MMD [pool]

Started by Semit, 06 August 2008, 01:56:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

Sesuai
22 (52.4%)
Tidak sesuai
20 (47.6%)

Total Members Voted: 41

Voting closed: 11 August 2008, 12:01:45 AM

andry

#390
Quote from: CKRA on 08 August 2008, 11:41:44 PM
Kalau memang disarankan untuk diam berarti forum ini memang kurang sesuai untuk saya yang ingin belajar dan bertukar pikiran dengan rekan-rekan lainnya.
Kan baru saran.. bro/sis CKRA.
boleh diterima, boleh tdk.
Lg pula negara ini negara demokrasi begitu pula dgn forum ini..
tuangkan saja apa yg ingin anda ketahui, asalkan jangan memperkeruh suasana atau malah menyinggung beberapa pihak.
Jadi, kesimpulan enjoy saja & nikmatilah forum ini..
[at] CKRA: tuh kan di bae2, tuh buktine di bawah ane...
so enjoy aja..
Samma Vayama

ryu

Quote from: CKRA on 08 August 2008, 11:41:44 PM
_/\_ Rekan andry, terima kasih atas penjelasannya. Rekan Ryu, terima kasih sambutan yang begitu baik. Rekan Suchamda, saya hanya bertanya. Kalau memang disarankan untuk diam berarti forum ini memang kurang sesuai untuk saya yang ingin belajar dan bertukar pikiran dengan rekan-rekan lainnya.


Oh No, anggap saja thread ini tidak ada, Disini khusus Thread NERAKA (kek di Piala Dunia aja ada Group NERAKA :)) )
Bila Mau comment silahkan saja kok, apa bila bingung baca dulu thread yang di tunjukan suchamda buat referensi hehehe, Disini bebas kok, Tuhan nya Baik Lho Kakakakakak

Tambahan = intinya jangan cepet kesinggungan yak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

F.T

Welcome rekan CKRA ... _/\_

Silahkan ikut berpartisipasi untuk membahas diskusi ini, mungkin maksud dari ko suchamda untuk anggota2 yang baru bisa membaca dahulu apa yg sebenarnya di persoalkan dari awal... dengan memberikan link yg sdh tertera tsb.

untuk rekan CKRA bisa membaca2 dahulu, nanti jika sdh ada kesimpulan , bisa ikut berbagi di sini... terima kasih :)


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

HokBen

 [at] ckra...

diskusi boleh2 aja kok, mungkin maksud bro suchamda itu khusus untuk thread ini pada saat ini saja...
kalau bro CKRA sudah membaca awal diskusi ini ( dari link yg dikasi dia ) nah baru dh ntar ngerti apa yg didiskusikan... dan kalo udah jelas ttg asal muasal diskusi ini , silahken berdiskusi...

atau boleh mengisi thread perkenalan dulu bro...  
thread perkenalan ada di : http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=12.0
supaya kita makin kenal dan bisa belajar Dhamma sama2 :D
rajin2 posting yah.. dan sekali lagi... "SELAMAT DATANG DI DHAMMACITTA"...

_/\_

ryu

Quote from: Felix Thioris on 08 August 2008, 11:47:41 PM
Welcome rekan CKRA ... _/\_

Silahkan ikut berpartisipasi untuk membahas diskusi ini, mungkin maksud dari ko suchamda untuk anggota2 yang baru bisa membaca dahulu apa yg sebenarnya di persoalkan dari awal... dengan memberikan link yg sdh tertera tsb.

untuk rekan CKRA bisa membaca2 dahulu, nanti jika sdh ada kesimpulan , bisa ikut berbagi di sini... terima kasih :)


Nah gitu dong Pus lo bertugas yang bener yah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

BTW hebat juga yah baru 2 hari thread ini bisa nyampe 27 halaman nih :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

CKRA

Quote from: ryu on 08 August 2008, 11:50:21 PM
Quote from: Felix Thioris on 08 August 2008, 11:47:41 PM
Welcome rekan CKRA ... _/\_

Silahkan ikut berpartisipasi untuk membahas diskusi ini, mungkin maksud dari ko suchamda untuk anggota2 yang baru bisa membaca dahulu apa yg sebenarnya di persoalkan dari awal... dengan memberikan link yg sdh tertera tsb.

untuk rekan CKRA bisa membaca2 dahulu, nanti jika sdh ada kesimpulan , bisa ikut berbagi di sini... terima kasih :)


Nah gitu dong Pus lo bertugas yang bener yah :))

Terima kasih. Saya akan coba pelajari dahulu topik tersebut sebelum bertanya lagi kepada rekan-rekan sekalian.

