//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com  (Read 21740 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline miliser

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: -2
BAGIAN 1
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3684

Legenda Kebenaran

Einstein pernah berkata : "Kata Tuhan buat saya, tidak lebih dari
ekspresi dan produk kelemahan manusia, Alkitab adalah kumpulan
tulisan-tulisan berharga, tapi tetap masih merupakan legenda primitif
yang agak kekanak-kanakan."

.........................
Ada yang rancu bagi saya ketika terbertik kata "Independensi". Sebuah
kata yang manis yang seolah menawarkan kebebasan dan kebahagiaan.
Mimpi-mimpi manusia dari pertama dan kekal selamanya.
Para ilmuwan, filsuf, sastrawan "barat" dari masa yunani romawi, masa
renaisance, hingga masa millenium baru yang di klaim penyumbang
peradaban modern. menunjukkan sekali dominasi pemikiran mereka pada
masa globalisasi ini.
Namun ada masanya segala dominasi mereka itu pun layak dipertanyakan
dan diperdebatkan.

Yaitu ketika setiap individu telah dapat mempunyai independensi cara
berpikir sendiri-sendiri. Sehingga diri-diri mereka sendiri lah yang
merekonstruksi logika berpikir sendiri. yang merupakan tahap
terpenting dalam pengambilan keputusan untuk diri sendiri. sehingga
dapatlah dikatakan sebagai orang yang bebas menentukan arah kehidupan
sendiri-sendiri dalam arti yang sebenar-benarnya.

-bukan mengikuti tren yang sedang berkembang ataupun tren hasil
rekaan pemikiran orang lain. tapi ada rekonstruksi pemikiran dari
dalam manusia itu sendiri-

Dan itulah yang terpenting "menjadi diri sendiri"

Seperti saya ingin mempertanyakan kata-kata Einstein diatas,
Bagaimana konsep (landasan) kehidupan yang mereka bangun hingga
sekarang, apakah hal itu dapat mencapai sebuah "kepuasan" pemahaman
tentang manusia dan dunia yang didiaminya.

Melihat pemikiran-pemikiran Pramoedya Ananta Toer misalnya : yang
menurut saya condong ke Marxisme, Engels, atau pun
darwin. "Dialektika". Seperti juga mengamati tulisan-tulisan Tan
Malaka dalam buku "dari penjara ke penjara". Jelas sekali adalah
ekses dari pemikiran-pemikiran pada jamannya. Berisi pengamatan
revolusi di negara-negara lain di dunia. Kemudian mencoba mencari
titik temunya di Indonesia. Sebagai mata-rantai tak terpisahkan dari
re-evolusi manusia itu sendiri.

Benarkah demikian ?

-lewat tulisan ini, saya hanya mencoba mencari rekonstruksi pemikiran
diri saya sendiri, dengan cara mempertanyakan semua diluar diri saya,
dengan satu pedoman bahwa saya adalah makhluk ciptaan Allah yang Maha
Esa yang mencoba memakai apa yang di anugerahkan-Nya yaitu akal dan
hati. Untuk mencoba memahami diri saya sebagai "manusia" dan dunia
yang saya diami kini-

Saya kagum Tokoh Seperti Buya Hamka. Yang mendirikan Masyumi pada
waktu itu. Haluan politik yang berlainan dengan Soekarno menjadikan
Masyumi dibubarkan dan dia pun dipenjara.

Tapi di penjara itulah lahir karyanya yang fenomenal : Tafsir Al
Azhar. Dan setelah keluar dari penjara Buya Hamka tidak lagi masuk
kedunia politik, melainkan menjadi imam di sebuah masjid dan
membagikan nasehat-nasehat tentang pendekatan terhadap Tuhan Pencipta
Alam semesta : Allah yang Maha Esa.

Disisi lain di masa Orde Baru, saya mengambil contoh Pramoedya AT.
yang menjadi tahanan disebabkan pandangan politik yang berbeda pula
dengan penguasa Orde Baru : Soeharto.

Saya ingin mengambil contoh ketika dua buah pandangan "filsafat"
bertemu atau bentrok, di jaman Soekarno Pramoedya AT mencaci Buya
Hamka, Soekarno pun condong ke Pramoedya. Dan Buya Hamka
dipenjarakan. Tetapi saya sangat simpatik terhadap Buya Hamka.
Meskipun juga saya menaruh kasihan karena Pramoedya AT menjadi
tahanan semasa Orde Baru.

