sharing

Started by kiyomi, 18 September 2013, 11:15:54 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kiyomi

Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?

kuswanto

kasihan yang agama lain donk!! gak bs makan daging lagi kl begitu..
Kalau mau vegetarian, ya sendiri jgn makan daging aja..
Itu menurut pendapat saya,

adi lim

#2
Quote from: kiyomi on 18 September 2013, 11:15:54 PM
Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?

wong Buddha Gotama daging aja makan, tidak vegetarian kok !
bagaimana pula pengikut ajaran Buddha bisa dipaksakan utk vegetarian   ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kakao

Menghilangkan satu ekosistem akan berakibat hal yang buruk, contoh, kemanakah para Penjagal kl mereka tdk punya pekerjaan?==>>mungkin aja jadi perampok, yang sadis dan berani memotong orang, karena terbiasa memotong hewan, terus peternak? haruskah mereka bertani, mereka tidak paham pertanian, dengan proses yang ribet, dari pertama membajak, menuai benih, dll, pasti mereka tdk akan memilih profesi ini, lalu bagaimana dg pembuat kue yang membutuhkan telur? telur sdh pasti tdk tersedia kl peternakan tutup, daging juga tdk tersedia kl tutup.para tukang kue yang enak2 pasti pakai telur, kl tdk pakai telur pasti aneh rasanya, pengembangannya kurang sempurna alias bantet, jadi kurang menarik, siapa yang mau beli? ;D selanjutnya hewan2 peternakan dibaiarkan bebas dijalan2, mereka berkembang biak lebih cepat dari manusia, kl manusia memalui proses 9 bulan mengandung, kadang punya anak cuma 1, atau 2 dan 3, atau paling banyak manusia 12 anak, sedang hewan, ayam bisa bertelur 10 bahkan lebih, kambing, sapi bisa melahirkan 4 atau 5 sekali melahirkan, dan populasi mereka akan jauh lebih meningkat ayam dan bebek akan setiap hari memasuki rumah anda, kadang bertamu kerumah anda, mengotori rumah anda, demikian dengan kerbau, mereka akan sering nonton tv dirumah anda ;D memakan rumput jepang kesayangan anda, dll, ketika anda mau berpergian, anda pun terhalang oleh kerumunan kerbau2 dan aneka bebek dan ayam, anda akan tidak tepat waktu karena tiap hari keadaan seperti itu, juga kotoran dimana-mana, anda merasa kebau-an setiap hari, bau yang menjadi ciri khas, akan tercampur ketika setiap kali anda akan makan, karena peternak sdh tdk mau mengurus mereka lagi?apakah anda bersedia mengurus hewan terlantar itu? apabila peternakan dan penjagalan sdh tidak ada lagi didunia, apakah anda mau dikasih ayam oleh tetangga? atau sapi oleh pemilik jagal?tentu tidak, mereka menjadi komoditi yang tidak berharga sama sekali ;D bayangkan aja deh kl kejadiannya kayak gitu :))
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

kiyomi

#4
Quote from: kuswanto on 19 September 2013, 04:54:43 AM
kasihan yang agama lain donk!! gak bs makan daging lagi kl begitu..
Kalau mau vegetarian, ya sendiri jgn makan daging aja..
Itu menurut pendapat saya,

Lebih kasihan gak bisa makan daging lagi atau hewannya dibunuh?
Berarti menurut kamu mata pencaharian penjagalan daging bermanfaat juga ya?

Quote from: adi lim on 19 September 2013, 06:10:33 AM
wong Buddha Gotama daging aja makan, tidak vegetarian kok !
bagaimana pula pengikut ajaran Buddha bisa dipaksakan utk vegetarian   ???

Bagaimana mau makan daging bila tidak ada yang menyediakan?

