News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Empat Kebenaran Ariya

Started by cunda, 18 September 2008, 10:23:11 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

Quote from: Hikoza83 on 25 November 2008, 07:53:24 AM
jika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas, apakah minum obatnya 3 kali sehari ato 3 hari sekali, bagaimana pasien bisa minum sesuai dosis utk penyakitnya, dan apakah si pasien bisa sembuh?
benar kata anda,dan sekarang apakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?bahkan coba tanyakan pengertian 4 kebenaran mulai,may be anak smp juga bisa menjawabnya tapi secara teori doang....pengertiannya sih oke.tapi...??

QuoteIMO, dalam 4 Kebenaran Ariya, 2 Kebenaran pertama perlu direnungkan secara mendalam, dan 2 Kebenaran terakhir yang harus kita praktekkan dalam hidup sehari-hari. butuh penjelasan lebih mendetil mengenai praktek ini, dan saya blm kompatible utk menjelaskannya. :P setahu saya sih, kalo prakteknya bener & kontiniu, bisa menjadi arya sangha..  :)
hehehe

Quotesecara umum, yang dikatakan bro riky ada benarnya.. penting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan.. agar dapat berdiskusi dari kedua sisi, teori dan pengalaman langsung, sehingga kita dapat menggunakan kapasitas kelahiran kita sebagai manusia yang berharga ini untuk mencapai tujuan tertinggi, yaitu pembebasan demi kebaikan semua makhluk.
_/\_


By : Zen
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

markosprawira

Quote from: Riky_dave on 25 November 2008, 09:42:05 AM
Quote from: Hikoza83 on 25 November 2008, 07:53:24 AM
jika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas, apakah minum obatnya 3 kali sehari ato 3 hari sekali, bagaimana pasien bisa minum sesuai dosis utk penyakitnya, dan apakah si pasien bisa sembuh?
benar kata anda,dan sekarang apakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?bahkan coba tanyakan pengertian 4 kebenaran mulai,may be anak smp juga bisa menjawabnya tapi secara teori doang....pengertiannya sih oke.tapi...??

QuoteIMO, dalam 4 Kebenaran Ariya, 2 Kebenaran pertama perlu direnungkan secara mendalam, dan 2 Kebenaran terakhir yang harus kita praktekkan dalam hidup sehari-hari. butuh penjelasan lebih mendetil mengenai praktek ini, dan saya blm kompatible utk menjelaskannya. :P setahu saya sih, kalo prakteknya bener & kontiniu, bisa menjadi arya sangha..  :)
hehehe

Quotesecara umum, yang dikatakan bro riky ada benarnya.. penting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan.. agar dapat berdiskusi dari kedua sisi, teori dan pengalaman langsung, sehingga kita dapat menggunakan kapasitas kelahiran kita sebagai manusia yang berharga ini untuk mencapai tujuan tertinggi, yaitu pembebasan demi kebaikan semua makhluk.
_/\_


By : Zen
_/\_

dear riky,

Menanggapi :
Quoteapakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?

Sepertinya di akhir postingannya, bro hikoza sudah dgn jelas menyatakan perlunya mengkombinasikan pengertian dan praktek dhamma.
Quotepenting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan

Namun di awal, beliau menggambarkan pentingnya pengertian yg benar sebelum melakukan praktek
Quotejika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas

Mungkin untuk ke depannya, alangkah lebih baiknya jika kita semua membaca suatu postingan sampai selesai terlebih dahulu sebelum ditanggapi, agar diskusi dapat berjalan dengan baik

Semoga bisa dimengerti  _/\_

Hikoza83

Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Riky_dave

Quote from: markosprawira on 26 November 2008, 08:15:28 AM
Quote from: Riky_dave on 25 November 2008, 09:42:05 AM
Quote from: Hikoza83 on 25 November 2008, 07:53:24 AM
jika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas, apakah minum obatnya 3 kali sehari ato 3 hari sekali, bagaimana pasien bisa minum sesuai dosis utk penyakitnya, dan apakah si pasien bisa sembuh?
benar kata anda,dan sekarang apakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?bahkan coba tanyakan pengertian 4 kebenaran mulai,may be anak smp juga bisa menjawabnya tapi secara teori doang....pengertiannya sih oke.tapi...??