Tapi memang begitulah, tak akan boleh satu perahu mempunyai dua
nahkoda yang berbeda tujuan.

-yang ingin saya katakan : "Buat apa terperangkap dalam pikiran-
pikiran orang lain, kenapa tidak merekontruksi dan membangun
pemahaman diri sendiri, sehingga setiap keputusan yang diambil dapat
secara sadar dipahami sebagai pilihan individu yang dapat
dipertanggung jawabkan oleh dirinya sendiri-

Di Agama yang dianggap "ketat" yaitu Islam pun menyuruh yang membaca
Alquran untuk memakai akalnya untuk memahami dan mempelajari dunia
yang didiaminya dan sekitarnya, memahami dan mempelajari diri mereka
sendiri. Dan setelah itu tak ada paksaan untuk beriman ataupun
ingkar -Tentang ke Esaan dan Keberadaan Tuhan-.

Dan juga menjelaskan ciri-ciri orang yang beriman/meyakini itu
seperti apa, dan ciri-ciri orang yang kafir/mengingkari itu seperti
apa, lalu kemudian apa yang akan terjadi di antara keduanya.

Pada akhirnya : "Kenapa kita tidak merekonstruksi pemikiran dan
pemahaman diri sendiri, lalu mempertanggung jawabkan pilihan/
keputusan itu individual (sendirian) ?"

Independensi
Independensi
Independensi !

Dekonstruksi pun sedang berjalan
dan Komunikasi Empati pun tertuliskan menjadi genre sastra baru yang
penuh rasa filosofi Individualis.

-saya menganggap tulisan-tulisan seperti tulisannya vincent, tinta
negatif dkk adalah genre sastra komunikasi empati- yaitu : seperti
catatan harian tetapi berbeda.

Wallahualam.





BAGIAN 2
http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3699

Dongeng-dongeng Peradaban

.....................
Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh syaitan dari surga
itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami
berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang
lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan." (QS 2:36)

......................

Dan ketika itulah manusia hadir dibumi. Dengan bentuk sebaik-
baiknya, paling sempurna diantara makhluk. Lengkap dengan akal,
fisik sempurna mirip manusia jaman sekarang dan bukan mengalami
perubahan bertahap dari buruk menjadi baik.

Dalam pada itu dapat saya pahami bahwa umur manusia masa lampau
dikabarkan ratusan bahkan ribuan tahun, maka ukuran tubuh setinggi
50 hasta (mungkin +- 15 meter) adalah mungkin.

-menurut saya ada kontradiksi, antara Sejarah Peradaban manusia yang
dipelajari dalam buku-buku sekolah dengan kisah yang seharusnya kita
terima sebagaimana adanya-

Sejarah Peradaban manusia adalah sejarah "Agama" Penyembahan Tuhan
yang Maha Esa. Syariat/ritual boleh berubah, tapi esensi dari cerita
sejarah ini adalah : "sebagian manusia menjadi musuh sebagian yang
lain, lalu manusia memiliki tempat kediaman dibumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan"

Apakah sesimpel itu ?

1. Jika dilihat dari asal katanya : Sejarah mempunyai makna yang
berkaitan erat dengan tulisan. Artinya anggapan ini cukup simpel :
sebuah peradaban dikatakan telah memasuki masa sejarah jika dan
hanya jika di dalamnya ditemukan peninggalan berupa tulisan. Ketika
belum ditemukan peninggalan berupa tulisan yang dapat dimaknai, maka
disebut masa prasejarah.

2. Tahun Masehi yang kebanyakan di pakai negara-negara di seluruh
dunia, Dipatok dari tahun kelahiran Isa Al Masih, kabarnya hal ini
ditetapkan oleh kekaisaran Romawi pada waktu itu. Sementara tahun
hijriah di patok dari tahun hijrahnya Muhammad SAW dari mekkah ke
madinah.


3.Adam
Idris
Nuh

Peristiwa Banjir besar pada masa nabi Nuh, yang menurut berbagai
pendapat adalah terjadi secara lokal, namun adapula pendapat banjir
besar itu terjadi meliputi seluruh dunia dan menghapus semua makhluk
hidup diseluruh dunia kecuali yang di bawa di dalam bahtera/kapal
Nabi Nuh tersebut.

