News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

[HELP] Fo Shuo Chu Jia Gong De Jing

Started by Fei Lun Hai, 11 September 2008, 01:27:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Fei Lun Hai

Teman2 DC sekalian, ada yang punya sutra ini nggak baik buku atau softcopy? kira2 dlm bhs indo artinya Sutra Pahala Upasampada. kalau bisa sih udah dalam bhs indo (nggak bs mandarin & inggris pas2an ;D). thanks ya _/\_
your life simple or complex is depend on yourself

Sunce™

 _/\_ _/\_ mudah-mudah ini membantu...

Penerangan sutra 8 jalan untuk mencapai penerangan

Buddha bersabda perihal Sutra 8 cara untuk mencapai penerangan Agung/kesadaran yang dijalankan oleh orang orang besar ;

Diterjemahkan oleh Sramana An She Kau pada masa Hou Han .

Untuk para murid Buddha, siang dan malam dengan penuh kesungguhan hati membaca dan menjalankan 8 jalan untuk mencapai kesadaran Agung .

Pertama Kesadaran;

Kondisi Dunia/alam semesta tidak kekal, Negara dan bumi tempat berpijak selalu dalam keadaan bahaya dan mudah rusak. Catur mahabhuta adalah derita dan kosong, Panca skandha tiada intinya , muncul lenyap terus dan berubah-rubah , semua palsu tiada intinya. Hati/batin sumbernya kejahatan, tempat tumbuhnya dosa, kalau ini direnungkan perlahan-lahan dapat meninggalkan lingkaran kelahiran dan kematian .

Kedua : Tahu dan Sadar ;

Banyak keinginan sumber penderitaan, kelahiran dan kematian tiada henti-hentinya, munculnya dari kemauan /keinginan dan keserakahan, untuk itu kurangi keinginan, badan jasmani dan rohani tiada lagi beban keterikatan , terbebas dari penderitaan .

Ketiga : Tahu dan Sadar :

Hati/batin tiada puasnya, pengharapan , permohonan/permintaan terlalu banyak, menambah perbuatan jahat. seorang Bodhisattva tidak seperti itu , tahu dan mengerti jalan bisa menjadi miskin dan bisa menjaga keselamatan , keberuntungan, karena bijaksana dalam perbuatannya ;

Keempat : Tahu dan sadar ;

Dengan kemalasan / kelalaian bisa terjatuh, harus mempunyai semangat/virya untuk menghancurkan kekotoran batin , hancurkan 4 iblis keluar dari Skandha dan 18 dhatu .

Kelima : Kesadaran ;

Kebodohan penyebab adanya kelahiran dan kematian . Bodhisattva selalu mengingatkan harus banyak belajar dan banyak bertanya bisa menambah kebijaksanaan , menyempurnakan kepandaiaannya , mengajar dan merubah semua makhluk, semua makhluk akan memperoleh kebahagiaan yang abadi ;

Keenam :Tahu dan sadar ;

Kebencian yang berlebihan menimbulkan kemiskinan dan penderitaan, menambah ikatan jodoh yang jelek, seorang Bodhisattva selalu berbuat baik, tidak membeda-beda orang yang jahat maupun orang yang baik , tidak mengingat kejahatan lalu yang pernah dilakukan untuknya dan tidak membenci terhadap orang orang yang telah berbuat jahat kepadanya ;

Ketujuh : Kesadaran ;

5 ( Lima ) nafsu duniawi merupakan kebiasaan , penyebab dari penderitaan . siapa yang tidak suka dengan kebahagiaan duniawi yang bersifat semu , ingatlah selalu pada kasa/ciasa dan mangkok patra, bangkitkan keinginan untuk meninggalkan keduniawian menjadi Sramana,

sebagai penjaga dan menjalani kesucian Sila, akan terujud Maitri Karuna ;

Kedelapan : Tahu dan sadar ;

Kelahiran dan kematian bagaikan api menyala dan membakar, kesusahan ,penderitaan tanpa batasnya , bangkitkan jiwa Mahayana, menolong semua makhluk, bertekad menggantikan dan menerima penderitaan semua makhluk tanpa batas, agar semua makhluk memperoleh kebahagiaan ;

Inilah 8 ( delapan ) Jalan Kesadaran Agung , yang merupakan kesadaran para Buddha, Bodhisattva dan orang orang besar yang menjalani kesucian.

Dengan penuh virya menjalani ajaran ini , menjalankan Maitri Karuna untuk melatih kebijaksanaan, Dharma sebagai perahu untuk sampai ke Pantai bahagia / Nirvana .

Tidak ada lagi kelahiran dan kematian, membebaskan semua makhluk , dengan 8 Jalam Kesadaran Agung ini membimbing serta mengajarkan semua makhluk agar tersadar akan penderitaan dari proses kelahiran dan kematian, dapat menjauhi 5 nafsu duniawi, melatih kondisi batin dan menjalani jalan kesucian .

Bagi siswa Buddha menjalani 8 Jalan Kesadaran Agung ini dalam sekejap saja (satu Sana ) lenyaplah karma buruk yang tiada batasnya, terbangkit Boddhicitta, secepatnya mencapai penerangan Samboddhi, memutuskan lingkaran kelahiran dan kematian memperoleh kebahagiaan yang abadi .

P E N J E L A S A N

SABDA BUDDHA PERIHAL SUTRA DELAPAN CARA KESADARAN AGUNG YANG DIJALANI OLEH ORANG ORANG YANG BERJIWA BESAR (terjemahan bebas).

Buddha bersabda , ini menjelaskan bahwa sutra ini disabdakan atau disampaikan oleh Buddha ;

Yang dimaksud dengan Buddha adalah Sakyamuni Buddha, dimana sebelum mencapai penerangan sempurna adalah seorang Pengerang putra mahkota dari kerajaan Kapilavastu dengan nama SIDHARTHA GOTAMA, yang artinya tercapailah segala –galanya ( baca kisahnya dibuku riwayat Buddha ).

