News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Pertanyaan aja

Started by Meruem, 05 August 2014, 06:14:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

morpheus

kalo teori saya ada dua kemungkinan:

1. pengen exist dan berbangga diri
disadari atau nggak, yang namanya agama itu kan sebuah identitas yang memisahkan kelompok penganut agama tertentu dengan penganut agama yang lain. karena adanya pemisahan, agama menjadi perpanjangan "aku". ada agamaku dan agamamu. jadi antara yang satu dengan yang lain perlu ada kebanggaan, perlu ingatan bahwa agamaku exist, agamaku gak kalah dengan agamamu, agamaku hebat, patung agamaku lebih gede, lebih bagus, lebih megah, dst.

2. iman
dari jaman purba, manusia hatinya tergetar kepada sesuatu kekuatan yang dianggap lebih besar dari dirinya. hatinya tergetar kepada kekuatan alam, binatang, bencana alam, dsb. ada rasa takut kepada kekuatan2 ini. sama seperti patung2 yang gede itu, melihat kemegahan dan ke-gaban-an patung tadi, hati manusia jadi merasa bergetar dan merasa kecil dibandingkan yg gede2 itu sehingga imannya menjadi semakin kuat dan takluk.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

cumi polos

Quote from: Meruem on 05 August 2014, 06:14:02 PM
Salam kenal buat senior2, mo nanya nih... katanya buddha ga menyembah berhala tapi kenapa di tempat2 ibadahnya ada patung2 segede gaban?

Lalu candi itu sbnernya tempat apaan?

klo sacheng pikir semangkin besar semangkin baik..
itu sebagai tempat wisata dan pemasukan (duit) pemerintah daerah...

klo bisa buatlah besar dan sebagai hotel.... jadi didalamnya ada resto,
ada hotel, ada convention center, kolam renang, dst dst....

klo ada hotel, ada toilet, ada kloset dan sekalian bisa dikencingin atao di "BOOM"....

enak kan...!
merryXmas n happyNewYYYY 2018

seniya

Konon katanya Sang Buddha itu berbadan sangat tinggi seperti raksasa. Mungkin itu sebabnya patungnya raksasa jg.... ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

dhammadinna

Quote from: Meruem on 07 August 2014, 09:28:01 AM
jadi beda2 buat tiap org
tp kalo sama bhikunya dijelasin ga?

patung dan bersujud adalah hal lumrah, jarang yang tanya, maka jarang pula dijelasin.

Quote from: Meruem on 07 August 2014, 09:28:01 AM
kenapa berdoa minta2 ga ada gunanya?

quote sayadaw u tejaniya: "things happen, not because you want them to happen, but because conditions are right."

cukup jelas?

kullatiro

Quote from: Meruem on 05 August 2014, 06:14:02 PM
Salam kenal buat senior2, mo nanya nih... katanya buddha ga menyembah berhala tapi kenapa di tempat2 ibadahnya ada patung2 segede gaban?

Lalu candi itu sbnernya tempat apaan?

Gini tentang patung buddha di tempat ibadah gede gede, seperti di ketahui bila umat buddhis melaukan puja bakti, tuh kan duduk di lantai bila patung nya tidak besar orang yang duduk di lantai paling belakang tidak bakal melihat ujud patung nya bila ukuran tidak memadai, mungkin cuma melihat rambut patung saja. seperti di ketahui umumnya anggota sangha mempunyai aturan untuk tidak duduk di tempat yang tinggi (bisa baca dasa sila [10 sila]), berbeda dgn tetangga kita yang melakukann ibadah dengan duduk di bangku dan para pendeta nya biasa melakukan perjamuan suci di altar  yang cukup tinggi hingga bisa di lihat oleh yang lain juga salib bisa di letakan di tempat tinggi dan ada juga gereja yang mempunyai salib yang cukup besar.

candi dan stupa, jaman dulu nya merupakan tempat ibadah, dalam hal ini ada yang berupa cetiya, vihara, arama. kompleks candi ada yang di susun ssperti gambaran mandala buddhis (semesta alam yang di coba gambarkan menurut cara pandang alam semesta pada waktu itu), stupa sebenarnya adalah tempat relix dari manusia pada jaman nya. ada cerita tentang muncul nya kembali sebuah stupa buddha yang tersisa pada masa lampau dan muncul pada jaman Buddha gautama.


kullatiro

#20
Bila patung nya cukup besar maka umat yg duduk di belakang dapat melihat patung buddha tersebut meski anggota sangha yang berdhamma desana mungkin tidak terlihat oleh deretan umat yang menempati urutan belakang, hingga muncul, efect seolah olah dhamma desana tersebut di lakukan oleh patung buddha yang mewakili gambaran Buddha Gautama /deity hingga seolah olah melihat sang Buddha Gautama melewati waktu yang lampau ke masa saat ini dan berdhamma desana berlangsung ke umat (terutama umat yang berada pada deretan bagian belakang.

Shasika

Mau buat patung segede apapun, seukuran gunung sekalipun, semua itu tidak ada gunanya jika kita tidak menjalankan ajarannya dengan benar.

Mau dikencingi ato poop sekalipun kagak masalah (#SETUJU ama bro cumpol#)
I'm an ordinary human only

Meruem

Quote from: Forte on 07 August 2014, 10:08:39 AM
tujuannya tergantung sih.. apa motifnya.. kalau saya pribadi apa pun ukurannya ya sama saja.. hanya membantu visualisasi saja dan menghormati sifat2 kualitas Buddha itu sendiri..

jadi kalau ditanya :
1. apa harus gede ? tidak harus.
2. kenapa harus dibantu visualisasinya ? ini hanya pendapat saya pribadi, terkadang lebih gampang bagi saya dengan metoda visualisasi agar pikiran tidak melayang2.. dan fokus pada objek
3. lalu kalau gak harus gede kenapa dibikin segede "gaban" ? ini banyak jawabannya tergantung individu, tapi saya melihat tidak ada salahnya.. dan bagus juga buat simbol kota atau objek wisata seperti :

- Patung Big Buddha di Phuket
- Patung Cristo Redentor (Kristus Penebus) di Rio de Jainero
- Patung Daibutsu di Jepang
visualisasi berarti bkn sperti yg "diisi" gt yah?


