News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Untuk apa kita di dunia..???

Started by Peace, 18 June 2008, 11:35:49 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

tambah dikit yah sol... supaya TS tidak salah tangkap :)

Quote from: El Sol on 19 June 2008, 12:15:05 AM
gw terlahir bukan untuk mati..
secara alamiah, setiap pribadi pasti tidak mau mati.
tetapi karena pribadi adalah suatu yg terlahir, maka suatu saat pasti akan mati.
dan tidak dapat dipungkiri, setiap kematian (tua, sakit & mati) adalah suatu penderitaan yg harus diterima.

Quote
gw terlahir untuk tidak terlahir lagi..
yup :jempol: , karena itulah Sang Buddha mencari jawaban utk mencari obat penderitaan yg dialami setiap mahkluk (tua, sakit & mati). dan jawabannya adalah tidak terlahir lagi....
dan 'tidak terlahir lagi' itu benar-benar ada.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

markosprawira

Quote from: Virya on 19 June 2008, 01:52:22 AM
aku sederhana saja memandang hidup ini

Berbakti pd ortu ..... inget toohh ..... kita ada 2 Buddha dirumah  :jempol: 

asal ga berbakti yang salah yah... misal sembahyang pake sam seng, diikutin juga..... he3...

Quote from: Virya on 19 June 2008, 01:52:22 AM
berlatih diri menjalani Pancasila Buddhits

Menyadari gerak gerik pikiran, di kala sedih. senang, marah, kesal, sakit hati dll, berusaha dlm keadaan apapun dgn metta .......

setuju banget ama ini......... sekedar masukan bahwa sebenarnya ga selalu metta, namun pada pikiran baik/kusala citta yaitu metta, karuna, mudita dan upekkha

contoh karuna citta : pada waktu melihat ada yang menderita, bukannya kita ikut sedih, melainkan muncul "prihatin", dilanjutkan dengan metta "semoga di waktu selanjutnya, dia bisa lebih berbahagia"

Quote from: Virya on 19 June 2008, 01:52:22 AM
Selalu mencari kesempatan dalam hal berbuat kebajikan ...... ( ada kegiatan BAKSO Tzu Chi) semampunya  diikutin .....

sangat setuju....... kalau saya boleh menambahi, hendaknya pada setiap saat, dan tidak membatasi hanya pada acara buddhis saja........
sharing yang saya lakukan :
1. ada teman yang bermasalah dengan komputernya, saya segera bantu....
2. begitu dapet donat atau penganan dari teman, saya langsung ingat Office boy kantor, atau driver
3. ada yang bertanya sesuatu, saya akan jawab semampu saya, atau jika tidak bisa, saya referensikan ke rekan yang sekiranya bisa membantu....

sori, bukan nyombong, hanya sharing bahwa sebaiknya kebaikan itu dimulai dari yang kecil dan seringkali dilakukan.......

  _/\_

aditya

Quote from: El Sol on 19 June 2008, 12:15:05 AM

Tidak ada Tuhan..

gw terlahir bukan untuk mati..

gw terlahir untuk tidak terlahir lagi..

gw tidak diciptakan oleh Tuhan..

dan gw juga tidak dikontrol oleh Tuhan..

kematian gw bukan ditangan dia..

kematian gw ditangan gw sendiri..

setelah gw lahir dan mempunyai cukup logika dan kesadaran, barulah gw memutuskan untuk memilih tujuan..

tujuan tertinggi gw adalah Kebahagiaan yg kekal..

dan setelah kucari2 dan beberapa agama menawarkan barang yg sama..

tapi, yg masuk akal hanyalah agama Buddha..

yg ditawarkan oleh agama Buddha..bukanlah kebahagiaan sejati..

melainkan...

ketenangan batin tertinggi alias Nibbana/Nirvana..

sebenarnya, ketenangan batin yg kekal adalah kebahagiaan tertinggi..