Buddha artinya sudah sadar;

Sadar , mempunyai 2 arti :

•  Sadar akan adanya kleca, muncul kleca, cara melenyapkan kleca, dan mengerti dengan jelas adanya perbuatan jahat, munculnya perbuatan jahat dan cara melenyapkan perbuatan jahat tersebut ;

•  Kesadaran sempurna , sadar dan mengerti dengan jelas kondisi kehidupan manusia dialam semesta ini, dan sudah mengerti pula bagaimana caranya manusia terlahir, mengapa begitu banyak penderitaan, adanya kelahiran, usia tua, sakit, mati, keinginan tidak tercapai, berkumpul dengan orang orang yang tidak disukai, berpisah dengan orang orang /benda yang disayangi ini semua merupakan sumbernya penderitaan yang tiada habis habisnya , kondisi ini berputar terus bagaikan roda pedati, belum lagi kebutuhan yang dipengaruhi oleh 5 skandha yaitu kebutuhan badan jasmani ( rupa ), perasaan ,emosional ( vedana ), pencerapan/daya ingatan (Samjna ), bentuk-bentuk pikiran (Samkara ), bentuk kesadaran ( vijnanani ), lengkap sudahlah penderitaan manusia.

Buddha dengan Kesadaran yang sempurna sudah tersadar dengan kondisi ini dan mengerti pula bagaimana cara atau jalannya untuk melenyapkan penderitaan ini dan memperoleh kebahagiaan yabng abadi.

Dengan Kesadaran ini Buddha mengajarkan dan membimbing para makhluk serta menyelamatkan dan menolong semua makhluk dari penderitaan ;

Perbedaan kesadaran Buddha dengan makhluk biasa ( makhluk biasa adalah makhluk yang berada di 6 alam tumimbal lahir yaitu para Dewa, Manusia Asura, Preta, Binatang dan Neraka ) .

•  Buddha mempunyai kesadaran sehingga bisa keluar dari lautan samsara kelahiran dan kematian sedangan makhluk biasa karena kebodohannya ( Avidya ) tidak dapat keluar dari arus kelahiran dan kematian ;

•  Perbedaan kesadaran Buddha dengan Pracekha Buddha danArhat ; Pracekha Buddha dengan melatih Dvadacanga Pratitya Samutpada terbebas dari penderitaan dan Arhat dengan melatih 4 Kesunyataan Mulia, tapi baik Pracekha Buddha maupun Arhat tidak menolong para makhluk, kesadaran hanya untuk dirinya sendiri ; Sedangkan Buddha dengan kesadarannya sendiri mengajar dan membimbing para makhluk agar terbebas dari penderitaan ;

•  Perbedaan Buddha dengan Bodhisattva ; Bodhisattva meskipun sudah mempunyai kesadaran sendiri dan dengan kesadaran sendiri menolong serta membimbing para makhluk dengan cara menjalani Sad Paramita , tapi belum mencapai kesadaran yang sempurna seperti seorang Buddha, para Bodhisattva harus berkalpa-kalpa lamanya melatih diri baru bisa mencapai ke-Buddha-an ;

Perbedaan pengertian tumimbal lahir denga Re-inkarnasi :

Tumimbal lahir artinya kelahiran akan datang tergantung dengan perbuatan, ucapan dan pikiran pada kehidupan sekarang sedangkan Re-inkarnasi sekarang jadi manusia kelahiran akan datang juga manusia; Paham Buddhis bukan demikian dan menurut paham Buddhis ada 10 alam tumimbal lahir yaitu 4 alam tiada lagi proses kelahiran yaitu alam Buddha, alam Pracekha Buddha , alam Arhat/Sravaka Buddha dan alam Bodhisattva ; dan 6 alam tumimbal lahir seperti yang disebutkan diatas yaitu alam dewa, alam manusia, alam asura, alam

Preta/setan gentayangan, alam Binatang dan alam Neraka ;

Sutra ini berisi 8 cara untuk bisa tahu dan memperoleh kesadaran , Melakukan perbuatan baik dengan pengertian yang luas dan dalam, cara untuk terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan yang abadi ;

Inti sari sari 8 cara jalan ini adalah :

•  kesadaran adanya Anitya /ketidak kekalan dan An-Atman/tanpa inti , segala sesuatu saling bergantungan dan tidak memiliki hakikatnya sendiri ;

•  kesadaran untuk mengurangan nafsu keinginan duniawi , karena badan jasmani kotor dan menjijikan ;

•  kesadaran tahu dan menjaga jalan untuk menuju ke-kesadaran , pikiran tidak kekal dan selalu berubah-rubah;

•  kesadaran dengan penghayatan, jalankan dalam kehidupan se-hari hari dan penuh virya ajaran Buddha Dharma sampai mencapai kesadaran ,Nirvana adalah kebahagiaan mutlak ;

•  kesadaran karena banyak mendengar mempunyai kebijaksanaan ;

•  Kesadaran dengan melakukan perbuatan baik/berdana dan mempunyai kondisi batin yang seimbang , adanya kesadaran bahwa sensasi dan perasaan sangatlah menyakitkan ;

•  Kesadaran untuk menjalani kehidupan sebagai seorang Sramana ,adanya kesadaran bahwa sirklus lahir dan mati tidak pernha berhenti ;

•  Kesadaran mempunyai jiwa yang besar menolong semua makhluk ,karena sadar adanya hukum sebab dan akibat ;l




Sunce™

Orang besar , pengertian orang besar ini adalah orang yang mempunyai jiwa besar mau melatih diri dan berkorban untuk semua makhluk tanpa pilih kasih , seperti para Buddha dan para Bodhisattva ;

Kesadaran berarti Bodhi lawan dari sesat ;

Buddha mempunyai 3 kesadaran yaitu

1. kesadaran dirinya sendiri.

