News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Mo nanya tentang Kamma

Started by denny848337, 20 August 2008, 02:26:45 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

denny848337

sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
:)

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Sang Buddha memang mengatakan bahwa cetana (niat, kehendak) adalah kamma.
Ada cetana yang berasaskan lobha dosa dan moha, ada juga cetana yang berasasan alobha adosa amoha.

Tetapi ada juga tindakan yang "netral".
Sederhananya tindakan seperti berkedip, gerak reflek, masuk kategori netral ini.

Lebih jelasnya mungkin para pakar Abhidhamma di sini bisa menjelaskan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Lily W

#2
Pas saya ada posting di forum sebelah.... sy copas aja dech... ;D

Manurut Abhidhamma....
dalam Proses Pikiran (Citta Vithi/Proses keberlangsungan kesadaran yang berkesinambungan atau tanpa jeda kosong) yaitu :
1. Melalui pancaindera ada 17 saat
2. Melalui Pintu Pikiran ada 13 saat

Nah, di saat yang ke 9 sampai saat ke 15 ( untuk yg 17 saat) dan saat ke 5 sampai saat ke 11 (untuk yang 13 saat), masing-masing itu ada 7 saat   yang di sebut JAVANA CITTA (Kesadaran yang mendorong terjadinya kamma/perbuatan). Setiap CITTA pasti di ikuti oleh 7 CETASIKA (faktor-faktor Batin) netral (Sabbacittasadharana cetasika 7 ).
Sabbacittasadharana cetasika 7 (7 cetasika yg terdapat di semua jenis citta) terdiri dari :
1. PHASSA (KONTAK)
2. VEDANA (PERASAAN)
3. SANNA (PENCERAPAN)
4. CETANA (KEHENDAK)
5. EKAGGATA (KONSENTRASI)
6. JIVITINDRIYA (PENGHIDUP BATIN)
7. MANASIKARA (PERHATIAN)

Kalo CETASIKA UMUM (Faktor Batin umum, total ada 13 CETASIKA) berkombinasi dengan AKUSALA CETASIKA (Faktor batin tidak bermanfaat) maka akan menjadi AKUSALA dan apabila CETASIKA UMUM itu berkombinasi dengan SOBHANA CETASIKA  (Faktor Batin yang Indah) maka akan menjadi SOBHANA/KUSALA.

Jadi....tindakan tanpa sadar (cth : gerak reflek) itu juga termasuk kamma (perbuatan) karena telah melalui proses pikiran (citta vithi). Perlu kita ketahui bahwa Citta itu muncul dan tenggelam dengan cepat sekali

Link Citta Vithi : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1393.0
Link Cetasika : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=422.0

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

andry

Quote from: denny848337 on 20 August 2008, 02:26:45 PM
sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
:)
tidak sadar, karena tidak diperhatikan.
reflek yg begitu cepat, itu pun jika diperhatikan pasti sadar..
namun kecepatannya itu melebihi mobil perari..
so semua tindakan pasti sadar.. begitu juga pikiran, mau berpikir sesuatu pasti sadar dulu..
bagus gak neh pikiran?? (sdarkan) Oo tidak bagus yah di cut (sadar juga..)
Samma Vayama

markosprawira

dea
Quote from: denny848337 on 20 August 2008, 02:26:45 PM
sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
:)

dear denny,

Saya contohkan seperti jika ada nyamuk berdenging di dekat telinga.
Kebnykan org biasanya akan refleks menepuknya.
Nah mengapa ini bisa terjadi??

Sebenarnya dimulai dari kita kecil......... kita menangis sewaktu digigit nyamuk.
Begitu dilihat oleh org yg menjaga kita, ada bunderan merah, dan disebutlah sebuah konsep... "Digigit nyamuk", atau "Bentol".......
Setelah itu, org yg jaga liat ke sekeliling, dan mencari mahluk hitam terbang, yang ada sungutnya dan berdenging....... begitu ketemu, langsung ditepuk...

Demikianlah proses konsep kita pelajari terus menerus..... sewaktu kita lebih besar, begitu ada nyamuk, langsung disuruh "Tepuk nyamuk itu", baru muncullah niat untuk menepuk......
Saya ingat waktu kecil, begitu gemar mengejar2 nyamuk untuk dibunuh......... dimana ini tentunya diniatin loh......

Demikianlah proses terjadinya "refleks" dalam membunuh nyamuk........ bahwa itu sebenarnya adalah kegiatan yang sama seperti lainnya, ada niatnya juga namun karena kebiasaan yang dijalankan terus menerus sehingga rasanya seperti tanpa dipikir lagi.

Sebenarnya dalam keseharian kita, juga banyak melakukan "refleks" seperti ini....... misal begitu melihat wanita, langsung liat mukanya, kulitnya, bentuk tubuhnya, dsbnya......

Begitu liat benda yang disukai misal seperti teman saya yang hobi mobil, dia lgsg liat spionnya, spoilernya, ban, velgnya, dsb......... juga misalnya pada makanan, kalo liat daging rendang, liat warnanya gelap/ga, bumbunya, dsbnya........

Singkatnya dalam buddhism sebenarnya tidak dikenal refleks/tidak sadar atau alam bawah sadar.

semoga penjelasan ini bisa dimengerti yah............

