News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?

Started by Equator, 30 November 2008, 06:36:33 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

JackDaniel

wah..kalo yg gini gua ga berani comment deh..
tp yang inti seh bagi saya masih kurang
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Equator

Quote from: herry d. on 30 November 2008, 04:07:57 PM
lagu rock... ^-^ kedengaran menarik juga ya, tapi bener juga kata bro Herdy yang beli sopo :P , di tempat tetangga lagu itu ada dua macam , berbentuk puji-pujian atau berbentuk saat teduh. musik rock,pop rock, slow rock  di mereka banyak terdapat dalam puji-pujian sedangkan yang mellow itu di saat teduh, sedangkan dikita nyayian ataupun lagukan dilarang sebetulnya. saya pernah diskusi sama seorang Bhante , bahwa saya mau membuat paritta menjadi lagu tapi musiknya mendekati musik Reep, pandangan saya bila orang mendengar lagu itu bagi sebagian orang mungkin suka musik dan notasinya, sehingga tanpa disadari ia melantunkan paritta itu ide awalnya, cuma waktu itu sang Bhante bilang mendingan jangan, kalau di Thailand mungkin tidak masalah tapi disini itu takut jadi masalah. bagi saya membuat lagu Buddhis tadinya berpikiran hanya bagaimana caranya supaya orang yang tadinya tidak suka lagu Buddhis menjadi suka. tanpa berusaha untuk menggurui. btw. memang lebih gampang jadi komentator dari pada jadi pemain hehehehe....

Buat : Bro Herry Dapukha
Iya lebih gampang mengucapkan ketimbang menjalankan, sudah banyak pula album tercipta, banyak juga sih album terjual, tetapi pendengarnya masih pasif, atau jangan2 udah dibeli tapi ga pernah di dengar ya ? yahh.. itu hak mereka sih sebagai konsumen
Cuma agak prihatin aja gitu, pas di vihara diminta menyanyikan bersama eh malah pada ngoyo semua.. cape dehh..


Quote from: Kelana on 30 November 2008, 05:46:26 PM
Apakah lagu Buddhis Indonesia sudah memasyarakat ? Jika yang dimaksud masyarakat ini adalah masyarakat Indonesia secara keseluruhan, jelas belum.

Nah, berlandaskan pada pertanyaan ini juga, menurut saya kita perlu mengaji ulang, apa sih tujuan dari keberadaan lagu Buddhis di Indonesia ini? Apa yang ingin dicapai? Apakah hanya sekedar ikut-ikutan agama tetangga? Apakah untuk penyebaran Dhamma? Atau apa? Pertanyaan ini perlu kita sendiri menjawabnya termasuk perlu dijawab oleh para pencipta lagu Buddhis. Jika hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, maka jangan berharap jauh dapat memasyarakat.

Jika kita sudah tahu tujuannya apa, maka kita bisa menentukan langkah apa yang perlu diambil. Jika ingin mempopulerkan lagu Buddhis, menurut saya agak sukar karena masyarakatnya sendiri kurang mendukung. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Keindahan lagu (termasuk mudah didengar dan umum) dan promosi (termasuk kepopuleran sang penyanyinya) merupakan hal yang mutlak. Adalah sukar jika tiba-tiba langsung memunculkan lagu Buddhis dengan nuansa Buddhis yang kental, jadi harus dari bawah, dari lagu yang bernuansa umum yang dinyanyikan oleh penyanyi Buddhis berkaliber nasional.

Buat : Kelana
Tujuannya sih tidak terlalu muluk, yaitu yang pertama tadi dah disebutkan, penyebaran Dhamma lewat lagu, karena melalui lagu, akan lebih mudah memasukkan tema kepada para pendengar
Yang kedua ini lohh yang masih jadi pertanyaan; sudahkah masyarakat Buddhis sendiri mencintai lagu2nya? Dan bisa menghibur hati mereka saat lagi 'down', sebab sebagai manusia biasa wajar kalau suatu waktu pernah mengalami saat 'jatuh', apalagi ajaran Buddhis mengatakan semuanya harus dari diri sendiri, tak terlalu tergantung pada para Dewa atau makhluk adi kodrati lainnya
Saya rasa masih belum menampakkan kemajuan yang diharapkan para produser dan pencipta lagu buddhis lainnya
Semoga postingan ini dapat mengetuk hati para pemuda Buddhis yang masih punya semangat dan keinginan untuk menunjukkan aksinya di bidang seni lagu2 buddhis
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Mr. Wei

Nimbrung juga ah...

Kalau selama ini saya dengar, kayaknya musik buddhis kurang 'kaya' ya... saya sering numpang dengar lagu2 buddhis di vihara saya, kayaknya musiknya terlalu sederhana, kurang di eksplor lagi, bahkan kalau saya perhatikan kayaknya musik buddhis jarang memasukkan alat musik gitar bass... (entah kuping saya yang gak peka, atau speaker komputer yang jelek, atau memang tidak ada bassnya) padahal kalau ada suara bass, musik bisa terdengar lebih 'nikmat'...