2.kesadaran yang digunakan untuk membimbing dan mengajarkan para makhluk .

3.kesadaran yang sempurna , kesadaran membimbing, mengajarkan dan menolong para makhluk ;

Sutra adalah sabda Buddha yang berisikan ajaran yang dicatat oleh Ananda ;

Hou Han adalah suatu masa pemerintah di Tiongkok, dimana masa Han Cau dibagi 2 yaitu Cien Han dan Hou Han dan sutra ini ditulis ,diterjemahkan pada pasa Hou Han oleh seorang bhiksu yang bernama An She Kau ( 148-170 sm );

Para Murid Buddha ;Yang dimaksud dengan murid Buddha/siswa Buddha adalah orang orang yang telah menerima Trisarana, Panca Sila , Bodhisattva Sila dan Upasampada untuk menjadi Bhiksu dan Bhiksuni , baik siswa yang meninggalkan kehidupan duniawi maupun yang menjalani kehidupan berkeluarga, menjalani ajaran Buddha, berlindung kepada Buddha, Dharma dan Sangha, membantu pengembangan Buddha Dharma dengan dirinya sebagai contoh (cermin Buddha ), mau berkorban dan menolong para makhluk inilah yang disebut sebagai murid Buddha atau siswa Buddha ;

Murid Buddha/siswa Buddha dibagi :

•  yang meninggalkan kehidupan duniawi yaitu Bhiksu, Bhiksuni, Sramanera, sramaneri, Sakyamona ;

•  yang menjalani kehidupan berkeluarga yaitu Trisarana , Upasakha, Upasikha dan Bodhisattva Sila ;

Siang dan Malam ;

Siang sepanjang siang hari dibagi dalam 3 waktu yaitu :

•  pagi hari dari pukul 06.00 – 10.00 ;

•  tengah hari dari pukul 10.00 – 14.00 ;

•  Sore hari dari pukul 14.00 – 18.00 ;

Malam sepanjang malam hari dibagi dalam 3 waktu yaitu :

•  hari mulai gelap dari pukul 18.00 – 22.00 ;

•  tengah malam dari pukul 22.00 – 02.00 ;

•  hampir pagi dari pukul 02.00 - 06.00 ;

jadi pengertian siang dan malam disini sepanjang hari terus menerus melatih diri dengan menjalani dan mengingat terus, tidak lupa 8 cara untuk mencapai kesadaran agung yang dijalankan oleh para Buddha dan Bodhisattva ;

Dengan penuh kesunguhan hati , tidak lupa menjalankan 8 cara jalan untuk mencapai penerangan agung ;

Artinya tidak ada kleca, tiada keserakahan tiada kebodohan, kemarahan, rasa iri hati, dengki, cemburu, curiga, kesombongan dan keragu-raguan serta pandangan salah ; Didalam 8 cara jalan untuk mencapai penerangan agung ini , Buddha mengajarkan dimulai dari batin/hati agar terlihat benih benih ke-Buddha-an , cara ini yang dilakukan oleh para Buddha dan para Bodhisattva dalam melatih diri, selalu mengingatkan diri tidak hanya dibaca dimulut tapi didalam perbuatan dan pikiran, karena itu dasar Maitri Karuna harus ada didalam hati ;

Dalam Avatamsaka Sutra " tidak memunculkan perbedaan didalam hati/batin, ingat Buddha, inilah ke-Bodhi-an ".

Kesadaran pertama :

Alam semesta :dunia , yang berisikan banyak peristiwa dan banyak benda ;

Alam semesta ini bisa dibagi atas 3 jenis :

•  alam semesta yang penghuni mempunyai perasaan yaitu 4 bentuk kelahiran dan 6 alam tumimbal lahir . ( 4 bentuk kelahiran adalah lahir melalui kandungan, lahir melalui tetasan/telur, lahir di air/tempat yang basa dan lahir melalui manifestasi );

•  alam semesta yang terdiri gunung, sungai,rumput , hutan ;

•  alam semesta dari para Buddha, Bodhisattva, orang orang yang sudah mencapai kesucian dan kesadaran sempurna ;

Anitya atau tidak kekal ; seluruh yang ada didalam alam semesta yang terdiri dari peristiwa peristiwa dan segala benda adalah tidak

kekal atau anitya, selalu berubah-rubah dan terus berproses tiada hantinya.

Anitya ada 2 macam yaitu :

•  anitya/ketidak kekalan yang setiap ksana terus berubah dari muncul-berkembang-lapuk-lenyap, terus berproses tidak ada putus-putusnya ;

•  Anitya/ketidak kekalan yang saling mengkait , misalnya kehidupan manusia dari proses kelahiran dan kematian, begitu terkena nyalanya api, terbakar, jadi abu ;

Negara, Bumi tempat berpijak , negara ada, negara yang besar dan negara yang kecil , ada batasnya, sedangkan bumi adalah tanah tempat kita berpijak jadi negara maupun bumi adalah tempat para makhluk yang mempunyai perasaan berada ;

Berbahaya dan mudah rusak , artinya tidak tetap dan tidak ada suatu kepastian ;

Catur mahabhuta adalah derita dan kosong , terdiri dari unsur padat/ tanah, cair/ air, api/udara yang bersifat panas dan sejuk, angin/yang bergerak ; (manusia terdiri dari daging , tulang, darah, air kencing, air liur, semangat dan gelembung udara dalam tubuh );Derita dan kosong, karena seluruh peristiwa dan seluruh benda yang ada di alam semesta ini selalu akan mengalami 4 proses yaitu : hidup/muncul-tumbuh/berkembang-layu/lapuk-mati/lenyap dan tidak lepas dari dukha-kosong-anitya-an atman/tanpa inti ; dukha atau penderitaan ada 3 dukha/penderitaan yaitu :

