beres ya ..
Yup.. bahasa kasarnya.. coba nanti waktu dia ngotot.. dia tempuh jalur hukum gunanya juga gak ada kan..
Anggaplah maaf kata bro Edward gak bisa bayar.. kalau dijebloskan ke penjara pun si penuntut dapat apa ?
100 juta juga tetap lenyap.. + ongkos pengadilan dll.. **coba gunakan ini untuk skak balik agar dia mau tempuh jalur damai.. ;D

Mr. Bagus

Usahakan jangan berlarut-larut supaya psikologis kita tidak selalu menebak2 masa depan. Semakin lama akan semakin tidak jernih. Apapun yg terjadi harus dihadapai. Yg kemudian ini pun akan berlalu (ini kisah dari sapa ya? lupa yg posted kan <sori ya :D )
Benar kata saudara kita, kecil sekali kemungkinan mobil mewah tidak ada asuransinya apalagi jika mobil digunakan dalam kota yg terbilang rawan kejahatan.
Untuk mengurus asuransinya, semakin cepat klaim semakin baik prosesnya.
Janganlah berprasangka buruk dengan si tertabrak, sebab apa yg akan kita ucapkan akan bernada negatif kepada orang yg akan kita ajak bicara.
Jika memang benar tidak ada asuransinya (wah si empunya mobil agak pede juga punya mobil mewah di jaman kayak gini) katakanlah untuk mencicilnya tiap bulan. Si empunya mobil tidak akan bisa memaksakan bro Edward untuk membayar ganti rugi secara tunai langsung, bahkan untuk menyita barang2 untuk ganti rugi saja tidaklah mudah (jika bro Edward ngotot tidak menyetujui).

Jika negosiasi alot, cobalah ajak bicara keluarga dekat si empunya mobil tersebut.

:x Mungkin pula awal dari yg tidak baik ini malah menyebabkan bro Edward bisa berteman baik dengan keluarga si empunya mobil mewah tersebut, semoga. :x
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Mr. Bagus

Kemudian sebarkan lah dhamma yg indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya ke setiap orang dengan bijaksana.
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Effendy

Bro Edward, jika saya boleh bertanya, Sewaktu di Kantor Polisi,:
1. Apakah kantor polisi itu adalah ditlantas atau kantor polisi apa?
2. Coba cari tahu, mobil apa, tahun dan jika memungkinkan cari tahu no polisinya.
3. Sewaktu pemeriksaan dikantor polisi, yang menyebabkan STNK dan SIM mama bro ditahan, apakah polisi tersebut juga memeriksa atau menahan STNK dan SIM orang tersebut?
4. Apakah mobil temannya mama bro itu ditahan oleh kepolisian dan apakah mobil SI ORANG KAYA tersebut juga ditahan?

Menurut saya sih, coba bro dan keluarga bro adakan pendekatan dengan si korban, kalau bisa dengan istri atau orang tua si korban, umumnya itu bisa selesai.

Dari pengalaman saya, dan sejauh yang pernah saya ketahui, adalah :
apabila sikorban dan si tsk tidak ada mencapai suatu kesepakatan, maka benda / barang harus ditahan untuk dijadikan barang bukti, terkecuali ada sesuatu hal yang menyebabkan barang bukti tersebut dikeluarkan.

Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

Adhitthana

Semoga masalahnya cepat selesai ......  _/\_

setau gw, tak ada pasal yg bisa menghukum (penjara) seseorang hanya karena insiden mobil menabrak mobil
dan tak ada korban yg luka ato meninggal
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

SaddhaMitta

wah... berat ya, ward... sampe 100jt..

gw bantu doa disini. biar besok lu bisa dapat jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.


_/\_
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

bond

Quote from: Effendy on 14 December 2008, 01:28:50 AM
Bro Edward, jika saya boleh bertanya, Sewaktu di Kantor Polisi,:
1. Apakah kantor polisi itu adalah ditlantas atau kantor polisi apa?
2. Coba cari tahu, mobil apa, tahun dan jika memungkinkan cari tahu no polisinya.
3. Sewaktu pemeriksaan dikantor polisi, yang menyebabkan STNK dan SIM mama bro ditahan, apakah polisi tersebut juga memeriksa atau menahan STNK dan SIM orang tersebut?
4. Apakah mobil temannya mama bro itu ditahan oleh kepolisian dan apakah mobil SI ORANG KAYA tersebut juga ditahan?

Menurut saya sih, coba bro dan keluarga bro adakan pendekatan dengan si korban, kalau bisa dengan istri atau orang tua si korban, umumnya itu bisa selesai.

Dari pengalaman saya, dan sejauh yang pernah saya ketahui, adalah :
apabila sikorban dan si tsk tidak ada mencapai suatu kesepakatan, maka benda / barang harus ditahan untuk dijadikan barang bukti, terkecuali ada sesuatu hal yang menyebabkan barang bukti tersebut dikeluarkan.



Saya setuju yg ditulis bro effendy, jika memang korban memperpanjang urusannya seharusnya mobil itu ditahan sebagai barang bukti. Jika si korban sudah memperbaiki mobilnya dan hanya berdasarkan foto, maka itu bisa disanggah. Yg penting harus tau no plat mobil dan jenis apa mobil itu.