Saat ini sih ada 3 album buddhis yang masuk ke telinga saya, yaitu Dhammaghosa, Jubing K (Enlightening Guitar) dan album Paduan Suara VPDS... namun dalam album Paduan Suara VPDS saya merasa masih ada yang kurang gitu... musiknya uda lumayan enak tapi tetap kayaknya kurang komplit... tapi ada 2 lagu disana yang menurut saya sangat bagus aransemennya, yaitu Anatta yang diciptakan oleh Bhante Giri dan Mendengar Buddha Dhamma ciptaan Evi Lucia Prawiro... selain itu menurut saya ada yang kurang... walaupun sudah bagus namun masih kurang 'nampol' ^-^

Kalau lagu2 buddhis sebenarnya sudah bagus2, seperti Parinibbana ciptaan Joky, Kami Memuja ciptaan Antono HT, Kasihmu Sangha, Pekik Kemenangan, dsb namun kurang kaya dalam mengeksplorasi sound2 dalam musik dan aransemennya... jadinya ya seperti kata2 saya tadi, jadi kurang 'nampol'

Memang sih misi dari musik buddhis adalah makna dari lagu tsb, bukan kenikmatan suara dan nadanya... namun musik buddhis akan menjadi lebih mudah diterima kalau suaranya nikmat, bukan? Dan kalau sudah bisa diterima, pesan yang disampaikan pun akan diserap dengan .

Dan sesuai kata herry... memang lebih gampang komentar daripada jadi pemusiknya... ;D ;D ;D

JackDaniel

 [at]  Wei = setuju
sebenarnya banyak yg bagus, cuman musiknya
seperti lagu Hari Kathina tuh bagus, tp musiknya agak terdengar reverb gt, seperti yg di katakan Mr.Wei gt kurang Bass nya alias kurang berdinamika.
kalo di blg lagu rohani bagus, gua rasa punya K
karena memang mereka puji2 melalui lagu dan mungkin mereka bnyak yg mahir ttg main musik gt.
Intinya seh Lyric bagus,tetapi music masih kurang
but, at least ini adalah kontribusi pengarang dan penyanyi.
semoga lebih maju
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Equator

Quote from: Mr. Wei on 30 November 2008, 09:31:35 PM
Nimbrung juga ah...

Kalau selama ini saya dengar, kayaknya musik buddhis kurang 'kaya' ya...

Bro Wei
_/\_ Bisa jadi, karena arranger Buddhis masih bisa dihitung pake jari, kendala vocalis Buddhis yang mau berkontribusi masih minim, bahkan selalu terbentur oleh 'standar studio'
Mungkin anda harus banyak lagi perbendaharaan cd/kaset Buddhis lainnya, karena yang anda sebutkan tadi, Parinibanna, Kasihmu Sangha dll itu keluaran kaset yang sudah cukup lama sekali diterbitkan
Padahal banyak sekali album baru yang telah keluar, jadi baiknya anda melengkapi koleksi2 barunya lagi kini
Ada beberapa lagu buddhis dinyanyikan oleh Hemi Pesulima, Iyed Bustami
Dan bahkan pencipta lagu seperti Obbie Mesakh menyumbangkan karya ciptaannya pula ke dalam album Buddhis (Album Dewi - The Spirit Of Dharma), lalu Jubing - gitaris handal yang turut menyemarakan musik lagu (Album Sanny - Hasil Karma)
Belum lagi keluaran Janitra Lab (Jan Hien) dari album anak2 sampai lagu dewasa mandarin tempo dulu yang syairnya telah digubah dengan tema Dharma - penyanyi Chittra Swastiekka)
Jadi sudah banyak yang dilakukan oleh para produser untuk menyemarakkan musik buddhis kini dengan tujuan agar lebih dicintai kalangan kita sendiri, kini tinggal menunggu animo dari masyarakat Buddhis kita sendiri
Dengan sama sekali tak menginginkan apresiasi, namun dengan mereka mencintai lagu2 Buddhis, kita sudah merasa puas secara batin, bahwa karya kita di sukai
Demikianlah adanya
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Mr. Wei

Memang itu semua lagu lama, namun beberapa sudah direpackage seperti album The Bestnya Metta Selani, The Golden Song of Darmadi Tjahjadi ;D

Kalau yang baru2, jujur saya perbendaharaan saya memang kurang, karena saya hanya mengenal lagu2 buddhis karena sempat bergabung dengan grup vokal di vihara saya, tapi sekarang sudah retired... jadinya pengetahuan lagu buddhis pun berkurang ;D ;D ;D

