News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Ucapan kasar, bolehkah?

Started by Arya Karniawan, 30 November 2017, 12:25:18 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Arya Karniawan

Di Sutta seringkali dijumpai Buddha mengucapkan "dungu", "tolol", "bodoh", dll. Bukan cuma Buddha aja. Ditemukan juga Bhikkhu dan Deva mengucapkan hal kasar. Berikut potongan Suttanya:

(1) Deva mengatakan "tolol" pada Bhikkhu

...
"Bhikkhu itu menyambarku bagaikan seorang tolol
Yang tidak pada saat yang tepat, menasihati seorang pemburu
Yang mengembara di gunung-gunung berbatu
Dengan sedikit kebijaksanaan, tanpa akal sehat.

"Ia mendengarkan tetapi tidak memahami,
Ia menatap tetapi tidak melihat;
Walaupun Dhamma dibabarkan,
Si dungu tidak menangkap maknanya.

"Bahkan jika engkau membawa sepuluh pelita [ke hadapannya], Kassapa,
Ia tetap tidak melihat bentuk-bentuk,
Karena ia tidak memiliki mata untuk melihat."
...
(SN 9.3)

(2) Bhikkhu mengatakan dungu kepada Deva

...
"Tidak tahukah engkau, dungu,
Peribahasa para Arahant?
Segala bentukan adalah tidak kekal;
Bersifat muncul dan lenyap.
Setelah muncul, mereka lenyap:
Penenangannya adalah kebahagiaan.

"Sekarang aku tidak akan pernah lagi berdiam
Di antara kelompok para deva, Jālinī!
Pengembaraan dalam kelahiran telah berakhir:
Sekarang tidak ada lagi penjelmaan baru."
(SN 9.6)

###

Apakah kata-kata kasar boleh diucapkan jika waktunya tepat? 🤔 :-?
#Jhindra

harlons

Kalau mengutip kata Ajahn Brahm di buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya :
Terkadang, dalam kehidupan, orang suci sekalipun harus "mendesis" untuk menjadi baik, tetapi tidak ada yang perlu menggigit.

Indra


"Demikian pula, Pangeran, kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, tetapi tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, tetapi disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, dan juga yang disukai dan menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Mengapakah? Karena Sang Tathāgata berbelas kasih pada makhluk-makhluk."

MN 58. Abhayarājakumāra Sutta

Arya Karniawan

Quote from: Indra on 30 November 2017, 01:35:19 PM
"Demikian pula, Pangeran, kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, tetapi tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, tetapi disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, dan juga yang disukai dan menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Mengapakah? Karena Sang Tathāgata berbelas kasih pada makhluk-makhluk."

MN 58. Abhayarājakumāra Sutta

Itu Tathagata om, kalo umat awam?  :-$
#Jhindra

Indra

Quote from: Arya Karniawan on 30 November 2017, 01:55:17 PM
Itu Tathagata om, kalo umat awam?  :-$

oh jadi perilaku Tathagata gak boleh ditiru ya?

Alucard Lloyd

Quote from: Indra on 30 November 2017, 01:35:19 PM
"Demikian pula, Pangeran, kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, tetapi tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, tetapi disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, dan juga yang disukai dan menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Mengapakah? Karena Sang Tathāgata berbelas kasih pada makhluk-makhluk."

MN 58. Abhayarājakumāra Sutta

Om bukan nya sang buddha pernah mengatakan sesuatu yg kurang enak didengar bagi org yang tidak mengerti arti sesungguhnya pada saat kasus Bhikkhu sati sang Buddha mengatakan sati si orang sesat.
Kalau org yg ga ngerti pasti mengatakan sang buddha lagi marah. Karena sang Buddha mengatakan nya berulang ulang kali.

Bagi saya kata kasar seperti cambuk agar kita lebih bisa termotivasi lebih lanjut kalau kata gwi move on
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: Alucard Lloyd on 30 November 2017, 02:05:35 PM
Om bukan nya sang buddha pernah mengatakan sesuatu yg kurang enak didengar bagi org yang tidak mengerti arti sesungguhnya pada saat kasus Bhikkhu sati sang Buddha mengatakan sati si orang sesat.
Kalau org yg ga ngerti pasti mengatakan sang buddha lagi marah. Karena sang Buddha mengatakan nya berulang ulang kali.

Bagi saya kata kasar seperti cambuk agar kita lebih bisa termotivasi lebih lanjut kalau kata gwi move on

memang Sang Buddha tidak mengatakan bahwa ucapan kasar itu tidak boleh diucapkan

Indra

Quote from: Arya Karniawan on 30 November 2017, 01:55:17 PM
Itu Tathagata om, kalo umat awam?  :-$

kalau https://suttacentral.net/id/mn61 ini bagaimana? oh itu kan Rahula, anak bos, gitu?

Alucard Lloyd

Quote from: Indra on 30 November 2017, 02:08:49 PM
memang Sang Buddha tidak mengatakan bahwa ucapan kasar itu tidak boleh diucapkan

Ucapan kasar disini maksud nya bahasa nya atau nada nya om?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: Alucard Lloyd on 30 November 2017, 02:23:02 PM
Ucapan kasar disini maksud nya bahasa nya atau nada nya om?

karakter dan kualitas pita suara tidak dipertimbangkan di sini

Arya Karniawan

#Jhindra

seniya

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

metra

Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

yg begini mesti jawabnya sama dgn sherlock.

seniya

Quote from: metra on 30 November 2017, 07:03:00 PM
Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

yg begini mesti jawabnya sama dgn sherlock.

:outoftopic:
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

metra

Menurut ajaran thera , arahat samma sambuddha mesti direnumgkan dalam pikiran sbg mana yg tercantum dalam Buddhanusati.itu yg saya dengar di dalam sutta, beliau mengajarkan langsung.

itipiso bhagava dst dst ...

Ini berlaku bagi umat upasaka samanera bhikkhu sotapati sakadagami.diluar itu tdk berlaku.

Nah kalau ada ucapan atau prilaku thatagata yg menegur pihak lain, kmd dianngap kasar,
pantas tidak dijadikan bahan diskusi.
bila thatagatha masih ada di dunia, apa tidak kurang ajar namanya,