Gak usah memberi Gaji Agan ke orang Tua??

Started by FZ, 01 June 2013, 07:40:11 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Numpang Iklan

Quote from: AN 3:63

63 (3) Dengan Brahmā <752>

(1) "Para bhikkhu, keluarga-keluarga itu berdiam dengan Brahmā di mana di rumah ibu dan ayah dihormati oleh anak-anak mereka. (2) Keluarga-keluarga itu berdiam dengan Guru-guru pertama di mana di rumah ibu dan ayah dihormati oleh anak-anak mereka. (3) Keluarga-keluarga itu berdiam dengan dewata-dewata pertama di mana di rumah ibu dan ayah dihormati oleh anak-anak mereka. (4) Keluarga-keluarga itu berdiam dengan yang layak menerima pemberian di mana di rumah ibu dan ayah dihormati oleh anak-anak mereka.

"'Brahmā,' para bhikkhu, adalah sebutan untuk ibu dan ayah, 'Guru-guru pertama,' adalah sebutan untuk ibu dan ayah. 'Dewata-dewata pertama' adalah sebutan untuk ibu dan ayah. 'Yang layak menerima pemberian' adalah sebutan untuk ibu dan ayah. Dan mengapakah? Ibu dan ayah adalah sangat membantu bagi anak-anak mereka: mereka membesarkan mereka, memelihara mereka, dan menunjukkan dunia kepada mereka."

   Ibu dan ayah disebut "brahmā,"
   Dan juga "guru-guru pertama."
   Mereka layak menerima pemberian dari anak-anak mereka,
   Karena mereka berbelas kasih kepada keturunan mereka.
   Oleh karena itu seorang bijaksana harus menghormati mereka
   Dan memperlakukan mereka dengan hormat.

   Seseorang harus melayani mereka dengan makanan dan minuman,
   Dengan pakaian dan tempat tidur,
   Dengan memijat dan memandikan mereka,
   Dan dengan mencuci kaki mereka.

   Karena pelayanan itu
   Kepada ibu dan ayah,
   Para bijakasna memujinya di dunia ini
   Dan setelah kematian ia bergembira di alam surga. [71]

Quote from: AN 2:33


"Para bhikkhu, ada dua individu yang tidak dapat dengan mudah dibalas. Apakah dua ini? Ibu dan ayah seseorang.

"Bahkan jika seseorang menggendong ibunya di satu bahunya [62] dan ayahnya di bahu lainnya, dan [selagi ia melakukan demikian] ia memiliki umur kehidupan selama seratus tahun, dan hidup selama seratus tahun; dan jika seseorang melayani mereka dengan cara meminyaki mereka dengan balsam, dengan cara memijat mereka, memandikan mereka, dan menggosok bagian-bagian tubuh mereka, dan mereka bahkan membuang kotoran dan air kencing mereka di sana, seseorang masih tetap belum cukup melakukan untuk kedua orang tuanya, juga belum membalas mereka. Bahkan jika seseorang mengangkat orang tuanya menjadi raja tertinggi dan penguasa di seluruh penjuru bumi ini yang berlimpah dengan tujuh pusaka, seseorang tetap masih belum cukup melakukan untuk kedua orang tuanya, juga belum membalas mereka. Karena alasan apakah? Orang tua adalah bantuan besar bagi anak-anak mereka; mereka membesarkan anak-anak mereka, memberi mereka makan, dan menunjukkan dunia ini kepada mereka.

"Tetapi, para bhikkhu, jika orang tua seseorang tidak berkeyakinan, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam keyakinan; jika, orang tua seseorang tidak bermoral, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam perilaku bermoral; jika orang tua seseorang adalah orang-orang kikir, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam kedermawanan; jika orang tua seseorang tidak bijaksana, ia mendorong, memantapkan, dan menegakkan mereka dalam kebijaksanaan: maka dalam cara demikian, seseorang telah cukup melakukan untuk orang tuanya, membalas mereka, dan melakukan lebih dari cukup untuk mereka."<252>

FZ


tesla

Quote from: sl99 on 01 June 2013, 07:43:38 PM
Biarpun bagi beberapa orang terlihat 'kurang pantas', tapi sebaiknya dari sejak anak masih kecil,
orangtua harus sering-sering menanamkan pemikiran bahwa anak harus memperhatikan orangtua,
anak harus murah hati sama orangtua, anak harus sayang pada orangtua, anak harus memperhatikan orangtua.

