News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Yana dan Berpolitik dalam Buddhism

Started by Sukma Kemenyan, 04 September 2008, 04:48:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

"Apa yang diajarkan oleh Buddha?"

Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan mengutip sabda Buddha sendiri, "Ketahuilah hal ini, o para bhikkhu: dahulu dan sekarang Aku hanya mengajar dukkha dan cara melenyapkan dukkha."

Terlepas dari apakah jawaban ini sesuai atau tidak dengan apa yang Anda pikirkan, harap simak hal ini baik baik. Ada banyak cara untuk menjawab pertanyaan di atas, tetapi ucapan Buddha tersebut adalah ringkasan yang sangat tepat.

Buddha hanya mengajarkan dukkha dan jalan untuk melenyapkan dukkha. Prinsip utama ini menjauhkan pertanyaan pertanyaan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan lenyapnya dukkha. Jangan menghabiskan waktu untuk bertanya, "Apakah ada kelahiran kembali setelah kematian? " atau " Bagaimana kelahiran kembali terjadi?" Hal hal seperti ini dapat dijelaskan lain waktu.

Singkatnya, "Buddha tidak mengajarkan yang lain selain dukkha dan jalan melenyapkan dukhha.

Selanjutnya, kita mungkin harus menjawab pertanyaan berikut ini,
"Apa yang diajarkan oleh Buddha secara khusus?"

Sekarang Anda sudah mampu melihat bahwa pertanyaan ini bisa dijawab dari berbagai sudut pandang. Pertama-tama, kita bisa menerangkan bahwa Beliau mengajarkan kita untuk menempuh "Jalan Tengah"; tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut, menghindari segala sesuatu yang bersifat ekstrem. Di satu sisi kita menolak praktik penyiksaan diri yang diajarkan oleh sekte-sekte tertentu, yang hanya menciptakan masalah dan kesulitan. Di sisi yang lain, kita harus menjaga diri dari jerat kenikmatan hawa nafsu. Hindari sikap, "Makan, minum, dan bersenang senang karena besok kita akan mati." Sebuah pernyataan sinis dari mereka yang memanjakan diri dengan kenikmatan hawa nafsu.

Sebaliknya, berjalan dijalan Tengah berarti tidak menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri serta tidak terseret arus keinginan kenikmatan duniawi. Hasil dari Jalan Tengah adalah kondisi yang mendukung untuk belajar dan berlatih, agar berhasil menghentikan dukkha. "Jalan Tengah" juga sesuai untuk berbagai keadaan di dalam kehidupan sehari hari. Jalan Tengah tidak akan membuat Anda tersesat. Memahami sebab, mengerti akibat, mengenal diri sendiri, mengerti arti "cukup", tahu kapan waktu yang tepat, mengerti orang lain, dan mengerti kelompok masyarakat; Tujuh Kebajikan Mulia ini adalah cara untuk berjalan di Jalan Tengah. Uraian ini adalah satu cara untuk menjawab pertanyaan di atas.

Kita juga bisa menjawab dengan sama baiknya bahwa Buddha mengajarkan kita untuk menjadi penolong bagi diri sendiri. Anda sekalian pasti mengerti apa yang dimaksud dengan menjadi penolong bagi diri sendiri; Anda tidak ingin mendengarnya lagi. Singkatnya, kita tidak boleh bergantung kepada nasib dan takdir. Kita tidak tergantung pada dewa dewa, bahkan kepada "Tuhan". Kita harus menolong diri sendiri. Buddha bersabda, "Jadikan dirimu pelindung bagi dirimu sendiri." Bahkan dalam agama yang mempercayai Tuhan, ada pernyataan bahwa Tuhan hanya menolong mereka yang menolong diri mereka sendiri. Di agama agama lain, perihal menolong diri sendiri mungkin tidak secara tegas diungkapkan. tetapi ini adalah hal yang penting di agama Buddha. Ketika seseorang merasakan kepedihan, kebohongan, serta kepedihan yang sangat dalam, ia harus segera mencari jalan untuk melenyapkan sernua itu dengan prinsip menolong diri sendiri. Buddha bersabda, "Para Buddha hanyalah penunjuk jalan. Setiap orang harus berusaha sendiri." Dengan kata lain, agama Buddha mendorong umatnya untuk belajar bagaimana menolong diri sendiri. Ingat ini baik baik.