QuoteIMO, dalam 4 Kebenaran Ariya, 2 Kebenaran pertama perlu direnungkan secara mendalam, dan 2 Kebenaran terakhir yang harus kita praktekkan dalam hidup sehari-hari. butuh penjelasan lebih mendetil mengenai praktek ini, dan saya blm kompatible utk menjelaskannya. :P setahu saya sih, kalo prakteknya bener & kontiniu, bisa menjadi arya sangha..  :)
hehehe

Quotesecara umum, yang dikatakan bro riky ada benarnya.. penting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan.. agar dapat berdiskusi dari kedua sisi, teori dan pengalaman langsung, sehingga kita dapat menggunakan kapasitas kelahiran kita sebagai manusia yang berharga ini untuk mencapai tujuan tertinggi, yaitu pembebasan demi kebaikan semua makhluk.
_/\_


By : Zen
_/\_

dear riky,

Menanggapi :
Quoteapakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?

Sepertinya di akhir postingannya, bro hikoza sudah dgn jelas menyatakan perlunya mengkombinasikan pengertian dan praktek dhamma.
Quotepenting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan

Namun di awal, beliau menggambarkan pentingnya pengertian yg benar sebelum melakukan praktek
Quotejika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas

Mungkin untuk ke depannya, alangkah lebih baiknya jika kita semua membaca suatu postingan sampai selesai terlebih dahulu sebelum ditanggapi, agar diskusi dapat berjalan dengan baik

Semoga bisa dimengerti  _/\_

Om markos...pandangan benar?apakah standart pandangan benar itu om?apakah ada barometernya?silakan dijawab dulu sebelum anda mulai menanggapi maksud saya.. :)

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

tula

Quote from: xuvie on 10 November 2008, 12:31:35 AM
Meditasi Vipassāna dan Empat Kebenaran Ariya



Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa

Kami sangat senang bertemu kalian semua yang telah menaruh perhatian pada meditasi Vipassāna. Meditasi ini didasarkan pada Empat Kebenaran Ariya, yang diajarkan oleh Buddha dalam kotbah pertama Beliau, Dhammacakkappavatana Sutta "Kotbah Pemutaran Roda Dhamma". Semua Ajaran Buddha berdasarkan pada Empat Kebenaran Ariya. Maka meditasi pandangan terang, meditasi Vipassāna atau meditasi perhatian murni – mempunyai dasar dalam Empat Kesunyataan Mulia. Empat Kesunyataan Mulia, seperti yang kalian ketahui adalah :

Dukkhasacca, kebenaran mengenai Dukkha / penderitaan

Samudayasacca, kebenaran mengenai asal mula Dukkha

Nirodhasacca, kebenaran mengenai lenyapnya Dukkha

Maggasacca, kebenaran mengenai Jalan menuju lenyapnya Dukkha (akhir)

Saya percaya kalian memiliki pengetahuan yang baik mengenai Empat Kebenaran Ariya ini.

Dalam kotbah pertama Beliau, Buddha mengutarakan Dukkhasacca, kebenaran mengenai Dukkha, sebagai parinneya, kebenaran yang harus sungguh-sungguh disadari / dipahami. Samudayasacca, kebenaran asal mula Dukkha, sebagai pahatabba, kebenaran yang harus seluruhnya ditinggalkan. Nirodhasacca, kebenaran mengenai lenyapnya Dukkha, sebagai sacchikatabba, kebenaran yang harus dirasakan / dialami. Maggasacca, kebenaran mengenai Jalan menuju lenyapnya Dukkha, sebagai bhavetabba, kebenaran yang harus sepenuhnya dikembangkan. Kebenaran mengenai Dukkha mengacu pada fenomena mental dan jasmani (Nama dan Rupa dalam bahasa Pali). Kebenaran mengenai asal-mula Dukkha mengacu pada hawa nafsu, atau Tanha dalam bahasa Pali. Kebenaran mengenai Lenyapnya Dukkha, mengacu pada Nibbana. Kebenaran mengenai Jalan menuju lenyapnya Dukkha mengacu pada Jalan Mulia Beruas Delapan.
.
.
.
dst
.
.
.