•  dukha-dukhata, penderitaan karena badan jasmani dan badan rohani ;

•  dukha, penderitaan karena perubahan baik bagus ke buruk, bahagia menjadi sedih, kaya menjadi miskin;

•  saniskara dukha penderitaan dikarenakan segala bentuk pikiran yang timbul lenyap tiada habis-habisnya dan lahir, usia tua, sakit, mati berputar tiada hentinya ;

8 penderitaan :

badan jasmani : lahir, usia tua, sakit dan mati ; badan rohani : berkumpul dengan orang yang dibenci, berpisah dengan orang yang dicintai, keinginan tidak tercapai dan terikat dengan 5 skandha ; inilah sumber penderitaan dan semuanya terjadi karena sebab dan akibat, ada siatuasi dan kondisi, sebab dan jodoh karena itu sebenarnya semua adalah kosong atau sunya ;

5 skandha /panca skandha :

terdiri dari

•  badan jasmani /rupa ; terbentuk karena adanya catur mahabutha ;

•  perasaan/vedana ; karena 6 Indriayani kontak dengan 6 Rajas , mata ada penglihatan, telinga ada pendengaran, hidung ada penciuman, lidah ada kecapan, badan ada sentuhan, pikiran bisa menimbulkan gembira, marah , sedih , bahagia ;

•  pencerapan/kemampuan/ samjna ; saat tersentuh dengan kondisi diluar baik peristiwa maupun dengan benda/makhluk didalam hati terjadi pengenalan /pencerapan, daya ingatan atas peristiwa/kejadian atau dengan benda/makhluk ;

•  pikiran /samkara ; begitu pikiran dengan kondisi diluar tersentuh, maka akan muncul bentuk bentuk pikiran baik, dan jahat, dosa , moha dan loba karena adanya keinginan-keinginan karena pikiran timbul-lenyap tiada henti hentinya ;

•  kesadaran/vijnanani ; setelah hati tersentuh bentuk luar terjadi pengenalan dan timbul kesadaran sehingga mata dengan kesadaran mata bisa membedakan warna, telinga bisa membeda suara, hidung bisa membedakan bau, lidah bisa membedakan rasa, dan badan bisa membedakan rasa sentuhan dan pikiran bisa memunculkan bentuk bentuk fenomena /khayalan ;

Tanpa inti /an-atman , segala sesuatu baik peristiwa/kejadian maupun benda dan makhluk semua tanpa sang aku atau an-atman atau tanpa inti .

Muncul lenyap terus berubah-rubah, semua palsu tiada intinya , karena semuanya terjadi karena sebab dan akibat, sebab dan jodoh jadi kalau sebab tidak ada akibat juga tidak ada, karena itu semua yang timbul lenyap, terus berubah dan tiada ada intinya semuanya palsu adanya dan tidak kekal ;

Batin/hati ,sumbernya kejahatan tempat

tumbuhnya dosa ;

Ada 6 pengertian hati :

•  jantung manusia ;

•  Alayavijnana , gudang kesadaran ke 8 ;

•  Manas, kesadaran ke 7 ;

•  Tempat berkembangnya proses 18 dhatu ( 6 Indriyani, 6 Rajas dan 6 kesadaran );

•  Tempat bersemayamnya Tathagatha -garbha;

•  8 bentuk kesadaran, mata, telinga, hidung lidah, badan, pikiran, manas, alayavijnana ;

Kondisi batin bisa munculnya kejahatan karenanya kondisi batin tempat tumbuhnya dosa, kondisi batin sekarang akan menentukan kondisi kelahiran yang akan datang ; Bagi yang ingin menjadi murid/siswa Buddha, harus mengerti proses alam semesta, yaitu tidak kekal, negara dan bumi tempat berpijak selalu berubah dalam keadaan berbahaya, tidak menentu, bisa terjadi gempah bumi, banjir, kebakaran, sehingga sebentar saja semuanya bisa musnah, catur mahabutha adalah kosong, segala sesuatu yang terdiri dari unsur padat, cair, api dan angin adalah penderitaan karena terus berproses ,semuanya adalah kosong/sunya.Bentuk badan jasmani dan bentuk badan rohani tidak ada intinya, muncul-berkembang-lapuk dan lenyap, seperti manusia, lahir ,tua ,sakit lalu mati semuanya adalah semu tiada abadi/kekal .

Batin merupakan sumbernya kejahatan , tempat tumbuhnya dosa, dari batin tersentuh dengan kondisi diluar muncul keinginan ( proses 18 dhatu ), untuk tercapai keinginannya segala cara bisa dihalalkan, karenanya segala sesuatu ada/timbul kemudian hilang atau lenyap semuanya bermula dari proses batin , untuk itu renungkan akan dapat menjauhi proses kelahiran –kematian yang tiada putusnya ;

Tahu dan sadar yang kedua :

Banyak keinginan sumbernya penderitaan ,

5 nafsu duniawi sumber penderitaan manusia antara lain :

•  nafsu akan harta benda ;'

•  nafsu seksual ;

•  nafsu akan nama/egois ;

•  nafsu makan yang berlebihan ;

•  nafsu kemalasan ; 5 nafsu duniawi ini muncul karena adanya proses 6 Indriyani, 6 Rajas dan 6 kesadaran (18 dhatu), semuanya ini sumber penderitaan manusia ;

Ada 5 nafsu duniawi lainnya yaitu :

•  rupa karma , bentuk bentuk warna dan rupa yang merupakan kebutuhan dan nenimbulkan kesenangan antara pria dan wanita dan sulit untuk ditinggalkan oleh semua makhluk ;

