News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

[ask]membedakan kemelekatan dan tanggung jawab

Started by andry, 06 October 2008, 11:52:16 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

IMO,
yg membedakan suatu tanggung jawab adalah kemelekatan / tidak dapat dilihat dari reaksi sesudahnya.

contohnya:
~ kita merasa kasihan dgn seorang pengemis dan ingin berdana, namun ketika merogoh2 uang di tas, ternyata si pengemis telah berlalu. Perasaan apakah yg timbul setelah itu? Jika timbul perasaan sedikit kecewa, artinya ada sedikit kemelekatan disitu.

~ kita ingin anak kita menjadi baik. Kita senantiasa mengajari dia untuk tidak berbohong. Ketika suatu kali dia ketahuan berbohong, bagaimana reaksi kita? Apakah kita kecewa berat dan memukulnya habis2an? Berarti kita melekat sangat kuat dengan keinginan mulia kita. Atau apakah kita memikirkan "Wah, diperlukan sistem / taktik baru nih untuk mengajari dia...", kemudian dengan pikiran tenang, kita mencari cara yg lebih baik untuk mengajari si anak. Dengan bersikap begini artinya kita tidak terlalu melekat dengan tujuan mulia kita tsb.

Prinsipnya, yg namanya kemelekatan, jika tidak tercapai akan menimbulkan reaksi negatif yg baru.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Sumedho

ribetnya, kemelekatan itu didalem batin, siapa yang tahu. ;D tanggung jawab itu kan bagian dari fungsi sosial.

There is no place like 127.0.0.1

markosprawira

Quote from: Sumedho on 08 October 2008, 04:50:53 PM
nga selalu sih pemenuhan tanggung jawab itu supaya dipandang sebgai orang yg bertanggung jawab. Bisa juga karena kemelekatan tidak ingin si objek menderita, dst. misalnya tidak ingin anak/istri yg ditinggal itu menderita atau tidak bahagia dst. itu metta kan? tapi itu kemelekatan.

dear benz,

tidak ingin anak istri menderita : itu tetep berdasar sudut pandang org yg bertanggung jawab khan??

kalo kata ko gun, ini dinamakan "masturbation mind".... kita berpikir, tentang pikiran/tindakan orang lain...

padahal org lain itu, belum tentu berpikir/bertindak seperti yang kita pikirkan loh....  ;D

misal kita duduk di bis dan di hadapan kita, ada org melotot ke kita.
Awalnya masih cuek.... iseng lirik ke dia, eh masih melotot juga...
Masih berpikir baik "ah, siapa tau dia "demen" ama gw"
5 menit kemudian, lirik lagi... eh masih dipelototin juga...
10.... 15 menit.... lama2 jengkel, kita deketin dia dan berkata dengan marah "ngapain lu melotot2? elu nantang?"

dan jawabnya? "Maaf pak, mata saya emang belo ky gini dan urat leher saya lagi sakit"  ^-^

Demikian juga ama istri atau anak.....
Tanpa diskusi terlebih dahulu sebelumnya, kebanyakan dari kita biasanya hanya berkutat dengan pikiran sendiri "haduuh.... kalo gw pergi, ntar anak istri gw gimana yah??" dsbnya........

disini jelas bahwa semua kembali ke persepsi "SUBJEK", bukan ke objek........... objek is netral, persepsi SUBJEK-lah yang membuatnya jadi ga netral....  ;D


mengenai tanggung jawab sebagai fungsi sosial : udah jelas ini masturbation brain juga khan???

Mirip dengan kisah adik laki2, kakak perempuan dan keledai......
Awalnya adiknya masih kecil, jadi dia naek keledai.
Di jalan, ketemu org yg nyeletuk : "masa laki2 naek keledai, perempuannya jalan"
adiknya ga enak, jadi minta kakaknya naek keledai
Ketemu org yg nyeletuk "masa org yg lebih gede naek keledai, yang kecil disuruh jalan"
Si kakak mengajak adik sama2 naek keledai
Ketemu org yg nyeletuk lagi : "dasar penyiksa binatang"
Akhirnya keduanya turun dan menggendong keledainya.......
dan akhirnya ditertawakan banyak orang  :))


Quoteitu metta kan? tapi itu kemelekatan.

sorry benz....... kusala dan akusala ga mungkin terjadi bersamaan.......

ini sama aja kaya mercy killing, white lies atau robin hood.... berbuat akusala dengan tujuan kusala

masing-masing akan ada vipakanya.......  _/\_

Sumedho

soal brain masturbation, kalau tidak ingin istri menderita *karena kita tinggal langsung* yah itu bukan masturbation lagi sih. unless memang istrinya memang ingin pisah juga.

tanggung jawab itu memang berkembang di masyarakat tergantung adat dan kebudayaan setempat. Dari tanggung jawab itu sendiri tidak bisa menentukan itu kemelekatan atau tidak karena melekat tidak melekat itu tergantung batinnya.

soal "itu metta kan?" itu adalah pertanyaan yg memancing hehehe, bukan pernyataan.
There is no place like 127.0.0.1

markosprawira

Quote from: Sumedho on 09 October 2008, 10:36:37 AM
soal brain masturbation, kalau tidak ingin istri menderita *karena kita tinggal langsung* yah itu bukan masturbation lagi sih. unless memang istrinya memang ingin pisah juga.

oouuw.... i c......  ^-^

Yah itu berarti kondisinya aja yang lom pas bro........ misal dalam hidup sekarang masih "mentok", selama beradhitthana, tenang aja, pasti akan ada kondisi pas di kehidupan berikut2nya.....  _/\_


Quote from: Sumedho on 09 October 2008, 10:36:37 AM
soal "itu metta kan?" itu adalah pertanyaan yg memancing hehehe, bukan pernyataan.

dasar tukang pancing  :))

markosprawira

Quote from: willibordus on 09 October 2008, 09:56:10 AM
Berarti kita melekat sangat kuat dengan keinginan mulia kita.

Sangat mencerahkan sekali ko will........  ^:)^

selama ini banyak yang berasumsi bahwa perbuatan baik, pasti baik..... tapi ternyata bisa dimelekati juga....

GRP sent.........  _/\_

dilbert

Quote from: andry on 06 October 2008, 11:52:16 PM
_/\_
bagaimana membedakan antara kemelekatan dan tanggung jawab?
dalam konteks, melepas dan tanggung jawab
mis: seseorang ingin meninggalkan keduniawian, namun ia mempunyai seorang istri dan seorang anak.
Mohon sumbangsihnya..
thx b4

meninggalkan keduniawian , yang gimana maksudnya ??
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

marcelyne

Quote from: dilbert on 09 October 2008, 11:21:35 AM
Quote from: andry on 06 October 2008, 11:52:16 PM
_/\_
bagaimana membedakan antara kemelekatan dan tanggung jawab?
dalam konteks, melepas dan tanggung jawab
mis: seseorang ingin meninggalkan keduniawian, namun ia mempunyai seorang istri dan seorang anak.
Mohon sumbangsihnya..
thx b4

meninggalkan keduniawian , yang gimana maksudnya ??
mungkin maksudnya gk ini gk itu  ;D ;D
Namaste..

markosprawira

Quote from: marcelyne on 09 October 2008, 11:28:03 AM
Quote from: dilbert on 09 October 2008, 11:21:35 AM
Quote from: andry on 06 October 2008, 11:52:16 PM
_/\_
bagaimana membedakan antara kemelekatan dan tanggung jawab?
dalam konteks, melepas dan tanggung jawab
mis: seseorang ingin meninggalkan keduniawian, namun ia mempunyai seorang istri dan seorang anak.
Mohon sumbangsihnya..
thx b4

meninggalkan keduniawian , yang gimana maksudnya ??
mungkin maksudnya gk ini gk itu  ;D ;D

gk ini gk itu, gimana maksudnya ??  :whistle:

marcelyne

gk ad maksud ap-apa, kan posisi gk lg ;D ;D ;D
gk ini
gk itu
no ini
no itu
stop... :P :P
Namaste..

jason alexander

Gak usah menikah ... jalan satu satunya yang terbaik dan tidak melekat...

cukur rambut dan jadi lah suhu/bhikkhu aja.. lama2 kemelekatan akan hilang..

:)
Yoo...

dilbert

Quote from: jason alexander on 09 October 2008, 11:38:13 AM
Gak usah menikah ... jalan satu satunya yang terbaik dan tidak melekat...

cukur rambut dan jadi lah suhu/bhikkhu aja.. lama2 kemelekatan akan hilang..

:)

lha ini ceritanya udah pada nikah, punya istri dan punya anak...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

jason alexander

Quote from: dilbert on 09 October 2008, 05:25:09 PM
Quote from: jason alexander on 09 October 2008, 11:38:13 AM
Gak usah menikah ... jalan satu satunya yang terbaik dan tidak melekat...

cukur rambut dan jadi lah suhu/bhikkhu aja.. lama2 kemelekatan akan hilang..

:)

lha ini ceritanya udah pada nikah, punya istri dan punya anak...

=)) oh gitu yah...

hmm...gimana yah, saya belum nikah sih  ^:)^
Yoo...

markosprawira

Quote from: marcelyne on 09 October 2008, 11:32:23 AM
gk ad maksud ap-apa, kan posisi gk lg ;D ;D ;D
gk ini
gk itu
no ini
no itu
stop... :P :P

gk minum?
gk makan?
gk napas?
gk omong?

:))

markosprawira

Quote from: jason alexander on 09 October 2008, 11:38:13 AM
Gak usah menikah ... jalan satu satunya yang terbaik dan tidak melekat...

cukur rambut dan jadi lah suhu/bhikkhu aja.. lama2 kemelekatan akan hilang..

:)

Pada jaman Buddha, banyak umat awam pun yang bisa mencapai kesucian loh........  :D

Apa benar jadi suhu/bhikkhu ga melekat? banyak cerita2 yang bahkan dari jaman Buddha, terhadap jubah/civara saja, ada bhikkhu yang melekat loh.......  :whistle:

gimana?  :-?