//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?  (Read 95247 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline edychai

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 2
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #75 on: 19 January 2008, 03:19:53 PM »
Baca dulu kitab abhidamma. Mungkin dalam bahasa indonesianya blon ada. Tapi sepengal atau beberapa pengal yang dikutib dari abdhidhamma sudah ada. Dan jelas disana tidak ada sutta. Jadi tidak mungkin dibabarkan oleh sang buddha. Abhidhamma adalah sebuah kitab yang ditulis setelah sang buddha parinibbana untuk menjelaskan pandangan-pandangan dalam buddhisme supaya tidak melenceng.
Contoh : apa sebenarnya metta itu? Bagaimana suatu karma yang menghasilkan vipaka? dll.....

Tapi bagaimanapun, tidak perlu kita tanya apakan abidhamma itu disabdakan atau tidak olehg beliau, yang penting bila ingin menpelajri dharma yang lebih lanjut dan supaya tidak keluar dari jalur aslinya ataupun supaya tidak belajar dharma sesuai dengan kepahaman pribadi maka abidhamma sangat perlu dipelajari.
Bagi sebagian orang meragukan isi dari abidhamma karena bersangkutan masih tanggung atau belum siap untuk menpelajarinya.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #76 on: 19 January 2008, 04:58:58 PM »
Tapi bagaimanapun, tidak perlu kita tanya apakan abidhamma itu disabdakan atau tidak olehg beliau, yang penting bila ingin menpelajri dharma yang lebih lanjut dan supaya tidak keluar dari jalur aslinya ataupun supaya tidak belajar dharma sesuai dengan kepahaman pribadi maka abidhamma sangat perlu dipelajari.
Bagi sebagian orang meragukan isi dari abidhamma karena bersangkutan masih tanggung atau belum siap untuk menpelajarinya.

Agree Frens...

Abhidhamma dapat diibaratkan sebilah pisau yg tajam untuk membedah batin sampai ke detil2nya.

Dapat diumpamakan Pisau Bedah Surgery.

Kalau kita memepelajarinya dan udah jago, ada 2 kemungkinan:
~ Menjadikan pisau ini sebagai senjata untuk berdebat dan menjustifikasi orang2 lain
atau
~ Menjadikan pisau ini sebagai alat untuk memperbaiki batin sendiri.

Saya dan kawan2 selalu saling mewanti2 peringatan ini agar tidak lupa tujuan utama belajar Dhamma (Abhidhamma).

 _/\_

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #77 on: 19 January 2008, 05:40:48 PM »
Quote
Baca dulu kitab abhidamma. Mungkin dalam bahasa indonesianya blon ada. Tapi sepengal atau beberapa pengal yang dikutib dari abdhidhamma sudah ada. Dan jelas disana tidak ada sutta. Jadi tidak mungkin dibabarkan oleh sang buddha.

Pernyataan yang sangat berani...
Apalagi ditulis dalam forum Theravada
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #78 on: 19 January 2008, 05:56:51 PM »
Quote
Baca dulu kitab abhidamma. Mungkin dalam bahasa indonesianya blon ada. Tapi sepengal atau beberapa pengal yang dikutib dari abdhidhamma sudah ada. Dan jelas disana tidak ada sutta. Jadi tidak mungkin dibabarkan oleh sang buddha. Abhidhamma adalah sebuah kitab yang ditulis setelah sang buddha parinibbana untuk menjelaskan pandangan-pandangan dalam buddhisme supaya tidak melenceng.

sutta jg ditulis setelah Sang Buddha parinibbana kok...
hehehe...

Quote
Tapi bagaimanapun, tidak perlu kita tanya apakan abidhamma itu disabdakan atau tidak olehg beliau, yang penting bila ingin menpelajri dharma yang lebih lanjut dan supaya tidak keluar dari jalur aslinya ataupun supaya tidak belajar dharma sesuai dengan kepahaman pribadi maka abidhamma sangat perlu dipelajari.
Bagi sebagian orang meragukan isi dari abidhamma karena bersangkutan masih tanggung atau belum siap untuk menpelajarinya.
setuju...

