Mantra Mencabut Kekuatan Ilmu Santet

Started by Kokuzo, 24 August 2007, 04:06:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

kenapa santet bisa kirim paku2,
tetapi tidak bisa mengirim

paket TIKI, DHL, FEDEX, etc ?

kenapa ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Indra

Quote from: johan3000 on 13 July 2009, 07:21:35 PM
kenapa santet bisa kirim paku2,
tetapi tidak bisa mengirim

paket TIKI, DHL, FEDEX, etc ?

kenapa ?

tentu saja bisa, tapi para courrier itu kan juga punya dukun sakti, para dukun ini yg mencegah pengiriman itu spy mrk bisa menjalankan bisnis

san

Quote from: vathena on 13 July 2009, 05:15:55 PM
Quote from: san on 13 July 2009, 04:58:34 PM
Org yg melakukan santet kepada kita, biasanya memiliki perasaan tidak suka atau benci atau dosa (buddhism).
Apakah bermanfaat bagi dirinya, seseorang hidup dengan membenci org lain dan mengharapkan orang lain tersebut celaka?

Bagi yang terkena santet, baca perenungan
  aku wajar mengalami tua
  aku tak mampu menghindari usia tua
  aku wajar mengalami penyakit
  aku tak mampu menghindari penyakit
  aku wajar mengalami kematian
  aku tak mampu menghindari kematian
  .... dst

Apakah bermanfaat bagi dirinya, untuk membenci org yang telah melakukan santet kepadanya dan mengharap org tersebut celaka walau akibat perbuatannya sendiri?



memang bagus perenungan tersebut ,tetapi apakah itu tidak jauh dari pasrah ?
bagaimana jika berada dalam keadaan dikejar pembunuh ? apakah kita harus tetap merenungkan hal tersebut ? atau dalam hal ini berbeda lagi perenungannya ?
trims san2 , sorry kalau banyak tanya ,  :-[

Ya perenungannya beda lagi :P
Perenungan yg pertama membuat kita mengerti kenyataan hidup.
Klo sudah tau kenyataannya mungkin dpt membuat kita bersikap pasrah.
Tp jangan, krn sang Buddha telah memberikan pesan mengenai tujuan hidup yg lebih bermanfaat.
Krn itu selama masih hidup, usahakan terus hidup sampai akar lobha, dosa, dan moha tercabut sempurna.
Pertahankan hidup itu dgn tujuan yg baik, jangan pasrah.

"Handadani bhikkhave amantayami: vayadhamma sankhara, appamadena sampadetha'ti, ayam Tathagatassa pacchima vaca."

"Kini, para bhikkhu, Kusabdakan padamu: segala yang berbentuk akan lenyap kembali, berjuanglah dengan tekun (mencapai pembebasan), inilah sabda Sang Tathagata yang terakhir"

Di sini sang Buddha mengatakan "segala yang berbentuk akan lenyap kembali" tapi nggak menyuruh kita pasrah malah menyuruh kita dengan "tekun mencapai pembebasan".

bagaimana jika berada dalam keadaan dikejar pembunuh? Selamatkan hidupmu dan jadikan hidupmu bermanfaat.

_/\_
be happy ^^

vathena

Quote from: san on 14 July 2009, 06:40:04 AM
Quote from: vathena on 13 July 2009, 05:15:55 PM
Quote from: san on 13 July 2009, 04:58:34 PM
Org yg melakukan santet kepada kita, biasanya memiliki perasaan tidak suka atau benci atau dosa (buddhism).
Apakah bermanfaat bagi dirinya, seseorang hidup dengan membenci org lain dan mengharapkan orang lain tersebut celaka?

Bagi yang terkena santet, baca perenungan
  aku wajar mengalami tua
  aku tak mampu menghindari usia tua
  aku wajar mengalami penyakit
  aku tak mampu menghindari penyakit
  aku wajar mengalami kematian
  aku tak mampu menghindari kematian
  .... dst

Apakah bermanfaat bagi dirinya, untuk membenci org yang telah melakukan santet kepadanya dan mengharap org tersebut celaka walau akibat perbuatannya sendiri?



memang bagus perenungan tersebut ,tetapi apakah itu tidak jauh dari pasrah ?
bagaimana jika berada dalam keadaan dikejar pembunuh ? apakah kita harus tetap merenungkan hal tersebut ? atau dalam hal ini berbeda lagi perenungannya ?
trims san2 , sorry kalau banyak tanya ,  :-[

Ya perenungannya beda lagi :P
Perenungan yg pertama membuat kita mengerti kenyataan hidup.
Klo sudah tau kenyataannya mungkin dpt membuat kita bersikap pasrah.
Tp jangan, krn sang Buddha telah memberikan pesan mengenai tujuan hidup yg lebih bermanfaat.
Krn itu selama masih hidup, usahakan terus hidup sampai akar lobha, dosa, dan moha tercabut sempurna.
Pertahankan hidup itu dgn tujuan yg baik, jangan pasrah.