   Cara lain adalah dengan menjelaskan bahwa Buddha mengajarkan kalau segala  sesuatu terjadi karena sebab dan kondisi. Semua hal terjadi sesuai dengan hukum sebab dan kondisi, selaras dengan hukum alam.
Ini adalah jawaban yang diterima Sariputra ketika beliau bertanya kepada seorang bhikkhu sebelum akhirnya beliau memutuskan untuk memasuki Sangha. "Buddha mengajarkan; Segala sesuatu terjadi karena sebab. Kita harus memahami sebab tersebut dan lenyapnya sebab itu." Prinsip Dharma ini sangat ilmiah dan kita dapat mengatakan bahwa prinsip prinsip agama Buddha sejalan dengan prinsip prinsip ilmu pengetahuan. Buddha tidak menggunakan individu atau sesuatu yang subyektif sebagai kriteria; ini menunjukkan bahwa Agama Buddha adalah agama yang logis.

Untuk menjawab pertanyaan di atas dari sudut pandang yang lain, sebagai aturan kehidupan, Buddha mengajarkan, "Hindari kejahatan, lakukan kebajikan, sucikan pikiran." Ketiganya disebut Ovada patimokkha, yang artinya: ringkasan dari seluruh ajaran (Buddha). Menghindari kejahatan, melakukan kebajikan, dan mensucikan pikiran. Menghindari kejahatan dan melakukan kebajikan tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. tetapi mensucikan pikiran tidaklah terlalu mudah untuk dipahami. Jika seseorang terus melekat, bahkan kepada kebaikan, pikiran menjadi tidak suci; takut tidak lagi mendapatkan kebaikan, takut terpisah dengan kebaikan, gelisah, kuatir, dan melekat pada ini dan itu sebagai "milikku". Semua ini menghasilkan penderitaan. Walaupun kita mungkin sudah berhasil menghindari kejahatan dan melakukan kebajikan, kita masih harus mengetahui bagaimana membebaskan pikiran. Jangan mencengkeram atau melekat pada apa pun juga dengan menganggapnya sebagai "aku , atau sebagai milikku. Jika tidak, cengkeraman atau kernelekatan tersebut akan menjadi beban berat dan menghasilkan penderitaan. Dengan kata lain, cengkeraman dan kemelekatan sama seperti membawa sebuah benda ke mana mana sepanjang waktu, sesuatu yang teramat yang berat, sebuah penderitaan yang amat berat. Bahkan beban sekarung batu permata yang dibawa di pundak atau kepala sama beratnya dengan sekarung batu karang. Oleh sebab itu, jangan bawa batu karang atau permata bersama Anda. Letakkan! Jangan menaruh beban berat di kepala (pikiran) Anda. Inilah yang dimaksud dengan "mensucikan pikiran". Jadi, mensucikan pikiran adalah latihan yang ketiga. Yang pertama adalah menghindari kejahatan, yang kedua adalah melakukan kebaikan, dan yang ketiga adalah mensucikan pikiran. Inilah ajaran Buddha.

Satu lagi ajaran Buddha yang sangat penting, sebuah pesan yang harus diingat. Buddha bersabda, "Segala sesuatu yang terbentuk (seluruh benda dan segenap makhluk di dunia ini) tidak pernah berhenti berubah, selalu hancur (segala sesuatu tidak kekal). Oleh sebab itu, kita harus senantiasa sadar! Perhatikan baik baik kata kata ini: Segala sesuatu di dunia ini selalu berubah dan hancur, dengan kata lain, tidak ada yang kekal. Ini serius. Jika Anda tidak memahami ketidakkekalan, ini bisa melukai, menampar, mengikat, dan menahan Anda. Anda bisa dibuat duduk terdiam, menangis dan mungkin juga bunuh diri.
Sekarang mari kita kumpulkan dan ulangi jawaban jawaban untuk satu pertanyaan ini. Jika Anda ditanya, "Apa yang Buddha ajarkan?" jelaskan salah satu jawaban di bawah ini:
Buddha mengajarkan kita untuk mempraktikkan Jalan Tengah;

Buddha mengajarkan kita untuk menolong diri sendiri;

Buddha mengajarkan kita untuk memahami hukum sebab akibat dan mengaturnya dengan tepat untuk mendapatkan hasil hasil yang diinginkan;

Buddha mengajarkan   prinsip,    "Hindari kejahatan, lakukan kebajikan, sucikan pikiran".

