News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Pahlawan Buddhisme

Started by Hikoza83, 22 September 2007, 11:47:59 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Suchamda

Quotehiks, gw nulisnya susah yg serius2...  Cry
ya ntar pake ala zen aja deh, gw keliling bawa pentungan di forum.  Lovestruck
yg lg lengah [ga sati], gw getok kepalanya. laugh
btw, emang gw satpam ya?  Shocked

Tenang....tenang....
ntar kita bahas yang serius deh.... ^-^
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

F.T

#16
Quote from: Hikoza83 on 22 September 2007, 11:47:59 PM


apakah pendapat teman2 ttg perasaan Putri Yasodhara yg ditinggal suaminya saat itu?

lalu bagaimana perasaan ortu sang pangeran yg ditinggalkan pada masa itu?

By : Zen

hm.. Karena di minta u/ serius ... baiklah ini jawaban seriusnya :

Awalnya mungkin perasaan mereka sedih dan kecewa. karena masih belum memahami tujuan pangeran Siddhartha
.
Setelah Pangeran Siddhartha mencapai keBuddhaan,perasaan mereka mungkin saja bahagia.


Maybe Yes .... Maybe No ...   :D


_/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Upaseno

The world is unfair, isn't it?

Suchamda

#18
Soal pertanyaan awal dan komentar Hikoza yang candaan itu saya sambung dengan kisah ini:

Seorang Zen Monk didatangi muridnya yang bertanya:

Murid : "Guru, bagaimana sih rasanya menjadi Buddha?"
Guru  : (diam tak berkata-kata, sambil melayangkan tamparan kerasnya) : Plaaakkkkkkkkkkk.....!
Murid : "Aduuuuuhhh.........!!!"
Guru  : "Bagaimana rasanya?" 
Murid : ........? ? ? :o :o

tak lama kemudian kala bermeditasi, murid itu tercerahkan.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Suchamda

Pikiran berandai-andai,
karena percik-percik keterkondisian yang menyekap otak,
Seakan tahu apa yang tak dapat diketahui,
Menilai, mengukur, menduga, dalam skala hati sendiri.

Bayangan di cermin pikiran,
tiada lain adalah cerminan diri kita sendiri,
yang bergulat dengan masalah-masalahnya,
dan segala kecenderungan yang terpatri.

Pikiran bergerak tiada henti,
mencoba menangkap kala perhentiannya sendiri.
Tapi bayang-bayang yang hendak kutangkap,
selalu bergerak tanpa kumengerti mengapa.

Citra-citra lalu lalang dalam batin,
masa lalu dan masa depan,
ku tak pernah berhenti di masa kini,
karena kala hendak kutangkap ia selalu pergi.

Manusia hanya mendengar apa yang ia mau dengar.

Suchamda, 24 September 2007
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

El Sol

Quote from: Suchamda on 24 September 2007, 12:56:33 PM
Soal pertanyaan awal dan komentar Hikoza yang candaan itu saya sambung dengan kisah ini:

Seorang Zen Monk didatangi muridnya yang bertanya:

Murid : "Guru, bagaimana sih rasanya menjadi Buddha?"
Guru  : (diam tak berkata-kata, sambil melayangkan tamparan kerasnya) : Plaaakkkkkkkkkkk.....!
Murid : "Aduuuuuhhh.........!!!"
Guru  : "Bagaimana rasanya?" 
Murid : ........? ? ? :o :o

tak lama kemudian kala bermeditasi, murid itu tercerahkan.
gurunya ini bermaksud suruh dia jangan banyak bertanya...dan jalankan saja latihan?

itu maksudne?...takut salah tafsir gw...

Suchamda

Boekan.

Pahami puisi yg saya boeat. 8)
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

F.T

#22
Quote from: Suchamda on 24 September 2007, 04:27:37 PM
Pikiran berandai-andai,
karena percik-percik keterkondisian yang menyekap otak,
Seakan tahu apa yang tak dapat diketahui,
Menilai, mengukur, menduga, dalam skala hati sendiri.

Bayangan di cermin pikiran,
tiada lain adalah cerminan diri kita sendiri,
yang bergulat dengan masalah-masalahnya,
dan segala kecenderungan yang terpatri.

Pikiran bergerak tiada henti,
mencoba menangkap kala perhentiannya sendiri.
Tapi bayang-bayang yang hendak kutangkap,
selalu bergerak tanpa kumengerti mengapa.

Citra-citra lalu lalang dalam batin,
masa lalu dan masa depan,
ku tak pernah berhenti di masa kini,
karena kala hendak kutangkap ia selalu pergi.

Manusia hanya mendengar apa yang ia mau dengar.

Suchamda, 24 September 2007



=D> =D> =D>

Luar Biasa...

Asli atau kutipan nih .... ?? :-?

Salut"

_/\_


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Sumedho

nga ada orang yg cukup nekad ngutip lalu pasang nama dibawahnya sih  ;D
There is no place like 127.0.0.1

Hendra Susanto

#24
Quote from: 7th on 23 September 2007, 01:35:32 PM
bagaimana perasaanmu kalo anakmu yang pergi, setelah kembali suah menjadi seorang Buddha?
seneng karena cetakan gw sukses :)
Quote from: 7th on 23 September 2007, 01:35:32 PM
bagaimana perasaanmu kalo suamimu yang pergi, setelah kembali suah menjadi seorang Buddha?
seneng jg karena dpt jodoh yg bgs :)

tidak tetap selalu berubah sesuai kondisi

El Sol

Quote from: Suchamda on 24 September 2007, 05:05:51 PM
Boekan.

Pahami puisi yg saya boeat. 8)
justru abis baca puisi loe..baru gw rasa kalo itu gurunya mo dia latihan..dan jgan banyak nanya...><"

kasi tao ajah...apa maksud gurune..

Hikoza83

Quote from: Hendra Susanto on 24 September 2007, 11:21:42 PM
Quote from: 7th on 23 September 2007, 01:35:32 PM
bagaimana perasaanmu kalo anakmu yang pergi, setelah kembali suah menjadi seorang Buddha?
seneng karena cetakan gw sukses :)
Quote from: 7th on 23 September 2007, 01:35:32 PM
bagaimana perasaanmu kalo suamimu yang pergi, setelah kembali suah menjadi seorang Buddha?
seneng jg karena dpt jodoh yg bgs :)

tidak tetap selalu berubah sesuai kondisi

are u sure with your answer, ko hendra?  :)
this is your really answer? from your heart?  8)

umat Buddha bisa bilang kalo hidup itu menderita...
tapi ketika berhadapan dgn masalah, mis. ditinggal pacar, ribut sama rekan kerja, ribut dgn istri/suami, konflik dgn pengurus di vihara, dsb...
ya apa reaksinya? kalo betul2 bisa tenang menghadapi masalah2 itu dan bisa mencari penyelesaiannya, ya berarti udah bagus.
kalo masih panik, bingung, dsb... berarti ada yg beres... :P

kadang yg kita pikirkan; yang kita rasakan; dgn yg kita lakukan[baik dgn ucapan & tindakan] ga sinkron...  ;)
just think it.


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Hendra Susanto

Quoteare u sure with your answer, ko hendra?
this is your really answer? from your heart?
i'm not sure but i think its just cross my mind...
let be gone be by gone...
merk pengusir serangga... *ngaco
_/\_