-mengingat betapa besar peristiwa itu, maka saya memegang pendapat
yang kedua, bahwa peradaban manusia (termasuk kepercayaan ketuhanan)
selanjutnya diturunkan dari manusia di kapal ini, ada bermacam-
macam : dan seperti sudah digariskan, akan selalu ada penyeru-
penyeru yang berusaha memurnikan "Agama" Penyembahan Tuhan yang Maha
Esa tersebut, dan seperti sudah digariskan akan selalu ada distorsi
sebelum penyeru itu datang-


4. Nabi Nuh memiliki 3 Anak :
Yafet adalah nenek moyang ras Yafetik
Ham adalah nenek moyang ras Hamitik
Sem adalah nenek moyang ras Semit

tujuh anak yafet :
Yawan: Yunani (Ionia)
Magog: Skitia, Slavia, Irlandia, Hongaria
Madai: Mitani, Manai, Media, Persia, Indo-Arya, Kurdi
Tubal: Tabal, Georgia, Italia, Iliria, Iberia, bangsa Basque
Tiras: Traisa, Goth, Jute, Teuton
Mesekh: Frigias, Iberia Kaukasus, Algonkia
Gomer: Skitia, Turkik, Armenia, Welsh, Pikt, Irlandia, Jerman.

anak-anak Ham yaitu Kusy dan Misraim dan Put dan Kanaan. Bangsa
China dan sebagainya.

anak-anak Sem yaitulah Elam dan Asyur dan Arpakhsad dan Lud dan Aram.

5.
-Apakah bangsa Arab itu keturunan Ham (Hamit) atau Sem (Semit)?
Alkitab menyebut bahwa keturunan Ham adalah Kusy (Ethiopia), Misraim
(Mesir), Put dan Kanaan (Kej.10:6). Dari kamus kr****n kita dapat
membaca bahwa:

"orang Arab mencakup keturunan Aram (Kej.10:22), Eber (Kej.10:24-
29), Abraham dari Keturah (Kej.25:1-4) dan dari Hagar (Kej.25:13-
16) ... Keturunan Joktan (anak Eber) mencakup beberapa suku Arab
(Kej.10:26-29)." (The Interpreter's Dictionary of the Bible, di
bawah kata Arabians).

Menurut kamus Islam, yang disebut 'Bangsa Arab' adalah:

"Masyarakat Semit yang merupakan penduduk asli gurun pasir
Arabia ... Masyarakat yang berdarah Arab asli dan berbahasa Arab
tersebar di sepanjang jazirah Arabia, terbentang dari Yaman dan
pantai Afrika dekat Yaman sampai kepada gurun pasir Syria dan Irak
Selatan ... Tradisi Arabia Selatan yang diyakini bahwa mereka
merupakan keturunan dari seorang nabi bernama Qahthan, yang di dalam
Bibel disebut Joktan, dan Tradisi Arabia Utara yang diyakini sebagai
keturunan nabi Adnan, dan darinya terbentuk keturunan Isma'il, putra
Ibrahim ... Istilah Arab berarti "Nomads". Bangsa Arab Utara
dipandang sebagai Arab al-Musta'ribah (Arab yang di Arabkan),
sementara bangsa Arab keturunan Quathan yang tinggal di wilayah
selatan menamakan dirinya sebagai Arab Muta'arribah, atau suku-suku
hasil percampuran dengan Arab al-'Aribah (Arab Asli) ... Kelompok
Arab yang asli ini, yakni keturunan Aram putra Shem putra nabi Nuh."
(Cyril, Op Cit, h.49-50)

"Adnan. Anak turunan Nabi Isma'il yang menjadi nenek moyang suku-
suku Arabia Utara ... nenek moyang suku Arabia Selatan adalah
Quahthan, yang dalam Bibel disebut Joktan." (Ibid, h.12-13)

Dari penjelasan di atas jelas sudah bahwa bangsa Arab adalah
keturunan Sem dan bukan keturunan Ham dan termasuk bangsa yang
berbangsa dan berbahasa rumpun Semit. Setidaknya bangsa Arab terdiri
dari tiga macam 'keturunan Semit' yaitu (1) Bangsa Arab-Asli yaitu
keturunan Aram anak Sem; (2) Bangsa Arab Selatan yaitu keturunan
Yoktan anak Eber (yang nota-bena termasuk orang Ibrani juga
mengingat Ibrani berasal dari keturunan dan nama Eber); dan (3)
Bangsa Arab Utara yang dianggap keturunan Ismail.-

6. Lalu dimanakah puzzle kisah evolusi manusia itu harus diletakkan ?

7. Sesungguhnya bagi saya, sejarah manusia yang kita pelajari adalah
tergantung dari sumber tertulis peradaban terdahulu. diluar dari itu
adalah gelap dan meraba-raba. Maka sumber dari kitab-kitab suci
agama (terutama monotheisme) dapat dijadikan rujukan penting untuk
menyibak kegelapan tersebut.


wallahualam





BAGIAN 3

Saya pikir dunia manusia adalah Manusia dan Sistem hidup yang dibuat
atau dipakai oleh manusia untuk mengatur kehidupan mereka.

+ Apakah manusia bisa menciptakan Sistem Kehidupannya sendiri ?
- Bisa
+ Kenapa Bisa ?
- Karena manusia memiliki akal pikiran untuk mewujudkannya.
+ Lalu bagaimana tentang Sistem Kehidupan yang dibuat oleh Tuhan untuk
manusia melalui Agama atau Kitab Suci.
- Itu adalah Sistem kehidupan yang dianggap Ideal untuk mewujudkan
Kehidupan manusia yang bahagia dan selamat.
+ Tapi manusia cenderung mencari kehidupan ideal menurut versi diri
mereka sendiri.
- Iya, itulah Manusia dan Kehendak bebas. tapi permasalahannya apakah
pilihan mereka itu telah berhasil menciptakan kebahagiaan dan
keselamatan versi diri mereka sendiri ?
+ Dan pada kenyataannya bahwa Tuhan adalah tempat bergantung atas
kelemahan-kelemahan manusia tersebut.


IMAGINE
by John Lennon

Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one...


Itulah mimpi, tapi kenyataannya ?


TENTANG MASALAH EKONOMI, DEMOKRASI dan PARTAI POLITIK.

+ Jika ingin "mengubah" negara ini ataupun kebijakan-kebijakannya,
maka ubahlah secara demokratis.
- Bagaimana itu ?
+ Ubahlah melalui parlemen : DPR, DPRD atau MPR. Maka untuk itu ada
partai politik untuk menyuarakan aspirasi.
- Bukankah biayanya sangat mahal ?
+ Iya dan apakah kau tahu apa itu partai politik ?
- Partai Politik itu pendanaannya berasal dari iuran anggotanya dan
sumbangan dari pihak lain yang bersifat tidak mengikat.
+ Bah, Omong kosong. Adakah didunia ini yang gratis ? Bagaimana itu
sumbangan yang bersifat tidak mengikat ? tolong sederhanakan.
- Sebenarnya itulah bagaimana salah satu proses dari lahirnya Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme untuk mendanai mesin politik untuk melanggengkan
kekuasaan. (Partai politik perlu bendera, spanduk, sekretariat,
kendaraan dll)
+ Kau sendiri sudah tahu.
- Maka dari itu kami melakukan Aksi Massa untuk menyuarakan aspirasi.
Hemat, Cepat dan Efisien.
+ Ha ha ha . Kau setuju dengan Tan Malaka dan Soe Hok Gie ?
- Tapi bukankah demikian untuk mewujudkan solusi atas permasalahan
diri sendiri berdasarkan gagasan yang kita miliki sendiri ?
+ Lalu apa yang kalian dapatkan ? Apakah Amerika menjadi berhenti
untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Liberal bonekanya ? Bukankah
mereka bisa saja mengadakan aksi massa tandingan dengan dana mereka
yang melimpah ruah ?
- Lalu bagaimana untuk menyelesaikan masalah ekonomi kita ini ?


bersambung......

bagi saya
"BERHENTI UNTUK MENJADIKAN DIRI SENDIRI DIKUASAI OLEH SUATU PEMIKIRAN
ATAU P(EM)AHAM(AN) TANPA TAHU BETUL APA YANG SEBENARNYA KITA INGINKAN.
BERHENTI UNTUK MENGATASNAMAKAN ORANG LAIN UNTUK KEPENTINGAN DIRI
SENDIRI. DEMORASI BUKANLAH SUARA RAKYAT ATAU ORANG LAIN MELAINKAN
SUARA DIRI KITA SENDIRI YANG KITA SUARAKAN SENDIRI-SENDIRI (masalah
berkumpul atau berkelompok itu urusan lain). MANAKAH YANG LEBIH
PENTING : MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK BERTAHAN HIDUP ATAU MEMBUNUH MUSUH
UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK BERTAHAN HIDUP ?, SAYA MEMILIH
MEMPERTAHANKAN DIRI UNTUK BERTAHAN HIDUP TANPA MEMBUNUH MUSUH (KALAU
BISA)" he..he..


salam.

Offline miliser

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: -2
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #1 on: 25 June 2008, 07:59:32 PM »
Subject: Re: Fwd: Manusia dan Kehendak Bebas I oleh: makaribi
Sun Jun 22, 2008 1:45 am
Link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24397
Email: Abu" <hamiludd2kwah [at] ...>
Abu" <hamiludd2kwah [at] ...> wrote:


Cukup menarik dan cukup objectif tanpa ada keterpengaruhan pada jenis pemikiran manapun, akan tetapi Vincent adalah Vincent :)

Saya memuji bukan karena ada Islam disebut, ataupun Buya Hamka diangkat... , malah justru banyak tafsir Al-Azhar itu saya tidak sependapat. Hal ini bukan berarti saya sependapat dengan sang Don Juan Soekarno, akan tetapi saya ingin menjadi diri saya sebagaimana Vincent telah menjadi dirinya sendiri.

Jarang orang memahami atau menyadari kalau manusia adalah makhluq yang utama dan terbaik , bahkan lebih baik dari malaikat. Alangkah bodoh orang yang ingin jadi malaikat ataupun terbayang dirinya adalah "angel". Karena ketika Adam dicipta (versi alQur'an) bahwa para malaikat disuruh hormat pada manusia. Begitu juga pada ayat yang lain dikatakan bahwa KHOLAQOL INSAAN FII AHSANI TAQWIIM (manusia diciptakan dengan sebaik-baik ciptaan).

Lalu apa faktanya ; Fakta yang terbesar terletak pada "akal"nya . Akal inilah yang telah mengangkat kedudukan manusia dan sekaligus menjadikannya mahluk yang paling utama. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memiliki pengetahuan tentang "akal" (bahasa Arabnya 'Aql), proses berpikir (tafkir) dan sekaligus "methode berpikir (thoriqoh at-tafkir). Hal ini, karena proses berpikirlah yang menjadikan akal manusia memiliki nilai dan sekaligus menghasilkan berbagai buah (produk akal) yang masak, yang mampu membuat kehidupan dan manusia menjadi baik. Bahkan mampu menciptakan kebaikan bagi seluruh alam semesta beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk benda-benda mati, tumbuhan dan hewan.

Berbagai macam ilmu, seni, sastra, filsafat, fikih (hukum), ilmu bahasa dan pengetahuan--dipandang sebagai pengetahuan itu sendiri-- tiada lain adalah produk akal, yang konsekwensinya juga merupakan produk proses berpikir. Oleh karena itu, demi kebaikan manusia, kehidupan dan alam semesta, harus diketahui fakta tentang akal itu sendiri. Disamping itu harus pula diketahui fakta mengenai proses berfikir dan metode berpikir.

Nanti disambung lagi, saya ada urusan tiba2...

Abu Ibrahim.




Subject: sambungan mengenai difinisi akal
Mon Jun 23, 2008 6:35 pm
Link: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24399
Email: Abu" <hamiludd2kwah [at] ...>
Abu" <hamiludd2kwah [at] ...> wrote:

sambungan mengenai difinisi akal

Maaf kalau tadi terputus, sebab saya menulis sambil kerja… Jadi amanah lebih saya utamakan.

Kembali mengenai pentingnya pengetahuan tentang "akal", "fakta proses berfikir" dan "metode berpikir". Walau tulisan ini sedikit berbeda dari difinisi akal menurut pemikir Komunis.

