News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Sanggha-Dana

Started by lisa, 19 May 2008, 04:42:21 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

Quote from: Lily W on 19 August 2008, 05:38:59 PM
Setelah berdana itu tidak hanya sampai di situ lho... ntah berhari-hari...berbulan-bulan...bertahun-tahun... dstnya.... kalo masih di pikirkan ato ceritakan ke orang lain tentang berdana tsb... itu yg membuat nilai berdana itu jadi turun.

_/\_ :lotus:
imo, berdana gak ada nilai sejak awal kok :P
hanya melepaskan apa yg menjadi milik saya
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

markosprawira

Quote from: tesla on 08 September 2008, 08:56:56 AM
Quote from: Lily W on 19 August 2008, 05:38:59 PM
Setelah berdana itu tidak hanya sampai di situ lho... ntah berhari-hari...berbulan-bulan...bertahun-tahun... dstnya.... kalo masih di pikirkan ato ceritakan ke orang lain tentang berdana tsb... itu yg membuat nilai berdana itu jadi turun.

_/\_ :lotus:
imo, berdana gak ada nilai sejak awal kok :P
hanya melepaskan apa yg menjadi milik saya

dear tesla,

salah satu dari Miccha Ditthi yang sering disinggung dalam Sutta adalah Akiriya Ditthi

Ini adalah pandangan yang menolak manfaat perbuatan, yang mengklaim bahwa perbuatan-perbuatan tidak akan mempunyai akibat

Dalam asumsi bahwa Kiriya terjadi pada manusia awam, harus diperjelas bahwa Action/kamma itu ada di Javana, yang hanya ada Kusala, Akusala dan Netral saja.

Sementara Kiriya hanya terjadi pada beberapa citta seperti fungsi mengarahkan, tapi yang pasti tidak terjadi pada Javana

(Ini saya diskusikan selama proses married  :-[)

Jika Kiriya yang notabene ada pada citta lain memang terjadi, maka ada perbuatan juga yang berbasis pada bhavanga  ^-^

semoga salah pahamnya ga berkelanjutan yah  _/\_ soalnya udah masuk ke miccha ditthi loh...... hati-hati.......  ^:)^

markosprawira

Quote from: LotharGuard on 19 August 2008, 05:45:25 PM
Berarti setelah berdana, berpikir lalu dilupakan? Mohon Pencerahannya _/\_ :lotus: :)

dear Lothar,

mungkin perlu diperjelas bahwa yang dilupakan itu adalah bahwa "barang adalah milikku".....

sebaliknya yang harus direnungkan berulang kali adalah rasa bahagia sewaktu melakukan dana.... jadi perenungan itu bukan pada "objeknya" melainkan pada "rasa bahagianya"

ini yang orang banyak mengerti dimana perenungan terhadap dana, diasumsikan dengan melekat sehingga orang terjerumus dengan asumsi melepas dan melupakan  :whistle:

semoga bisa memperjelas yah............  _/\_

Pitu Kecil

Quote from: markosprawira on 12 September 2008, 10:13:20 AM
Quote from: LotharGuard on 19 August 2008, 05:45:25 PM
Berarti setelah berdana, berpikir lalu dilupakan? Mohon Pencerahannya _/\_ :lotus: :)

dear Lothar,

mungkin perlu diperjelas bahwa yang dilupakan itu adalah bahwa "barang adalah milikku".....

sebaliknya yang harus direnungkan berulang kali adalah rasa bahagia sewaktu melakukan dana.... jadi perenungan itu bukan pada "objeknya" melainkan pada "rasa bahagianya"

ini yang orang banyak mengerti dimana perenungan terhadap dana, diasumsikan dengan melekat sehingga orang terjerumus dengan asumsi melepas dan melupakan  :whistle:

semoga bisa memperjelas yah............  _/\_
_/\_ saya mengerti makasih atas pencerahannya _/\_ :lotus: :)
Smile Forever :)

Sukma Kemenyan

Kita sering kedatangan bhikku-bhikku dari luar,

Pertanyaan:
Sapa yang ngongkosin?

nyanadhana

Bisa umat, bisa pemerintah, bisa vihara, bisa panitia,bisa siapa aja seng penting bhikkhunya ga pake ongkos pribadi ato masuk secara ilegal
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

kullatiro

yah dari angpao yang di masukkan ke patta tadi atau angpau yang di serahkan pasa acara sangha dana tadi. bisa juga sangha luar mengirim bhikku tersebut agar bhikku tersebut belajar atau membabarkan dhamma ke umat suatu negara. 

johan3000

Minggu dpn saat nya kathina...
Lisa mau SANGGHA DANA dimana? berupa apa?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

markosprawira

buat yang domisili di daerah Bogor, bisa datang ke Saung Paramita di Ciapus.
Kathina dilaksanakan tgl 02 Nopember.