Buddha juga mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang terbentuk dari beragam unsur bersifat tidak kekal dan terus berubah, dan kita harus menyadari hal ini dengan sejelas mungkin.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Quote from: Arale on 13 September 2008, 08:58:38 PM
Quote from: Riky_dave on 13 September 2008, 08:31:27 PM
Quote from: Arale on 13 September 2008, 08:28:36 PM
kan sudah dijawap, ini bang jawabannya... lalu ditanya lagi....

Quote from: Arale on 13 September 2008, 07:54:15 PM
QuoteUm....Bila kita melakukan kejahatan maka kita akan merasa menyesal bla2...Bila kita melakukan kebaikkan kita akan merasa bangga dan hebat bla2...
Jadi apa manfaat antara kebaikkan dan kejahatan?
Saya tidak tahu,karena saya melihat baik maupun buruk itu berasal dari "aku"...
argumentnya dulu bang, dari aku?

Aye kgk ngerti atuh... :))
Coba ente quotekan pertanyaan aye berserta jawaban dari ente secara tegas,daripada entar aye salah asumsikan kan bisa berabe... :))
Trus ente juga pisahkan bagian mana yang mau ente tanyakan dari pernyataan aye...
_/\_

Salam,
Riky
yah sudah diquote saja bisa salah baca asumsi yah bang. males bang lanjutin nanti nambah yang akusala-akusala.
Ya...itu hak anda dan terserah anda... :)
Itu bukan urusan saya,yang penting jika anda mempertanyakan pernyataan saya,saya akan menjawabnya,jika anda berputar2 dan tidak tegas,ya silakan asumsikan menurut diri anda sendiri saja...
Itu toh tidak ada hubungannya dengan saya,anda mau menjadi apa bukan urusan saya dan sebaliknya... :)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: decky on 13 September 2008, 08:54:16 PM
Quote from: decky on 13 September 2008, 08:30:45 PM
politik ok tapi sesuai dgn jln dhamma ok. :|
poltik ok asal berpolitik jangan menambah lobha dosa mohanya tuh!!!!!
Owh,jadi menurut om kalau politik tidak menambah LDM itu dikatakan dengan jalan "Dhamma"?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Dari buku "the Truth of Nature" by Bhikkhu Buddhadasa

"Bagaimana cara berpikir seorang nonpraktisi dan seorang Buddhis yang mempraktikkan ajaran Buddha?"

Mari kita perhatikan sebuah fakta yang akan menjadi petunjuk untuk membedakan cara berpikir seorang non praktisi dan seorang Buddhis yang mempraktikkan ajaran Buddha. Seorang non praktisi berarti seorang yang belum menjadi seorang umat Buddha yang baik dan tidak memahami ajaran Buddha. la hanya menjadi Buddhis karena label agama saja, sesuai dengan catatan kependudukan (seorang Buddhis KTP sejati) dan karena orangtuanya beragama Buddha. Mereka kita sebut dengan Buddhis non praktisi. Persyaratan untuk menjadi seorang Buddhis sejati seorang praktisi, Ariya (orang suci, maju pesat dalam latihan) adalah memiliki pandangan benar yang jauh lebih tinggi daripada seorang non praktisi terhadap semua hal yang ada di sekelilingnya.

Buddha bersabda, "Ada perbedaan yang sangat besar dalam cara pandang antara pandangan para ariya dan pandangan umat biasa." Karena itu, dalam pandangan para ariya, dan juga sesuai dengan peraturan para ariya, bernyanyi sama saja dengan menangis; menari adalah ciri khas orang gila; dan tertawa terbahak bahak adalah kelakuan anak anak ingusan. Orang orang pada umumnya menyanyi, tertawa, dan menikmati semua itu tanpa menyadari kapan dirinya akan lelah. Di dalam pandangan para ariya, menyanyi terlihat sama dengan menangis. Jika kita mengamati seorang yang menyanyi dan berteriak sekeras kerasnya, dia tidak hanya kelihatan seperti orang yang sedang menangis, tetapi selain itu, apa yang dilakukannya berasal dari kondisi kondisi emosional. yang sebenarnya sama dengan menangis.