•  cabda karma , bunyi-bunyian dan nada suara dari pria dan wanita yang menimbulkan kesenangan sehingga sulit untuk ditinggalkan oleh semua makhluk ;

•  gandha karma , bau badan pria dan wanita dan semua bau bau-an yang menimbulkan kesenangan dan sulit untuk ditinggalkan oleh semua makhluk ;

•  rasa karma , yang bisa dirasa dan dinikmati melalui lidah, segala macam makanan, menimbulkan kesenangan sehingga sulit untuk ditinggaalkan oleh semua amakhluk ;

•  sprastavya karma , sentuhan badan pria dan wanita , lembut, segar, baju yang dipakai kasar , halus menimbulkan kesenangan sehingga sulit untuk ditinggalkan oleh semua makhluk;

Kelahiran dan kematian tiada hentinya ,muncul dari keserakahan dan keinginan :

Keserakah , keinginan yang berlebihan atas 5 nafsu duniawi penyebab proses kelahiran dan kematian ;

Sad Dharma Pundarikha Sutra " Makhluk yang berada di 3 dhatu ( karma dhatu, rupa dhatu , arupa dhatu ) nafsu dan keinginan yang menjadi dasarnya "

Sad Dharma Pundarikha sutra bab. III "Semua penderitaan ada sebabnya, keserakahan dan keinginan akarnya, lenyapnya keserakahan dan keinginan, semua penderitaan akan berhenti "

Kurangi keinginan, badan jasmani dan rohani tiada beban keterikatan ,

Parinirvana sutra " bagi yang mengurangi nafsu duniawi, Nirvana adanya "Banyak keinginan merupakan sumbernya penderitaan, karenanya kelahiran dan kematian tiada hentinya, semua berasal dari keserakahan dan nafsu duniawi, kalau bisa mengurangi nafsu duniawi maka badan jasmani dan badan rohani akan terbebas dari dosa, moha ,loba, hidup akan penuh kegembiraan, ketenangan dan kebahagiaan ;

Tahu dan sadar yang ketiga :

Hati/batin tiada puasnya ,permintaan terlalu banyak , menambah perubatan jahat/karma buruk ;

Keserakahan dan keinginan yang berlebihan menyebabkan tidak ada kepuasan didalam batin, dan untuk memuaskan batin berapa banyak pengorbanan yang dilakukan oleh orang lain dan juga orang yang dikorbankan dan untuk memuaskan nafsu keinginan segala cara bisa dilakukan dan norma norma agama sudah dilupakan, ini yang menjadi sebabnya perbuatan jahat/karma buruk bertambah ;

Seorang Bodhisattva tidak demikian , tahu dan mengerti mengapa bisa menjadi miskin danbisa menjaga keselamatan dan keberuntungan karena bijaksana dalam segala perbuatannya ;

Seeorang Bodhisattva tidak melakukan hal yang demikian karena penghalang kemajuan dalam batinnya , selalu mengurangi keinginan dan keserakahan atas 5 nafsu duniawi, tidak terikat lagi dengan peristiwa dan benda yang ada didunia ini karena sudah mengerti prosesnya sehingga ini tidak menghalangi Maitri Karuna dan menolong para makhluk yang menjadi perbuatan sehari harinya , penuh pengorbanan untuk kebahagiaan para makhluk, tidak mementingkan diri sendiri dan bijaksana dalam segala perbuatan ; "Bijaksana adalah dasar dari jasa pahala, segala perbuatan baik yang dilakukan tanpa adanya kebijaksanaan akan mengurangi jasa pahala ";

Sunce™

Tahu dan sadar keempat :

Kemalasan/kelalaian akan terjatuh ,

Sutra yang menguraikan dasar penghayatan seorang Bodhisattva "kemalasan/kelalaian manusia biasa , seringkali terlihat didalam perbuatan sehari harinya , murid Buddha lalai , punya baju. punya makanan tidak bisa memberikan pada orang lain, demikian harta bendanya dijunjung setinggi tingginya , sedangkan kelalaian seorang Sramana tidak dapat membebaskan diri dari lingkaran kelahiran dan kematian "

Dengan adanya kemalasan/kelalaian ini tidak dapat memutuskan perbuatan buruk dan tidak dapat melakukan perbuatan baik; Kelalaian ini merupakan salah satu dari 6 kekotoran batin manusia ( maha kleca ).

Bangkitkan virya/semangat untuk menghancurkan kekotoran batin .

Dalam membangkitkan virya/semangat pedoman pelaksanaannya adalah 4 dasar upaya benar( samyakprahana ) yaitu :

•  memusnahkan/menghilangkan kejahatan yang sudah ada /kebiasaan ,sifat –sifat buruk ;

•  mencegah kejahatan yang belum muncul ;

•  mengembangkan dan memperbanyak kebaikan yang sudah ada/kebiasaan berbuat baik diteruskan ;

•  membangkitkan kebaikan yang belum ada ;

setelah itu gunakan salah satu dari 4 dasar kekuatan gaib yaitu lakukan konsentrasi dengan menggunakan semangat, dan virya/semangat juga merupakan salah satu dari 5 akar kemampuan , akar semangat dan 5 kekuatan yaitu kekuatan semangat ;

Kekotoran batin , yaitu keinginan yang berlebihan/serakah, kemarahan dan kedengkian , serta kebodohan/avidya ;

Ada 2 macam kekotoran batin yaitu :

•  akar kekotoran batin/kleca : serakah, kemarahan, kebodohan, kesombongan, keragu-raguan , pandangan salah ;

•  upakleca yang terdiri dari perasaan yang tidak puas, kebencian yang mendalam, iri, kebohongan,berzinah, menipu, sombong, memaksa,cemburu dan egois ini semua merupakan perkembangan dari kleca, yang mengikuti terus didalam hati sehingga sukar untuk bisa terbebas ;

Hancurkan 4 iblis keluar dari skandha dan 18 dhatu.