Sebenarnya saya sempat berpikir, mungkinkah musik buddhis kurang terkenal karena kurang publikasi? Kita tentunya sudah tahu kalau lagu2 agama K dan I sudah memasyarakat dan bahkan diputar di MTV... (CMIIW ya, uda 2 tahun gak nonton MTV ;D ;D) seperti lagu2nya Opick, Ungu, dsb... lagu kr****n pun sangat memasyarakat, contohnya saja lagu sentuh hatiku, dan seperti yang kau ingini... pada era lagu tsb, banyak teman2 vihara saya yang menggunakan lagu seperti yang kau ingin sebagai ringtone dan rbt handphone mereka :)) :)) :))

Namun terkadang ada jawaban yang mengatakan, "buddhis itu tidak seperti mereka yang 'memasarkan' ajaran2 agama mereka secara berlebihan.... jadi itu tidak perlu..." yah bagi saya itu jawaban yang sangat klasik... saya juga kadang bingung mau ngomong apa lagi... buddhis gak maju mereka protes, giliran dikasih ide untuk mempopulerkan musik buddhis, dsb mereka malah jawab begitu...

Yoko

Quote from: Mr. Wei on 30 November 2008, 10:30:13 PM
Memang itu semua lagu lama, namun beberapa sudah direpackage seperti album The Bestnya Metta Selani, The Golden Song of Darmadi Tjahjadi ;D

Kalau yang baru2, jujur saya perbendaharaan saya memang kurang, karena saya hanya mengenal lagu2 buddhis karena sempat bergabung dengan grup vokal di vihara saya, tapi sekarang sudah retired... jadinya pengetahuan lagu buddhis pun berkurang ;D ;D ;D

Sebenarnya saya sempat berpikir, mungkinkah musik buddhis kurang terkenal karena kurang publikasi? Kita tentunya sudah tahu kalau lagu2 agama K dan I sudah memasyarakat dan bahkan diputar di MTV... (CMIIW ya, uda 2 tahun gak nonton MTV ;D ;D) seperti lagu2nya Opick, Ungu, dsb... lagu kr****n pun sangat memasyarakat, contohnya saja lagu sentuh hatiku, dan seperti yang kau ingini... pada era lagu tsb, banyak teman2 vihara saya yang menggunakan lagu seperti yang kau ingin sebagai ringtone dan rbt handphone mereka :)) :)) :))

Namun terkadang ada jawaban yang mengatakan, "buddhis itu tidak seperti mereka yang 'memasarkan' ajaran2 agama mereka secara berlebihan.... jadi itu tidak perlu..." yah bagi saya itu jawaban yang sangat klasik... saya juga kadang bingung mau ngomong apa lagi... buddhis gak maju mereka protes, giliran dikasih ide untuk mempopulerkan musik buddhis, dsb mereka malah jawab begitu...

memang ada benarnya juga...biasanya lagu2 buddhis hanya dipasarakan divihara2 saja..dan kebanyakan ada hak cipta nya.. ;D ;D jadi ga isa copy sembarangan (sekaligus menghargai betapa sulitnya membuat musik)
Tidak seperti agama tetangga yang membabarkan nya secara luas..tidak ada hak cipta...dibuat versi2 mp3 yang tersebar luas dipasaran....mgkn klo lagu2 buddhis byk yg ga pake hak cipta bisa tersebar kyk pny sebelah...CMIIW (just my opinion)
Dhamma always in my heart  ;D ;D  _/\_

El Sol

lagu Buddhist di indo...sux menurut gw...

gw lebih suka lagu2 Buddhist buatan Imee Ooi...

dan lagu2 Buddhist yg dinyanyiin ama artist2 Hong Kong....


Equator

Quote from: Yoko on 30 November 2008, 10:37:51 PM
memang ada benarnya juga...biasanya lagu2 buddhis hanya dipasarakan divihara2 saja..dan kebanyakan ada hak cipta nya.. ;D ;D jadi ga isa copy sembarangan (sekaligus menghargai betapa sulitnya membuat musik)
Tidak seperti agama tetangga yang membabarkan nya secara luas..tidak ada hak cipta...dibuat versi2 mp3 yang tersebar luas dipasaran....mgkn klo lagu2 buddhis byk yg ga pake hak cipta bisa tersebar kyk pny sebelah...CMIIW (just my opinion)

Bukan hanya itu, kalo lagu rohani agama laen sudah bisa di nyanyikan oleh para pengamen di bis2 kota, promosinya gencar banget sampe ga peduli urusan toleransi sama orang laen
coba tuhh..

Btw CMIIW itu apaan seh ?
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

adi isa

mohon, maaf sebelumnya, bolehkah saya bertanya,
mungkin agak melenceng dari topik thread.

apakah lagu2 dalam agama budha, punya makna tersendiri dalam tata cara agama?
mohon penjelasannya
terimakasih sebelumnya.
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

El Sol


El Sol

Quote from: adi isa on 30 November 2008, 10:48:48 PM
mohon, maaf sebelumnya, bolehkah saya bertanya,
mungkin agak melenceng dari topik thread.

apakah lagu2 dalam agama budha, punya makna tersendiri dalam tata cara agama?
mohon penjelasannya
terimakasih sebelumnya.
tidak...

JackDaniel

"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

adi isa

tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

El Sol