Kasus ini hanyalah kasus perdata, karena tidak ada korban jiwa dan semua kelengkapan surat mama Saudara Edward lengkap. Coba negosiasikan dengan baik. kalau cuma gores atau penyok kecil satu bagian tidak mungkin sampai 100 jt, dan saya ragu mobil itu mobil roll royce. Kalaupun benar , tidak mungkin seharga itu.

Jika negosiasi dibelakang layar sulit, maka satu2nya cara ada menggunakan cara cerdik dalam berargumen, yaitu jangan mengakui kesalahan di pengadilan ataupun di kepolisian. dan siapkan2 saksi2 yg mendukung. Memang kita harus menjalankan dhamma, tetapi jika damai tidak bisa diatasi bahkan orang mencoba menganiaya kita maka Anda harus LIHAI.

Smoga bermanfaat

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

CKRA

Bro Edward,

Pastikan bahwa pada saat kejadia tersebut, kita tidak melakukan pelanggaran apapun. Tidak ada rambu lalu lintas yang dilanggar, semua perangkat kendaraan berfungsi (lampu sign, rem dll), tidak mengemudi dalam keadaan mabuk. Kalau semua itu terpenuhi maka kejadian tersebut adalah murni kecelakaan.

Kalau mobil kita tidak di-cover dgn asuransi kerugian pihak ketiga, maka kita bisa meminta informasi apakah mobil dia diasuransikan atau tidak. Mobil Roll Royce tentu tidak masuk ke Indonesia melalui jalur importir ATPM (agen tunggal pemegang merek) tapi masuk melalui importir umum, yang mudah-mudahan masuk secara resmi. Kalau mobil dia diasuransikan maka kita bersedia untuk membayar own risk yang umumnya hanya ratusan ribu rupiah.

Apabila masih buntu, dan dia mau melanjutkan ke pengadilan. Silahkan saja. Seorang warga negara berhak untuk menggunakan hak hukumnya. Namun seorang warga negara sebelum menggunakan haknya tentunya harus sudah memenuhi kewajibannya seperti pajak. Dan kita patut bersyukur di negara kita saat ini sudah ada sedikit perbaikan dimana uang tidak lagi berkuasa penuh. Buat kita yang tidak punya apa-apa, nothing to loose kalau kejadian ini terekspose ke publik tapi bagaimana dengan dia yang punya mobil Roll Royce. Publik (media massa) tentunya pengen tahu siapa sih yang punya Roll Royce jaman begini?

Semoga pendekatan dan intimidasi halus ini dapat menyelesaikan masalah.

johan3000

#25
Bro Edward,

Semoga anda dpt menghadapin semua masalah dgn tenang.
Masalah lah yg membuat org lebih tumbuh dewasa.
Dan seberapa besar/berat masalah tsb... akan dikalahkan PERUBAHAN.

Mengenai penggantian 100jt tsb
memang sangat2 mahal......

Kalau kita nabrak mobil orang (atas kesalahan kita),
maka tanggung jawab kita adalah MEMPERBAIKINYA KEMBALI SEMULA (sedapat mungkin)...

Jadi kalau ada bengkel ngecet yg top..... coba nego dulu....
harganya tidak setinggi itu deh...........

(Bagaimana dia menghitung 100jt tsb?)

Cari tau alamat mobil tsb,... siapa pemilik..............
semoga Bro Edward ditemukan org lain (pemilik mobil)
yg dpt memberikan solusi lebih baik...

Dlm kecelakaan ini BELUM ADA YG MENINGGAL...........
lihatlah disisi yg positif..........
dan selamat berjuang...........

Sebar info... manatau ada famili, teman yg kenal dgn org tsb sehingga bisa lewat pihak ketiga..
untuk mendamaikannya.....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Edward

All...thx atas perhatian dan masukannya...
Tadi nyokap sudah balik dari kantor polisi...Dan masalah sudah selesai, tetapi gw belum tahu secara detil...
Yang pasti, kondisi sudah berbalik 180 derajat, karena sepertinya surat2 mobil2 tersebut justru tidak ada, dan dalam BAP ditulis jenis mobil yg jauh berbeda, dan kronologis yg jauh berbeda...
Tidak akan ada tuntutan yg bearti, palingan hanya membayar ongkos tilang dan lain2...
LAgipula, nyokap sblmnya juga sudah mempersiapkan "senjata" rahasia, dengan mendapatkan beberapa kenalan orang "kuat", karena sudah terlihat bolongnya, rasanya sudah tidak perlu diperpanjang lagi...

Thx sekali lagi untuk semuanya...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

naviscope

*gedubrak*

+_+

nabrak koq ga tanggung2, kena mobil royce rolls, waduh......

tapi biasanya sech mobil orang itu sudah ada asuransi all risk, jd orang itu tinggal klaim asuransi doank
untung sudah perez bos, syukur lah

ada yg mencari kesempitan dalam kesempatan, sungguh terlalu....
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

naviscope

#28
brow, punya saran nech

gimana kalau adain acara syukuran gitu,
makan2 misalnya, hehehe...

klu ditraktir, ga nolak loh  ;D
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

7 Tails

korban keganasan