Menari adalah kelakuan orang gila! Jika kita perhatikan sedikit lebih mendalam, kita akan menyadari bahwa ketika kita bangun dari tempat duduk untuk menari, kita paling tidak sudah menjadi sepuluh persen gila. Jika tidak, kita pasti tidak akan mau menari. Karena secara umum menari dipandang sebagai sebuah bentuk kesenangan, kita tidak menganggapnya sebagai kelakuan orang gila. Ada beberapa orang yang suka tertawa; tertawa memang menyenangkan. Mereka tertawa terbahak bahak, bahkan di saat saat yang tidak tepat. Tetapi bagi para ariya, dan di dalam peraturan mereka, tertawa adalah kelakuan anak kecil. Oleh sebab itu, jika kita mampu tidak tertawa, ini tentu baik. Tidak tertawa sama sekali bahkan lebih baik lagi.

Contoh contoh di atas menunjukkan bagaimana latihan displin (sila) para ariya berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Secara umum, menyanyi, berdansa, dan tertawa sepertinya tidak membawa akibat dan bukan sesuatu yang istimewa. Namun bagi para ariya kegiatan kegiatan tersebut dianggap tidak berguna dan tidak terkendali. Demikianlah pandangan seseorang yang pikirannya sudah berkembang pesat.

Buddha tidak mengatakan, jangan lakukan hal-hal itu ketika kita menginginkannya, tetapi mengajarkan kita untuk memahami bahwa ada perbuatan yang terpuji dan perbuatan rendah, dan ada hal hal yang tidak layak untuk dilakukan. Karena belum menjadi seorang ariya, kita mungkin ingin melakukan perbuatan-perbuatan yang rendah. Ketika kita melakukannya, kita akan sadar bahwa hal itu terkadang memang tampak menyenangkan, tetapi pada akhirnya kita akan kelelahan. Selanjutnya, kita dapat meningkatkan diri kita ke tingkat yang lebih tinggi dan berlatih disiplin para ariya.

Sebagian orang tidak suka mendengar tentang "disiplin". Mereka khawatir bahwa mengendalikan diri menyebabkan "penderitaan." Tetapi, mengendalikan diri untuk tidak mengikuti perasaan adalah sebuah praktik dan latihan penting dalam agama Buddha.

Mengendalikan tubuh dan pikiran untuk tidak menuruti setiap perasaan bukanlah penderitaan. Sebaliknya, ini adalah sebuah metoda untuk melenyapkan dukkha. Kita harus menemukan cara. untuk mencegah diri kita agar tidak sampai dikuasai oleh ego atau kekotoran batin. Kita harus menjaga pikiran agar kekotoran batin tidak mengarahkan dan menguasai diri kita. Lihat orang orang yang sedang menari dan perhatikan betapa kuatnya kekotoran batin menguasai dan membuat mereka tunduk. Inikah yang disebut dengan kebebasan?


Oleh sebab itu, kita harus meningkatkan kemampuan batin kita bagaimanapun juga. Jangan menjadi seorang Buddhis awam selamanya! Buat diri Anda bisa menjadi anggota komunitas Buddhis praktisi, dengan memiliki pengetahuan, kecerdasan, kesadaran, dan pemahaman sehingga penderitaan akan berkurang. jangan lakukan hal hal yang tidak layak dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri. Inilah hasil yang akan Anda dapatkan. Anda akan bertransformasi dari seorang Buddhis non praktisi awam menjadi seorang Buddhis praktisi, yang menaati disiplin para ariya. Buddha berharap akan lebih banyak lagi yang menjadi ariya, semakin banyak lagi orang yang akan meninggalkan keduniawian selamanya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

johan3000

Quote from: Riky_dave on 13 September 2008, 07:51:51 PM
Quote from: Arale on 13 September 2008, 07:48:58 PM
:)) emang ada yang bilang pake murni dan bohongan?
Kagak ada yang bilang koq bu,aye kan nanya aja... :))

Quotekebaikan lalu sombong itu kebaikan bohongan? niat bang niat.
Owh..Jadi apa yang membedakannya?Hanya niat?
Apa bedanya niat kebaikan sombong dengan niat kebaikan tidak sombong?
Mana penjelasannya bu?:)

Salam,
Riky

Bagaimana menghadapin org yg memiliki niat baik tapi sombong....
dan sangat disayangkan dia tidak tau/tidak merasa dirinya LAGI SOMBONG?

