tanya tentang penciptaan / awal mula segala sesuatu

Started by ajan, 01 October 2007, 01:42:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

lim

Quote from: Lily W on 03 October 2007, 11:21:34 AM
Quote from: El Sol on 03 October 2007, 11:09:21 AM
banyak juga yak yg dari Karesten jadi Buddhist...  ;D

Di kelas abhidhamma ( 3 sesi ) itu, yg ikut bukan hanya buddhist .... salah satunya ada yg calon pastor lho....

Itulah indahnya Dhamma....


_/\_   :lotus:
koq bs yah calon pastor belajar Buddha Dharma?
pengen tau ajah sih  ;D

williamhalim

Si calon pastor telah banyak bergaul dengan kalangan Buddhist dan melihat manfaat dan kebenaran Abhidhamma.

Abhidhamma adalah ajaran psikologi dan filosofi moral secara mendalam.
Doktrin Abhidhamma menjelaskan tentang sifat sejati manusia. Penjelasan rinci tentang proses pikiran dan mental dalam Abhidhamma tidak akan dapat ditemukan dalam studi psikologis lainnya, baik di timur ataupun di barat.

Menyadari ini dan merasakan perlunya belajar Abhidhamma, maka si calon pastor mencoba-coba mengikuti kelas ini... s.d. sekarang.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Lily W

Pastor kan manusia dan juga mengalami proses.....

Melalui penghayatan Abhidhamma, seseorang akan mulai mengerti lebih dalam tentang tingkatan-tingkatan batinnya. Abhidhamma adalah salah satu bagian dari Buddha Dhamma yang menganalisa perbedaan bentuk-bentuk pikiran dan menerangkan secara terinci mengenai segala sesuatu yang nyata. Penghayatan Abhidhamma membantu kita untuk mengerti sebab-sebab yang menimbulkan fenomena/gejala yang berbeda pada diri kita atau orang lain.

Jadi Buddha Dhamma sangat mempengaruh terhadap tindakan2 (perbuatan) manusia. 

_/\_   :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

roihidayat

Bisa ada yg kasih reference untuk baca-baca mengenai Abhidhamma dimana?


Thx

Forte

Quote from: lim on 03 October 2007, 12:14:29 PM
Quote from: Lily W on 03 October 2007, 11:21:34 AM
Quote from: El Sol on 03 October 2007, 11:09:21 AM
banyak juga yak yg dari Karesten jadi Buddhist...  ;D

Di kelas abhidhamma ( 3 sesi ) itu, yg ikut bukan hanya buddhist .... salah satunya ada yg calon pastor lho....

Itulah indahnya Dhamma....


_/\_   :lotus:
koq bs yah calon pastor belajar Buddha Dharma?
pengen tau ajah sih  ;D
Ada teman saya dia cerita, bahwa kerabatnya, pamannya beragama Katho***, tapi dia suka praktek meditasi, dan katanya sudah bisa ngambang.  ^:)^
Lucunya ada juga di rumahnya tempel gambar2 Buddha, tetapi minggu ke gereja. Saya yang dengar kaget juga..  ::)

cowcool

#20
Ngambang beneran atau merasa ngambang?. Tapi sebenernya saya rasa banyak koq yang bisa levitation body off the ground, enggak aneh2 amat cuma emang Di Buddhism hal kaya begini pantang untuk diperlihatkan. Pernah denger dari seorang Bhante dia pernah melihat seorang Bhante lainnya di sebuah forest monastery di Thailand sedang terbang.

Kayaknya di India banyak juga deh yang sudah mencapai Jhana, tapi saya rasa kalau buat sekedar ngambang engga perlu sampai jhana segala.





Tanya buat meditator yg berpengalaman, apakah kalau meditasi sudah mencapai tahap konsentrasi upacara (di bawah jhana) sudah bisa ngambang?

[url="//shoedistro.com"]ShoeDistro.com[/url]
Depotkantor.com

morpheus

yg namanya levitation itu sampe sekarang cuman teori dan tidak ada buktinya. gak ada satu orangpun yg bisa menunjukkan levitation yg sebenernya di depan publik ataupun saintis (kecuali david blaine dengan trik2nya) ;D

yg namanya yogic flying itu sebenernya cuman pake kekuatan otot buat "genjot" badannya biar ngeloncat beberapa inchi dari lantai :)) :))
foto diatas itu cuman foto dengan kamera berkecepatan tinggi waktu loncatannya lagi di puncak...
http://en.wikipedia.org/wiki/TM-Sidhi_program

*i want to believe, but...*
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

williamhalim

Quote from: roihidayat on 03 October 2007, 10:17:42 PM
Bisa ada yg kasih reference untuk baca-baca mengenai Abhidhamma dimana?
Thx

Abhidhamma kalo dibaca2 saja, bakalan susah. Saya mula2 frustasi dan buku langsung masuk lemari. Tapi, setelah mengikuti diskusi, contoh2 menjadi jelas dan bisa dipraktikkan.

Salah satu contoh:

------------------------------
Ada sebuah cerita.

Pada pagi hari, dua orang saudara yg tidur sekamar sama2 terbangun, mereka sama2 membuka jendela, satu di kiri, satu di kanan ruangan.

Orang yg pertama, begitu membuka jendela dan melihat pemandangan indah, matahari terbit, langit cerah, burung2 berkicau, ia membatin: "Oh, alangkah senangnya, langit sangat indah, suara burung itu begitu merdu, aku sangat menikmati suasana pagi ini..."

