Sudah banyak kejadian kita lalui, dimana sebagian kita bertemu dg yg kita inginkan & sebagian lagi kita bertemu dg yg tidak kita inginkan. Ketika bertemu dg yg kita inginkan kita senang, bahagia, gembira, dll. ketika bertemu dg yg tidak kita sedih, kecewa, marah, dll. Disinilah permulaan kita belajar.
Menyadari bagaimana kebahagiaan & kesedihan datang, kita belajar agar kita selalu bertemu dg yg kita inginkan & selalu terhindar dari yg tidak kita inginkan. Belajar di sini adalah upaya agar kita mengerti bagaimana cara yg lebih baik utk mendapatkan apa yg ingin kita capai. Proses belajar ini terjadi terus-menerus tanpa akhir. Hal ini terjadi karena yg kita pelajari sampai satu masa, menjadi tidak sesuai lagi sehingga kita harus mempelajari yg lebih baru lagi. Begitu seterusnya...
Sampai satu titik jenuh, mungkin kita akan menyadari bahwa proses belajar ini ternyata tidaklah menjamin kita dapat mendapatkan apa yg kita inginkan dan selalu terhindar dari apa yg tidak kita inginkan. Kondisi yg menunjang ilmu pengetahuan hasil pembelajaran kita selalu berubah. Sehingga seolah-olah semua hasil belajar di sini menjadi sia-sia. Dan lagi disinilah kita belajar...
Belajar yg ini adalah hal yg berbeda. Bukan lagi usaha utk mengerti bagaimana menjadi lebih baik. Pengetahuan yg timbul dari hasil belajar ini bukan datang dari melihat apa yang terjadi di luar sana & menyesuaikannya agar kita mendapatkan yg kita inginkan. Tetapi ini adalah pengetahuan yg timbul setelah melihat apa yg terjadi pada diri kita ini setelah melakukan perjuangan begitu lama dalam mencari apa yg kita inginkan.
Semua kondisi selalu berubah. Dari pembelajaran itu, kita telah menjadi budak perubahan hanya demi mencapai yg kita inginkan. Perubahan datang dengan begitu cepatnya, sehingga kita ini adalah budak perubahan yg sangat menderita. Sering kali kita berlari melebihi kemampuan kita demi mengejar perubahan yg terlalu cepat ini. Inilah pengetahuan yg muncul dari belajar yg kedua...
sedang belajar menulis, silahkan memberi kritik dan saran.
semoga dimengerti apa yg dimaksud, bukan-belajar oleh pak Hudoyo. kata 'belajar' lebih menunjuk pada makna belajar yg pertama & lebih menimbulkan kesalahpahaman kata-kata beliau. mungkin inilah yg menyebabkan penghindaran penggunaan kata 'belajar' oleh pak Hudoyo. benar pak?
dan menurut saya belajar inilah melihat apa adanya...