Bag. I, oleh: Sarira.

terima kasih atas paste nya, penjelasan dari sini inti nya sama persis dengan penjelasan dari buku Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta, terbitan DC press ;D promo lagi ;D :hammer: .. ampuuuuun jgn di injek gepeng tar ;D

tp asli ... seolah saling melengkapi semakin dalam ke 2 penjelasan tersebut ... ayo dibaca dibaca ...

btw ...

teori itu utk mendukung praktek, jadi ga da yg salah dengan belajar teori sekaligus berpraktek, ke 2 nya saling mendukung.

markosprawira

#50
Quote from: Riky_dave on 26 November 2008, 08:38:04 PM
Quote from: markosprawira on 26 November 2008, 08:15:28 AM
Quote from: Riky_dave on 25 November 2008, 09:42:05 AM
Quote from: Hikoza83 on 25 November 2008, 07:53:24 AM
jika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas, apakah minum obatnya 3 kali sehari ato 3 hari sekali, bagaimana pasien bisa minum sesuai dosis utk penyakitnya, dan apakah si pasien bisa sembuh?
benar kata anda,dan sekarang apakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?bahkan coba tanyakan pengertian 4 kebenaran mulai,may be anak smp juga bisa menjawabnya tapi secara teori doang....pengertiannya sih oke.tapi...??

QuoteIMO, dalam 4 Kebenaran Ariya, 2 Kebenaran pertama perlu direnungkan secara mendalam, dan 2 Kebenaran terakhir yang harus kita praktekkan dalam hidup sehari-hari. butuh penjelasan lebih mendetil mengenai praktek ini, dan saya blm kompatible utk menjelaskannya. :P setahu saya sih, kalo prakteknya bener & kontiniu, bisa menjadi arya sangha..  :)
hehehe

Quotesecara umum, yang dikatakan bro riky ada benarnya.. penting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan.. agar dapat berdiskusi dari kedua sisi, teori dan pengalaman langsung, sehingga kita dapat menggunakan kapasitas kelahiran kita sebagai manusia yang berharga ini untuk mencapai tujuan tertinggi, yaitu pembebasan demi kebaikan semua makhluk.
_/\_


By : Zen
_/\_

dear riky,

Menanggapi :
Quoteapakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?

Sepertinya di akhir postingannya, bro hikoza sudah dgn jelas menyatakan perlunya mengkombinasikan pengertian dan praktek dhamma.
Quotepenting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan

Namun di awal, beliau menggambarkan pentingnya pengertian yg benar sebelum melakukan praktek
Quotejika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas

Mungkin untuk ke depannya, alangkah lebih baiknya jika kita semua membaca suatu postingan sampai selesai terlebih dahulu sebelum ditanggapi, agar diskusi dapat berjalan dengan baik

Semoga bisa dimengerti  _/\_

Om markos...pandangan benar?apakah standart pandangan benar itu om?apakah ada barometernya?silakan dijawab dulu sebelum anda mulai menanggapi maksud saya.. :)

Salam hangat,
Riky

dear Riky,

Point dari pembicaraan ini adalah mengenai kombinasi pengertian/pemahaman teoritis dan sekaligus mempraktekkannya.

Nah apakah point ini sudah disetujui sebelum anda beralih ke topik lain? ini penting agar tidak melebar kemana2 karena pemosting yaitu bro hikoza sudah menyatakan benar adanya
Tinggal dari sisi anda sebagai penanggap, apakah sudah mempunyai sudut pandang yg sama?