Quote
Pernyataan yang sangat berani...
Apalagi ditulis dalam forum Theravada
terus terang sejak awal saya merasa aneh aja kok Vinaya Sutta & Abhidhamma dimasukkan ke Theravada ya? padahal kan dipakai jg di Mahayana.
« Last Edit: 19 January 2008, 06:01:23 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #79 on: 19 January 2008, 06:18:18 PM »
Kritik dan Argumen tentang keabsahan Abhidhamma sudah pernah diposting di forum ini.
Yaitu di Thread:  Abhidhamma: Sabda Murni Sang Buddha?
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1342.0


Disana diulas -lumayan lengkap- "Kilahan dan Argumen" antara yg "mendukung" dan "tidak mendukung" keabsahan Abhidhamma.

salah satunya:

Quote
7). KILAHAN: Dinyatakan di depan bahwa dari 500 bhikkhu murid Sâriputta Thera, Abhidhamma selanjutnya menyebar-luas dan menjadi topik pembahasan yang menarik bagi para bhikkhu lainnya. Ini berarti bahwa Abhidhamma sudah ada sejak masa kehidupan Sang Buddha Gotama. Adakah bagian-bagian dari Sutta Pitaka dan Vinaya Pitaka yang menjaminnya sebagai suatu kenyataan yang sesungguhnya?

7). ARGUMENTASI: Terlalu banyak bukti dalam Sutta Pitaka dan Vinaya Pitaka yang dapat diacu untuk memperlihatkan bahwa Abhidhamma memang benar-benar sudah ada sejak masa kehidupan Sang Buddha Gotama – sehingga tak mungkin dapat dihadirkan di sini semuanya. Hanya sebagian yang akan dikutipkan sebagai berikut:

Dalam Vinaya Pitaka, Mahâvibhanga, Dabbamalaputta Thera-vatthu tertulis:

...YE TE BHIKKHÛ ABHIDHAMMIKÂ TESAM EKAJJHAM SENÂSANAM PAÑÑÂPETI TE AÑÑAMAÑÑAM ABHIDHAMMAM SÂKACCHISANTÎTI...

...Para bhikkhu yang ahli Abhidhamma tergabungkan dalam satu kelompok (Dabbamallaputa Thera) mengatur tempat duduk untuk mereka dengan berpikir supaya mereka ini dapat saling mengadakan perbincangan tentang Abhidhamma...9)

Dalam Vinaya Pitaka, Bhikkhuni Vibhanga termaktublah satu peraturan kedisiplinan:

…PAÑHAM PUCCHEYYÂTI SUTTANTE OKÂSAM KÂRÂPETVÂ VINAYAM VÂ ABHIDHAMMAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA, VINAYE OKÂSAM KÂRÂPETVA SUTTANTAM VÂ ABHIDHAMMAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA, ABHIDHAMME OKÂSAM KÂRÂPETVA SUTTANTAM VÂ VINAYAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA...

Seorang bhikkhuni yang mengajukan suatu pertanyaan kepada bhikkhu haruslah sesuai dengan kesempatan yang dimohonkan. Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Sutta tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Vinaya atau Abhidhamma; bhikkhuni tersebut melanggar Pâcittiya.10) Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Vinaya tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Sutta atau Abhidhamma; bhikkhuni tersebut melanggar Pâcittiya. Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Abhidhamma tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Sutta atau Vinaya; bhikkhuni tersebut melangar Pâcittiya...

Sementana itu, dalam Sutta Pitaka, Anguttara Nikâya terkisahkanlah:

…TENA KHO PANA SAMAYENA SAMBAHULA THERÂ BHIKKHÛ PACCHÂBHATTAM PIÕÖAPÂTAPAÉIKKANTA MAÕÖALAMÂLE SANNISINNA SANNIPATITA ABHIDHAMMAM KATHENTI...