wkwkwk ini nyokap gw banget.
sedari kecil selalu ditanya, kalau kamu dpt duit 1jt nanti, kamu kasih mama brp, kasih istrimu brp

tanpa judge bener, salah, atau seharusnya, dll
. . . sama kaya ketika kita pertama keluar dari pemikiran Tuhan adalah segalanya...
ketika si-anak think out of the box, dia ga akan kembali lagi ke box pemberian ortu itu
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

seniya

Quote from: tesla on 01 June 2013, 09:12:39 PM
wkwkwk ini nyokap gw banget.
sedari kecil selalu ditanya, kalau kamu dpt duit 1jt nanti, kamu kasih mama brp, kasih istrimu brp

tanpa judge bener, salah, atau seharusnya, dll
. . . sama kaya ketika kita pertama keluar dari pemikiran Tuhan adalah segalanya...
ketika si-anak think out of the box, dia ga akan kembali lagi ke box pemberian ortu itu

Tergantung anaknya, kalo benar2 berbakti gak usah diajarin dari kecil juga udh ngerti sendiri ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

CintaViolet

kadang beberapa orang tua menolak diberikan uang oleh anaknya, katanya anak lebih butuh (entah utk yg berkeluarga atau yg single utk tabungannya)

ada juga orang tua yang menerima uang pemberian anaknya tapi kemudian dikembalikan lagi kepada si anak dalam bentuk kebutuhan sehari2 anak (yg masih tinggal bersama ortu atau memberikannya pada cucunya)

ada juga anak yg belum atau sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari ortu yg hanya bertemu 1-2 kali per tahun dan hanya memberikan "oleh-oleh" saat bertemu.. terkadang ortu senang2 saja, terkadang mengeluh karena tidak "dikirim" anaknya..

balik lagi gimana keadaan ortu, apakah masih punya penghasilan, perlukah dana dari kita..

menurut saya, sebaiknya bisa memberikan bagian gaji kita kepada ortu, seandainya menolak, bisa juga kita memberikan kebutuhan yg lain.. tapi yang paling penting, jangan pernah lupa memberikan perhatian pada ortu.. terkadang mereka lebih butuh perhatian kita yg tulus daripada sekedar setor uang atau kado.. cmiiw..

cumi polos

kalau ortunya banyak duit, ya duit (gaji)  kurang bernilai baginya...
tapi waktu dan kebersaannya bernilai....

kalau ortunya kekurangan duit, ya itu sebaik dibantu oleh anaknya...

yg terjadi,...anak2 udah berkeluarga...
sehingga ortu, bahkan hanya ibu/bapak tinggal sendirian dirumah yg besar...


nahhh, jadi apa yg diinginkan ?... :P :P


ohh punya binatang piaraan...: anjing...guk guk guk...
anda akan disambut banget setiap pulang rumahh....


^:)^
merryXmas n happyNewYYYY 2018

cumi polos

#21
Quote from: ariyakumara on 01 June 2013, 09:24:08 PM
Tergantung anaknya, kalo benar2 berbakti gak usah diajarin dari kecil juga udh ngerti sendiri ;D



ehh sptnya anak ajaib gak perlu diajarin ? ahhhhhhhhhhhhh

utk menciptakan pohon bongsai yg indah...bernilai ratusan ribu $$$$

tentu diperlukan pemeliharaan yg ketat, tega, teratur, terarah....

sewaktu batang pohonnya masih lunak/kecil, itu diarahkan dgn kawat aluminium.. di triming.. diberi tempat yg kecil,... tanah yg sesuai....

setelah sekian tahun, maka jadilah pohon bongsai yg BERNILAI...

apakah anda suka membuat bongsai ? apakah anda merencanakan sesuatu utk anak anda ?................

menarik sekali.. suatu saat dlm pembicaraan keluarga... ada yg komplain bahwa anaknya "malas" gak mau mencuci mobil2 dirumah.....

cumpol tanyak : pernahkan ayah mereka dan anaknya mencuci mobil dirumah bersama ?................kalau tidak pernah dan bukan merupakan hobbi...gimana anaknya mau cuci mobil tsb ? menurut anak cuci mobil seharga 30rb itu sebaiknya serahkan aja pada tempat mencuci mobil, tenaganya jauh lebih mahal dari 30rb... (maklum, dia manager disuatu bank)... jadi apakah mencuci mobil bisa merupakan RITUAL dirumah ? nahhh
_/\_ :x
merryXmas n happyNewYYYY 2018

cumi polos


apakah pohon bongsai (anak) anda berupa pohon yg memiliki
1. daun
2. daun dan bunga
3. buah saja ?
4. dst...