Sejarah manusia yang cukup panjang, ternyata lebih banyak menaruh perhatiannya pada buah akal (produk akal) dan buah proses berfikir ketimbang perhatiannya pada fakta mengenai akal dan fakta tentang proses berpikir itu sendiri. Memang benar, pernah ada orang2 yang berusaha untuk memahami fakta akal, baik intelektual kaum Muslim maupun non-Muslim pada masa lalu, ataupun masa sekarang. Akan tetapi, semuanya gagal dalam memahami fakta mengenai akal tersebut. Ada juga orang yang berusaha menyusun metode berpikir dan memang berhasil didalam beberapa aspek dari buah metode berpikir tersebut dengan adanya sejumlah prestasi ilmiyah. Akan tetapi, mereka telah tersesat didalam memahami fakta tentang proses berpikirnya. Mereka juga telah menyesatkan para pengikutnya yang malas berpikir kritis yang terlanjur terkagum-kagum terhadap temuan ilmiyah tersebut. Sebut saja pendukung Charles Darwin dkk.

Sebelumnya, sejak masa Yunani dan setelahnya, umat manusia telah terdorong untuk mengetahui fakta mengenai proses berfikir. Hasilnya, mereka sampai pada apa yang disebut dengan logika (`ilmu mantiq) dan berhasil meraih sebagian pemikiran. Akan tetapi, mereka telah merusak hakikat pengetahuan (ma'rifat) itu sendiri. Jadi, ilmu logika malah menjadi sesuatu yang destruktif bagi pengetahuan, bukan menjadi—seperti yang diharapkan dari logika—alat untuk mencapai ilmu pengetahuan atau menjadi standard kebenarannya.

Bagi yang terdorong memahami proses berpikir juga telah sampai pada apa yang disebut dengan filsafat (falsafah), yaitu cinta kebijaksanaan, dan studi secara mendalam tentang apa yang ada dibalik eksistensi atau dibalik materi (ghoib/gaib, supernatural). Mereka memang berhasil menciptakan ilmu pengetahuan tersebut jauh dari fakta dan kebenaran (al-haqiiqoh). Akibatnya, mereka menjauhkan manusia dari kebenaran dan fakta hingga menyesatkan banyak manusia serta menyimpangkan proses berpikir dari jalannya yang lurus.

Seluruh upaya tersebut dan yang semisalnya, jika saya boleh mengatakan, adalah memang kajian tentang proses berpikir dan metode berpikir. Akan tetapi—meskipun telah menghasilkan berbagai pengetahuan, menciptakan bidang pengkajian, dan menghasilkan sejumlah bonafit bagi manusia—upaya-upaya itu sebenarnya tidak difokuskan pada fakta mengenai proses berpikir dan tidak berlangsung di atas jalan yang benar. Oleh karena itu, upaya tersebut tidak bisa dianggap kajian mengenai fakta proses berpikir. Upaya itu juga bukan merupakan kajian tentang metode berpikir yang lurus, melainkan sekedar kajian tentang salah satu teknik (sulub) berpikir dalam metode berpikir, yang diperoleh secara kebetulan akibat pengkajian berbagai produk pemikiran dan buah akal, dan tidak diperoleh melalui jalan penelaahan terhadpa fakta proses berfikir itu sendiri. Maka, dapat dikatakan bahwa kajian tentang metode berpikir yang lurus selama ini hanya berputar-putar pada hasil proses berpikir, tidak difokuskan pada fakta proses berpikir itu sendiri.