...Pada masa itu, para bhikkhu Thera (Sesepuh), setelah kembali dari berpindapâta dan bersantap, berkumpul bersama untuk membahas Abhidhamma.

Dalam Sutta Pitaka, Khuddaka Nikâya, Theri-apadâna dapatlah dijumpai suatu pernyataan pribadi (Bbikkhuni) Khema Thera – yang merupakan Siswi Utama (Aggasâvikâ) – dalam bentuk syair:

KUSALÂHAM VISUDDHÎSU KATHÂVATTHUVISÂRADÂ
ABHIDHAMMANAYAÑÛÑCA VASI PATTÂMHI SÂSANE

Dalam Agama (Sâsana/Ajaran) ini, Saya (Khema Theri) ahli dalam Tujuh Kesucian Mutlak (Visuddhi) dan juga mahir dalam Kitab Kathâvatthu serta memahami hakikat Abhidhamma dengan jelas.

Dalam Sutta Pitaka, Majjhima Nikâya, Mûlapannâsaka terdapat suatu persanjungan yang disampaikan oleh Moggallana Thera (Aggasâvaka) bahwa Hutan Gosingasâla niscaya akan indah semarak apabila dua orang bhikkhu saling berbincang-bincang tentang Abhidhamma. Persanjungan ini disepakati oleh Sang Buddha Gotama. Sambil menyampaikan rasa simpati, Beliau memuji Moggallana Thera sebagai seorang Pembabar Dhamma yang sejati (Dhammakathika).

Kutipan-kutipan dalam Vinaya Pitaka dan Sutta Pitaka itu kiranya sudah terlalu cukup untuk membuktikan bahwa Abhidhamma memang sudah ada sejak masa kehidupan Sang Buddha Gotama.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #80 on: 19 January 2008, 10:25:00 PM »
Quote from: tesla
terus terang sejak awal saya merasa aneh aja kok Vinaya Sutta & Abhidhamma dimasukkan ke Theravada ya? padahal kan dipakai jg di Mahayana.
di Tripitaka Sansekerta (mahayana) ada vinaya dan abhidharma juga koq. cuma agak berbeda :)

Mungkin sudah jadi pandangan umum kalau mahayana itu cuma ada sutra2x itu saja. nga ada vinaya atau abhidhamma.

disini ada penjelasannya http://en.wikipedia.org/wiki/Tripitaka
dan ini http://en.wikipedia.org/wiki/Abhidharma
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #81 on: 21 January 2008, 02:20:25 PM »
Terlalu banyak bukti dalam Sutta Pitaka dan Vinaya Pitaka yang dapat diacu untuk memperlihatkan bahwa Abhidhamma memang benar-benar sudah ada sejak masa kehidupan Sang Buddha Gotama[/b]
hehehe... ternyata thread ini masih hidup....

kelihatannya banyak kutipan dan pendapat yg pro keotentikan abhidhamma. biar seru, mari kita baca sanggahan untuk bhikkhu jan sanjivaputta di atas. berikut kutipan dari bhikkhu varado:
Quote
I.B. Horner says that the term abhidhamma occurs not more than ten times in the first two pitakas (the Suttapitaka and the Vinayapitaka), three of these being in the Vinaya.’ (Book of Discipline III, p xi). She says that the word  abhidhamma (apart from its use in interpolated material) should be ‘taken as referring to some material or method in existence prior to the compilation of this [Abhidhamma] Pitaka, and out of which it [the Abhidhamma Pitaka] was gradually elaborated and eventually formed.’ (Book of Discipline, Vol. III, p xi)

The 'interpolated material' occurs in the Book of the Discipline Vol. III p415: [Regarding the bhikkhunis, who were supposed to ask for leave before asking the Sangha a question] "Not given leave" means: without asking for permission. "Should ask a question" means: if having asked for leave in regard to suttanta, she asks about discipline or about abhidhamma, there is an offense of expiation.