nahhhh silahkan berbongsai bongsaian....
merryXmas n happyNewYYYY 2018

cumi polos

merryXmas n happyNewYYYY 2018

FZ

Quote from: CintaViolet on 02 June 2013, 02:48:34 AM
kadang beberapa orang tua menolak diberikan uang oleh anaknya, katanya anak lebih butuh (entah utk yg berkeluarga atau yg single utk tabungannya)

ada juga orang tua yang menerima uang pemberian anaknya tapi kemudian dikembalikan lagi kepada si anak dalam bentuk kebutuhan sehari2 anak (yg masih tinggal bersama ortu atau memberikannya pada cucunya)

ada juga anak yg belum atau sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari ortu yg hanya bertemu 1-2 kali per tahun dan hanya memberikan "oleh-oleh" saat bertemu.. terkadang ortu senang2 saja, terkadang mengeluh karena tidak "dikirim" anaknya..

balik lagi gimana keadaan ortu, apakah masih punya penghasilan, perlukah dana dari kita..

menurut saya, sebaiknya bisa memberikan bagian gaji kita kepada ortu, seandainya menolak, bisa juga kita memberikan kebutuhan yg lain.. tapi yang paling penting, jangan pernah lupa memberikan perhatian pada ortu.. terkadang mereka lebih butuh perhatian kita yg tulus daripada sekedar setor uang atau kado.. cmiiw..

iya, memang ada beberapa orang tua seperti itu, ada orang tua yang tidak mau merepotkan anaknya padahal kadang juga mereka lagi susah. Nah orang tua seperti ini, perlu dikasih tahu, agar anak diberi kesempatan rutin untuk berdana.. Jadi ada baiknya tiap bulan dikirimin, dan misal pas hari2 besar seperti sincia, dikasih "oleh2"

Quote from: cumi polos on 02 June 2013, 06:26:59 AM
kalau ortunya banyak duit, ya duit (gaji)  kurang bernilai baginya...
tapi waktu dan kebersaannya bernilai....

kalau ortunya kekurangan duit, ya itu sebaik dibantu oleh anaknya...

yg terjadi,...anak2 udah berkeluarga...
sehingga ortu, bahkan hanya ibu/bapak tinggal sendirian dirumah yg besar...


nahhh, jadi apa yg diinginkan ?... :P :P


ohh punya binatang piaraan...: anjing...guk guk guk...
anda akan disambut banget setiap pulang rumahh....


^:)^
ini juga benar sekali.. terkadang bagi orang tua yang mapan bisa hidupi sendiri, cara menyenangkan yang lebih dihargai adalah kebersamaan. Sering mengunjungi orang tua, bawain makanan yang disukai bisa jadi sangat dihargai.. Atau kalau rumah besar, seperti kata cumpol bisa tinggal bareng..

tesla

Quote from: ariyakumara on 01 June 2013, 09:24:08 PM
Tergantung anaknya, kalo benar2 berbakti gak usah diajarin dari kecil juga udh ngerti sendiri ;D

saya denger kalimat ini kerasa illfeel bgt

ini jg kalimat ortu saya:
anak yg berbakti adalah anak yg memberi uang kpd ortunya

dg dalih "berbakti", "durhaka" dll mencoba mempengaruhi mental anak biar memberi uang kpd ortu buat foya2.
untungnya sy ga mempan kena terornya sedikitpun, malah sikap2 begitu cuma buat jarak semakin jauh saja

Quote from: CintaViolet on 02 June 2013, 02:48:34 AM
kadang beberapa orang tua menolak diberikan uang oleh anaknya, katanya anak lebih butuh (entah utk yg berkeluarga atau yg single utk tabungannya)

ada juga orang tua yang menerima uang pemberian anaknya tapi kemudian dikembalikan lagi kepada si anak dalam bentuk kebutuhan sehari2 anak (yg masih tinggal bersama ortu atau memberikannya pada cucunya)

ada juga anak yg belum atau sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari ortu yg hanya bertemu 1-2 kali per tahun dan hanya memberikan "oleh-oleh" saat bertemu.. terkadang ortu senang2 saja, terkadang mengeluh karena tidak "dikirim" anaknya..

balik lagi gimana keadaan ortu, apakah masih punya penghasilan, perlukah dana dari kita..

menurut saya, sebaiknya bisa memberikan bagian gaji kita kepada ortu, seandainya menolak, bisa juga kita memberikan kebutuhan yg lain.. tapi yang paling penting, jangan pernah lupa memberikan perhatian pada ortu.. terkadang mereka lebih butuh perhatian kita yg tulus daripada sekedar setor uang atau kado.. cmiiw..