Quote from: kakao on 19 September 2013, 10:41:00 AM
Menghilangkan satu ekosistem akan berakibat hal yang buruk, contoh, kemanakah para Penjagal kl mereka tdk punya pekerjaan?==>>mungkin aja jadi perampok, yang sadis dan berani memotong orang, karena terbiasa memotong hewan, terus peternak? haruskah mereka bertani, mereka tidak paham pertanian, dengan proses yang ribet, dari pertama membajak, menuai benih, dll, pasti mereka tdk akan memilih profesi ini, lalu bagaimana dg pembuat kue yang membutuhkan telur? telur sdh pasti tdk tersedia kl peternakan tutup, daging juga tdk tersedia kl tutup.para tukang kue yang enak2 pasti pakai telur, kl tdk pakai telur pasti aneh rasanya, pengembangannya kurang sempurna alias bantet, jadi kurang menarik, siapa yang mau beli? ;D selanjutnya hewan2 peternakan dibaiarkan bebas dijalan2, mereka berkembang biak lebih cepat dari manusia, kl manusia memalui proses 9 bulan mengandung, kadang punya anak cuma 1, atau 2 dan 3, atau paling banyak manusia 12 anak, sedang hewan, ayam bisa bertelur 10 bahkan lebih, kambing, sapi bisa melahirkan 4 atau 5 sekali melahirkan, dan populasi mereka akan jauh lebih meningkat ayam dan bebek akan setiap hari memasuki rumah anda, kadang bertamu kerumah anda, mengotori rumah anda, demikian dengan kerbau, mereka akan sering nonton tv dirumah anda ;D memakan rumput jepang kesayangan anda, dll, ketika anda mau berpergian, anda pun terhalang oleh kerumunan kerbau2 dan aneka bebek dan ayam, anda akan tidak tepat waktu karena tiap hari keadaan seperti itu, juga kotoran dimana-mana, anda merasa kebau-an setiap hari, bau yang menjadi ciri khas, akan tercampur ketika setiap kali anda akan makan, karena peternak sdh tdk mau mengurus mereka lagi?apakah anda bersedia mengurus hewan terlantar itu? apabila peternakan dan penjagalan sdh tidak ada lagi didunia, apakah anda mau dikasih ayam oleh tetangga? atau sapi oleh pemilik jagal?tentu tidak, mereka menjadi komoditi yang tidak berharga sama sekali ;D bayangkan aja deh kl kejadiannya kayak gitu :))

haha...lucu deh bacanya...:)) Kakao lebay ya....
saya mau saja terima kalau ada halaman yang luas... Mengapa saya belum terhalang oleh kerumunan anjing dan kucing liar di jalan ya padahal mereka juga beranak banyak...  ^-^ Boleh juga jadi teman nonton tv bareng... kalau lagi malas jalan boleh tunggangi sapinya.... ;D

Jadi intinya kakao juga mendukung penjagalan demi kebaikan manusia versi kakao?

Dan kakao juga tahu kalau profesi ini menjadikan penjagal akan menjadi terbiasa dengan kesadisan dan menganggap penderitaan hewan adalah hal yang tidak penting...
Quote from: kakao on 19 September 2013, 10:41:00 AM
Menghilangkan satu ekosistem akan berakibat hal yang buruk, contoh, kemanakah para Penjagal kl mereka tdk punya pekerjaan?==>>mungkin aja jadi perampok, yang sadis dan berani memotong orang, karena terbiasa memotong hewan, terus peternak?

FZ

Quote from: kiyomi on 18 September 2013, 11:15:54 PM
Saya bertanya-tanya, apakah menurut buddhis lebih baik kalau tidak ada peternakan dan rumah penjagalan, sehingga apabila tidak ada yang menyediakan daging umat buddhis pasti bervegetarian?
kiyomi..
saran saya baca dulu thread sebelumnya yang membahas soal ini..
karena saya pikir pertanyaan ini tidak akan terselesaikan.. alias tidak ada titik temu..
bisa disimak dari thread2 sebelumnya.. masing2 pihak ada pemikiran tersendiri..

namun jika menurut kiyomi, vegetarian memang baik dan MUTLAK harus dilakukan, silakan dilakukan saja..

Saya pribadi kadang juga suka mampir ke warung vege dan bisa seharian vegetarian walau saya pribadi lebih mengarah ke theravada yang mana lebih berpemikiran bahwa daging "halal" dikonsumsi jika kita tidak mengetahui asal muasalnya dan seperti jawaban om adi lim, Buddha saja tidak bervegetarian.

Intinya, saya pikir vegetarian bisa dilakukan jika kita memang ada niatan ke arah sana.. namun tidak perlu dibanding2kan
- apakah baik melakukan vegetarian ? baik sekali.
- apakah salah jika tidak melakukan vegetarian ? belum tentu juga.
- apakah vegetarian pasti membuat orang memiliki metta dan hati yang suci tanpa dengki ? belum tentu juga

kiyomi

Quote from: Forte on 19 September 2013, 12:43:02 PM
kiyomi..
saran saya baca dulu thread sebelumnya yang membahas soal ini..
karena saya pikir pertanyaan ini tidak akan terselesaikan.. alias tidak ada titik temu..
bisa disimak dari thread2 sebelumnya.. masing2 pihak ada pemikiran tersendiri..

namun jika menurut kiyomi, vegetarian memang baik dan MUTLAK harus dilakukan, silakan dilakukan saja..

Saya pribadi kadang juga suka mampir ke warung vege dan bisa seharian vegetarian walau saya pribadi lebih mengarah ke theravada yang mana lebih berpemikiran bahwa daging "halal" dikonsumsi jika kita tidak mengetahui asal muasalnya dan seperti jawaban om adi lim, Buddha saja tidak bervegetarian.

Intinya, saya pikir vegetarian bisa dilakukan jika kita memang ada niatan ke arah sana.. namun tidak perlu dibanding2kan
- apakah baik melakukan vegetarian ? baik sekali.
- apakah salah jika tidak melakukan vegetarian ? belum tentu juga.
- apakah vegetarian pasti membuat orang memiliki metta dan hati yang suci tanpa dengki ? belum tentu juga

Saya sudah baca bro forte.... Tapi coba di baca lagi pertanyaan saya, saya bukan mengajak vegetarian kok, saya hanya tanya kalau misalnya tidak ada yang menyediakan daging, apakah kamu akan bervegetarian? Dan menurut kamu, lebih baik ada rumah penjagalan atau tidak? Itu saja... :)

FZ

Quote from: kiyomi on 19 September 2013, 12:47:20 PM
Saya sudah baca bro forte.... Tapi coba di baca lagi pertanyaan saya, saya bukan mengajak vegetarian kok, saya hanya tanya kalau misalnya tidak ada yang menyediakan daging, apakah kamu akan bervegetarian? Dan menurut kamu, lebih baik ada rumah penjagalan atau tidak? Itu saja... :)
jelas saya akan bervegetarian.

Tapi izinkan saya berkomentar beberapa point di bawah ini :

1.Pertanyaan Lucu

saya balik tanya ya..

kalau misal tidak ada donat di dunia ini, apakah kamu tidak akan makan donat ? menurut u jawabannya gmn ? ya jelas tidak akan makan donat bukan ? karena apa ? gimana bisa makan donat ? yang nyediain juga gak ada..

balik lagi ke case vegetarian, jika tidak ada penjagalan, apakah bisa bervegetarian ? jelas bisa, karena buddhisme melarang pembunuhan hewan yang mana asal usul daging dari hewan yang dibunuh jelas.