This is the only place in the canon where the triad suttanta, vinaya and abhidhamma occur together, and is 'unhesitatingly asssumed to be an interpolation by Oldenburg. (ref: Book of Discipline, Vol. III, pxiv and Encyclopaedia of Buddhism, Vol. 1, p 39)

This view is substantiated by Horner. She says that ‘abhidhamma’ in the passage ‘probably means the literary digest of this name. This passage would therefore seem late, dating from some time after the compilation of the three pitakas.’ (Book of Discipline III, p 415)

The PTS Pali-English Dictionary says the word 'abhidhamma' was probably not used by the Buddha in the very earliest days of his teaching: 'As the word ‘abhidhamma’ standing alone is not found in the Sutta Nipata or the Anguttara Nikaya, and only once or twice in the Digha Nikaya, it probably came into use only towards the end of the period in which the four Nikayas [of the suttas] grew up.'

In the vinaya, at one place the term abhidhamma occurs with vinaya, suttanta, and also gatha (which means poems):

[Regarding monks, for whom it is an offense to disparage the learning of vinaya] "There is no offense if, not desiring to disparage, he speaks saying: ‘Look here, do you master suttantas, or verses (gatha), or what is extra to dhamma [abhidhamma] and afterwards you will master discipline"Book of the Discipline Vol. III p42

Horner says, ‘The very presence of the word gatha is enough to preclude the term abhidhamma from standing for the literary exegesis of that name, for no reference to the third pitaka would have combined a reference to part of the material (poems) which one of the pitakas finally came to include.’ (Book of Discipline, Vol. III, p xii) Her logic here is that, since gatha does not mean Gatha Pitaka, abhidhamma does not mean Abhidhamma Pitaka. So, what does ‘abhidhamma’ actually mean here?

Horner says:

‘Although we can say fairly confidently what abhidhamma does not mean here, it is by no means so easy to assess what it does mean. A monk may say to another, "Master suttanta, or verses (gatha) or abhidhamma, and afterwards you will master discipline."’ (Book of Discipline, Vol. III p xii)

Regarding this passage, she proposes that abhidhamma means ‘an intellectual exercise perhaps, devoid of all extraneous matter, in which the meaning of dhamma terms and concepts is to be grasped through their grouping, through their classified relations of identity and dependence and so on, instead of through the more picturesque, personal and hortatory methods, often made intelligible by homely parable and simile, which is the suttanta way of presenting dhamma.’(Book of Discipline, Vol. III p xiii)

She says that the word ‘abhidhamma’, occuring in the suttas and vinaya, although not indicating a complete and closed system of philosophy, ‘had been intended to stand for something more than dhamma and vinaya, perhaps in the sense of some more than usually complete grasp and mastery of them, due to further study and reflection’. (The Indian Historical Quarterly, XVII p299)

She proposes that the value of the gathas lay in ‘their appeal to the more emotional type of disciple…whereas the mastery of abhidhamma would provide a field to attract the more intellectual type, while mastery of suttantas would stir the normally virtuous man of average mental equipment.’ (p xiv)

T.W. Rhys Davids suggests the suttas that typify the early abhidhamma:

‘The last two suttas of the Digha Nikaya [the Sangiti Sutta and the Dasuttara Sutta] with their catechism as a monologue by the catechumen, and of the absence of narrative - they become practically abhidhamma rather than Sutta Pitaka…In the Majjhima Nikaya we have abhidhamma talk in the two Vedalla Suttas’. (Dialogues of the Buddha, Vol. III p199-200)

The reason Rhys Davids says that the Digha Nikaya suttas are ‘practically abhidhamma’ is because ‘tradition itself has recognised a distinction in style between the Dhamma [i.e. the suttas] and the Abhidhamma. Thus the suttas embodying the Dhamma are said to be taught in the discursive style, which makes free use of the simile, the metaphor and the anecdote. This is contrasted with the non-discursive style of the Abhidhamma which uses very select and precise, and therefore thoroughly impersonal terminology which is decidedly technical in meaning and function’. (WS Karunaratne, Encyclopaedia of Buddhism, Vol. 1, p38)