Setelah point diatas sudah disepakati, mari kita lanjutkan dengan pengertian benar : dalam aspek apakah yg anda ingin bahas?
Silahkan diperjelas dahulu apa yg anda maksud, lalu standar apakah yg anda ingin lihat, apakah secara teori, praktek atau dari sudut mana.

Semoga berkenan utk berdiskusi secara fokus agar bisa jelas bagi kita semua  _/\_

cunda

Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:59:44 PM
um...daripada sibuk tentang penerjemahan "kata" bagaimana kita lebih rajin "praktek" untuk menembus Cattari Ariya Saccani?
Oh ya om Cunda,saya setuju dengan anda soal penggunaan kata,tapi dalam konteks "pengertian" saja... :)




Salam hangat,
Riky

namaste suvatthi hotu

Dalam suatu diskusi orang bebas menyatakan pendapatnya masing-masing, boleh setuju dan boleh tidak.
Namun setiap orang harus berdiskusi berdasarkan alasan yang akurat yang dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.

Apabila anda tidak cermat dengan pengertian bagaimana praktek anda nanti?
Empat Kebenaran Ariya yang pertama (dukkha) harus dipahami, yang kedua (dukkha samudaya) harus dilenyapkan, yang ketiga (dukkha-nirodha)harus dicapai dan yang keempat (dukkha-nirodha-gmini-patipada) harus dikembangkan.

jadi Empat Kebenaran Ariya mencakup pengertian dan praktek

Thuti


Riky_dave

Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 03:07:43 PM
Quote from: Riky_dave on 26 November 2008, 08:38:04 PM
Quote from: markosprawira on 26 November 2008, 08:15:28 AM
Quote from: Riky_dave on 25 November 2008, 09:42:05 AM
Quote from: Hikoza83 on 25 November 2008, 07:53:24 AM
jika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas, apakah minum obatnya 3 kali sehari ato 3 hari sekali, bagaimana pasien bisa minum sesuai dosis utk penyakitnya, dan apakah si pasien bisa sembuh?
benar kata anda,dan sekarang apakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?bahkan coba tanyakan pengertian 4 kebenaran mulai,may be anak smp juga bisa menjawabnya tapi secara teori doang....pengertiannya sih oke.tapi...??

QuoteIMO, dalam 4 Kebenaran Ariya, 2 Kebenaran pertama perlu direnungkan secara mendalam, dan 2 Kebenaran terakhir yang harus kita praktekkan dalam hidup sehari-hari. butuh penjelasan lebih mendetil mengenai praktek ini, dan saya blm kompatible utk menjelaskannya. :P setahu saya sih, kalo prakteknya bener & kontiniu, bisa menjadi arya sangha..  :)
hehehe

Quotesecara umum, yang dikatakan bro riky ada benarnya.. penting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan.. agar dapat berdiskusi dari kedua sisi, teori dan pengalaman langsung, sehingga kita dapat menggunakan kapasitas kelahiran kita sebagai manusia yang berharga ini untuk mencapai tujuan tertinggi, yaitu pembebasan demi kebaikan semua makhluk.
_/\_


By : Zen
_/\_

dear riky,

Menanggapi :
Quoteapakah pengertian ini bisa membawa anda sampai "pencerahan" tanpa praktek bung?

Sepertinya di akhir postingannya, bro hikoza sudah dgn jelas menyatakan perlunya mengkombinasikan pengertian dan praktek dhamma.
Quotepenting bagi kita untuk mengkombinasikan pengertian dan praktek dharma secara berkesinambungan

Namun di awal, beliau menggambarkan pentingnya pengertian yg benar sebelum melakukan praktek
Quotejika instruksi Guru tidak dipahami dengan baik, bagaimana seorang murid mempraktekkannya dengan baik?  ???
ibarat petunjuk dokter utk minum obat tidak dipahami dengan jelas

Mungkin untuk ke depannya, alangkah lebih baiknya jika kita semua membaca suatu postingan sampai selesai terlebih dahulu sebelum ditanggapi, agar diskusi dapat berjalan dengan baik

Semoga bisa dimengerti  _/\_

Om markos...pandangan benar?apakah standart pandangan benar itu om?apakah ada barometernya?silakan dijawab dulu sebelum anda mulai menanggapi maksud saya.. :)

Salam hangat,
Riky

dear Riky,

Point dari pembicaraan ini adalah mengenai kombinasi pengertian/pemahaman teoritis dan sekaligus mempraktekkannya.