2. Manfaat pertanyaan
Apa manfaat dari pertanyaannya ? Mungkin tidak penjagalan itu dihapuskan dari dunia ini ? Ini pertanyaan mengandai2 tentu mendapatkan jawaban yang juga mengandai2 bukan ?  Hal ini juga sama dengan apa baiknya rumah penjagalan itu ada / tidak.. Kalau dijawab tidak baik, hasilnya apa ? tetap rumah penjagalan itu tetap ada bukan ?


tesla

why worry so much.

hindari pembunuhan, cukup.
apakah nanti seluruh dunia akan menjadi buddhist atau tidak, apakah semua akan menjadi vegetarian atau tidak, why worry, live now
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

kiyomi

Quote from: Forte on 19 September 2013, 01:04:23 PM
jelas saya akan bervegetarian.

Tapi izinkan saya berkomentar beberapa point di bawah ini :

1.Pertanyaan Lucu

saya balik tanya ya..

kalau misal tidak ada donat di dunia ini, apakah kamu tidak akan makan donat ? menurut u jawabannya gmn ? ya jelas tidak akan makan donat bukan ? karena apa ? gimana bisa makan donat ? yang nyediain juga gak ada..

balik lagi ke case vegetarian, jika tidak ada penjagalan, apakah bisa bervegetarian ? jelas bisa, karena buddhisme melarang pembunuhan hewan yang mana asal usul daging dari hewan yang dibunuh jelas.

2. Manfaat pertanyaan
Apa manfaat dari pertanyaannya ? Mungkin tidak penjagalan itu dihapuskan dari dunia ini ? Ini pertanyaan mengandai2 tentu mendapatkan jawaban yang juga mengandai2 bukan ?  Hal ini juga sama dengan apa baiknya rumah penjagalan itu ada / tidak.. Kalau dijawab tidak baik, hasilnya apa ? tetap rumah penjagalan itu tetap ada bukan ?


1. Tapi bukan tidak ada daging loh, karena kita bisa saja menyediakan sendiri, misalnya merebus kerang dan kepiting sendiri....

2. Memang tidak mungkin dihapus, tapi apakah bisa dikurangi? Contohnya sampah plastik tidak mungkin dihapus, tapi bisa dikurangi bukan? Mengapa tidak coba dipikirkan caranya....

Quote from: tesla on 19 September 2013, 01:27:48 PM
why worry so much.

hindari pembunuhan, cukup.
apakah nanti seluruh dunia akan menjadi buddhist atau tidak, apakah semua akan menjadi vegetarian atau tidak, why worry, live now
Apakah kamu tidak merasa kita umat buddhis berharap semoga semua makhluk berbahagia, tapi sepertinya sudah terbiasa dengan pembunuhan hewan seperti makan cumi/kodok hidup-hidup juga dianggap hal yang biasa saja? Makan seafood juga... dll...

FZ

Quote from: kiyomi on 19 September 2013, 01:42:40 PM

1. Tapi bukan tidak ada daging loh, karena kita bisa saja menyediakan sendiri, misalnya merebus kerang dan kepiting sendiri....

Nah melakukan pembunuhan bukan ? Kita tahu dari mana asal usul daging tersebut, tentu tidak boleh ;D

Quote from: kiyomi on 19 September 2013, 01:42:40 PM
2. Memang tidak mungkin dihapus, tapi apakah bisa dikurangi? Contohnya sampah plastik tidak mungkin dihapus, tapi bisa dikurangi bukan? Mengapa tidak coba dipikirkan caranya....
Apakah kamu tidak merasa kita umat buddhis berharap semoga semua makhluk berbahagia, tapi sepertinya sudah terbiasa dengan pembunuhan hewan seperti makan cumi/kodok hidup-hidup juga dianggap hal yang biasa saja? Makan seafood juga... dll...
sekarang ini, yang anda harapkan dari thread ini apa ?
kalau anda paham dengan postingan saya reply #5, itu sudah jelas saya mengurangi konsumsi daging. tapi anda menanyakan lagi, apakah mungkin penjagalan dihilangkan ? terus saya reply lagi untuk menegaskan buat apa bertanya hal yang tidak mungkin, dan anda kembali lagi bertanya apakah tidak mungkin dikurangi ? Kalau begitu jawaban saya baca reply saya no. 5

Memikirkan caranya ? Bagaimana coba? Katakanlah populasi buddhis di Indonesia 10% (kebanyakan kali ya) semua vegetarian, tidak akan mengurangi konsumsi daging yang 90% dari non buddhis.. Itu pun kalau 10% itu semua vegetarian, tapi nyatanya kan tidak..
Intinya, saya minta coba kiyomi berpikir lebih logis menggunakan pikiran tidak menggunakan perasaan.