Delusion

Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???
:)

K.K.

Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".



Delusion

Terimakasih penjelasannya, Kainyn

_/\_
:)

Lily W

Quote from: Delusion on 12 September 2008, 05:17:53 PM
Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???

Menurut Buddhism....
Orang yang melakukan gerakan reflek itu karena sanna (persepsi, pencerapan) nya yang begitu kuat. Di dalam proses pikiran ... tiap-tiap momentnya (17 saat / 13 saat) ada sanna.
contoh lain gerakan reflek yaitu Bruce Lee dalam menangkis serangan (dalam film kungfu)

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

FZ

Quote from: Delusion on 12 September 2008, 05:17:53 PM
Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???
Menurut science seh gerak reflek itu terjadi bila impuls (rangsangan) yang dihantar tidak menuju ke otak tetapi menuju ke medula spinalis (sumsum tulang belakang), makanya terkesan "tidak sadar"


Delusion

Quote from: Lily W on 13 September 2008, 09:39:32 AM
Quote from: Delusion on 12 September 2008, 05:17:53 PM
Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???

_/\_

Menurut Buddhism....
Orang yang melakukan gerakan reflek itu karena sanna (persepsi, pencerapan) nya yang begitu kuat. Di dalam proses pikiran ... tiap-tiap momentnya (17 saat / 13 saat) ada sanna.
contoh lain gerakan reflek yaitu Bruce Lee dalam menangkis serangan (dalam film kungfu)

_/\_ :lotus:


Boleh diberikan penjelasan yang lebih mendetail?
_/\_
:)

fabian c



teman-teman.... ikut sharing ya..?

Menurut pendapat saya dan dikonfirmasi oleh meditator lainnya, setiap gerakan yang kita lakukan sebenarnya didahului oleh kehendak (ada yang mengatakan bahkan detak jantungpun juga didahului oleh kehendak, kalau ini saya tidak begitu jelas)

tetapi bila gerakan indera kita di dahului oleh kehendak itu saya sangat setuju.
umpamanya kita melangkahkan kaki, setiap gerakan kaki sebenarnya terdiri dari gerakan-gerakan yang lebih kecil dan setiap gerakan kecil tersebut didahului oleh kehendak. bila konsentrasi kurang kuat maka kita melihat rangkaian gerakan-gerakan kecil ini bagai satu rangkaian langkah menyatu yang tak terputus.

Bila kita tak ada kehendak, maka anggota tubuh tak bergerak.

Disebabkan kemampuan melihat gerakan-gerakan kecil yang terputus ini maka, meditator dikatakan telah mampu melihat anicca walaupun masih dalam tingkat awal.

Kehendak inilah yang menyebabkan kamma. bila kita digigit nyamuk sebenarnya bukan refleks, tetapi inilah yang disebut gerakan jasmani yang didahului kehendak bersekutu dengan dosa (dosa yang dimaksud disini adalah rasa menolak terhadap gigitan nyamuk). Bagi orang yang telah melatih dirinya untuk menerima gigitan nyamuk maka, tak timbul refleks untuk menepuk.

mudah-mudahan penjelasan saya membantu.

sukhi hotu


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Delusion

[at] fabian c

Terimakasih atas penjelasannya...

Tapi agak heran bila ada yang menyatakan "jantung berdetak juga karena keinginan kita"  ;D


_/\_
:)

markosprawira

 [at] Delusion : loh kenapa heran bro?

detak jantung kita bisa percepat.... coba aja pikirin hal2 yg negatif, jantung biasanya akan lebih cepat berdetak........

tapi kalo kita "cooling down" misal tenangin diri, jantung akan berdetak lebih pelan  ;D

kalo kita yang "awam" ini saja bisa mengatur seperti itu, yah jangan heran kalo meditator bisa lebih ahli...... bahkan AFAIK, ada meditator yang bisa mengamati hadaya vatthu loh.......... ^:)^

(hadaya vatthu : pintu indra munculnya kesadaran).......cmiiw.......

markosprawira

Quote from: Kainyn_Kutho on 12 September 2008, 05:52:34 PM
Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".

dear bro Kai,

kalau boleh saya koreksi bahwa jika org kena teko panas dan menarik tangannya, hampir bisa dipastikan itu adalah akusala citta dimana ini sebenarnya merupakan proses refleks seperti yang digambarkan sis Lily yaitu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga terekam di dalam sanna/pencerapan bahwa jika menyentuh sesuatu yg panas/tidak menyenangkan, tangan harus segera ditarik
Hal yang sama bisa kita lihat jika kita menyentuh duri  ;)

seperti yang pernah saya bilang ke bro tesla bahwa pada saat tindakan/action, itu berarti citta pada posisi Javana.
Dan pada Javana org awam/putthujhana, tidak mungkin ada fungsi kiriya, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral

Kiriya terjadi pada proses lain dalam 17 proses citta, misal fungsi citta yang mengarahkan tapi tidak pada Javana.

Kiriya pada Javana, hanya terjadi pada Arahat, itu kenapa Arahat tidak akan terlahir kembali karena action/tindakannya sudah tidak membuahkan vipaka lagi.....

semoga bisa memperjelas mengenai citta yah  _/\_