Bisa juga ke Vihara Buddhasena, sama tgl 02 Nopember juga

Hari yang sama, bagi yang domisili di Serpong dan sekitarnya, kalo ga salah, Vihara Siripada juga melaksanakan kathina puja

semoga bermanfaat

Yumi

Quote from: markosprawira on 12 September 2008, 10:07:39 AM
salah satu dari Miccha Ditthi yang sering disinggung dalam Sutta adalah Akiriya Ditthi

Ini adalah pandangan yang menolak manfaat perbuatan, yang mengklaim bahwa perbuatan-perbuatan tidak akan mempunyai akibat

Dalam asumsi bahwa Kiriya terjadi pada manusia awam, harus diperjelas bahwa Action/kamma itu ada di Javana, yang hanya ada Kusala, Akusala dan Netral saja.

Sementara Kiriya hanya terjadi pada beberapa citta seperti fungsi mengarahkan, tapi yang pasti tidak terjadi pada Javana

(Ini saya diskusikan selama proses married  :-[)

Jika Kiriya yang notabene ada pada citta lain memang terjadi, maka ada perbuatan juga yang berbasis pada bhavanga  ^-^

semoga salah pahamnya ga berkelanjutan yah  _/\_ soalnya udah masuk ke miccha ditthi loh...... hati-hati.......  ^:)^

_/\_ ko Markos,  ini mksdny gimana? apaan tuh kiriya, akiriya, javana?
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

markosprawira

Quote from: Yumi on 28 October 2008, 12:47:01 PM
Quote from: markosprawira on 12 September 2008, 10:07:39 AM
salah satu dari Miccha Ditthi yang sering disinggung dalam Sutta adalah Akiriya Ditthi

Ini adalah pandangan yang menolak manfaat perbuatan, yang mengklaim bahwa perbuatan-perbuatan tidak akan mempunyai akibat

Dalam asumsi bahwa Kiriya terjadi pada manusia awam, harus diperjelas bahwa Action/kamma itu ada di Javana, yang hanya ada Kusala, Akusala dan Netral saja.

Sementara Kiriya hanya terjadi pada beberapa citta seperti fungsi mengarahkan, tapi yang pasti tidak terjadi pada Javana

(Ini saya diskusikan selama proses married  :-[)

Jika Kiriya yang notabene ada pada citta lain memang terjadi, maka ada perbuatan juga yang berbasis pada bhavanga  ^-^

semoga salah pahamnya ga berkelanjutan yah  _/\_ soalnya udah masuk ke miccha ditthi loh...... hati-hati.......  ^:)^

_/\_ ko Markos,  ini mksdny gimana? apaan tuh kiriya, akiriya, javana?

dear Yumi,

Kiriya adalah fungsional misal fungsi mengarahkan ke objek

Kalau Akiriya, berarti tidak ada kamma/perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan asumsi orang itu "sunya" atau "kosong" alias "tidak ada"
Karena tidak ada si pembuat, otomatis tidak ada perbuatan juga

Javana jika sis yumi lihat di proses cetasika, terletak setelah proses 8 (memutuskan) yaitu di proses 9 - 15.
Javana adalah citta yang mendiring action yang dilakukan, yang kerjanya seperti bandul berjejer, dimana jika no. 9 terjadi, maka akan langsung susul menyusul sampai kesadaran no. 15.

Jadi citta/kesadaran itu berbeda2 jenisnya dimana ada 14 fungsi/kicca citta yaitu :

  • Penerus antar kehidupan (patisandhi)
  • Penyambung proses kehidupan/ aliran proses kesadaran (bhavanga)
  • Mengarahkan menuju objek pada tahap pertama proses pikiran (avajjana)
  • Melihat (dassana)
  • Mendengar (savana)
  • Mencium bau (ghayana)
  • Mengecap rasa (sayana)
  • Mengalami sentuhan (phussana)
  • Menerima objek (sampaticchana)
  • Memeriksa / menyelidiki objek yang diterima (santirana)
  • Memutuskan objek yang telah diterima dan diselidiki (votthapana)
  • Mendorong aksi berjalan (javana)
  • Mencatat aksi yang telah berjalan (tadarammana)
  • Mengakhiri kehidupan di salah satu alam (cuti)

detailnya bisa dibaca di http://www.dhammacakka.org/majalah/mj26/abhidhamma.php

semoga bisa dimengerti yah  _/\_

Yumi

Quote from: markosprawira on 28 October 2008, 03:54:32 PM
dear Yumi,

Kiriya adalah fungsional misal fungsi mengarahkan ke objek

Kalau Akiriya, berarti tidak ada kamma/perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan asumsi orang itu "sunya" atau "kosong" alias "tidak ada"
Karena tidak ada si pembuat, otomatis tidak ada perbuatan juga

Javana jika sis yumi lihat di proses cetasika, terletak setelah proses 8 (memutuskan) yaitu di proses 9 - 15.
Javana adalah citta yang mendiring action yang dilakukan, yang kerjanya seperti bandul berjejer, dimana jika no. 9 terjadi, maka akan langsung susul menyusul sampai kesadaran no. 15.