Nah apakah point ini sudah disetujui sebelum anda beralih ke topik lain? ini penting agar tidak melebar kemana2 karena pemosting yaitu bro hikoza sudah menyatakan benar adanya
Tinggal dari sisi anda sebagai penanggap, apakah sudah mempunyai sudut pandang yg sama?


Setelah point diatas sudah disepakati, mari kita lanjutkan dengan pengertian benar : dalam aspek apakah yg anda ingin bahas?
Silahkan diperjelas dahulu apa yg anda maksud, lalu standar apakah yg anda ingin lihat, apakah secara teori, praktek atau dari sudut mana.

Semoga berkenan utk berdiskusi secara fokus agar bisa jelas bagi kita semua  _/\_
Jika anda berkata,standar apa yang saya ingin lihat,pandangan benar= omong kosong menurut saya...
Dan saya rasa anda juga perlu ingat bahwa point yang saya tekankan bukan teori tapi lebih ke praktek jadi alangkah baiknya anda jangan "mencampurkan2nya..." :)
Jelaskah sekarang?
Berkata itu sangat sangat mudah,belajar Tipitaka itu sangat sangat mudah,menghapal itu sangat sangat mudah,menulis diwarnet ini sangat sangat mudah,menang debat itu sangat sangat mudah,tinggal klick "google" cari bahan tentang Tipitaka,semuanya sangat mudah...tapi praktek itu? :))


Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sumedho

mengalahkan ego yg sulit :(

ego berdebat tentang teori dan praktek....

berdiskusi itu seperti teman yang berbahagia dan tersenyum bertukar pikiran, jangan saling tunjuk, merasa yang benar dan menertawakan.

memang mengalahkan diri sendiri itu sulit yah
There is no place like 127.0.0.1

Riky_dave

Quote from: Sumedho on 27 November 2008, 08:53:46 PM
mengalahkan ego yg sulit :(

ego berdebat tentang teori dan praktek....

berdiskusi itu seperti teman yang berbahagia dan tersenyum bertukar pikiran, jangan saling tunjuk, merasa yang benar dan menertawakan.

memang mengalahkan diri sendiri itu sulit yah
Hehehe,kalau mudah buat apa ada SammSambuddha?:)

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

markosprawira

Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 08:20:34 PM
Jika anda berkata,standar apa yang saya ingin lihat,pandangan benar= omong kosong menurut saya...
Dan saya rasa anda juga perlu ingat bahwa point yang saya tekankan bukan teori tapi lebih ke praktek jadi alangkah baiknya anda jangan "mencampurkan2nya..." :)
Jelaskah sekarang?
Berkata itu sangat sangat mudah,belajar Tipitaka itu sangat sangat mudah,menghapal itu sangat sangat mudah,menulis diwarnet ini sangat sangat mudah,menang debat itu sangat sangat mudah,tinggal klick "google" cari bahan tentang Tipitaka,semuanya sangat mudah...tapi praktek itu? :))


Salam hangat,
Riky

dear riky,

jika memang anda berpikir demikian dan mendapat kemajuan batin, saya ikut senang........

namun hendaknya tidak semua org bisa menjalankan seperti apa yg anda jalankan karena tiap org mempunyai kondisi yg berbeda2.....

semoga bisa dimengerti dan senang bisa berdiskusi dengan anda

Hendra Susanto

#56
Quote from: tula on 27 November 2008, 02:34:40 PM
Quote from: xuvie on 10 November 2008, 12:31:35 AM
Meditasi Vipassāna dan Empat Kebenaran Ariya



Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa

Kami sangat senang bertemu kalian semua yang telah menaruh perhatian pada meditasi Vipassāna. Meditasi ini didasarkan pada Empat Kebenaran Ariya, yang diajarkan oleh Buddha dalam kotbah pertama Beliau, Dhammacakkappavatana Sutta "Kotbah Pemutaran Roda Dhamma". Semua Ajaran Buddha berdasarkan pada Empat Kebenaran Ariya. Maka meditasi pandangan terang, meditasi Vipassāna atau meditasi perhatian murni – mempunyai dasar dalam Empat Kesunyataan Mulia. Empat Kesunyataan Mulia, seperti yang kalian ketahui adalah :

Dukkhasacca, kebenaran mengenai Dukkha / penderitaan

Samudayasacca, kebenaran mengenai asal mula Dukkha

Nirodhasacca, kebenaran mengenai lenyapnya Dukkha

Maggasacca, kebenaran mengenai Jalan menuju lenyapnya Dukkha (akhir)

Saya percaya kalian memiliki pengetahuan yang baik mengenai Empat Kebenaran Ariya ini.

Dalam kotbah pertama Beliau, Buddha mengutarakan Dukkhasacca, kebenaran mengenai Dukkha, sebagai parinneya, kebenaran yang harus sungguh-sungguh disadari / dipahami. Samudayasacca, kebenaran asal mula Dukkha, sebagai pahatabba, kebenaran yang harus seluruhnya ditinggalkan. Nirodhasacca, kebenaran mengenai lenyapnya Dukkha, sebagai sacchikatabba, kebenaran yang harus dirasakan / dialami. Maggasacca, kebenaran mengenai Jalan menuju lenyapnya Dukkha, sebagai bhavetabba, kebenaran yang harus sepenuhnya dikembangkan. Kebenaran mengenai Dukkha mengacu pada fenomena mental dan jasmani (Nama dan Rupa dalam bahasa Pali). Kebenaran mengenai asal-mula Dukkha mengacu pada hawa nafsu, atau Tanha dalam bahasa Pali. Kebenaran mengenai Lenyapnya Dukkha, mengacu pada Nibbana. Kebenaran mengenai Jalan menuju lenyapnya Dukkha mengacu pada Jalan Mulia Beruas Delapan.
.
.
.
dst
.
.
.


Bag. I, oleh: Sarira.

terima kasih atas paste nya, penjelasan dari sini inti nya sama persis dengan penjelasan dari buku Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta, terbitan DC press ;D promo lagi ;D :hammer: .. ampuuuuun jgn di injek gepeng tar ;D

tp asli ... seolah saling melengkapi semakin dalam ke 2 penjelasan tersebut ... ayo dibaca dibaca ...

btw ...

teori itu utk mendukung praktek, jadi ga da yg salah dengan belajar teori sekaligus berpraktek, ke 2 nya saling mendukung.

:jempol:

adi lim

setuju : Dukkha = "ketidakpuasan'
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Hikoza83

Quote from: cunda on 27 November 2008, 03:30:12 PM
namaste suvatthi hotu

Dalam suatu diskusi orang bebas menyatakan pendapatnya masing-masing, boleh setuju dan boleh tidak.
Namun setiap orang harus berdiskusi berdasarkan alasan yang akurat yang dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.

Apabila anda tidak cermat dengan pengertian bagaimana praktek anda nanti?
Empat Kebenaran Ariya yang pertama (dukkha) harus dipahami, yang kedua (dukkha samudaya) harus dilenyapkan, yang ketiga (dukkha-nirodha)harus dicapai dan yang keempat (dukkha-nirodha-gmini-patipada) harus dikembangkan.

jadi Empat Kebenaran Ariya mencakup pengertian dan praktek

Thuti



_/\_ romo cunda. :)
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]