4 iblis adalah Catvaro mara yang terdiri dari :

•  skandha mara yang terdiri dari rupa,vedana,samjna, samkara, vijnanani;

•  kleca mara yang terdiri dari kleca dan upakleca ;

•  mrtyu mara , kematian bisa memutuskan hidup manusia;

•  dewa putra mara ( Para Nirmita Vaca Vartin ) dewa mara ini berada di alam dewa tingkat ke 6 yang berada di karma dhatu . Raja dewa mara ini adalah penghalang manusia untuk melakukan perbuatan baik.

Inilah 4 iblis yang berada didalam tubuh manusia (jasmani dan rohani ).

18 dhatu diartikan 6 Indriyani, 6 Rajas, 6 Vijnana atau karma dhatu, rupa dhatu dan arupa dhatu ;

Inti dari kesadaran ke empat ini bahwa kemalasan/kelalaiam adalah penghalang untuk melatih diri , untuk berbuat baik dan kemalasan ini adalah akar dari perbuatan jahat, untuk tidak malas harus mempunyai virya/semangat, Virya adalah salah satu dari Sad Paramita (virya paramita ). Dan dengan virya ini, yang dimulai dengan melaksanakan 4 dasar upaya benar, konsentrasi semangat, akar semangat yang memang sudah ada dibangkitkan menjadi bala semangat, inilah kekuatan yang dapat digunakan untuk mengusir 4 iblis dalam badan jasmani dan badan rohani manusia sehingga manusia bisa keluar dari Astadaca Dhatavah ( 18 dhatu , 6 indriyani, 6 rajas, 6 vijnana ) dan Trayo Dhatavah (karma dhatu, rupa dhatu dan arupa dhatu ) ;

Kesadaran ke lima .

Kebodohan penyebab kelahiran dan kematian .

Avidya atau kebodohan adalah salah satu dari 3 racun yang menyebabkan manusia selalu menderita ;

Didalam Dvadacangapratitya-Samutpada (12 mata rantai yang saling bergantungan ) yang menjadi penyebab kelahiran dan kematian :

•  Avidya , kebodohan, kesesatan dan kegelapan batin serta ketidak tahuan para makhluk terus berputar dialam alam kehidupan ( Trayo Dhatavah ,karma dhatu, rupa dhatu dan a-rupa dhatu ) karena ini disebut sebagai penyebab berputarnya terus arus kelahiran dan kematian ;

•  Samkara , adalah merupakan bentuk bentuk perbuatan /karma sebagai ketidak tahuan dimasa lalu menimbulkan 3 bentuk karma. 3 bentuk karma tersebut dapat dilakukan melalui perbuatan badan, perbuatan melalui mulut dan perbuatan melalui pikiran , dari bentuk perbuatan badan mulut dan pikiran terciptalah perbuatan yang baik disebut Kusala karma dan perbuatan jahat disebut A-Kusala karma serta Avyakrta karma ( karma yang seimbang, tidak baik dan tidak jahat ) .

•  Vijnanam(vijbana) , kesadaran , bermula dari ketidak tahu-an manusia bisa membentuk 3 bentuk karma perbuatan yang dilakukan melalui perbuatan badan , perbuatan mulut dan perbuatan pikiran , Dari karma perbuatan ini menciptakan sesuatu kekuatan daya yang besar dan bertemu dengan badan penerima karma sehingga membentuk badan kehidupan yang lain ;

•  Nama-rupa adalah bentuk badan jasmani dan bentuk badan rohani sebagai badan penerima karma ;

•  Sad-ayatanam, 6 landasan indriyani sebagai pelengkap, dimana semakin lama semakin membesar dan lengkap ;

•  Sparsah ( kontak/sentuhan), sebagai permulaan perkenalan , misalnya kelahiran seorang bayi, begitu lahir terjadi kontak dengan keadaan diluar bayi tersebut bisa menangis, timbul kesan kesan tetapi belum bisa membedakan penderitaan dan kebahagiaan ;

•  Vedana ( perasaan ) , akibat kontak dengan keadaan luar akan timbul rasa menyenangkan, gembira, sedih, marah, iri dan sebagainya ;

•  Trsna ( kerinduan, kegemaran ) , karena ada perasaan yang menyatakan butuh sehingga muncul kerinduan, kegemaran, saling terkait sehingga timbul kemelekatan ;

Sunce™

•  Upadanam ( kemelekatan ) dengan adanya Trsna, manusia saling kejar mengejar untuk memenuhi kebutuhan, kerinduan dan kegemarannya, sehingga kemelekatan terhadap kesenangan duniawi tiada putusnya karenanya karma yang berasal dari perbuatan, ucapan dan pikiran tumbuh dengan suburnya ini yang merupakan himpunan penderitaan untuk kehidupan yang akan datang ;

•  Bhavah ( penjelmaan ) , ini berarti ada, maksudnya dengan adanya kemelekatan tersebut manusia bisa berbuat seenaknya untuk menguasaan kondisi yang disukainya sehingga akan terbentuk suatu kekuatan /daya karma yang baru yang akan diterima kemudian hari ;

•  Jatih ( kelahiran ), kelahiran pada masa yang akan datang adalah berasal dari daya/kekuatan karma yang terpendam ( yang dibuat pada kehidupan yang lalu ), karena proses kelahiran terus berlangsung di 6 alam tumimbal lahir melalui proses 4 jenis kelahiran ( catur yoni );