Jadi citta/kesadaran itu berbeda2 jenisnya dimana ada 14 fungsi/kicca citta yaitu :

  • Penerus antar kehidupan (patisandhi)
  • Penyambung proses kehidupan/ aliran proses kesadaran (bhavanga)
  • Mengarahkan menuju objek pada tahap pertama proses pikiran (avajjana)
  • Melihat (dassana)
  • Mendengar (savana)
  • Mencium bau (ghayana)
  • Mengecap rasa (sayana)
  • Mengalami sentuhan (phussana)
  • Menerima objek (sampaticchana)
  • Memeriksa / menyelidiki objek yang diterima (santirana)
  • Memutuskan objek yang telah diterima dan diselidiki (votthapana)
  • Mendorong aksi berjalan (javana)
  • Mencatat aksi yang telah berjalan (tadarammana)
  • Mengakhiri kehidupan di salah satu alam (cuti)

detailnya bisa dibaca di http://www.dhammacakka.org/majalah/mj26/abhidhamma.php

semoga bisa dimengerti yah  _/\_

_/\_ thx.. definisi & detailnya uda lumayan ngerti, kiriya aja yg bingung :-[

yg sebelumnya tetap ga ngerti
  :hammer:

Quote from: markosprawira on 12 September 2008, 10:07:39 AM
Quote from: tesla on 08 September 2008, 08:56:56 AM
imo, berdana gak ada nilai sejak awal kok :P
hanya melepaskan apa yg menjadi milik saya

Dalam asumsi bahwa Kiriya terjadi pada manusia awam, harus diperjelas bahwa Action/kamma itu ada di Javana, yang hanya ada Kusala, Akusala dan Netral saja.

Sementara Kiriya hanya terjadi pada beberapa citta seperti fungsi mengarahkan, tapi yang pasti tidak terjadi pada Javana

Jika Kiriya yang notabene ada pada citta lain memang terjadi, maka ada perbuatan juga yang berbasis pada bhavanga  ^-^

???  ~X( w nyerah aja deh ko..
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

johan3000

Quote from: Kemenyan on 12 September 2008, 01:40:22 PM
Kita sering kedatangan bhikku-bhikku dari luar,

Pertanyaan:
Sapa yang ngongkosin?

Bro Kemenya (kabarnya piye).....

Bukankah kedatangan Biksu2 dari luar udah diatur
sebelum mereka datang...

siapa yg mengundang....(tiket n hotel siapa yg sedia in...
itu udah dibicarakan didepan... bukan kalau udah sampai
di Indonesia....masih mikirin siapa yg ngongkosin...)

biasanya hal2 tsb dibicarakan antar yayasan....

bagaimana menurut yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

markosprawira

#58
Quote from: Yumi on 28 October 2008, 11:03:23 PM
???  ~X( w nyerah aja deh ko..

Kiriya itu fungsional sis..... Misalnya makan, pada putthujhana seperti kita, pada waktu makan, bnyk muncul lobha pada yg enak, dan dosa pada yg ga enak

namun pada arahat, makan semata hanya fungsi untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik saja, dimulai dari memasukkan makanan ke mulut sampai mengunyah pun hanya fungsi, ga nyari mana yg enak dan tidak enak .

Pada ariya puggala, cetana yang melandasi setiap tindakan putthujhana, digantikan oleh Panna.
Jadi karena tindakan mereka dilandasi panna, membuat tindakan mereka sudah tidak menimbulkan akibat lagi.

semoga bisa dimengerti yah.......

Hendra Susanto

kita dapat melatih agar keserakahan pada yang enak dan kebencian pada yang gak enak; ketika makanan menyentuh lidah rasa apa aja yang terasa dilidah misalnya ada asin, manis, asam, pahit, pedas, panas, dingin atau netral kemudian pada saat mengunyah dilakukan secara perlahan2 spy kita dapat mengetahui otot apa saja yg menggerakan pergerakan mengunyah tersebut... disini pikiran tidak akan dapat mempengaruhi kita, LDM pun tidak akan timbul...