News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Yana dan Berpolitik dalam Buddhism

Started by Sukma Kemenyan, 04 September 2008, 04:48:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bond

#75
Quote
wah.. tambah lama jadi bengong............gw

Bp Hudoyo belajar meditasi di Thailand (Buddhist)
dan menengajarkan meditasi MMD serta sangat bersemangat
mengutip ayat....baikut/tu.... (sori)...jg juga diajarkan oleh Buddha.

Berarti Bp Hudoyo bisa sampai ini hari adalah juga atas ajaran Buddha...

Ajaran Buddha banyak.... 4km8R.... (banyak produknya deh...)

Tepatkah seorang murid Buddha mengatakan dgn MMD.....
produk Buddha lainnya ngak perlu/ngak berlaku/kwalitas SD?Huh??

Bisakah MMD berjalan BEGUNA BAGI ORG BANYAK (non Buddhist)
tanpa memberi pandangan negatif pada produk Buddhist yg lain?

Karna manusia banyak macam/kepintaran.....
maka produk Buddhist juga berbeda-beda!

Tolong penjelasan yg singkat aja deh......
panjang2 tambah bengong gw............
(produk yg gw senangin adalah sabun LUX,.... murah meriah)


Tentu saja MMD sendiri bermanfaat entah dikalangan buddhist ataupun non buddhist. Tetapi tatkala suatu diskusi hanya dicekoki satu pandangan, yg mana thread itu bukan membahas MMD, akhirnya menjadi sangat rancu dan mengganggu. Inilah titik awal sebenarnya. Dan ketika pandangan itu balik dikritisi malah berbalik merasa diserang, apa artinya ini?
Hal yg paling gampang siapa yg paling ngotot terhadap label? siapa yg sering minta keadilan, siapa yg banyak nuntut? siapa yg paling suka dipuji? tapi lupa kewajiban apa yg harus diberikan..

Bukankah MMD cocok2an? jadi kalo tidak ada yg merasa cocok kenapa pihak MMD harus marah2 dan ngotot? inilah yg kita sebut TAU DIRI.



Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

ryu

Quote from: andrew on 05 September 2008, 10:32:51 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 09:29:59 AM
Quote from: morpheus on 05 September 2008, 09:11:38 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 12:16:10 AM
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
seorang guru yang baik tidak akan mempermasalahkan mau ditempatkan di mana pun asalkan niatnya bener2 mengajar, bukan mencari2 masalah yang lain atu ingin dperlakukan istimewa di tempat yang di inginkan.

Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .

bohwat aye juga cuy :))


Ryu...

setiap kasus itu unik,

coba lihat bagaimana perlakuan Marpa ( guru ) kepada Milarepa ( murid )

penuh makian...
pukulan... bahkan siksaan, seperti budak...

mengomentari Milarepa sebagai murid yang tidak bisa memberikan persembahan materi kepadanya...

tapi...
apa yang dihasilkan sekarang...

Milarepa sampai hari ini , menjadi inspirasi agung... bagi para pertapa

_/\_

Hohoho, bagaimana kalau kasusnya di balik, sang murid yang memaki, memukul dan menyiksa :)) apakah yang terjadi pada sang guru :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

morpheus

#77
Quote from: Kemenyan on 05 September 2008, 10:38:13 AMApa perbedaan pertanyaan:
Apakah MMD mengakhiri Dukkha?
dengan
Apakah MMD sejalan dengan JMB8?
jelas berbeda bang.
ada sebagian buddhis yg tidak mengacu pada jm8 sama sekali pada praktiknya.
apakah anda mau memaksakan memakai meteran jm8 untuk semua buddhis?
btw, saya dulu baca thread meditasi anda, apakah anda memakai jm8 saat anda bermeditasi?