Memang satu sisi, saya melihat anda "mungkin" memiliki jiwa penyayang, tapi imbangilah dengan pola pikir yang relevan juga. 

Kalau anda bersikeras, okelah saya bertanya balik. anda mengatakan pikirkan caranya.. saya minta jawaban anda, bagaimana cara untuk menutup penjagalan di Indonesia atau menurunkan angka konsumsi daging di Indonesia ? silakan :) karena saya tidak memiliki ide untuk ini, siapa tahu anda punya, dan silakan kemukakan..

Namun jika anda tidak bisa, atau tidak memiliki ide, saya harap anda memikirkan lagi reply saya no. 5, fokus saja pada diri sendiri. Di sini tidak ada yang mengatakan vegetarian hal yang salah.. tapi bukan berarti non vegetarian itu salah. Dan jika anda menganggap vegetarian itu baik.. silakan anda lakukan sendiri.. jika anda bisa mengubah keluarga anda.. itu baik.. tapi untuk mengubah dunia, saya harap anda urungkan niat.. karena anda tidak mungkin bisa mengubah dunia.. :)



kiyomi

Quote from: Forte on 19 September 2013, 02:07:43 PM
Nah melakukan pembunuhan bukan ? Kita tahu dari mana asal usul daging tersebut, tentu tidak boleh ;D
sekarang ini, yang anda harapkan dari thread ini apa ?
kalau anda paham dengan postingan saya reply #5, itu sudah jelas saya mengurangi konsumsi daging. tapi anda menanyakan lagi, apakah mungkin penjagalan dihilangkan ? terus saya reply lagi untuk menegaskan buat apa bertanya hal yang tidak mungkin, dan anda kembali lagi bertanya apakah tidak mungkin dikurangi ? Kalau begitu jawaban saya baca reply saya no. 5

;D Coba dibaca lagi pertanyaan saya di reply #4, saya tanya apakah menurut kamu, lebih baik ada rumah penjagalan atau tidak? Bukan apakah mungkin dihilangkan atau tidak? Kalau menurut kamu lebih baik tidak ada, apakah kamu mau memikirkan cara untuk menguranginya?

Quote from: Forte on 19 September 2013, 02:07:43 PM
Memikirkan caranya ? Bagaimana coba? Katakanlah populasi buddhis di Indonesia 10% (kebanyakan kali ya) semua vegetarian, tidak akan mengurangi konsumsi daging yang 90% dari non buddhis.. Itu pun kalau 10% itu semua vegetarian, tapi nyatanya kan tidak..
Intinya, saya minta coba kiyomi berpikir lebih logis menggunakan pikiran tidak menggunakan perasaan.

Memang satu sisi, saya melihat anda "mungkin" memiliki jiwa penyayang, tapi imbangilah dengan pola pikir yang relevan juga. 

Kalau anda bersikeras, okelah saya bertanya balik. anda mengatakan pikirkan caranya.. saya minta jawaban anda, bagaimana cara untuk menutup penjagalan di Indonesia atau menurunkan angka konsumsi daging di Indonesia ? silakan :) karena saya tidak memiliki ide untuk ini, siapa tahu anda punya, dan silakan kemukakan..