Apakah seorang Riky sombong? (semoga belum mati rasa lho!)
Pernahkah teman2 Riky mengatakan anda sombong (selain di Forum)?
Apakah ortu pernah mengatakan anda sombong?

thanks...(boleh dijawab dgn gaya sombong!)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Riky_dave

Quote from: johan3000 on 14 September 2008, 10:11:27 AM
Quote from: Riky_dave on 13 September 2008, 07:51:51 PM
Quote from: Arale on 13 September 2008, 07:48:58 PM
:)) emang ada yang bilang pake murni dan bohongan?
Kagak ada yang bilang koq bu,aye kan nanya aja... :))

Quotekebaikan lalu sombong itu kebaikan bohongan? niat bang niat.
Owh..Jadi apa yang membedakannya?Hanya niat?
Apa bedanya niat kebaikan sombong dengan niat kebaikan tidak sombong?
Mana penjelasannya bu?:)

Salam,
Riky

Bagaimana menghadapin org yg memiliki niat baik tapi sombong....
dan sangat disayangkan dia tidak tau/tidak merasa dirinya LAGI SOMBONG?

Apakah seorang Riky sombong? (semoga belum mati rasa lho!)
Pernahkah teman2 Riky mengatakan anda sombong (selain di Forum)?
Apakah ortu pernah mengatakan anda sombong?

thanks...(boleh dijawab dgn gaya sombong!)
Sebenarnya apa yang anda tanyakan tidak nyambung dengan apa yang saya tanyakan,lantas apa yang sebenarnya anda cari saudara johan yang baik?:)
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Oh ya saudara johan kalau anda berkenan/berminat silakan kunjungi ketiga thread yang saya paparkan dibawah ini atau mungkin bahasa dari segelintir orang di DC adalah yang saya promosikan...
http:///showthread.php?t=1069163
http:///showthread.php?t=1060766
http:///showthread.php?t=878014
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

tesla

Quote from: johan3000 on 14 September 2008, 10:11:27 AM
Bagaimana menghadapin org yg memiliki niat baik tapi sombong....
dan sangat disayangkan dia tidak tau/tidak merasa dirinya LAGI SOMBONG?

Apakah seorang Riky sombong? (semoga belum mati rasa lho!)
Pernahkah teman2 Riky mengatakan anda sombong (selain di Forum)?
Apakah ortu pernah mengatakan anda sombong?

thanks...(boleh dijawab dgn gaya sombong!)

ketika ada bendera yg berkibar...
berkibarnya karena bendera atau karena angin?
atau bukan karena bendera, bukan pula karena angin?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

#263
Quote from: Riky_dave on 14 September 2008, 10:33:34 AM
Oh ya saudara johan kalau anda berkenan/berminat silakan kunjungi ketiga thread yang saya paparkan dibawah ini atau mungkin bahasa dari segelintir orang di DC adalah yang saya promosikan...
http:///showthread.php?t=1069163
http:///showthread.php?t=1060766
http:///showthread.php?t=878014
_/\_

Salam,
Riky

mohon maaf disini tempat diskusi, bukan tempat link...
selanjutnya reply diharapkan berisi jawaban langsung, bukan link...

utk mempromosikan website2 (link) buddhisme lain, silahkan diletakkan pada tempatnya, yaitu:
Kumpulan Website Buddhisme
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Riky_dave

Quote from: tesla on 14 September 2008, 10:47:48 AM
Quote from: johan3000 on 14 September 2008, 10:11:27 AM
Bagaimana menghadapin org yg memiliki niat baik tapi sombong....
dan sangat disayangkan dia tidak tau/tidak merasa dirinya LAGI SOMBONG?

Apakah seorang Riky sombong? (semoga belum mati rasa lho!)
Pernahkah teman2 Riky mengatakan anda sombong (selain di Forum)?
Apakah ortu pernah mengatakan anda sombong?

thanks...(boleh dijawab dgn gaya sombong!)

ketika ada bendera yg berkibar...
berkibarnya karena bendera atau karena angin?
atau bukan karena bendera, bukan pula karena angin?
Karena "aku" mu lah yang berkibar seperti bendera merah putih...:))
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: tesla on 14 September 2008, 10:49:44 AM
Quote from: Riky_dave on 14 September 2008, 10:33:34 AM
Oh ya saudara johan kalau anda berkenan/berminat silakan kunjungi ketiga thread yang saya paparkan dibawah ini atau mungkin bahasa dari segelintir orang di DC adalah yang saya promosikan...
http:///showthread.php?t=1069163
http:///showthread.php?t=1060766
http:///showthread.php?t=878014
_/\_

Salam,
Riky

mohon maaf disini tempat diskusi, bukan tempat link...
selanjutnya reply diharapkan berisi jawaban langsung, bukan link...
Maafkan aku om tes...
Sedikit tanggapan juga mohon disetiap postingan juga berisi jawaban langsung bukan ngejunk dimana2,mohon diatur... :)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

tesla

Quote from: Riky_dave on 14 September 2008, 10:51:05 AM
Quote from: tesla on 14 September 2008, 10:49:44 AM
Quote from: Riky_dave on 14 September 2008, 10:33:34 AM
Oh ya saudara johan kalau anda berkenan/berminat silakan kunjungi ketiga thread yang saya paparkan dibawah ini atau mungkin bahasa dari segelintir orang di DC adalah yang saya promosikan...
http:///showthread.php?t=1069163
http:///showthread.php?t=1060766
http:///showthread.php?t=878014
_/\_

Salam,
Riky

mohon maaf disini tempat diskusi, bukan tempat link...
selanjutnya reply diharapkan berisi jawaban langsung, bukan link...
Maafkan aku om tes...
Sedikit tanggapan juga mohon disetiap postingan juga berisi jawaban langsung bukan ngejunk dimana2,mohon diatur... :)

Salam,
Riky

terima kasih atas sarannya...

kami juga sedang berusaha membersihkan(mendelete) junk apabila ditemukan.
untuk saat ini kami kesulitan memilah apakah satu reply itu junk atau bukan.
sering kali seperti junk tetapi ternyata bermuatan sindiran... oleh karena itu dibiarkan apa adanya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Riky_dave

Quote from: tesla on 14 September 2008, 10:54:27 AM
Quote from: Riky_dave on 14 September 2008, 10:51:05 AM
Quote from: tesla on 14 September 2008, 10:49:44 AM
Quote from: Riky_dave on 14 September 2008, 10:33:34 AM
Oh ya saudara johan kalau anda berkenan/berminat silakan kunjungi ketiga thread yang saya paparkan dibawah ini atau mungkin bahasa dari segelintir orang di DC adalah yang saya promosikan...
http:///showthread.php?t=1069163
http:///showthread.php?t=1060766
http:///showthread.php?t=878014
_/\_

Salam,
Riky

mohon maaf disini tempat diskusi, bukan tempat link...
selanjutnya reply diharapkan berisi jawaban langsung, bukan link...
Maafkan aku om tes...
Sedikit tanggapan juga mohon disetiap postingan juga berisi jawaban langsung bukan ngejunk dimana2,mohon diatur... :)

Salam,
Riky

terima kasih atas sarannya...

kami juga sedang berusaha membersihkan(mendelete) junk apabila ditemukan.
untuk saat ini kami kesulitan memilah apakah satu reply itu junk atau bukan.
sering kali seperti junk tetapi ternyata bermuatan sindiran... oleh karena itu dibiarkan apa adanya.
Junk disertai sindirian tak berati itu diperbolehkankah?
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Kakakak ayah sama anak jadi jualan nih :)) , sedang berpolitik nih dalam Buddhism
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Kalau kata orang medan yang jualan si,"Kalau gk mau beli diam aja,gk jual buat elo seorang aja koq...Jadi shut up..."

_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...