Quote from: Kemenyan on 05 September 2008, 10:38:13 AM
Oleh karena itu saya mencoba mengali apa pendapat beliau melalui pertanyaan-pertanyaan saya.
Namun, beliau terlihat begitu pongah dan arogan untuk mengakui,
Bahkan dengan tegas beliau mengatakan kalau hal-hal tersebut cuma hapal-hapalan anak-anak SD
sekali beliau mengatakan kalau mmd itu memakai konsep2 tertentu, maka berarti dia menghancurkan mmd itu sendiri.
apa ini bisa diterima, bang?

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

johan3000

Apakah MMD sejalan dengan JMB8? (dari Bro Kemenyan).


apakah pertanyaan diatas sulit dijawab?
apakah umat Buddhist sejalan dgn JMB8?
kalau tidak apakah masih boleh dibilang umat Buddhist?
kalau hanya dpt 1/8 dari JMB8 apakah masih boleh dibilang umat Buddhist?


pls yg singkat aja deh!............
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

SandalJepit

Quote from: bond on 05 September 2008, 10:46:26 AM
Tentu saja MMD sendiri bermanfaat entah dikalangan buddhist ataupun non buddhist. Tetapi tatkala suatu diskusi hanya dicekoki satu pandangan, yg mana thread itu bukan membahas MMD, akhirnya menjadi sangat rancu dan mengganggu. Inilah titik awal sebenarnya. Dan ketika pandangan itu balik dikritisi malah berbalik merasa diserang, apa artinya ini?
Hal yg paling gampang siapa yg paling ngotot terhadap label? siapa yg sering minta keadilan, siapa yg banyak nuntut? siapa yg paling suka dipuji? tapi lupa kewajiban apa yg harus diberikan..

Bukankah MMD cocok2an? jadi kalo tidak ada yg merasa cocok kenapa pihak MMD harus marah2 dan ngotot? inilah yg kita sebut TAU DIRI.





jika anda dalam posisi pak hudoyo apa yang anda lakukan? jika ada seseorang menuduh anda mengikuti aliran sesat apa yang anda lakukan?
baik pihak Pak Hudoyo maupun pihak Mod DC juga ngotot.

andrew

Quote from: Kainyn_Kutho on 05 September 2008, 10:39:40 AM


OK, thanx buat penjelasannya. Berarti seperti dugaan saya semula, memang yang dimasalahkan adalah "pribadi seorang Hudoyo", bukan MMD. Saya menilai MMD dari penjelasan metoda dan pendekatan terhadap 3 sutta yang digunakan. Saya tidak mencampurkan "sikap Pak Hudoyo terhadap sutta yang lain, pengalaman dan pendapat pribadinya, serta 'iman'-nya" ke dalam penilaian itu. Sebab saya mencoba menilai "apakah MMD sesuai dengan Buddhisme", bukan menilai "apakah agamanya Pak Hudoyo".  :)




iya... saya juga melihat MMD nya... bukan mencampurkan dengan sikap Pak Hudoyo

bila melihat MMD karena sikap Pak Hudoyo, lalu mengatakan MMD bukan Buddhism...


bagaimana dengan sikap Marpa kepada Milarepa?


Marpa mabuk, pemukul, penyiksa...
apa berarti yang diajarkan Marpa kepada Milarepa bukan Buddhism ?


kenapa Marpa bersikap begitu... Marpa yang tau alasannya...

tapi apa yang diberikan Marpa kepada Milarepa adalah Buddhism...

banyak juga guru Zen yang dianggap berkelakuan aneh...  (sampai memotong ibu jari muridnya ?)
di luar sikap anehnya itu... yang dia wariskan kepada muridnya adalah Buddhism


_/\_

ryu

Quote from: morpheus on 05 September 2008, 10:22:45 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 09:29:59 AM
Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .
jadi maksud anda guru yg baik itu membiarkan saja sesuatu yg salah?
kalo metta bhavana yg bersumber pada metta sutta atau anapanasati yg bersumber pada anapanasati sutta dimasupin ke buddhisme dan kepercayaan lain, guru yg baik seharusnya diem aja dan manggut2?

kalo emang gitu yg anda maksud, pengertian guru yg baik antara kita berbeda...
Apakah penempatan label dalam forum DC ini begitu penting? waw suhu Medho anda sungguh sangat tersanjung dong karena anda sebagai Pendiri DC sangat dihargai thread khususnya :))
Saya mau tanya, Dhamma itu apa? hanya buddhism saja atau Kebenaran2 yang diagama lain juga?