Kelana

Ini adalah komentar polling yang paling panjang yang pernah saya lihat.  :)
Maaf, saya tidak bisa memilih.
Dalam topik "yathabhutam nyanadassanam" pernah saya sampaikan bahwa pada taraf awal tertentu MMD bisa membuat suatu ketenangan tersendiri, itu saja. Dan ketenangan batin sendiri diajarkan oleh Sang Buddha. Pada taraf ini MMD sesuai dengan ajaran Buddha. Tetapi masalah apakah ego bisa lenyap, mencicipi nibbana dll, bagi saya belum terbuktikan jadi bagi saya untuk sementara ini itu hanyalah klaiman semata, karena siapa tahu justru malah timbul ego atau jadi hilang pikiran. Begitu juga konsep MMD (meskipun diklaim oleh penciptanya sebagai tanpa konsep). Singkatnya masih diragukan (bagi saya). Nah sesuatu yang diragukan tidaklah bisa dijadikan perbandingan dengan yang sudah pasti atau pun yang juga masih diragukan. Inilah mengapa saya tidak memilih.

Dan thanks untuk Sdr. Semit karena dengan polling ini saya bisa melihat ragam komentar yeng menurut saya ada yang penting.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

hudoyo

Status polling pada Sabtu 9 Agustus 2008, pk 05.10:
Sesuai  20 (54.1%)
Tidak sesuai  17 (45.9%)
Total Voters: 37

Tidak banyak berbeda dengan hasil "penghitungan cepat". :)

ryu

Quote from: Kelana on 09 August 2008, 01:44:30 AM
Ini adalah komentar polling yang paling panjang yang pernah saya lihat.  :)
Maaf, saya tidak bisa memilih.
Dalam topik "yathabhutam nyanadassanam" pernah saya sampaikan bahwa pada taraf awal tertentu MMD bisa membuat suatu ketenangan tersendiri, itu saja. Dan ketenangan batin sendiri diajarkan oleh Sang Buddha. Pada taraf ini MMD sesuai dengan ajaran Buddha. Tetapi masalah apakah ego bisa lenyap, mencicipi nibbana dll, bagi saya belum terbuktikan jadi bagi saya untuk sementara ini itu hanyalah klaiman semata, karena siapa tahu justru malah timbul ego atau jadi hilang pikiran. Begitu juga konsep MMD (meskipun diklaim oleh penciptanya sebagai tanpa konsep). Singkatnya masih diragukan (bagi saya). Nah sesuatu yang diragukan tidaklah bisa dijadikan perbandingan dengan yang sudah pasti atau pun yang juga masih diragukan. Inilah mengapa saya tidak memilih.

Dan thanks untuk Sdr. Semit karena dengan polling ini saya bisa melihat ragam komentar yeng menurut saya ada yang penting.
kalo aye sebenernya milih sesuai, tapi entahlah dari pihak MMD aye malah dimusuhi kakakakak. Tau gitu mah mending netral aja deh ngikut om kelana, setuju pisan Om atas komen nya :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: ryu on 09 August 2008, 06:20:41 AM
kalo aye sebenernya milih sesuai, tapi entahlah dari pihak MMD aye malah dimusuhi kakakakak. Tau gitu mah mending netral aja deh ngikut om kelana, setuju pisan Om atas komen nya :)

Apakah Anda merasa saya memusuhi Anda, Rekan Ryu?

hudoyo

Quote from: Kainyn_Kutho on 08 August 2008, 09:19:45 AM
Mengenai perbuatan baik dan pencerahan, menurut pendapat saya, semata-mata berbuat baik (yang bermanfaat) tanpa pengertian tidaklah membawa orang pada pencerahan, tetapi berbuat baik (yang bermanfaat) merupakan salah satu kondisi pendukung untuk mencapai pencerahan.
Rasanya di sini kita bisa setuju bahwa pemahaman "dhamma" seseorang adalah berdasarkan "debu yang menutupi mata". Dari mana asalnya "debu" tersebut kalau bukan dari perbuatan (pikiran, ucapan, dan badan) kita sendiri?
Jadi misalnya dalam sebuah pertengkaran, siapapun yang berusaha menekan ego, belajar dari kesalahannya sendiri dan melatih kerendahan hati untuk minta maaf, akan lebih mudah mengerti dhamma ketimbang yang selalu memuaskan ego dan mencari alasan berkelit dari kesalahannya sendiri. Sama seperti dana. Orang berdana sebanyak apapun tidak akan membawanya pada pencerahan, tetapi orang yang suka berdana lebih mudah memahami dhamma apa adanya dibanding dengan orang yang kikir ataupun pencuri.