Penyebab kegagalan yang ada hingga saat ini dalam memahami fakta mengenai proses berpikir dan juga fakta metode berpikir dikarenakan para pengkaji telah lebih dulu mengkaji proses berpikir sebelum mengkaji akal itu sendiri. Padahal, fakta tentang proses berpikir itu tidak akan dapat dipahami kecuali setelah diketahui terlebih dulu fakta mengenai akal secara meyakinkan dan pasti (jazm). Ini karena proses berpikir (tafkir) adalah buah dari akal, sementara berbagai ilmu pengetahuan, seni dan seluruh aspek ilmu budaya (tsaqofah) merupakan buah dari proses berfikir. Wajar saja jika pertama kali yang harus diketahui adalah fakta tentang akal secara meyakinkan dan pasti. Setelah itu, bisa diketahui fakta mengenai proses berpikir, dan selanjutnya metode berpikir yang lurus. Setelah itu dan atas dasar petunjuknya, suatu pengetahuan (ma'rifah) akan bisa dinilai, apakah termasuk sains (`ilm) ataukah bukan. Dengan kata lain, akan dapat ditentukan bahwa kimia adalh sins, sementara psikologi dan sosiologi bukanlah sains. Akan dapat ditentukan pula apakah suatu pengetahuan termasuk kebudayaan (tsaqofah) atau bukan. Artinya, akan dapat ditentukan bahwa perundang-undangan adalah termasuk tsaqofah (kebudayaan) dan seni menggambar (tashwir) bukanlah termasuk tsaqofah (kebudayaan). Walhasil, pokok masalahnya secara keseluruhan bermuara pada pengetahuan tentang fakta akal itu sendiri secara meyakinkan dan pasti. Setelah itu dan atas petunjuk pengetahuan tersebut, barulah bisa dibahas fakta mengenai proses berpikir dan metode berpikir. Berdasarkan petunjuk metode berpikir tersebut baru akan bisa dihasilkan secara benar berbagai teknik (uslub) berpikir.

Yah, itulah yang menjadi permasalahannya. Pengetahuan tentang sains (`ilm) dan kebudayaan (tsaqofah) haruslah merupakan buah dari pengetahuan tentan fakta proses berfikir, metode berpikir beserta berbagai teknik pikirannya. Fakta proses berpikir itu sendiri haruslah merupakan buah  dari pengetahuan tentang fakta mengenai akal. Atas dasar itu, harus diketahui fakta akal secara meyakinkan dan pasti, baru kemudian fakta tentang proses berpikir.

Wallahu a'alm bishowab (Allah yang lebih mengetahui akan kebenaran).

Abu Ibrahim.





R A L A T
Email: Abu" <hamiludd2kwah [at] ...>
Abu" <hamiludd2kwah [at] ...> wrote:


Wah, sorry bro...

Saya terlalu terburu-buru, didalam Islam AL'AJALU MINASYSYAYATHIIN
(terburu-buru dari setan)... Yah, saya sering seperti itu. sekali lagi
saya mohon maaf . Tapi content yang saya respon sesuai apa yang saya
akan jawab.

Thanks for share to VL


--- In vincentliong [at] yahoogroups.com, "vincentliong" <vincentliong [at] ...>
wrote:
>
> Vincent Liong answer:
>
> Bapak Abu Ibrahim, tulisan "Manusia dan Kehendak Bebas I-III" adalah
> tulisan sdr"Makaribi" makaribi [at] ... yang saya forward dari
> maillist komunikasi_empati [at] yahoogroups.com ke maillist ini agar dapat
> kita bahas bersama-sama.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #2 on: 25 June 2008, 10:29:32 PM »
ehm...
Kalao dilihat dari segi tulisan, ada perasaan mempertanyakan dogma2 yang ditulis dalam kitab2...
Rasanya ingin melawan tatanan kepercayaan yang sudah dianut oleh suatu agama.. apa pun itu, kebenaran sebaiknya dicari ke dalam...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #3 on: 26 June 2008, 12:01:20 AM »
OMG!..

why there're so many boring topics nowadays??

Indigo..which dalam Buddhism itu gk aneh sama sekale..dibahas..

trus ini..

yg tulisannya panjang banget..

-_-"

2 words..

boring gile!
« Last Edit: 26 June 2008, 01:20:40 AM by El Sol »

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #4 on: 26 June 2008, 12:41:37 AM »
^ itu 2 kata Sol...
wakakak....
Tau gw jg heran...Beda dasar kepercayaan sih Sol..Makany sol jelasin donk Sol...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #5 on: 26 June 2008, 12:44:43 AM »
boring gile!=2 words

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #6 on: 26 June 2008, 01:16:01 AM »
penting gk seh?!


pada sensi yak ama gw? ;D

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #7 on: 26 June 2008, 01:19:19 AM »
^ itu 2 kata Sol...
wakakak....
Tau gw jg heran...Beda dasar kepercayaan sih Sol..Makany sol jelasin donk Sol...

gw pada dasarnya seorang yg sangat2 males..

liat artikel panjang kayak gitu..dengan topik yg gk menarik..

kayak suruh bebek makan daging sapi..

mana mao..~~

haha..