Orang yang kedua, sama juga, membuka jendela dan mendapati pemandangan yg sama, dan juga burung2 berkicau, ia membatin:
"Oh, alangkah indahnya pagi ini, langit cerah, dan burung2 sangat bergembira, mereka berkicau dengan bahagia, oh senangnya melihat kebahagiaan burung2 itu..."

Dapat dilihat kedua orang ini mengalami suasana yg sama, objek yg sama, sama2 mengalami kebahagiaan, tetapi dasar kebahagiaannya berbeda. Kalau perbedaan ini tidak terlalu penting, mari kita lihat kelanjutannya.

Kemudian, seseorang diluar sana menembak burung2 tersebut. Beberapa ekor mati. Sisanya berhamburan. Tidak ada lagi kicauan burung yg merdu.

Orang yg pertama membatin: "Sialan nih, orang itu kurang ajar juga, hilang deh kebahagiaan gua, suara burungnya gak ada lagi."

Orang yg kedua membatin: "Aduh, kasihan burung2 tersebut..."

Apa perbedaannya? Mari kita analisa.
~ Pada orang yg pertama: ia menikmati kebahagiaan dengan memimbulkan faktor bathin Lobha (ketamakan), kemelekatan kepada objek. Sehingga ketika objek kemelekatannya itu dirampas, akan timbul faktor bathin dosa (kebencian) terhadap subjek yg merampas kebahagiaannya tsb. Ia menimbulkan dua kali minus: Menikmati atas dasar lobha (-) dan disusul oleh kemarahan (-)

~ Pada orang yg kedua: ia menikmati kebahagiaan dengan menimbulkan faktor bathin Mudita (berbahagia atas kebahagiaan org lain). Sehingga ketika objek tersebut terputus, akan timbul faktor bathin Karuna (turut merasakan penderitaan objek lain).  Ia telah memupuk faktor bathinnya dengan dua kali positif: Mudita (+) dan Karuna (+)

Objek sama, kondisi sama, waktu yg sama, kebahagiaan sama2 timbul, tapi bathin berbeda.
Karma yg dihasilkan berbeda.

-------------------

ada contoh2 lapangan yg lainnya.

Mungkin harus pindah thread ya?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Suchamda

#23
Back to topic semula by Ajan. Saya ada sedikit puisi.

Berkelana Mencari Ujung

Manusia mencari ujung dari dunia
melangkahkan kaki berkelana
sampai disuatu tempat yang ia kira sebagai batas
tetapi selama kaki berayun
selalu ada titik lain yang lebih jauh untuk dapat dijelajahi.

Manusia mencari ujung dari sebuah proses
berpikir mengembara diantara kisah cerita
sampai pada suatu kepercayaan yang ia kira sebagai kebenaran
tetapi selama pikiran menyusun
selalu ada alasan lain untuk meruntuhkannya.

Kaki dan pikiran
selama ia masih memiliki tenaga
akan menjelajah terus tanpa henti

Kaki dan pikiran
sementara mungkin berhenti untuk bertirah
tapi ia akan lanjut berkelana senantiasa.

Silangkan kaki bersila
hentikan pikiran bermeditasi
maka kau akan menemukan ujung sejati.

disini bukan disana
kini bukan dulu ataupun kelak.





Mencari Awal Semesta

Misteri abadi yang tak dapat dicari
tapi telah diselami oleh para suci
kala awal dan akhir
bertemu dalam satu titik.

Hening.



Suchamda, 04 oktober 2007


"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

williamhalim

Bro Suchamda,

Kalo boleh saya tau arti tulisan diatas gambar "kosong" tsb....

Anumodana
_/\_
willi
::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Suchamda

"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Suchamda

Eh, sori,
ini saya dapatkan keterangan dari web sitenya:
Zen Circle. The inscription reads - 'Each thing is perfect'. Painting by Tanchu Terayama.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

williamhalim

Quote from: Suchamda on 04 October 2007, 12:37:44 PM
Eh, sori,
ini saya dapatkan keterangan dari web sitenya:
Zen Circle. The inscription reads - 'Each thing is perfect'. Painting by Tanchu Terayama.

anumodana Bro..
artinya mendalam...
butuh perenungan lagi  #:-S
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

waliagung

kosong adalah smber ada ,, ada sumber kosong,,,,
setiap akhir ada awal sm dengn akhir pasti ada awal

seprti linkaran yg sempurna pasti da ujungnya yg di satukan

anya kita blm bisa melihat ujungnya hanya melihat prosses

tidak seperti buddha yg telah melihat dgn jelas sejlsnya awal akhirnya keidpan

namaste

williamhalim

Quote from: waliagung on 16 May 2011, 05:07:16 PM
kosong adalah smber ada ,, ada sumber kosong,,,,
setiap akhir ada awal sm dengn akhir pasti ada awal

seprti linkaran yg sempurna pasti da ujungnya yg di satukan

anya kita blm bisa melihat ujungnya hanya melihat prosses

tidak seperti buddha yg telah melihat dgn jelas sejlsnya awal akhirnya keidpan

namaste

yg di bold tebal:
[at]  Bro Kai: sy yakin U akan kebingungan lagi...
[at] Bro Indra: plis terjemahkan dengan bahasa sehari-hari yg kita kenal...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)