Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD

Started by Sumedho, 29 August 2008, 07:05:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hudoyo

Quote from: johan3000 on 29 August 2008, 12:35:41 PM
Pak, kalau semua dalam satu kotak nyariknya kan lebih gampang...............
[...]

Gak susah kok nyari tulisan saya: Kan ada fitur 'profile' ... klik saja nama saya ... lalu klik 'show the last posts of this person' ... keluarlah semua tulisan saya di semua thread.  :)

hudoyo

Quote from: ryu on 29 August 2008, 12:35:03 PM
Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 12:14:01 PM
maksudnya :)
hehehehe, mencobai itu tugas setan pak :))

iya, tahu, setannya kan Anda ... :) ... tapi siapa korban yang hilang itu? :)

K.K.

Quote from: johan3000 on 29 August 2008, 12:35:41 PM
...
pertanyaan :
Siapakah yg punya solusi supaya DC maupun Bp Hudoyo sama2 bisa
terpuaskan (dan juga dijalur yg benar)?
Hayo.... tambah karma baik! cepat deh!

Saya sudah mencoba menjelaskan "kebenaran" versi saya bahwa MMD itu sesuai namun bukan identik dengan Buddhisme (yang tampaknya tidak digubris), JMB 8 mencerahkan tidak bisa dijawab dengan hanya "ya" dan "tidak" (yang lagi2 tampaknya tidak digubris). Saya juga sudah memberi referensi Anguttara Nikaya VIII, 53 tentang inti ajaran Buddha (yang direspon hanya oleh Sumedho). Semuanya mengacu pada "tidak perlunya MMD dimasukkan dalam kotak".
Saya tidak mencari solusi yang "memuaskan", tapi mencoba mengatakan apa yang saya tahu tentang kebenaran. Dan kamma baik itu didapat dengan mengutarakan kebenaran, bukan dengan memberikan solusi yang memuaskan semua pihak. (menurut saya sih gitu...  ;D )


ryu

Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: ryu on 29 August 2008, 12:49:13 PM
Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))

Kalau Pak Hudoyo mengalah, berarti Pak Hudoyo mengakui ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Dengan begitu jadinya "tidak hormat kepada Guru sendiri", seperti mencuri2 ajaran tapi ngakunya nemuin sendiri. Bukan masalah ego atau apa, kalau saya di posisi Pak Hudoyo juga tidak akan mengalah karena akan "menghina" ajaran Sang Guru.


hudoyo

Anda mampu mengartikulasikan pikiran saya dengan baik.  _/\_

johan3000

#111
Quote from: Kainyn_Kutho on 29 August 2008, 12:44:36 PM
Quote from: johan3000 on 29 August 2008, 12:35:41 PM
...
pertanyaan :
Siapakah yg punya solusi supaya DC maupun Bp Hudoyo sama2 bisa
terpuaskan (dan juga dijalur yg benar)?
Hayo.... tambah karma baik! cepat deh!

Saya sudah mencoba menjelaskan "kebenaran" versi saya bahwa MMD itu sesuai namun bukan identik dengan Buddhisme (yang tampaknya tidak digubris), JMB 8 mencerahkan tidak bisa dijawab dengan hanya "ya" dan "tidak" (yang lagi2 tampaknya tidak digubris). Saya juga sudah memberi referensi Anguttara Nikaya VIII, 53 tentang inti ajaran Buddha (yang direspon hanya oleh Sumedho). Semuanya mengacu pada "tidak perlunya MMD dimasukkan dalam kotak".
Saya tidak mencari solusi yang "memuaskan", tapi mencoba mengatakan apa yang saya tahu tentang kebenaran. Dan kamma baik itu didapat dengan mengutarakan kebenaran, bukan dengan memberikan solusi yang memuaskan semua pihak. (menurut saya sih gitu...  ;D )


QuoteGak susah kok nyari tulisan saya: Kan ada fitur 'profile' ... klik saja nama saya ... lalu klik 'show the last posts of this person' ... keluarlah semua tulisan saya di semua thread. 
thanks atas jawabnya.... Tugas moderator adalah mengawasin/memindahkan postin2 yg salah "kamar/kotak"


assumsi :
semua punya nalar (berpikir logika, analitis, dan juga dhamma)..............
seberapa jauhkah kita2 ini berani menguji kebenaran tsb?
Ataukah kita hanya "menyerah" pada suatu keputusan?


Bagaimana kalau dibuat pertandingan.... menulis naskah.....
solusi utk permasalahan tsb...............

tetapi sebelumnya juga harus dijelaskan masalahnya.....