Membiarkan sesuatu yang salah maksudnya seperti apa? kalau boleh saya tahu caranya sang guru untuk memberitahukan yang salah bagaimana? dan darimana kesalahan itu? apakah yang ditentang itu merupakan kebenaran yang Absolut?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: SandalJepit on 05 September 2008, 10:51:44 AM
Quote from: bond on 05 September 2008, 10:46:26 AM
Tentu saja MMD sendiri bermanfaat entah dikalangan buddhist ataupun non buddhist. Tetapi tatkala suatu diskusi hanya dicekoki satu pandangan, yg mana thread itu bukan membahas MMD, akhirnya menjadi sangat rancu dan mengganggu. Inilah titik awal sebenarnya. Dan ketika pandangan itu balik dikritisi malah berbalik merasa diserang, apa artinya ini?
Hal yg paling gampang siapa yg paling ngotot terhadap label? siapa yg sering minta keadilan, siapa yg banyak nuntut? siapa yg paling suka dipuji? tapi lupa kewajiban apa yg harus diberikan..

Bukankah MMD cocok2an? jadi kalo tidak ada yg merasa cocok kenapa pihak MMD harus marah2 dan ngotot? inilah yg kita sebut TAU DIRI.





jika anda dalam posisi pak hudoyo apa yang anda lakukan? jika ada seseorang menuduh anda mengikuti aliran sesat apa yang anda lakukan?
baik pihak Pak Hudoyo maupun pihak Mod DC juga ngotot.
Apakah ada yang menuduh sesat disini??
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

bond

Quote from: ryu on 05 September 2008, 10:49:23 AM
Quote from: andrew on 05 September 2008, 10:32:51 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 09:29:59 AM
Quote from: morpheus on 05 September 2008, 09:11:38 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 12:16:10 AM
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
seorang guru yang baik tidak akan mempermasalahkan mau ditempatkan di mana pun asalkan niatnya bener2 mengajar, bukan mencari2 masalah yang lain atu ingin dperlakukan istimewa di tempat yang di inginkan.

Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .

bohwat aye juga cuy :))


Ryu...

setiap kasus itu unik,

coba lihat bagaimana perlakuan Marpa ( guru ) kepada Milarepa ( murid )

penuh makian...
pukulan... bahkan siksaan, seperti budak...

mengomentari Milarepa sebagai murid yang tidak bisa memberikan persembahan materi kepadanya...

tapi...
apa yang dihasilkan sekarang...

Milarepa sampai hari ini , menjadi inspirasi agung... bagi para pertapa

_/\_

Hohoho, bagaimana kalau kasusnya di balik, sang murid yang memaki, memukul dan menyiksa :)) apakah yang terjadi pada sang guru :))

Ternyata mau disamakan dengan Marpa :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

andrew

Quote from: ryu on 05 September 2008, 10:49:23 AM
Quote from: andrew on 05 September 2008, 10:32:51 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 09:29:59 AM
Quote from: morpheus on 05 September 2008, 09:11:38 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 12:16:10 AM
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
seorang guru yang baik tidak akan mempermasalahkan mau ditempatkan di mana pun asalkan niatnya bener2 mengajar, bukan mencari2 masalah yang lain atu ingin dperlakukan istimewa di tempat yang di inginkan.

Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .

bohwat aye juga cuy :))


Ryu...

setiap kasus itu unik,

coba lihat bagaimana perlakuan Marpa ( guru ) kepada Milarepa ( murid )

penuh makian...
pukulan... bahkan siksaan, seperti budak...

mengomentari Milarepa sebagai murid yang tidak bisa memberikan persembahan materi kepadanya...

tapi...
apa yang dihasilkan sekarang...

Milarepa sampai hari ini , menjadi inspirasi agung... bagi para pertapa

_/\_

Hohoho, bagaimana kalau kasusnya di balik, sang murid yang memaki, memukul dan menyiksa :)) apakah yang terjadi pada sang guru :))

tidak tau

_/\_

Sukma Kemenyan

Quote from: morpheus on 05 September 2008, 10:50:27 AM
Quote from: Kemenyan on 05 September 2008, 10:38:13 AMApa perbedaan pertanyaan:
Apakah MMD mengakhiri Dukkha?
dengan
Apakah MMD sejalan dengan JMB8?
jelas berbeda bang.
ada sebagian buddhis yg tidak mengacu pada jm8 sama sekali pada praktiknya.
apakah anda mau memaksakan memakai meteran jm8 untuk semua buddhis?
btw, saya dulu baca thread meditasi anda, apakah anda memakai jm8 saat anda bermeditasi?
Sejalan logh om... sejalan....

Coba dibaca pelan-pelan...
pertanyaan saya:
Apakah MMD sejalan dengan JMB8 ?

saya bukan menanyakan: "Apakah MMD menjalankan JMB8"

Quote from: morpheus on 05 September 2008, 10:50:27 AM
Quote from: Kemenyan on 05 September 2008, 10:38:13 AM
Oleh karena itu saya mencoba mengali apa pendapat beliau melalui pertanyaan-pertanyaan saya.
Namun, beliau terlihat begitu pongah dan arogan untuk mengakui,
Bahkan dengan tegas beliau mengatakan kalau hal-hal tersebut cuma hapal-hapalan anak-anak SD
sekali beliau mengatakan kalau mmd itu memakai konsep2 tertentu, maka berarti dia menghancurkan mmd itu sendiri.
apa ini bisa diterima, bang?
Sayangnya saya tidak menanyakan:
Apakah MMD mengajarkan konsep A,B,C

andrew

Quote from: bond on 05 September 2008, 10:57:40 AM

Ternyata mau disamakan dengan Marpa :))

saya cuma mengambil contoh , supaya melihat lebih luas

kalo dirasa aneh, lucu... dan tidak sesuai... tinggalkan saja...  :)


_/\_

ryu

Bagaimana yah, kalau ada orang yang menafsirkan isi sutta seenaknya trus dia buat aliran baru dan untuk kepentingan dirinya sendiri mencari pembenaran2 untuk mencari dukungan bagaimana ? (ini gw lagi berpikir Buruk yah :)) )
Soalnya banyak tuh yang pada akhirnya jadi aliran sesat :)) maen comot sana sini :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: andrew on 05 September 2008, 10:58:15 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 10:49:23 AM
Quote from: andrew on 05 September 2008, 10:32:51 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 09:29:59 AM
Quote from: morpheus on 05 September 2008, 09:11:38 AM
Quote from: ryu on 05 September 2008, 12:16:10 AM
Kalau saya mau berpikiran Buruk maka akan timbul pikiran2 buruk/kecurigaan dengan protesnya Pak Hudoyo dan sikap2nya yang mungkin bagi aye "agak aneh" . mungkin gara2 aye gak pernah meditasi sehingga gak tahu bagaimana sifat2 orang yang telah meditasi bertahun2 dan juga bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari2 yang Melihat apa adanya :)
perlu diingat posisi pak hudoyo sebagai guru meditasi. terang aja semua interestnya adalah mengajar...
begitu ada kesempatan pasti pak hudoyo mencoba "mengajarkan" sesuatu walaupun kedengerannya aneh.