I Love Your Words, Bro... :)

Peace

Quote from: El Sol on 19 June 2008, 12:15:05 AM
Tidak ada Tuhan..

gw terlahir bukan untuk mati..

gw terlahir untuk tidak terlahir lagi..

gw tidak diciptakan oleh Tuhan..

dan gw juga tidak dikontrol oleh Tuhan..

kematian gw bukan ditangan dia..

kematian gw ditangan gw sendiri..

setelah gw lahir dan mempunyai cukup logika dan kesadaran, barulah gw memutuskan untuk memilih tujuan..

tujuan tertinggi gw adalah Kebahagiaan yg kekal..

dan setelah kucari2 dan beberapa agama menawarkan barang yg sama..

tapi, yg masuk akal hanyalah agama Buddha..

yg ditawarkan oleh agama Buddha..bukanlah kebahagiaan sejati..

melainkan...

ketenangan batin tertinggi alias Nibbana/Nirvana..

sebenarnya, ketenangan batin yg kekal adalah kebahagiaan tertinggi..


Thx Bro atas masukanny...

kata"ny... gw setuju banget...

pada dasarny kita didunia untk membina diri kita.. mencapai tingkat kebatinan tertinggi..
carany banyak sekali.. bisa dengan berbuat amal pahala.. dan bermeditasi..

hingga mencapai tinkat kecermelangan batin yang tinggi...

semuany berpusat pada diri kita.. sebab diri kita juga calon Buddha bukann... :D


tapi, yg 1 ini masih belom bisa saya terima n masih kurang mengerti..
mohon penjelasanny lagi ya bro..

megapa bisa di katakan tiada Tuhan...???

padaal di Indonesia Pancasila kita butir pertama sudah mengatakan adany Ketuhanan Yang Maha Esa...!!!

Ok la itu ga masalah.. karena itu buatan manusia itu sendiri... jadi memang belom bisa diketahui kebenarannya...

lalu muncul pertanyaan ku... dari manakah asal muasal Dunia ini (semesta ini)... lalu darimanakah asal watak Buddha ini.. ??
lalu kejadian alam seperti hujan.. panas.. dsb.. ???

intiny.. mohon penjelasnny bagaimana bisa dikatakan tiadany Tuhan yang tertinggi..??
lalu dari manakah asal Sang Buddha..??

mohon bimbinganny...

THX


gajeboh angek

Pancasila : Ketuhanan yang Maha Esa, bukan Tuhan yang Maha Esa
Dalam pidato Bung Karno 1 Juni 1945 tidak pernah disebutkan pemeluk Agama Buddha ada Tuhan.

Quotelalu muncul pertanyaan ku... dari manakah asal muasal Dunia ini (semesta ini)...
Ada sebab maka ada akibat, tetapi penyebab yang mula-mula tidak dijawab, karena hal ini adalah masalah metafisik yang esoteris, tidak ada jawaban logis, tidak berguna (malah cenderung berbahaya) untuk terbebas dari dukkha.

Watak Buddha itu apa? Harus melihat dulu asal-usulnya. Kalau dibilang Watak Buddha adalah suatu makhluk punya bakat menjadi tercerahkan, memang hal ini ada, sama seperti bakat suatu makhluk untuk mati, untuk lahir, untuk sengsara, untuk bahagia. Tetapi setahu saya di Buddhis, Watak Buddha ini sendiri bukan suatu inti, sesuatu yang kekal, melainkan berkondisi, yaitu timbul dan lenyap.

Kejadian seperti hujan... panas... dsb

Sang Buddha mengajarkan ada 5 hukum sebab akibat, hukum ini tidak personal, bukan suatu hal, tidak ada suatu makhluk yang mengatur, melainkan berjalan apa adanya tanpa ada yang mengatur, kebenaran.

hukum sebab akibat fisika, hukum sebab akibat biologi, hukum sebab akibat pikiran (psikologi), hukum sebab akibat moralitas (karma), hukum sebab akibat dhamma.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

williamhalim

Quote from: Peace on 20 June 2008, 10:32:52 AM

megapa bisa di katakan tiada Tuhan...???


Mengapa anda berpendapat 'Ada' Tuhan?
Pendapat 'ada' Tuhan bukankah spekulasi belaka?
Kalau mau berspekulasi, lebih masuk akal ada 'banyak' tuhan ketimbang hanya 'satu' tuhan, karena alam semesta begitu kompleks, harusnya diurusi beramai2.
Jika 'ada' tuhan, siapa yg menciptakan si tuhan itu?

Quote
lalu muncul pertanyaan ku... dari manakah asal muasal Dunia ini (semesta ini)...

Memikirkan ASAL MUASAL DUNIA sama dengan memikirkan "Bilangan Yg Terkecil".
Jawabannya adalah: Tak terpikirkan, tidak ternalarkan....

Quote
lalu darimanakah asal watak Buddha ini.. ?? lalu kejadian alam seperti hujan.. panas.. dsb.. ???
intiny.. mohon penjelasnny bagaimana bisa dikatakan tiadany Tuhan yang tertinggi..??
lalu dari manakah asal Sang Buddha..??

Hujan, panas, petir adalah RANGKAIAN SEBAB AKIBAT.
Berpikir bahwa 'Hujan diciptakan oleh Tuhan' sungguh menggelikan: Apakah Tuhan menciptakan hujan itu, atau menciptakan awan hitam, atau menciptakan uap air, atau menciptkana panas yg mengakibatkan uap air, atau menciptakan matahari yg menimbulkan panas? Belom lagi memikirkan angin yg menghembus awan tsb dan juga temperatur sehingga hujan bisa tercurah.

Apakah Tuhan yg membuat batu di sungai menjadi bulat atau 'kikisan air' yg membuatnya bulat?

Lebih logik kita berpikiran bahwa: Semuanya hanyalah rangkaian sebab akibat yg tak berawal dan tak berujung....  :)

::



Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

aditya

Mo nambahin nih...
,
Bro Peace..,
di thread ini byk sekali sdh diskusi ttg 'tuhan' ini,
bisa dibaca sampe puas  ;D

tuhan bukannya tidak ada,
tapi juga bukan ada seperti pandangan umum saat ini
di dalam buddhisme,
kalo mo ngomongin ttg konsep ketuhanan,
ada sudut pandang yg sama sekali berbeda dengan yang lainnya...

sy juga pernah 'mencari' ttg tuhan ini waktu belajar buddhisme di awal2,
dan analogi berikut ini yg pernah sy terima
cukup sederhana dan mudah dimengerti

Bayangin kalo kita lagi di depan kompie seperti saat ini...,
kita bisa buka word, bisa buka forum dhamma citta, bisa nambahin apapun disana....
boleh ngomong baik, boleh ngomong baik menurut kita, boleh nge-junk...
semuanya pilihan bebas kita....

Tapi di forum ini, kita sebagai member ga bisa ngeluarin temen yg lain,
meskipun kita tidak suka sama sekali
kita juga tidak bisa menghapus apa yg sudah kita pilih untuk tuliskan...

Dalam pilihan2 bebas kita terikat oleh aturan-aturan dalam forum ini...
kita mau jadi aktif ato pasif ato apapun di forum ini pilihan kita
tapi tetap sesuai dengan aturan-aturan yang ada....

Jika forum ini adalah dunia,
dan kita adalah manusia
maka konsep  ketuhanan bs dianalogikan adalah aturan-aturan yang ada
ada 5 hukum yg sudah disebutin ama bro yang lain yang mengatur kita disini...

Tapi tetap kita yg memilih dan menentukan pilihan kita sendiri,
tidak ada tuhan yang menentukan kita harus jadi apa...
baik ato buruk,
bahagia ato tidak
itu pilihan kita sendiri
tapi dalam memilih tetap kita akan dibatasi oleh kelima hukum yang berlaku.....