"Handadani bhikkhave amantayami: vayadhamma sankhara, appamadena sampadetha'ti, ayam Tathagatassa pacchima vaca."

"Kini, para bhikkhu, Kusabdakan padamu: segala yang berbentuk akan lenyap kembali, berjuanglah dengan tekun (mencapai pembebasan), inilah sabda Sang Tathagata yang terakhir"

Di sini sang Buddha mengatakan "segala yang berbentuk akan lenyap kembali" tapi nggak menyuruh kita pasrah malah menyuruh kita dengan "tekun mencapai pembebasan".

bagaimana jika berada dalam keadaan dikejar pembunuh? Selamatkan hidupmu dan jadikan hidupmu bermanfaat.

_/\_

kalau perenungan yang ada di atas (perenungan bagi yang terkena santet) , apakah tidak jauh berbeda dari pasrah ?
dan karena san2 diatas udah bersedia menjawab (dengan jawaban yang bagus) aye kasih +1 ah  ;D
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Lily W

Nich... mantra yg ini juga hebat lho....
" METTA PUTTO PUTTO AH HO SIT "

coba baca kesaksiannya....
LUANG POR JUMNEAN SEELASETHO is the abbot and founder of the incredible temple named Wat Tum Sua in Krabi, Thailand just outside of Krabi town toward the mountains.
Luang por Jumnean was born in a rural village in Nakhon Si Thammarat province in Southern Thailand. His father apprenticed him to a village folk doctor that was a blind priest and an astrologer. At six years old he began meditation practice. He was trained in Buddhism, and also as a folk healer. At age 20 he ordained as a Buddhist monk in the Theravada tradition. For a time, he wandered as an ascetic monk and then trained in intensive insight meditation with Ajahn Dhammadharo at Wat Tow Kote.
After being a monk for 17 years he moved to a small village in the Surat Thani province called "Ban Na San". Ban Na San is a very pretty little town located on a river. Their rambutans (exotic red Thai fruit like large oval shaped golf balls with green or pink 'hairs' coming covering them are excellent in season and they have yearly rambutan festivals that you should attend if you get the chance sometime while you're here.
Luang por Jumnean studied meditation in Ban Na San for a short while then moved to Krabi, Thailand to found "Wat Tum Sua", Tiger Cave Temple of the South. Luangpor Jumnean founded Wat Tum Sua in 1975. So, he was a monk for 33 years at Wat Tum Sua and 17 years at Nakhon Si Thammarat. I think 2 years in Ban Na San. That's 52 years as a Thai Theravada monk!
A monk told me recently that Luangpor Jumnien's good friend is Jack Kornfield, who has written many books about the subject of meditation. The monk told me that Luangpor Jumnean and Jack Kornfield stayed at the same temple in Banasan, Surat Thani province, Thailand for some time. Yearly now Luangpor Jumnean goes to California to teach a meditation course with Jack Kornfield.
Luangpor Jumnean is a world traveler, frequently making visits to: California, Chicago, Malaysia, India, Burma, Singapore, Germany, and the UK mostly for the purposes of teaching mediation. He is a most accomplished meditation teacher and world renowned. Wat Tum Sua presently has 30-40 Buddhist monks living on temple grounds including 8 that live in the caves of the foothills area at the north side of the temple. It is possible to climb 100+ steps and explore the area which resembles Jurassic Park with HUGE palm trees and other plants that aren't usually seen. There are 1000 years old trees in this area and some nice caves to explore.
During the rains retreat nearly 100 monks stay for a few months at Wat Tum Sua. There are almost 200 'magee' or Buddhist nuns in white and with shaved heads that have taken vowels at the temple. Luangpor Jumnean intents Wat Tum Sua to be a refuge for women in bad relationships and welcomes anyone that needs a safe haven.
Luangpor Jumnean Seelaseeto is the abbot and founder of this amazing temple in the south of Thailand named, Tiger Cave Temple (Wat Thumsua).
LUANG POR JUMNEAN has saved many lives, one of them was me....
Recalling back in the year 2006, I was working in Singapore at that time. Who was it I do not know did a BLACK MAGIC spelled on me. This person first did it physically, but because I was wearing buddhist amulet so the spell did not manage to get me. But One of my amulet cracked and the Tangkai which was on me just slip out from my waist...Imagine the Tangkai was tied to my waist very strongly just fell on the ground while I was showering. At that instance I felt something was wrong with me.I just ignored it.
Then as time goes by, my skin began to have spots and it's itchy. Each time when I scratch it, it began to bleed and was itchy. Friends saw and told me to see the doctor but I refused cause I knew that it's not a skin disease. I applied cream and it seems to get worst. Later on my bones was very painful and I had to limb while I was walking.
Every evening at bout 7pm, I will start to have fever. And believe me as days passed I began to loose concentration in my work. Each day it's eating up my bones and it really hurts.
Then one day I received a call from my brother sayin that Luang por Jumnean wants to see me and asked me to come back to KL cause he's arriving. I kept telling my brother that I could not make it. He did not give up and kept trying to change my mind. I kept on telling him no I can't. In my life I have never said that I will not see Luang Por Jumnean whenever he's here in Malaysia. Then, I was asked to chant this "METTA PUTTO PUTTO AH HO SIT" it's a Metta of Loving Kindness given by Luang Por Jumnean. Trust me this is a very strong Metta. I chant this Metta very often. When I started to chant this my mind started to change.
Then in the morning, I went to the bus terminal and catch the bus to KL. If I was late for 15minutes, I would have not be able to come back. During my journey to KL, I could feel the pain that was in my head. It's much worst that migrain.
When I arrived that evening, I went straight to see Luang Por where he stayed. When I arrived Luang Por was resting and I met his disciple. My brother was there too and they were shocked to see me and immediately my tears starts to flow like a running tap.
At 9pm, Luang Por Jumnean came down to the hall and about to start his evening chanting. Before he starts, I went to see him and he looked at my hands and legs and told me, "You have been Black Magic". Then from that moment on he slowly heal me. For a month I was with him and that was the time he took it all out from me. Whereever he goes I was by his side.
After 28days, I was as clean as a newborn child. Luang Por Jumnean then accepted me as his God son and opened up a new road for me to pursue a new journey.
To All My Friends out there, " IF IT IS NOT BECAUSE OF LUANG POR JUMNEAN, I WILL NOT BE ABLE TO BE HERE AND POST OUT THIS MEANINGFUL BLOG AND SHARE WITH YOU".
http://quayalbertmetta.blogspot.com/2008/10/luangpor-jumnean-seelasetho.html