benar... ortu ga bisa digeneralisir,
ada yg makin wise, ada yg makin childish
disesuaikan aja
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

CintaViolet

Quote from: tesla on 02 June 2013, 08:24:22 AM
saya denger kalimat ini kerasa illfeel bgt

ini jg kalimat ortu saya:
anak yg berbakti adalah anak yg memberi uang kpd ortunya

dg dalih "berbakti", "durhaka" dll mencoba mempengaruhi mental anak biar memberi uang kpd ortu buat foya2.
untungnya sy ga mempan kena terornya sedikitpun, malah sikap2 begitu cuma buat jarak semakin jauh saja

benar... ortu ga bisa digeneralisir,
ada yg makin wise, ada yg makin childish
disesuaikan aja

oohh..

soalnya kalo saya suka kesel ma 1 kk saya, yg menurut saya gak care ke nyokap..
gak ngasih bulanan, ketemu cuma di hari raya (itu juga kalo dia gak pulkam ke kampung istrinya), nelpon juga jarang..

klo kk yg 1 lg c, walopun gak kasih bulanan (karena ekonominya lebih pas2an dbanding kk 1 lg), tapi care, sering telpon, kalo sempet dateng ya dateng (kadang bawain buah) selain hari raya tahunan..

seniya

Ortuku dari keluarga yang menengah ke bawah, kehidupan mereka susah dari kecil. Ketika ngumpul bareng kami semua, kadangkala mereka cerita kehidupan masa kecil/muda mereka bersama kakek dan nenek yang sulit, tetapi ortuku gak mengesankan seakan2 kami harus membalas budi baik mereka. Waktu kecil gw liat sendiri bagaimana susahnya ortu banting tulang demi menyekolahkan kami. Dari sana muncul keinginan untuk membantu ortu kalo udah bisa memiliki penghasilan sendiri. Mereka mulanya menolak pemberian tsb, tetapi gw trus kasih shg mereka jg terpaksa harus mengambilnya....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

FZ

Quote from: tesla on 02 June 2013, 08:24:22 AM
saya denger kalimat ini kerasa illfeel bgt

ini jg kalimat ortu saya:
anak yg berbakti adalah anak yg memberi uang kpd ortunya

dg dalih "berbakti", "durhaka" dll mencoba mempengaruhi mental anak biar memberi uang kpd ortu buat foya2.
untungnya sy ga mempan kena terornya sedikitpun, malah sikap2 begitu cuma buat jarak semakin jauh saja

benar... ortu ga bisa digeneralisir,
ada yg makin wise, ada yg makin childish
disesuaikan aja
Quote from: neutral on 01 June 2013, 03:52:10 PM
:-? yg menyatakan tidak usah, apakah punya pengalaman buruk? *no offend ya oom2*  ;D

untuk case tesla, memang agak "berbeda", mungkin orang awam akan melihat tesla anak durhaka.. tapi bagi yang sudah kenal tesla, sebenarnya tesla juga ada sebab melakukan ini.  dan kebetulan tesla juga udah pernah share.. bisa dicari di thread sebelum2nya..

Quote from: ariyakumara on 02 June 2013, 02:01:00 PM
Ortuku dari keluarga yang menengah ke bawah, kehidupan mereka susah dari kecil. Ketika ngumpul bareng kami semua, kadangkala mereka cerita kehidupan masa kecil/muda mereka bersama kakek dan nenek yang sulit, tetapi ortuku gak mengesankan seakan2 kami harus membalas budi baik mereka. Waktu kecil gw liat sendiri bagaimana susahnya ortu banting tulang demi menyekolahkan kami. Dari sana muncul keinginan untuk membantu ortu kalo udah bisa memiliki penghasilan sendiri. Mereka mulanya menolak pemberian tsb, tetapi gw trus kasih shg mereka jg terpaksa harus mengambilnya....
mantap.. :jempol: tinggal cari pasangan hidup yang punya pandangan yang sama, dan gak pelit sama ortu.. maka udah klop dah.. ortu bro akan bahagia :D

neutral

Quote from: Forte on 02 June 2013, 02:33:07 PM
untuk case tesla, memang agak "berbeda", mungkin orang awam akan melihat tesla anak durhaka.. tapi bagi yang sudah kenal tesla, sebenarnya tesla juga ada sebab melakukan ini.  dan kebetulan tesla juga udah pernah share.. bisa dicari di thread sebelum2nya..

yup, makanya pertanyaan dilontarkan biar org yg ga tau bisa mencari dan jadi jelas  ;)
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared