Pembunuh Dikejar-kejar Arwah Korbannya

Started by andry, 06 October 2008, 10:53:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Adhitthana

Ketika Saat Ajal Menjemput

Ayee ...cuma copass doaang  ;D

Suatu saat seorang Thera bernama Tissa tinggal di Savatti. Pada suatu hari, ia menerima seperangkat jubah yang bagus dan merasa sangat senang. Ia bermaksud mengenakan jubah tersebut keesokan harinya. Tetapi pada malam hari ia meninggal dunia.

Karena melekat pada seperangkat jubah yang bagus itu, ia terlahir kembali sebagai seekor kutu yang tinggal di dalam lipatan jubah. Karena tidak ada orang yang mewarisi benda miliknya, diputuskan bahwa seperangkat jubah tersebut akan dibagi bersama oleh bhikkhu-bhikkhu yang lain.

Ketika para bhikkhu sedang bersiap untuk membagi jubah di antara mereka, si kutu sangat marah dan berteriak, "Mereka sedang merusak jubahku!" Teriakan ini didengar oleh Sang Buddha dengan kemampuan pendengaran luar biasa Beliau. Maka Beliau mengirim seseorang untuk menghentikan para bhikkhu, dan memberi petunjuk kepada mereka untuk menyelesaaikan masalah jubah itu setelah tujuh hari. Pada hari ke delapan, seperangkat jubah milik Tissa Thera itu dibagi oleh para bhikkhu.

Kemudian Sang Buddha ditanya oleh para bhikkhu, mengapa Beliau menyuruh mereka menunggu selama tujuh hari sebelum melakukan pembagian jubah Tissa Thera. Kepada mereka, Sang Buddha berkata,

"Murid-murid-Ku, pikiran Tissa melekat pada seperangkat jubah itu pada saat dia meninggal dunia, dan karenanya ia terlahir kembali sebagai seekor kutu yang tinggal dalam lipatan jubah tersebut. Ketika engkau semua bersiap untuk membagi jubah itu, Tissa, si kutu akan merasa sangat membencimu dan ia akan terlahir di alam neraka (niraya). Tetapi sekarang Tissa telah bertumimbal lahir di alam dewa Tusita, dan sebab itu, Aku memperbolehkan engkau mengambil jubah tersebut."

"Sebenarnya, para bhikkhu, kemelekatan sangatlah berbahaya, seperti karat merusak besi di mana ia terbentuk, begitu pula kemelekatan menghancurkan seseorang dan mengirimnya ke alam neraka (Niraya). Seorang bhikkhu sebaiknya tidak terlalu menuruti kehendak atau melekat dalam pemakaian empat kebutuhan pokok."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 240 berikut :

Bagaikan karat yang timbul dari besi,

bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri,

begitu pula perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk

akan menjerumuskan pelakunya

ke alam kehidupan yang menyedihkan.


[sumber: Kisah Tissa Terra, Dhammapada, Mala Vagga(Noda-noda
_/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

markosprawira

Quote from: LotharGuard on 14 October 2008, 02:08:25 PM
Kalau hantu di kuburan ;D
berarti kalau udah meninggal, mereka langsung turnimbal lahir ke alam peta, setan, dll....

Quote from: markosprawira on 14 October 2008, 01:08:42 PM
Quote from: LotharGuard on 13 October 2008, 03:30:25 PM
dari segi buddhis saya sih mengerti, tapi saat orang mau meninggal kenapa melihat banyak sekali arwah datang? bukankah mereka sudah turnimbal lahir? ataukah memang betul ada namanya arwah yang penasaran yang tidak turnimbal lahir?

saya coba jawab mengenai arwah penasaran yg tidak tumimbal

Secara theravada, pada waktu orang meninggal, pikirannya dinamakan cuti citta.
Cuti citta ini akan langsung menjadi patisandhi vinnana (kesadaran kelahiran) pada mahluk yang baru

jadi ga ada arwah penasaran yang ga tumimbal lahir......

itu kenapa disebut : udah lahir lagi, jadi mahluk baru...

kenapa fisiknya masih sama? kemungkinan besar karena dia melekat pada fisiknya yang dahulu.

Banyak cerita tentang melekat, misalnya pada jubah, pada harta, dll.....

semoga bisa memperjelas yah
kira2 cemana membantu makhluk2 itu bisa melepaskan kemelakatan mereka? lalu mengenai cerita kalau orang yang meninggal memakai baju merah cemana? dulu tahun 1998 di indonesia, banyak yang meninggal sengaja dipakaikan baju merah. kira2 apa tujuannya? dan gimana yang meninggal itu?

hantu di kuburan : mgkn mereka masih melekat pada tempat fisik mereka dulu dikubur....

cara agar mereka melepas kemelekatan : yah harus dari mereka sendiri, apakah sadar bahwa melekat itu sesuatu yg tidak baik......... bnyk org demen dgn melekat loh  ;D

mengenai baju merah : maaf saya juga ga ngerti.