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Lily W

^Belum...soalnya belum kena santet.... :))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

johan3000

apakah mantra dlm rekaman mp3
memiliki kekuatan spt yg
diucapkan oleh manusia?

bagaimana dgn mantra yg rekaman
suaranya sangat kecil!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Adhitthana

^
^
Mantra/paritta ..... akan memberi effek yg kuat, bagi orang yg menjalanin Sila yg baik
Jadi mantra/paritta sangat ampuh bila diucapkan oleh seseorang yg taat pada Sila, akan lebih manjur lagi jika yg kena santet juga menjalani Sila dgn baik ......

IMO ..... mantra rekaman tak akan memberi effek apa2 untuk yg kena santet
sama seperti kita laperr, dikasih gambar makanan yg enak2 .... apa kita bisa kenyang  ;) ;D

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

lophenk

Kira 4 thn yg lalu aku pernah mengalami kejadian yg takkan pernah kulupakan. Disuatu mlm bdnku tiba2 sakit semua, terasa ada yg bergerak2 ditubuhku ... sakit sekali. Dimulai dr sejak matahari tenggelam & mencapai puncaknya kira2 jam 9 mlm.  Dadaku nyeri sekali spt dicengkeram oleh sesuatu trus terasa ada semacam kekuatan yg berusaha mengambil alih diriku. Keluargaku buru2 memanggil seorg suhu yg masih teman kakekku. Saat itu kesadaranku mulai berkurang tp masih bisa sedikit mengenali org2 . Suhu itu lalu membaca jampi2 & dgn 3 btg dupa diarahkan kediriku ... langsung saat itu aku lepas kendali, ya aku mengalami trans/ kerasukan. Yg aku ingat saat itu aku berkacak pinggang & tanganku spt mau mencakar. Lalu aku dipegang bnyk org trus suhu itu bacain mantera di telingaku & kemudian aku sadar kembali. Suhu itu blg makhluk itu udh lama ada didiriku & kemungkinan adalah kiriman org. Aku lalu diberikan segelas besar air yg udh dijampi2 ama suhu itu, lalu suhu itupun plg. Setiap kali terasa ada yg mau mengambil alih diriku aku lngsung minum air dr suhu itu & itu terjadi terus menerus ...  sungguh menderita . Semalaman aku gak bisa tdr ... tiap udh pulas selalu terasa ada yg dtg mengganggu , jantung lalu berdebar2 kemudian pikiran & perasaan kacau balau. Akhirnya aku mencoba tuk melawan ini semua ...kunyalakan CD nienfo lantunan " Namo Amithofo " kuikuti lantunan nienfo itu sambil duduk bersila & beranjali, bgt terus ... setiap ada yg dtg ganggu, aku langsung bersila & nienfo ikutin lantunan nienfo dr CD tsb. Dan itu berhasil ... 3 mlm berturut2 aku melalui ini semua . Sungguh pengalaman yg takkan kulupakan :)

IMO : mantra dlm rekaman mungkin sedikit memberikan efek menenangkan tp tdk seefektif jika dibandingkan
        dgn mantra yg benar2 keluar dr ucapan langsung .

thanks Buddha...