Namo buddhaya,
Baru2 ini ada famili kami yang meninggal dunia dikota M. seperti biasanya sebagai orang tionghoa, kami memanggil suhu/niko/chaiko untuk pembacaan paritta (liamkeng) selama upacara perkabungan berlangsung.
setelah upacara selesai, kami memberikan "angpao" sekitar 5 juta untuk niko/chaiko nya. setelah di buka, dan di hitung , niko/chaikonya bilang kurang jauh, dia memberi tahu, bahwa biasanya angpao yang diberikan sekitar 15 juta untuk niko/chaiko dan 2 juta untuk pembantu niko/chaiko (2 orang).... Alamak.....total hampir 20 juta hanya untuk pembacaan paritta.
ini murni bisnis, makanya sebelum pakai jasa orang, nego dulu harga.
Pertanyaan yang mau kami sharing disini,
1. bolehkah suhu/chaiko/niko meminta fee sebesar itu? bukan kah ini termasuk pelayanan kepada umat?
boleh aja namanya juga bisnis, tentunya duit yang 'berbicara'
tambah jumlah si penerima tentu tambah senanglah
2. kalo mau komplain, komplain ke siapa?
kok komplain !!
memakai jasa orang utk liam keng, tentunya harus dibayar lho.
mosok suruh orang kerja bakti
apakah ada organisasi buddhis yang bisa membantu?
ini bukan ajaran buddha, ajaran buddha tidak demikian
3. tindakan ini terus terang membuat malu kami, karena dipergunjingkan oleh famili lain yang beragama lain. sungguh memalukan umat buddha.
mengapa harus malu, wong bukan ajaran Buddha kok !!