coba anda liat ibu2 muda jaman sekarang. biarpun lagi main2 ama anaknya, tapi begitu ada kesempatan tau2 diajak itung2 mainannya, nanya warna mobilnya apa. kadang gak nyambung sama permainannya.

saya ngeliat sikap dan kata2 pak hudoyo yg "aneh" itu seperti sikap si ibu muda tadi...
kalo gak mau diajar, cuekin aja tho...
seorang guru yang baik tidak akan mempermasalahkan mau ditempatkan di mana pun asalkan niatnya bener2 mengajar, bukan mencari2 masalah yang lain atu ingin dperlakukan istimewa di tempat yang di inginkan.

Tugas mulia Guru saya rasa semua sudah tau, tanpa pamrih, bukannya gara2 masalah sepele yang berlandaskan ego dan mengumbar ego ingin diakui "sebagai bagian Buddhism* .

bohwat aye juga cuy :))


Ryu...

setiap kasus itu unik,

coba lihat bagaimana perlakuan Marpa ( guru ) kepada Milarepa ( murid )

penuh makian...
pukulan... bahkan siksaan, seperti budak...

mengomentari Milarepa sebagai murid yang tidak bisa memberikan persembahan materi kepadanya...

tapi...
apa yang dihasilkan sekarang...

Milarepa sampai hari ini , menjadi inspirasi agung... bagi para pertapa

_/\_

Hohoho, bagaimana kalau kasusnya di balik, sang murid yang memaki, memukul dan menyiksa :)) apakah yang terjadi pada sang guru :))

tidak tau

_/\_
Mau tau? dah ada kejadian nih baru2 aja kakakakakak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: Kemenyan on 05 September 2008, 10:45:17 AM
Perlu diingat,
Tulisan diatas adalah pendapat kemenyan.
Ya, saya memang tidak melihat pendapat itu pada orang lain. Dan tidak perlu khawatir, saya tidak menggunakan paham "pars pro toto" di mana nanti saya bilang itu adalah pendapat dari 'semua moderator'.


Quotedan kedua,
Jikalau Foundernya begini... Bagaimana muridnya?
Apa jadinya nanti thread-thread Vipasanna lainnya?
Apa jadinya nanti thread-thread Jhana?
Murid adalah orang yang belajar, bukan meng-copy gurunya. Menjadi orang lain adalah aliran yang berbau 'cult' ataupun fans dari Band Metal.
Siddharta sendiri belajar dari Alara Kalama dan Uddaka Ramaputta, tetapi tidak 'berakhir' seperti salah satunya, dan menemukan kebenarannya sendiri.


Quotedan yang menjadi pertanyaan terbesar saya...
Apakah perubahan sikap bijak dari pak hudoyo yang dahulu, dan yang sekarang dikarenakan MMD?
Apakah perubahan sikap dari Riky yang dahulu, dan yang sekarang dikarenakan MMD?

ataukah...
Memang batin seorang suci demikian adanya?
Rasanya saya tidak perlu buktikan keberadaan orang2 yang menjadi 'aneh' setelah belajar Buddhisme. Dari yang fanatik berlebihan sampai yang menggunakan Dhamma untuk mendebat kepercayaan lain. Apakah itu salah "ajaran" atau salah "orang yang belajar", atau bahkan salah "Sang Guru (yaitu Buddha)", kembali masing2 menjawab.

Kalo dari penilaian saya, Pak Hudoyo tidak merumuskan MMD yang sama sekali baru atau merubah2 ajaran, tetapi hanya membuat sistematika meditasi yang diajarkan Buddha kepada Bahiya dan Malunkyaputta. Pak Hudoyo sendiri mengakui itu adalah ajaran dari Sang Guru, yaitu Buddha Gotama.

Perihal perubahan sikap, saya juga menilai beberapa sikap terhadap Riky_dave itu adalah tidak sesuai dengan orang yang belajar Buddhisme. Lalu, apakah gara2 Buddhisme-nya?