Meruem

Quote from: morpheus on 07 August 2014, 10:22:07 AM
kalo teori saya ada dua kemungkinan:

1. pengen exist dan berbangga diri
disadari atau nggak, yang namanya agama itu kan sebuah identitas yang memisahkan kelompok penganut agama tertentu dengan penganut agama yang lain. karena adanya pemisahan, agama menjadi perpanjangan "aku". ada agamaku dan agamamu. jadi antara yang satu dengan yang lain perlu ada kebanggaan, perlu ingatan bahwa agamaku exist, agamaku gak kalah dengan agamamu, agamaku hebat, patung agamaku lebih gede, lebih bagus, lebih megah, dst.

2. iman
dari jaman purba, manusia hatinya tergetar kepada sesuatu kekuatan yang dianggap lebih besar dari dirinya. hatinya tergetar kepada kekuatan alam, binatang, bencana alam, dsb. ada rasa takut kepada kekuatan2 ini. sama seperti patung2 yang gede itu, melihat kemegahan dan ke-gaban-an patung tadi, hati manusia jadi merasa bergetar dan merasa kecil dibandingkan yg gede2 itu sehingga imannya menjadi semakin kuat dan takluk.
ha ha ha tp kalo dr agama buddha ada ngomong ttg ginian ga?

Meruem

Quote from: cumi polos on 07 August 2014, 12:09:25 PM
klo sacheng pikir semangkin besar semangkin baik..
itu sebagai tempat wisata dan pemasukan (duit) pemerintah daerah...

klo bisa buatlah besar dan sebagai hotel.... jadi didalamnya ada resto,
ada hotel, ada convention center, kolam renang, dst dst....

klo ada hotel, ada toilet, ada kloset dan sekalian bisa dikencingin atao di "BOOM"....

enak kan...!
tp buddha bar disegel tu..
gede2 ntar kalo longsor kepalanya nyundul tetangga gmana dong....??   

Meruem

Quote from: Shinichi on 07 August 2014, 02:33:21 PM
Konon katanya Sang Buddha itu berbadan sangat tinggi seperti raksasa. Mungkin itu sebabnya patungnya raksasa jg.... ;D
yg bner?? badannya sgitu makannya brp karung sehari??

Meruem

Quote from: dhammadinna on 07 August 2014, 03:48:59 PM
patung dan bersujud adalah hal lumrah, jarang yang tanya, maka jarang pula dijelasin.

quote sayadaw u tejaniya: "things happen, not because you want them to happen, but because conditions are right."

cukup jelas?
Jd sabbe satta apa gitu sama baca parita jg hal lumrah, jarang yg tanya, jarang dijelasin pdhl ga ada gunany?

Meruem



Quote from: kullatiro on 07 August 2014, 10:00:19 PM
Gini tentang patung buddha di tempat ibadah gede gede, seperti di ketahui bila umat buddhis melaukan puja bakti, tuh kan duduk di lantai bila patung nya tidak besar orang yang duduk di lantai paling belakang tidak bakal melihat ujud patung nya bila ukuran tidak memadai, mungkin cuma melihat rambut patung saja. seperti di ketahui umumnya anggota sangha mempunyai aturan untuk tidak duduk di tempat yang tinggi (bisa baca dasa sila [10 sila]), berbeda dgn tetangga kita yang melakukann ibadah dengan duduk di bangku dan para pendeta nya biasa melakukan perjamuan suci di altar  yang cukup tinggi hingga bisa di lihat oleh yang lain juga salib bisa di letakan di tempat tinggi dan ada juga gereja yang mempunyai salib yang cukup besar.

candi dan stupa, jaman dulu nya merupakan tempat ibadah, dalam hal ini ada yang berupa cetiya, vihara, arama. kompleks candi ada yang di susun ssperti gambaran mandala buddhis (semesta alam yang di coba gambarkan menurut cara pandang alam semesta pada waktu itu), stupa sebenarnya adalah tempat relix dari manusia pada jaman nya. ada cerita tentang muncul nya kembali sebuah stupa buddha yang tersisa pada masa lampau dan muncul pada jaman Buddha gautama.
Bknnya anggota sangha duduknya lbh tinggi ya?

kalo jaman dulu ibadah di candi knapa skrg pindah ke vihara?

Meruem

Quote from: Shasika on 08 August 2014, 07:54:36 PM
Mau buat patung segede apapun, seukuran gunung sekalipun, semua itu tidak ada gunanya jika kita tidak menjalankan ajarannya dengan benar.

Mau dikencingi ato poop sekalipun kagak masalah (#SETUJU ama bro cumpol#)
Kalo kita udah menjalankan ajarannya dgn bnr, patungnya br berguna?

dhammadinna

#29
Quote from: Meruem on 11 August 2014, 10:22:11 AM
Jd sabbe satta apa gitu sama baca parita jg hal lumrah, jarang yg tanya, jarang dijelasin pdhl ga ada gunany?

Asumsi saya, berdoa = meminta-minta (minta rejeki, umur panjang, dll). Ini yang menurut saya tidak berguna.

Kalo baca paritta, beda kasus.

_________________________

Tentang patung = jarang tanya, jarang dijelasin. Tapi saya tidak bilang kalo tidak berguna.