Itu kalau populasi buddhis tetap di angka 10%, tapi angka itu kan bisa berubah-ubah. Dan agama lain juga belum tentu tidak vege. Boleh tidak kita coba memadukan pikiran+perasaan.... Apakah karena 1 sampah plastik yang saya buang tidak terlalu pengaruh dengan total sampah plastik, maka tidak mungkin ada gunanya mengurangi sampah plastik.

Quote
Namun jika anda tidak bisa, atau tidak memiliki ide, saya harap anda memikirkan lagi reply saya no. 5, fokus saja pada diri sendiri. Di sini tidak ada yang mengatakan vegetarian hal yang salah.. tapi bukan berarti non vegetarian itu salah. Dan jika anda menganggap vegetarian itu baik.. silakan anda lakukan sendiri.. jika anda bisa mengubah keluarga anda.. itu baik.. tapi untuk mengubah dunia, saya harap anda urungkan niat.. karena anda tidak mungkin bisa mengubah dunia.. :)

Menurut anda disini tidak ada yang mengatakan vegetarian hal yang salah, tapi reputasi saya sudah berkurang 1, mungkin ada member yang kurang suka topik ini ;D

Menurut saya memang kalau mau mengubah dunia memang harus dimulai dari diri sendiri dulu... Tapi saya disini bukan mau mengubah dunia ya, tapi melakukan hal yang menurut hati nurani benar. Dan judulnya sharing, jadi saya hanya mau bertukar pendapat mengenai hal yang mengganjal pikiran saya, bukan mengajak vege karena saya juga bukan vege.

Quote"Jivaka, Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging seharusnya tidak dimakan; jika terlihat, terdengar, atau dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging seharusnya tidak dimakan dalam ketiga kasus ini. Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging boleh dimakan; jika tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging boleh dimakan dalam ketiga kasus ini.

Menurut kamu, kalimat diatas, daging seharusnya tidak dimakan, berarti tidak boleh dimakan siapapun atau hanya oleh yang bersangkutan saja?

kullatiro

#12
pada suatu waktu mungkin kita tidak akan makan daging lagi tetapi sebagai ganti nya mungkin akan makan daging sintetis.

kenyataan tentang susu di pasaran, saat ini banyak merk/brand susu sapi sudah merupakan campuran banyak bahan sintetis daripada susu murni, cuma sedikit brand saja yang masih mempertahan kan nya tanpa campuran atau sesedikit mungkin bahan campuran ke dalam susu.


Indra

Konsumsi daging di Indonesia sebagian besar berasal dari daging impor bukan dari rumah jagal lokal, dan adalah mustahil jika kita menutup rumah jagal di seluruh dunia?

ngomong2 jika makan daging yg bukan berasal dari penjagalan, apakah itu juga vegetarian?

kiyomi

Quote from: kullatiro on 19 September 2013, 03:01:07 PM
pada suatu waktu mungkin kita tidak akan makan daging lagi tetapi sebagai ganti nya mungkin akan makan daging sintetis.

kenyataan tentang susu di pasaran, saat ini banyak merk/brand susu sapi sudah merupakan campuran banyak bahan sintetis daripada susu murni, cuma sedikit brand saja yang masih mempertahan kan nya tanpa campuran atau sesedikit mungkin bahan campuran ke dalam susu.



Karena kebutuhan tidak tercukupi ya?

Quote from: Indra on 19 September 2013, 03:02:54 PM
Konsumsi daging di Indonesia sebagian besar berasal dari daging impor bukan dari rumah jagal lokal, dan adalah mustahil jika kita menutup rumah jagal di seluruh dunia?

ngomong2 jika makan daging yg bukan berasal dari penjagalan, apakah itu juga vegetarian?

Yah, kita tidak mungkin menutup semua, tapi bukankah bisa mengurangi atau paling tidak mencegah peningkatan rumah jagal, atau bisa juga kita tidak makan karena tidak mendukung penjagalan?

Kalau bukan berasal dari penjagalan, menurut saya boleh dimakan, tapi bagaimana cara kita membedakannya?