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #8 on: 26 June 2008, 01:22:43 AM »
Gw juga kaga baca semua koq Sol... :))
Cma pake sistem baca cepet n point2 doank... :))

Ayo Sol, ini kan kesempatan bagus bwt kasih penjelasan k orang yang dasarnya "sangat kreatif"...

“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #9 on: 26 June 2008, 09:36:33 AM »
Apa hubungannya sama Buddhisme (lihat peraturan)?
Dan apa intinya posting di atas? Terus terang saya kurang menangkap maksudnya.

Bagi saya yang penting apakah suatu hal itu baik, benar, berguna untuk perkembangan batin.
Jika ada suatu nilai-nilai yang baik, benar, berguna untuk perkembangan batin dari suatu aliran, agama, filsafat, dan lainnya ingin didiskusikan, silahkan lakukan di sini.
« Last Edit: 26 June 2008, 09:45:24 AM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #10 on: 26 June 2008, 09:41:54 AM »
kok balik balik terakhirnya Vincent Liong lagi yah? getol amat mempromosikan pemikiran yang rada-rada lang ling lung.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #11 on: 26 June 2008, 03:44:40 PM »
Apa hubungannya sama Buddhisme (lihat peraturan)?
Dan apa intinya posting di atas? Terus terang saya kurang menangkap maksudnya.

Bagi saya yang penting apakah suatu hal itu baik, benar, berguna untuk perkembangan batin.
Jika ada suatu nilai-nilai yang baik, benar, berguna untuk perkembangan batin dari suatu aliran, agama, filsafat, dan lainnya ingin didiskusikan, silahkan lakukan di sini.

Seperti yang saya tahu; bukankah dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an ?

Saya sengaja ambilkan tulisan yang ditulis oleh dua orang umat muslim yang pembahasannya memiliki hubungan dengan "setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an" silahkan dicerna sendiri.

Apakah yang mengaku Buddhist adalah Buddhist, dan yang tidak mengaku Buddhist adalah bukan Buddhist.

Apakah yang berbahasa Buddhist adalah Buddhist dn yang tidak berbahasa Buddhist adalah bukan Buddhist.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #12 on: 26 June 2008, 03:50:21 PM »
bukankah dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an ?

boleh tanya,berarti setiap orang memiliki jiwa ya...yang dari satu esensi terbesar yang disebut orang kebudhaan terpecah menjadi keping2 yang tumbuh dalam setiap orang?bukankah begitu vincent?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #13 on: 26 June 2008, 03:53:35 PM »
Kalau dijelaskan dari awal kan enak. Ada hubungan tulisan yang ditulis 2 orang umat muslim yang  pembahasannya memiliki hubungan dengan ... ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Manusia dan Kehendak Bebas ditulis oleh: Makaribi [at] Yahoo.com
« Reply #14 on: 26 June 2008, 03:59:13 PM »
bukankah dalam setiap pribadi ada benih ke ke-Buddha-an ?

boleh tanya,berarti setiap orang memiliki jiwa ya...yang dari satu esensi terbesar yang disebut orang kebudhaan terpecah menjadi keping2 yang tumbuh dalam setiap orang?bukankah begitu vincent?

Saya tidak mengerti istilah "terpecah menjadi keping2" di sini. Bahwa kebudhaan ada di setiap pribadi dan tumbuh dalam dirinya, saya melihat dan meyakini hal tsb. Tidak selalu menggunakan label/bahasa kebudhaan. Malah mungkin dengan tidak harus menggunakan pembatasan label/bahasa kebudhaan maka lebih banyak pribadi yang proses kebudhaannya bisa terbangun. 

Ada dua aliran besar samawi dan non samawi; pencipta mendekati manusia atau manusia mendekati pencipta. Tentunya dua sudutpandang ini memiliki label/bahasa kebudhaan masing-masing.

Saya pribadi lebih suka menggunakan istilah yang lebih tekhnis; dari manusia yang berproses start di Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi ; menjadi manusia yang berproses start di Feel hingga membentuk Judgement dan terkumpul berakhir di Generalisasi. Seperti yang sudah saya bahas di tulisan; Indigo: Saya adalah 'Nabi Palsu' bagi "Diri Sendiri'.

 

anything