•  Jaramaranam ( usia tua, mati ), dengan adanya proses kelahiran , kehidupan ini akan berkembang manusia, lahir, tua, sakit lalu mati, benda benda lainnya tumbuh, berkembang, layu, lapuk dan lenyap ; Avidya dan Samkara merupakan sebab/benih yang ditanam pada masa lalu ; Vijnanam, Namarupa, Sad-ayatana, Sparsah dan Vedanam merupakan hasil atau akibat atau buah yang diterima pada masa sekarang, boleh dibilang sebagai ganjaran karma yang harus diterima pada kehidupan sekarang ini ; Trsna, Upadanam, Bhava merupakan sebab atau benih yang ditanam sekarang, sebagai kebodohan, kesesatan dan kemelekatan pada kehidupan sekarang ini ;Jati dan Jaramaranam merupakan hasil dan akibat yang akan diterimanya lagi pada kehidupan yang akan datang, sebagai ganjaran karma yang harus diterimanya nanti pada kehidupan yang akan datang lagi; Inilah proses kelahiran-kematian manusia yang tiada putus putusnya bagaikan lingkaran setan atau sarang laba laba yang tidak diketahui dimana ujungnya ;

Bodhisattva selalu mengingatkan harus banyak belajar dan banyak bertanya bisa menambah kebijaksanaan .

Bodhisattva adalah orang orang yang mau menjalani 6 paramita sebagai latihan pembinaan dirinya, seorang Bodhisattva selalu membantu orang lain dan mau berkorban untuk orang lain ( Avalokitesvara Bodhisattva, KstigarbhaBodhisattva, Manjusri Bodhisattva, dan Samantha Badra Bodhisattva ) Che Li-LiTha , dan dengan kesadaran, kesucian yang telah diperolehnya digunakan untuk menyadarkan orang lain, membimbing para makhluk dan juga mengajarkan para makhluk ,Che Cie-Cie Tha ;

Pengertian banyak belajar dan banyak mendengar disini, bagi seorang yang ingin sukses dan berhasil dalam kehidupannya , ia harus banyak belajar dan banyak mendengar dimulai dari mengapa saya bisa terlahir jadi manusia , asal usulnya dari mana, setelah jadi manusia sekarang mengapa kehidupan seperti ini, apa sebabnya, bagaimana cara mengatasinya dan apa yang harus dikerjakan dan dipersiapkan agar tidak ada kelahiran dan kematian lagi, kalau masih terlahir bagaimana agar kelahiran yang akan datang lebih baik dan menyenangkan dari sekarang, semua ini harus diperlajari, harus banyak mendengar, harus banyak bertanya, harus banyak merenung, harus banyak berbuat akan memperoleh kebijaksanaan;

Karena itu seorang Bodhisattva 6 Paramita sebagai pegangannya :

•  selalu berbuat baik, membantu, berkorban tanpa pamrih ;

•  tidak lagi melakukan perbuatan jahat dan tidak/mengurangi perbuatan dan kebiasaan buruknya ;

•  sabar yang penuh dengan pengertian ;

•  virya, hidup penuh semangat ;

•  selalu bisa merenung samadi dan mengintropeksi diri ;

•  bijaksana ;

Semua ini dilakukan tanpa pamrih, tanpa menuntut imbalan, tanpa memilih milih dan dilakukan secara otomatis serta terus menerus jadi tidak dalam kehidupan sekarang saja tapi dilakukan juga pada kehidupan kehidupan yang akan datang ;

Didalam kesadaran yang kelima ini Buddha lebih menekankan agar manusia banyak belajar, banyak mendengar terutama mengenai arti kelahiran dan asal muasalnya terjadi kelahiran , kalau bisa dijalankan melalui 6 Paramita kemudian memperoleh kebijaksanaan maka ini akan mengurangi dan membebaskan manusia untuk keluar dari lingkaran kelahiran dan kematian ;

Menyempurnakan kepandaiannya, mengajar dan merubah semua makhluk sehingga semua makhluk akan memperoleh kebahagian yang abadi .

Inilah sifat dari seorang Bodhisattva seperti yang diuraikan diatas, karena itu untuk bisa membantu orang lain kita harus mampu dulu, harus pinter, harus punya keberuntungan tanpa ini semua kita hanya bisa bilang kasihan dan ingin membantu tapi apa daya sendiri kekuatan tidak ada ;

4 Prasetya dari para Bodhisattva :

•  bertekad menolong para makhluk tanpa batas, ini merupakan prasetya Bodhisattva untuk menolong para makhluk ;

•  bertekad memutuskan kleca/kekotoran batin tanpa batas, ini prasetya dari para Bodhisattva untuk memutuskan seluruh kleca/kekotoran batinnya tanpa batas ;

•  bertekad memperlajari Buddha Dharma tanpa batas, ini prasetya dari para Bodhisattva untuk mempelajari seluruh Buddha Dharma ;

•  bertekad untuk mencapai alam ke-Buddhaan, in prasetya dari para Bodhisattva untuk mencapai tingkat ke –Bodhi-an yang tertinggi .

Tekad pertama untuk menolong semua makhluk adalah Li-Tha keluar ;

Sedangkan yang ke 2 s/d ke 4 adalah Che Li, kedalam ;

Kesadaran ke enam :

Kebencian yang berlebihan menimbulkan kemiskinan dan penderitaan .

Kemiskinan terjadi karena warisan karma lalu dan perbuatan sekarang , kebencian akan selalu dibarengi oleh rasa iri, dengki, marah, kondisi ini muncul , akan tercipta ikatan jodoh yang tidak baik, yang muncul disekelilingnya pasti orang orang yang mempunyai kondisi dan sifat yang sama, yang muncul orang orang yang miskin batinnya, tapi kalau kita mempunyai kondisi batin yang tidak miskin , mau berbuat baik dan menolong orang lain, perduli dengan orang lain maka ikatan jodoh yang datang pasti jodoh yang baik ;

Para Bodhisattva mengerti berbuat baik, baik terhadap orang yang jahat kepadanya maupun kepada orang orang yang baik kepadanya, tidak mengingat kejahatan yang pernah dilakukan dan tidak pernah membenci kepada orang yang telah melakukan kejahatan kepadanaya .

