Celotehan Betet yang Mencerahkan

Started by bendungan, 03 April 2015, 01:50:42 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

samudra


cumi polos

kapan Buddhist membutuhkan keyakinan ?
:))
merryXmas n happyNewYYYY 2018

samudra

Quote from: cumi polos on 17 April 2015, 08:21:51 PM
kapan Buddhist membutuhkan keyakinan ?
:))

sejak ia menemukan jalan, tapi tdk berani melangkah.
gelap katanya.
jangan jangan diujung jalan adalah jurang
ragu ragu.

cumi polos

Quote from: samudra on 18 April 2015, 06:52:19 AM
sejak ia menemukan jalan, tapi tdk berani melangkah.
gelap katanya.
jangan jangan diujung jalan adalah jurang
ragu ragu.

bisa lempar batu kecil atao bawa alat sonar......gampang toh...
atao bambu panjang yg ujingnya ada lampu led...... gampang toh
:o
merryXmas n happyNewYYYY 2018

btj

Quote from: cumi polos on 17 April 2015, 08:21:51 PM
kapan Buddhist membutuhkan keyakinan ?
:))
Ketika ia mulai berpikir bahwa suatu agama/ajaran adalah pantas untuk dimiliki/dilekatinya.

samudra

Quote from: cumi polos on 18 April 2015, 07:24:03 AM
bisa lempar batu kecil atao bawa alat sonar......gampang toh...
atao bambu panjang yg ujingnya ada lampu led...... gampang toh
:o

bila punya bekal, bisa.
bekalnya perhatian.

saking gelapnya, ia tidak sadar berputar ketempat semula.
kemudian berpendapat

ooooo, bebas dan tidak bebas
itu hanya merubah persepsi saja (samanera hutama)
ternyata sama saja.

dari belakang dharmasala
umat :
      hua ha ha ha

memang demikian adanya.

cumi polos

memilih bukti...yg dpt dicoba sendiri....
merryXmas n happyNewYYYY 2018

samudra

Quote from: btj on 18 April 2015, 08:08:28 AM
Ketika ia mulai berpikir bahwa suatu agama/ajaran adalah pantas untuk dimiliki/dilekatinya.

agama itu menunjukkan jalan
bgmn caranya agar umat memiliki jalan itu.

setelah sidhartagotama mangkat
jalan itu tetap ada dan bukan milik siapa siapa.

untuk apa keyakinan u memiliki sesuatu
jika buddha mengajarkan u melepas kepemilikan.

Meruem

Quote from: samudra on 18 April 2015, 08:36:40 AM
agama itu menunjukkan jalan
bgmn caranya agar umat memiliki jalan itu.

setelah sidhartagotama mangkat
jalan itu tetap ada dan bukan milik siapa siapa.

untuk apa keyakinan u memiliki sesuatu
jika buddha mengajarkan u melepas kepemilikan.
ah mas betet aja ga mau lepas dr sangkar sini tp omongny gede...
ayo, tet, jgn melekat sama sangkar
:))

samudra

Quote from: cumi polos on 18 April 2015, 08:34:59 AM
memilih bukti...yg dpt dicoba sendiri....

selamat pagi pak
bpk sekarang sdh aman
bpk ada diruang perawatan kelas vip
mulai hari ini tangan kiri dan kaki kiri bapak
mesti belajar bergerak spt bayi yg baru lahir

saya kenapa disini dokter

bpk ditemukan tidak sadar
di tempat tidur, kms dibawa kemari.

naaaah, baru kelihatan tangan kiri dan kaki kiri
bukan miliknya.
jika ada atta disana
pantaslah ia mengeluh dan menangis
ooo gods, engkau sungguh kejam, jahat dst

jika tidak ada atta
inilah yg diajarkan di sekolah minggu
bahkan kesehatan pun bukan milik
apalagi rumah, mobil, istri, anak

kalau sudah begini
yg tersisa hanya ugd, selang infus, dokter dan
alat terapi.

kalau sdh pernah, u apa coba coba




samudra

#55
Quote from: samudra on 17 April 2015, 07:10:53 PM
sejak ada atta disana

eh katanya pandai
jawab ya

bagaimana caranya memisahkan hidung dan bau

atau
    hidung siapa yg sebenarnya mirip paruh ayam

Meruem

Quote from: samudra on 18 April 2015, 08:57:23 AM
eh katanya pandai
jawab ya

bagaimana caranya memisahkan hidung dan bau

atau
    hidung siapa yg sebenarnya mirip paruh ayam
hidung ga ada yg mirip... kalo paruh betet ama ayam mirip2 beti gt d...
wkwkwkwk

samudra

Quote from: Meruem on 18 April 2015, 10:20:08 AM
hidung ga ada yg mirip... kalo paruh betet ama ayam mirip2 beti gt d...
wkwkwkwk

jawab dulu pertanyaannya


btj

Quote from: samudra on 18 April 2015, 08:36:40 AM
agama itu menunjukkan jalan
bgmn caranya agar umat memiliki jalan itu.

setelah sidhartagotama mangkat
jalan itu tetap ada dan bukan milik siapa siapa.

untuk apa keyakinan u memiliki sesuatu
jika buddha mengajarkan u melepas kepemilikan.

Jalan seharusnya dimasuki dan kemudian keluar darinya.
Ibarat rakit seharusnya digunakan untuk menyeberang kali.
Setelah sampai seberang, maka rakitnya tidak diperlukan lagi.

Namun ketika kita hendak menyeberangkan orang lain, rakit tersebut dapat dipake kembali.

Jadi tanpa keyakinan akan sang jalan tidak mungkin kita menapakinya. Tapi jika hanya diyakini tohk, kita gak akan keluar dari Sang Jalan, kita gak bisa menjadi sang Jalan itu sendiri.

btj

Quote from: Meruem on 17 April 2015, 10:02:35 AM
pancaindra dipisah ama obyek???
emg sjk kpn idung nyatu ama bau2an?
Idung adalah alat indera.
Bau2an adalah onjek indera.
Keduanya berasal dari kesadaran penciuman.
Jadi bisa dibilang keduanya memang satu kesatuan (tak terpisahkan).

Di sana ada bau, di situ ada kesadaran membau.
Di situ ada kesadaran membau, di situ ada bau.

Tapi tanpa melewati (menggunakan) hidungpun sebenarnya kita dapat membau.
Alam bawah sadar kita bisa kontak langsung dengan bau tanpa melalui indera pembauan (hidung).