Tapi kalau saya bilang sih, memakaikan baju merah ke mayat, sama seperti memagari batu..... ga ada gunanya karena itu hanya benda saja, yang sudah tidak ada pendorongnya (rupa kalapa)

markosprawira

Quote from: william_phang on 14 October 2008, 02:14:30 PM
[at]  Atas,

Iya menurut ajaran Theravada, tidak ada jeda antar kehidupan..jd begitu meninggal langsung terlahirkan lagi... tetapi kalo menurut tibetan ada alam perantara yaitu alam bardo kl tidak salah.... Kl saya pribadi lbh cocok dengan penjelasan theravada..

yup ada alam sementara, saya pernah tau dari rinpoche wkt kuliah di surabaya..... tapi saya pribadi ga mo komentar karena ga eksplor tibetan lebih lanjut

namun yang dari sisi theravada, sudah bnyk dibuktikan bhw kematian itu seperti keluar pintu, jadi begitu keluar, udah jadi mahluk baru  :D

andry


yup ada alam sementara, saya pernah tau dari rinpoche wkt kuliah di surabaya..... tapi saya pribadi ga mo komentar karena ga eksplor tibetan lebih lanjut

namun yang dari sisi theravada, sudah bnyk dibuktikan bhw kematian itu seperti keluar pintu, jadi begitu keluar, udah jadi mahluk baru  :D
[/quote]
nampaknya masuk ke alam bardo pun sudah suatu kelahiran...
tidak ada jeda
Samma Vayama

andry

 [at] markos:
bro, ada sebuah cerita dari mama wa, tahun 80an kebelakang lagi...
(susah seh d cerna menurut pikiran awam). Suatu ketika nenek meninggal, karena dibunuh, dan pembunuh tersebut tidak tertangkap2.
karena mama wa kenal dengan keluarga nenek tersebut. dan keluarga tersebut minta bantuan. or something like that. maka dibantulah dengan mempersiapkan tools.., aye juga gak ngerti gimana prosesnya... mama wa bilang seh setelah meninggal sang nenek tersebut d undang, untuk memberitahukan siapa pembunuhnya.. dan d suruh tangkap. setelah beberapa hari dari hari H, ada orang menyerahkan diri ke pihak yang berwajib, setelah di ketahui ternyata sang pembunuh menyerahkan diri karena terus di hantui...(sama kayak cerita d atas.)
ini kejadian nyata.
so secara abhidhamma bisakah untuk d petakan?
Samma Vayama

Pitu Kecil

gimana dengan orang yang mati suri, and saat bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, gimana jelasin yang ini ya? ;D mohon pencerahannya.
Smile Forever :)

Lily W

Quote from: andry on 15 October 2008, 06:37:48 PM
[at] markos:
bro, ada sebuah cerita dari mama wa, tahun 80an kebelakang lagi...
(susah seh d cerna menurut pikiran awam). Suatu ketika nenek meninggal, karena dibunuh, dan pembunuh tersebut tidak tertangkap2.
karena mama wa kenal dengan keluarga nenek tersebut. dan keluarga tersebut minta bantuan. or something like that. maka dibantulah dengan mempersiapkan tools.., aye juga gak ngerti gimana prosesnya... mama wa bilang seh setelah meninggal sang nenek tersebut d undang, untuk memberitahukan siapa pembunuhnya.. dan d suruh tangkap. setelah beberapa hari dari hari H, ada orang menyerahkan diri ke pihak yang berwajib, setelah di ketahui ternyata sang pembunuh menyerahkan diri karena terus di hantui...(sama kayak cerita d atas.)
ini kejadian nyata.
so secara abhidhamma bisakah untuk d petakan?

Imo....

Nenek itu sudah jadi peta.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Lily W

#37
Quote from: LotharGuard on 16 October 2008, 09:35:41 AM
gimana dengan orang yang mati suri, and saat bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, gimana jelasin yang ini ya? ;D mohon pencerahannya.

Dulu... saya pernah jelasin tentang mati suri di forum ini.  OK...sy jelasin agi (yg udah pernah membacanya jgn bosan yaah)... ;D

Mati suri itu ada 2 kemungkinan :
1. Belum mati
2. sudah mati dan langsung tumimbal lahir lagi jadi manusia itu lagi (dengan menggunakan tubuh itu lagi). masih ingat 4 cara bertumimbal lahir ( dari kandungan, telur, kelembaban, & spontan). Manusia bisa bertumimbal lahir dengan ke 4 cara tsb.