The Mahagosinga Sutta provides a valuable clue as to what abhidhamma meant in the earliest period of Buddhism. In the sutta, Ven Sariputta asks Ven MahaMoggallana what type of monk he thought would most illumine the Gosinga sal-wood. Ven MahaMoggallana replies:

‘In this connection, reverend Sariputta, two monks are talking on Further Dhamma[abhidhamma]; they ask one another questions; in answering one another’s questions they respond and do not fail, and their talk on dhamma goes forward’. (M 1 211. Tr IBH)

When the Buddha heard of Ven MahaMoggallana’s answer, he said, as I’ve said: ‘It is good, it is good. For, Sariputta, Moggallana is a talker on dhamma’.

This suggests that the earliest abhidhamma arose from the dialogues of monks of ‘the more intellectual type’. Intellectual interest in dhamma would naturally lead to conversations involving questioning and enquiry.

To discover what ‘abhidhamma’ meant in the earliest days, one should study the conversations between monks of the intellectual type. The Mahavedalla Sutta is a good example of this. It records a conversation between Ven Kotthita the Great and Ven Sariputta. Ven Sariputta was said by the Buddha to be ‘chief of those of great intuitive wisdom’. Ven Kotthita the Great was called ‘chief of those who have mastery in logical analysis’. These two monks were obviously very fond of discussing dhamma together. Many of their conversations are recorded in the Sutta Pitaka.

We have now said that the earliest abhidhamma was the field of the intellectual types. It was characterized by catechism, and by intellectual conversations. As one of the recurrent features of these conversations is analyses of terms, we could reasonably assume that a third feature of the earliest abhidhamma was analysis. Ven Sariputta, ‘chief of those with intuitive wisdom’, was a master of analysis, as is made clear in this passage:

‘Your reverences, when I had been two weeks ordained a monk, I grasped the analysis of meanings specifically and according to the letter (atthapatisambhida sacchikata odiso byanjanaso) That I explain it in various ways, I teach it, expound it, proclaim it, lay it down, open it up, analyse it and make it clear….[and likewise for the analysis of conditions (dhammapatisambhida), the analysis of definitions (niruttipatisambhida), and the analysis of intellect (patibhanapatisambhida)]. (Gradual Sayings, II, 159, Tr FL Woodward).
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #82 on: 21 January 2008, 02:44:40 PM »
Terlalu banyak bukti dalam Sutta Pitaka dan Vinaya Pitaka yang dapat diacu untuk memperlihatkan bahwa Abhidhamma memang benar-benar sudah ada sejak masa kehidupan Sang Buddha Gotama[/b]
hehehe... ternyata thread ini masih hidup....

kelihatannya banyak kutipan dan pendapat yg pro keotentikan abhidhamma. biar seru, mari kita baca sanggahan untuk bhikkhu jan sanjivaputta di atas. berikut kutipan dari bhikkhu varado:

..cut..

yeah, aku setuju sekali Bro Morph...
memang kalau membicarakan keabsahan Abhidhamma nggak bakalan selesai2.. pro dan kontra terus.

jadi, kita kembalikan saja ke fungsinya, serasa2 berguna, kita pelajari dan praktekkan, yg menurut kita nggak berguna, kita ignore aja..  ;)


 _/\_

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #83 on: 21 January 2008, 04:12:36 PM »
saya setuju bang willi...

lebih baik praktek yg ada di depan mata saja lah, tapi diskusi dan tukar pikiran juga boleh jalan terus... saya pikir perbedaan pendapat itu bagus buat semua pihak... :)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Peaceful mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • metta
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #84 on: 16 August 2008, 03:23:42 PM »
pertama, menurut saya latar belakang keluarnya abhidhamma meragukan dan terkesan dipaksakan untuk memberikan otoritas yg lebih tinggi kepada abhidhamma. dilegendakan bahwa buddha spesial pergi ke surga tusita untuk mengajarkan abhidhamma kepada ibundanya (dan banyak sekali dewa dewi lainnya) sebagai balas jasanya kepada sang ibu. konon, selama tiga bulan secara terus menerus buddha membabarkan abhidhamma di surga tusita. dan konon lagi, abhidhamma sebegitu dasyatnya sehingga buddha hanya mengajarkannya kepada para dewa dan akhirnya kepada sariputta karena manusia bakal kesulitan mengertinya...

tidak ada referensi mengenai legenda ini di sutta2. bahkan saya baca terdapat perbedaan2 antara abhidhamma aliran yg satu dengan aliran yg lain. dan kalau memang abhidhamma memang sebegitu dasyat, kenapa jaman sekarang justru banyak orang bisa mengerti? dan kalo memang manusia tidak mampu untuk mengerti abhidhamma, kenapa akhirnya buddha mengulanginya kepada sariputta? dan apa kelebihan dewa2 dibanding manusia sehingga dewa2 bisa mengerti lebih baik?

Setahu saya dari membaca beberapa argumen, abhidhamma dibabarkan di surga Tavatimsa bukan karena kedasyatannya dimana setelah mendengar langsung tercerahkan sempurna, tetapi karena sifatnya yang rinci sehingga harus dibabarkan tanpa henti (tanpa istirahat) sehingga mendapat gambaran yang jelas.Dan ini butuh waktu lama sehingga manusia tidak mungkin mendengarkan tanpa henti, sedangkan para dewa konon mampu bertahan duduk lama.
Alasan Sang Buddha akhirnya membabarkan Abhidhamma mungkin karena belas kasihnya kepada manusia, dan kebetulan dikatakan bahwa Sariputta memiliki kemampuan penelaahan sehingga mampu memahami Dhamma yang diajarkan Snag buddha dalam ratusan dan ribuan cara, dan akhirnya Sariputta mengajarkan Abhidhamma dalam bentuk tidak terlalu singat dan tidak terlalu panjang.(Kronologi Hidup Buddha, hal 306)

Quote
kedua, menurut saya dari segi manfaat, abhidhamma sedikit (kalo tidak bisa dibilang tidak ada) sekali kontribusinya pada proses pencarian spiritual, dalam hal ini meditasi. abhidhamma berisi seabrek teori2 mengenai keadaan psikologis dan pikiran. saya merasa teori2 tersebut lebih banyak membebani daripada membebaskan. dalam meditasi, sedikit demi sedikit kita berusaha melepaskan pikiran2, niat2 keinginan dan juga apa yg kita anggap sebagai "aku", "milikku" dan "diri" dengan terus2 mengamati dan melepas. sebaliknya teori2 seperti abhidhamma justru memperkuatnya...

Nah, ini juga pertanyaan saya, apakah teori-teori dalam Abhidhamma tersebut sama sekali tidak ada kesesuaiannya dengan pengalaman langsung?
Tapi melihat pernyataan dari Nina van Gorkom (Abhidhamma in Daily Life by Nina van Gorkom) sepertinya ada hal yang bisa atau bersesuaian dengan kehidupan sehari-hari.
So, ujung-ujungnya kita akan ditantang untuk membuktikan secara langsung. Saya pribadi belum melakukannya. 
Dan apakah mungkin Abhidhamma adalah mungkin “buku catatan harian” mereka yang telah mengalami perjalanan spiritual, dan bagi kita digunakan sebagai teks book ???
 
Jadi mungkin alasan Sdr. Morp akan dijawab seperti itu, tapi pertanyaan mengapa baru muncul setelah Konsili ke-3, saya masih belum mendapat jawaban atau bayangan.