Permasalahan :
MMD dipindahkan ke ____ karna (fakta)..... sebab....untung/rugi/alasan
menurut Bp Hudoyo tidak tepat karna (fakta) ....sebab....untung/rugi/alasan
Adakah hal2 tertentu yg tidak boleh dibahas di forum MMD?


Udah berapa lama MMD tidak pada tempatnya (menurut DC) ?
Apakah Bp Hudoyo yg lebih dewasa (umur/meditasi banyak) mau dikit "mengalah" ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

K.K.

Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 12:56:57 PM
Anda mampu mengartikulasikan pikiran saya dengan baik.  _/\_

Kalo Pak Hudoyo punya "dibba chakku", saya punya "cetopariya"  :))

SandalJepit

Quote from: Kainyn_Kutho on 29 August 2008, 12:53:57 PM
Quote from: ryu on 29 August 2008, 12:49:13 PM
Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))

Kalau Pak Hudoyo mengalah, berarti Pak Hudoyo mengakui ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Dengan begitu jadinya "tidak hormat kepada Guru sendiri", seperti mencuri2 ajaran tapi ngakunya nemuin sendiri. Bukan masalah ego atau apa, kalau saya di posisi Pak Hudoyo juga tidak akan mengalah karena akan "menghina" ajaran Sang Guru.



lha wong kagak ada salah ada apa koq ngalah..?

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 29 August 2008, 12:53:57 PM
Quote from: ryu on 29 August 2008, 12:49:13 PM
Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))

Kalau Pak Hudoyo mengalah, berarti Pak Hudoyo mengakui ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Dengan begitu jadinya "tidak hormat kepada Guru sendiri", seperti mencuri2 ajaran tapi ngakunya nemuin sendiri. Bukan masalah ego atau apa, kalau saya di posisi Pak Hudoyo juga tidak akan mengalah karena akan "menghina" ajaran Sang Guru.


ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Edward

Arghh..baru kali ini gw kaga setuju dengan keputusan DC....
Kalo soal begini2an sih gw kaga bisa ikut comment, soalnya gw kaga begitu mempelajari sutta ato aliran2 tertentu...

Tapi secara opini pribadi, menurut gw MMD adalah tetap merupakan teknik meditasi yang masih dalam lingkup Buddhisme, dan meditasi tidak mengenal pemula atau advance...

Dan menurut gw, sebagai pihak DC, ada kesalahan karena sebelum mengambil keputusan tidak dibicarakan dengan yang bersangkutan (Pak Hud) dan langsung memindahkan threadnya...Nah, kalo dengan alasan ini, gw setuju dengan kemarahan Pak Hud.

Gw menghormati para momod DC, dan gw juga menghormati Pak Hud, mungkin jika memank ini menjadi masalah, sebaiknya dibicarakan lewat japri aj dengan kedua belah pihak, kalo melalui postingan, terlalu bnyk pemikiran dan opini2 yang hasilnya cuma akna membuat lebih rancu.
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

hudoyo

Quote from: Kainyn_Kutho on 29 August 2008, 01:01:48 PM
Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 12:56:57 PM
Anda mampu mengartikulasikan pikiran saya dengan baik.  _/\_

Kalo Pak Hudoyo punya "dibba chakku", saya punya "cetopariya"  :))


Wah, mesti ati-ati mikir dong berhadapan dengan Kaynin.  :))   :backtotopic:

johan3000

Quote from: SandalJepit on 29 August 2008, 01:13:22 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 29 August 2008, 12:53:57 PM
Quote from: ryu on 29 August 2008, 12:49:13 PM
Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))

Kalau Pak Hudoyo mengalah, berarti Pak Hudoyo mengakui ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Dengan begitu jadinya "tidak hormat kepada Guru sendiri", seperti mencuri2 ajaran tapi ngakunya nemuin sendiri. Bukan masalah ego atau apa, kalau saya di posisi Pak Hudoyo juga tidak akan mengalah karena akan "menghina" ajaran Sang Guru.



lha wong kagak ada salah ada apa koq ngalah..?

ada 2 orang menyebrangin jembatan yg cukup utk 1 orang....

A. Kedua2nya ngak mau ngalah malah mempercepat.... akhirnya 2 jatuh..
B. Salah satu mengalah (menunggu sebentar)...... akhirnya 2 mencapai tujuan!

Apakah mengalah berarti KALAH?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

hudoyo

Quote from: ryu on 29 August 2008, 01:19:34 PM
ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)

Anda tidak punya missi ... saya punya missi. :)

K.K.

Quote from: ryu on 29 August 2008, 01:19:34 PM
ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)

Ya, memang ada saatnya mengalah. Kalau di sini Pak Hudoyo mau mengalah, maka tindakan "absen" dari DC itu sudah benar. Tapi bukan mengalah untuk dianggap itu bukan ajaran Buddha.