Semoga membantu....

williamhalim

Ya, topik tentang TUHAN ada banyak sekali di forum ini, bisa ditelusuri dan baca dengan tenang...

Sedikit tambahan lagi:
~ TUHAN adalah ilusi terbesar pikiran, kedua setelah AKU.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

ryu

Quote from: aditya on 20 June 2008, 12:25:09 PM
Mo nambahin nih...
,
Bro Peace..,
di thread ini byk sekali sdh diskusi ttg 'tuhan' ini,
bisa dibaca sampe puas  ;D

tuhan bukannya tidak ada,
tapi juga bukan ada seperti pandangan umum saat ini
di dalam buddhisme,
kalo mo ngomongin ttg konsep ketuhanan,
ada sudut pandang yg sama sekali berbeda dengan yang lainnya...

sy juga pernah 'mencari' ttg tuhan ini waktu belajar buddhisme di awal2,
dan analogi berikut ini yg pernah sy terima
cukup sederhana dan mudah dimengerti

Bayangin kalo kita lagi di depan kompie seperti saat ini...,
kita bisa buka word, bisa buka forum dhamma citta, bisa nambahin apapun disana....
boleh ngomong baik, boleh ngomong baik menurut kita, boleh nge-junk...
semuanya pilihan bebas kita....

Tapi di forum ini, kita sebagai member ga bisa ngeluarin temen yg lain,
meskipun kita tidak suka sama sekali
kita juga tidak bisa menghapus apa yg sudah kita pilih untuk tuliskan...

Dalam pilihan2 bebas kita terikat oleh aturan-aturan dalam forum ini...
kita mau jadi aktif ato pasif ato apapun di forum ini pilihan kita
tapi tetap sesuai dengan aturan-aturan yang ada....

Jika forum ini adalah dunia,
dan kita adalah manusia
maka konsep  ketuhanan bs dianalogikan adalah aturan-aturan yang ada
ada 5 hukum yg sudah disebutin ama bro yang lain yang mengatur kita disini...

Tapi tetap kita yg memilih dan menentukan pilihan kita sendiri,
tidak ada tuhan yang menentukan kita harus jadi apa...
baik ato buruk,
bahagia ato tidak
itu pilihan kita sendiri
tapi dalam memilih tetap kita akan dibatasi oleh kelima hukum yang berlaku.....

Semoga membantu....
tapi disini ada tuhan yang berkuasa lho.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

aditya

Quote from: ryu on 20 June 2008, 01:09:00 PM

tapi disini ada tuhan yang berkuasa lho.
Tuhan Sumedho, tolonglah hamba-Mu ini.... :)

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Peace

Quote from: aditya on 20 June 2008, 01:47:31 PM
Quote from: ryu on 20 June 2008, 01:09:00 PM

tapi disini ada tuhan yang berkuasa lho.
Tuhan Sumedho, tolonglah hamba-Mu ini.... :)

Hahahahahahahaha....

Adminnya ya... penguasa Forum...

salam..

thx semua na.. atas penjelasannya...

nanti saya akan coba keliling lagi d.. threadnya..

kalo ada yg mo bantu mungkin bisa kasi link na...

kemarin sempat masuk ke thread yg asal asul manusia ya..?? kalo  ga sala.. tapi belom sempat baca..

wejangan para tetuah di sini.. nanti sempat saya mampir ke sana...

karena saat ini saya dalam pencarian jati diri ini...

sebenarnya siapakah diri ku ini.. :D

salam semua..

williamhalim

Quote from: Peace on 20 June 2008, 02:52:02 PM

karena saat ini saya dalam pencarian jati diri ini...

sebenarnya siapakah diri ku ini.. :D


Boleh kujawab ya?

Siapakah Aku?
IMO, Aku adalah hasil perbuatanku dulu s.d sekarang ini.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Peace

Quote from: willibordus on 20 June 2008, 03:09:30 PM


Boleh kujawab ya?