Tiga bulan di di Bumi = 4 menit di Surga Tavatimsa (Deva EX devi Maya turun dari Tusita)
Peace for all, all for Peace

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #85 on: 22 August 2008, 01:43:09 AM »
Baca MAHABUDDHAVAMSA halaman 2742, disana dikatakan bahwa dalam Sidang Sangha I (konsili pertama),

Kemudian Dewan menyetujui tujuh kitab Abhidhammà, yaitu, Dhammasaïgaõã, Vibhaïga, Dhàtukathà, Puggala Pa¤¤àtti, Kathàvatthu, Yamaka, dan Paññhàna, setelah melewati pertanyaan, jawaban, dan pembacaan. Pada akhir pembacaan kitab-kitab Abhidhammà ini, bumi ini berguncang keras seperti sebelumnya.

atau baca di link...

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4189.0

moga moga dengan quote ini, semua polemik tentang apakah ABHIDHAMMA itu sudah ada sejak jaman BUDDHA GOTAMA masih hidup atau tidak menjadi jelas...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #86 on: 22 August 2008, 09:23:52 AM »
hasil googling menyebutkan mahabuddhavamsa adalah kitab komentar keluaran burma yg dibikin pada abad ke-20...
saya pikir buku abad ke-20 tidak bisa menjadi bukti catatan sejarah kejadian pada abad 7 SM kan?

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #87 on: 22 August 2008, 09:45:56 AM »
Berarti buku PPKN yang menjelaskan adanya proklamasi Indonesia juga gak bisa jadi bukti catatan sejarah kemerdekaan Indonesia dong?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #88 on: 22 August 2008, 09:50:36 AM »
Belajar abinna kealam deva yg sudah denger lalu tanya dan di cross cek aja ;D, kalo data/catatan sejarah bisa saja hilang atau muncul banyak keraguan disana-sini. Yang paling gampang apakah Abhidhamma dengan pengalaman langsung vipasanna kita sama atau tidak. Kalau sama ya berarti bener tapi itupun harus dengan pondasi yg benar.

Atau hal lainnya yaitu yg baru tau ttg teori abhidhamma jika benar merasakan manfaatnya dengan baik, itu juga salah satu tanda kebenaran Abhidhmma. Jadi kalau teorinya bagus dan benar, prakteknya bisa maksimal. Nah saya melihat ada banyak yg mempraktekan Abhidhamma sehari2 (melalui teori) dan mencoba menjiwainya dengan baik mengalami perubahan yg baik pula. Jadi intinya lihatlah segala sesuatu secara proposional, apa yg belum kita ketahui, kita simpan terlebih dahulu(bila belum ketemu jawabannya) sampai waktunya terbuka sendiri(karena banyak hal yg harus dilewati). Dengan demikian perkembangan spritual kita bisa maju. Kalau mau maju saja sudah ragu disana-sini kapan jalannya. Kalaupun keraguan itu muncul lagi dengan kuat tanyalah pada kalyanimita yg telah melampaui itu semua. Daripada jalan sendiri akhirnya kejeblos mumpung Dhamma ini masih ada dan masih terdapat para Ariya. Mempelajari Dhamma itu seharusnya  sederhana hanya seringkali kita membuatnya menjadi rumit sehingga menghalangi pandangan kita.

Smoga bermanfaat  _/\_
« Last Edit: 22 August 2008, 09:56:59 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #89 on: 22 August 2008, 10:03:11 AM »
Berarti buku PPKN yang menjelaskan adanya proklamasi Indonesia juga gak bisa jadi bukti catatan sejarah kemerdekaan Indonesia dong?
sorry, saya agak ketinggalan jaman. apakah ppkn itu pmp jaman sekarang?

kalo ya, tentu aja jawabnya gak. buku ppkn tidak bisa dijadikan bukti sejarah kemerdekaan indonesia. buku ppkn ditulis dengan mengutip dokumen2 sejarah yg ada di tahun2 kemerdekaan beserta saksi2nya baik dari pihak indonesia, belanda dan pbb. dokumen2 dan saksi2 itulah bukti valid kemerdekaan indonesia.

masalahnya sekarang, di atas hanya disebutkan mahabuddhavamsa yg ditulis pada abad ke-20, namun tidak ada dokumen pendukung dari pernyataan2nya mengenai konsili pertama tadi...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

 

anything