Definisi mati :
~ menurut dokter : tidak berfungsinya organ tubuh (jantung dll)
~ menurut buddhist : tidak berfungsinya jivitarupa (materi unsur kehidupan) dan hadayavatthu (tempat munculnya kesadaran)

Makanya... kalo ada yang meninggal jangan buru-buru di kuburkan...tunggulah beberapa hari. Sampai saat ini ...Ilmu kedokteran belum ada alat untuk mendeteksi mati yg menurut buddhist (tidak berfungsinya jivitarupa n hadayavatthu).

Jadi jangan heran yaah... ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Pitu Kecil

nah jika ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, berarti ada donk "Neraka" kenapa ada yang berkata saat khotbah "Tidak ada Neraka" ??? Nah fungsi neraka itu apa jika ada?
Smile Forever :)

Lily W

#39
Quote from: LotharGuard on 21 October 2008, 04:11:41 PM
nah jika ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, berarti ada donk "Neraka" kenapa ada yang berkata saat khotbah "Tidak ada Neraka" ??? Nah fungsi neraka itu apa jika ada?

Jangankan Neraka... pinggiran Neraka juga ada... ;D

Masih ingat cerita Istrinya Raja Pasenadi/ Ratu Mallika (cmiiw) yang bertumimbal lahir di neraka. Setelah kematiannya Raja Pasenadi tanya kepada Sang Buddha, dimanakah istrinya bertumimbal lahir? Sang Buddha tidak menjawabnya. Setelah 1 minggu kemudian Raja Pasenadi balik lagi dan bertanya kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjawab, istrinya sudah terlahir di surga. Kenapa Sang Buddha tidak langsung menjawabnya ketika itu? karena Ratu Mallika terlahir di Neraka. (cmiiw)

Bagi mereka yang banyak dosanya akan dilahirkan di Alam Neraka setelah kematiannya dari Alam Manusia ini.
Di sebut Alam Neraka karena di Alam ini tidak terdapat kesenangan dan kebahagiaan.

Oh ya... neraka ada 108/128 (cmiiw...saya lupa2 ingat nih). saya masih ingat perkataan org2 tua...neraka ada 18 tingkat... ternyata menurut buddhism lebih banyak agi.... ;D

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Pitu Kecil

Quote from: Lily W on 21 October 2008, 04:31:35 PM
Quote from: LotharGuard on 21 October 2008, 04:11:41 PM
nah jika ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, berarti ada donk "Neraka" kenapa ada yang berkata saat khotbah "Tidak ada Neraka" ??? Nah fungsi neraka itu apa jika ada?

Jangankan Neraka... pinggiran Neraka juga ada... ;D

Masih ingat cerita Istrinya Raja Pasenadi/ Ratu Mallika (cmiiw) yang bertumimbal lahir di neraka. Setelah kematiannya Raja Pasenadi tanya kepada Sang Buddha, dimanakah istrinya bertumimbal lahir? Sang Buddha tidak menjawabnya. Setelah 1 minggu kemudian Raja Pasenadi balik lagi dan bertanya kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjawab, istrinya sudah terlahir di surga. Kenapa Sang Buddha tidak langsung menjawabnya ketika itu? karena Ratu Mallika terlahir di Neraka. (cmiiw)

Bagi mereka yang banyak dosanya akan dilahirkan di Alam Neraka setelah kematiannya dari Alam Manusia ini.
Di sebut Alam Neraka karena di Alam ini tidak terdapat kesenangan dan kebahagiaan.

_/\_ :lotus:


cerita diatas saya sudah pernah mendengarkan, hanya saja saya binggung dengan dhammadutta yang ceramah katanya "Tidak ada neraka" ??? membuat orang saat itu binggung aja, saya sebenarnya mau iseng bertanya ke dia, tapi gak jadi "Takut dia malu nanti" :))

Sang Buddha pernah menceritakan tentang keadaan neraka tidak ya? mohon pencerahannya _/\_
Smile Forever :)

andry

mungkin konteksnya ke mana kale bro..
tidak ada neraka
tidak ada surga
tidak ada aku
alias dualitas bro..
n masalah cerita ttg neraka, seinget wa pernah baca dulu, namun beliau tidak menceritakannya secara detail sebab katanya penderitaan d neraka tuh benar2 hebat hingga tak bisa di ungkapkan dgn kata2... seyem...
Samma Vayama

Pitu Kecil

yang mengatakn itu dengan yakin banget "Tidak ada NEraka" aye dengar jadi binggung2, yang lebih binggung banyak anak2 yang masih SMP, SMA.
saya sih mau iseng tanya dia gimana jelasin orang mati suri and jalan2 ke neraka sana? tpi rupanya dia pinter tuh, usai dia ceramah cpt2 kabur alasan ada urusan.
Smile Forever :)