Seorang Bodhisattva selalu berbuat baik seperti yang terlihat di Sad Paramita bagian pertama Dana/berbuat baik ; Seorang Bodhisattva tidak membeda bedakan mana yang baik dan mana yang jahat dan tidak akan membalas dendam karena seorang Bodhisattva tahu dan mengerti mengapa bisa terjadi demikian karena ada sebab pasti ada akibat ;

Berdana/berbuat baik ada 3 macam :

•  dana dengan materi, dengan harta benda ;

•  dana dengan Buddha Dharma ;

•  dana perbuatan, ucapan dan pikiran ;

Kesadaran ketujuh :

Keterikatan pada 5 nafsu duniawi merupakan kebiasaan ( manusiawi), siapa yang tidak suka dengan kebahagiaan duniawi yang bersifat semu .

5 nafsu duniawi adalah :

-nafsu akan harta benda ;

-nafsu akan seksualitas ( birahi );

-nafsu akan makanan ;

-nafsu akan kemalasan, kelalaian ;

Nafsu duniawi ini merupakan tenaga pembangkit Trsna kerinduan yang menyebabkan munculnya keterikatan .

Selalu ingat pada kain kasa, mangkok patra dan alat alat Dharma, bertekad untuk menjadi Sramana .

Bagaimana mencegah 5 nafsu duniawi ini ?

Untuk selalu ingat kepada kain kasaya, mangkok patra dan alat Dharma. Kain kasaya ,kotak kotaknya mengingatkan pada sawah ladang, sehingga mengikatkan kita untuk banyak berbuat amal ; Mangkok patra adalah alat untuk para Sramana makan , dengan mangkok patra terlihat kebutuhan makan cukup semangkok ; Alat Dharma cermin dari orang yang melatih diri .

Sebagai penjaga dan menjalani kesucian sila akan terwujud Maitri Karuna .

Seorang yang bertekad menjadi Sramana adalah orang yang belajar menjalani kesucian dengan berpegang kepada Sila dan menolong semua makhluk .

" orang menjalani dan menjaga kesucian sila , adalah yang berjalani menuju pada kebenaran Dharma, bila tidak menjalani dan menjaga kesucian Sila , jasa pahala dari perbuatan baiknya tidak akan tumbuh "

Seorang Bodhisattva dapat menjaga dan menjalani kesucian Sila , sampai mencapai tingkatan kesucian tertinggi, setelah itu membangkitkan Maitri karuna mengajarkan dan membimbing para makhluk, Maitri karuna adalah dasar dari ajaran Buddha, Maitri, dengan cinta kasih memberikan kegembiraan , kebahagiaan semua makhluk sedangkan karuna melenyapkan penderitaan para makhluk, dengan memberikan pengertian sebab musebab perihal kelahiran dan kematian kepada semua makhluk ;

Tahu dan sadar ke delapan .

Kelahirana dan kematian bagaikan api menyala dan membakar, kesusahan , penderitaan tanpa batasnya .

Bagian ini membangkitkan semangat semua makhluk untuk mempunyai kesabaran yang penuh dengan pengertian .

" Mengawasi penderitaan para makhluk, bangkitkan Bodhicitta/sifat yang luhur "

bangkitkan jiwa Mahayana, menolong semua makhluk, bertekad menggantikan dan menerima penderitaan semua makhluk tanpa batas, agar semua makhluk memperoleh kebahagiaan .

Bangkitkan jiwa Mahayana artinya menolong para makhluk dari samsara, membuang kesesatan yang menjadi penghalang kemajuan para makhluk, memutuskan pandangan salah dari para makhluk, menolong para makhluk keluar dari roda penderitaan .

Che Li – Li tha ? ? ? ? .

Jiwa Mahayana dengan maitri karunanya harus bisa merasakan orang sukses/bahagia kita harus bisa turut bahagia bukan muncul rasa iri, dengki , cemburu dan sebagainya , orang lain terluka kita ikut merasakan sakitnya, orang menderita kita mau mengeluarkan orang tersebut dari penderitaannya , inilah bentuk Maitri Karuna yang harus dimiliki oleh Jiwa Mahayana( ? ? ? ? ) .

Inti sari Sutra ini :

"dengan menjalani sepanjang siang dan malam hari dengan 8 ( delapan ) cara untuk memperoleh kesadaran Agung "

Jasa pahala berhasil memperoleh kesadaran dengan virya/semangat menjalani ajaran ini Maitri karuna melatih kebijaksanaan, badan Dharma sebagai alat/perahu sampai kepantai Nirvana/bahagia ;

Jasa pahala kesadaran diberikan kepada orang lain " mencegah proses kelahiran dan kematian , membebaskan semua makhluk dengan 8 cara ini, membimbing para makhluk, agar semua makhluk tersadar dari penderitaan kelahiran dan kematian , menjauhi 5 nafsu duniawi dengan jalan melatih kesucian batin "

Jasa pahala membaca sutra ini " jika para murid Buddha membaca 8 cara ini, selalu mengingatnya, dalam waktu yang singkat( satu ksana ) dapat menghancurkan dosa yang tanpa batas, dengan virya peroleh ke-Bodhi-an, tercapailah kesadaran Agung memutuskan lingkaran kelahiran dan kematian , dan memperoleh kebahagiaan kekal ;

Perpustakaan :

•  Sutra , Sabda Buddha perihal 8 cara yang dijalankan oleh orang orang besar untuk memperoleh kesadaran beserta penjelasannya oleh Bhiksu Wei Chen (dalam bahasa Mandarin ).

•  Pedoman penghayatan Agama Buddha Mahayana Indonesia I oleh Y.A.Bhiksu Dutavira Mahasthavira