Siapakah Aku?
IMO, Aku adalah hasil perbuatanku dulu s.d sekarang ini.

::

IMO apa ya... bro...

berarti ibaratnya aku ini pada dasarny sudah ada.. dan akan tetap ada terus ya... sampai mencapai nibbana...

lalu asal ku yg paling awal itu dari mana dan apa y..???

kalau kr****n mereka kan percayany.. kita adaalh ciptaan Tuhan dimana dikatakan kita tercipta dari tanah.. dan Allah memberikan kehidupan ke dalam raga ciptaannya itu... tapi yg janggal adalah poin yg mengatakan bahwa kemudian Allah menciptakan Hawa... untuk menemani adam.. dengan mengambil tulang rusuk adam.. tapi susah di buktikan.. karena tulang rusuk kita msih ada n lengkap seperti tulang rusuk wanita... (maap kalo salah ya...)

lalu dari Buddha sendiri.. bagaimana ya..???

salam..
thx..

williamhalim

Quote from: Peace on 20 June 2008, 04:21:29 PM
IMO apa ya... bro...

IMO = In My Opinion / menurut saya

Quote
berarti ibaratnya aku ini pada dasarny sudah ada.. dan akan tetap ada terus ya... sampai mencapai nibbana...
lalu asal ku yg paling awal itu dari mana dan apa y..???

'AKU' atau ATTA adalah ilusi yg diciptakan oleh pikiran.
Karena sifat pikiran yg selalu timbul dan lenyap dengan sangat cepat, timbullah persepsi seakan2 ada AKU yg KEKAL (mirip pemutaran slide film, kelihatan film seperti hidup, namun sebenarnya hanyalah potongan2 gambar yg silih berganti). Timbul pandangan salah: "Ada ROH yg berinti tetap". Pemahaman adanya AKU ini telah mengakar kuat pada pikiran kita dan perlu waktu dan usaha yg ekstra keras untuk mengikisnya perlahan-lahan.

Jika pemahaman akan AKU ini mulai terkikis, maka realisasi akan AKU suatu saat akan runtuh.
'AKU' akan PADAM alias NIBBANA. Jadi Nibbana adalah suatu REALISASI BATIN, dimana batin kita terbebas dari AKU (ego: ketamakan, kebencian dan kebodohan).

NIBBANA bukanlah suatu tempat untuk dituju.

Quote
kalau kr****n mereka kan percayany.. kita adaalh ciptaan Tuhan dimana dikatakan kita tercipta dari tanah.. dan Allah memberikan kehidupan ke dalam raga ciptaannya itu... tapi yg janggal adalah poin yg mengatakan bahwa kemudian Allah menciptakan Hawa... untuk menemani adam.. dengan mengambil tulang rusuk adam.. tapi susah di buktikan.. karena tulang rusuk kita msih ada n lengkap seperti tulang rusuk wanita... (maap kalo salah ya...)
lalu dari Buddha sendiri.. bagaimana ya..???

Ajaran Buddha berfokus pada "Bagaimana caranya terbebas dari penderitaan" alias "Padamnya EGO".

Segala pertanyaan yg bersifat spekulatif (demi kepuasan intelektual semata) tidak digubris oleh Sang Buddha, salah satunya pertanyaan seperti ini "Apakah awal dari kehidupan?"

Meskipun begitu Sang Buddha menyinggung sedikit tentang science, yakni:
~ Asal mula kehidupan di bumi adalah adanya makhluk sederhana yg perlahan2 berevolusi menjadi kompleks seperti manusia sekarang.
~ Alam semesta tempat bumi kita berada berbentuk seperti cakram (cakkavala); ini yg 2500 tahun kemudian disebut BIMA SAKTI oleh para ahli dengan teleskop segede gunung.
~ Ada jutaan kehidupan renik di cawan air tsb.

Salam,
wili

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)