Apakah berbuat baik merupakan pendukung untuk mencapai pencerahan? ... Mula-mula tampaknya begitu ... Orang yang berbuat baik hatinya lebih tenang dibandingkan orang yang perbuatannya tidak baik ... Tapi lama-kelamaan perbuatan baik akan menghasilkan kelekatan yang sangat halus, dan oleh karena halus maka tidak terlihat, dan orang tidak mungkin tercerahkan/bebas tanpa melihat kelekatannya kepada perbuatan baik ...

Begitu pula dengan pengertian "debu" ... "debu" ini mudah dipahami kalau muncul sebagai hal-hal yang negatif ... tapi sangat sukar dipahami, dan oleh karena itu sangat sukar runtuh, kalau muncul sebagai hal-hal yang menyenangkan dan memuaskan si aku. ...

Begitu pula dengan pengertian "dana", "sila" dsb dsb. ... selama ada aku yang merasa melakukannya, tidak akan pernah tercapai anatta.

Salam,
hudoyo

ryu

Quote from: hudoyo on 09 August 2008, 06:27:37 AM
Quote from: ryu on 09 August 2008, 06:20:41 AM
kalo aye sebenernya milih sesuai, tapi entahlah dari pihak MMD aye malah dimusuhi kakakakak. Tau gitu mah mending netral aja deh ngikut om kelana, setuju pisan Om atas komen nya :)

Apakah Anda merasa saya memusuhi Anda, Rekan Ryu?
bukan bapak koq, saya menghormati bapak, cuma ada oknum saja yang memusuhi saya keknya yah maklum lah pak setan khan dibenci orang :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: hudoyo on 09 August 2008, 06:37:29 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 08 August 2008, 09:19:45 AM
Mengenai perbuatan baik dan pencerahan, menurut pendapat saya, semata-mata berbuat baik (yang bermanfaat) tanpa pengertian tidaklah membawa orang pada pencerahan, tetapi berbuat baik (yang bermanfaat) merupakan salah satu kondisi pendukung untuk mencapai pencerahan.
Rasanya di sini kita bisa setuju bahwa pemahaman "dhamma" seseorang adalah berdasarkan "debu yang menutupi mata". Dari mana asalnya "debu" tersebut kalau bukan dari perbuatan (pikiran, ucapan, dan badan) kita sendiri?
Jadi misalnya dalam sebuah pertengkaran, siapapun yang berusaha menekan ego, belajar dari kesalahannya sendiri dan melatih kerendahan hati untuk minta maaf, akan lebih mudah mengerti dhamma ketimbang yang selalu memuaskan ego dan mencari alasan berkelit dari kesalahannya sendiri. Sama seperti dana. Orang berdana sebanyak apapun tidak akan membawanya pada pencerahan, tetapi orang yang suka berdana lebih mudah memahami dhamma apa adanya dibanding dengan orang yang kikir ataupun pencuri.

Apakah berbuat baik merupakan pendukung untuk mencapai pencerahan? ... Mula-mula tampaknya begitu ... Orang yang berbuat baik hatinya lebih tenang dibandingkan orang yang perbuatannya tidak baik ... Tapi lama-kelamaan perbuatan baik akan menghasilkan kelekatan yang sangat halus, dan oleh karena halus maka tidak terlihat, dan orang tidak mungkin tercerahkan/bebas tanpa melihat kelekatannya kepada perbuatan baik ...

Begitu pula dengan pengertian "debu" ... "debu" ini mudah dipahami kalau muncul sebagai hal-hal yang negatif ... tapi sangat sukar dipahami, dan oleh karena itu sangat sukar runtuh, kalau muncul sebagai hal-hal yang menyenangkan dan memuaskan si aku. ...

Begitu pula dengan pengertian "dana", "sila" dsb dsb. ... selama ada aku yang merasa melakukannya, tidak akan pernah tercapai anatta.

Salam,
hudoyo
apakah berbuat baik dulu baru pencerahan atau pencerahan dulu baru berbuat baik?
Sang Buddha ketika sudah mencapai pencerahan toh tidak diam saja, dia berbuat baik khan pak dengan mengajarkan Dhamma :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: ryu on 09 August 2008, 06:44:06 AM
bukan bapak koq, saya menghormati bapak, cuma ada oknum saja yang memusuhi saya keknya yah maklum lah pak setan khan dibenci orang :))

O, oknum to, jadi bukan "pihak MMD", ya. :) ...
Jangan salah paham, ya, saya senang sama setan Ryu, kok.  :))

Salam hangat,
hudoyo