Syarat-syarat menjadi umat Buddha yang sah?

Started by Error, 03 May 2013, 05:28:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Error

 _/\_

Saya masih bingung bagaimana menjadi seorang umat Buddha yang sah.
Yang saya tahu hanya dengan mengucap tiga bait paritta Tisarana. Itu pun tidak tau apakah sudah sah atau tidak.

Apakah harus dengan semacam "kartu"?


Maaf apabila pertanyaannya agak ngaco.

Terima kasih sebelumnya.

William_phang


khiong


adi lim

berlindung kepada Sang Tiratana, wajib praktek 5 sila, latihan bhavana.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Sumedho

kalau secara "negara" yah harus ganti di ktp dahulu

kalau secara pribadi, yah dari pribadi sendiri yang bertekad mau mempraktekkan Sang Jalan
There is no place like 127.0.0.1

The Ronald

37 (7) Mahānāma
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang berdiam di antara penduduk Sakya di Kapilavatthu di Taman Nigrodha. Kemudian Mahānāma orang Sakya mendekati Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, dudukdi satu sisi, dan berkata kepada Beliau:
"Yang Mulia, bagaimanakah yang disebut seorang umat awam?"
"Ketika, Mahānāma, seseorang telah berlindung pada Sang Buddha,Dhamma, dan Saṅgha, maka ia adalah seorang umat awam."
"Bagaimanakah, Yang Mulia, seorang umat awam yang sempurna dalam moralitas?"
"Ketika, Mahānāma, seorang umat awam menghindari dari pembunuhan, dari tindakan mengambil apa yang tidak diberikan, dari
hubungan seksual yang salah, dari ucapan salah, dan dari anggur, minuman keras, dan memabukkan yang mengakibatkan kelengahan, maka umat awam itu sempurna dalam moralitas."
"Bagaimanakah, Yang Mulia, seorang umat awam yang sempurna dalam keyakinan?"
"Di sini, Mahānāma, seorang umat awam adalah seorang yang berkeyakinan. Ia menempatkan keyakinan dalam pencerahan Sang Tathāgata sebagai berikut: 'Sang Bhagavā adalah ... guru para deva dan manusia, Yang Tercerahkan, Sang Bhagavā.' Dengan cara inilah seorang umat awam sempurna dalam keyakinan."
"Bagaimanakah, Yang Mulia, seorang umat awam yang sempurna dalam kedermawanan?"
"Di sini, Mahānāma, seorang umat awam berdiam di rumah dengan pikiran yang hampa dari noda kekikiran, dermawan, bertangan
terbuka, gembira dalam melepaskan, seorang yang tekun dalam kedermawanan, gembira dalam memberi dan berbagi. Dengan cara itulah seorang umat awam sempurna dalam kedermawanan."
"Bagaimanakah, Yang Mulia, seorang umat awam sempurna dalam kebijaksanaan?"
"Di sini, Mahānāma, seorang umat awam adalah bijaksana, ia memiliki kebijaksanaan yang terarah pada muncul dan lenyapnya, yang mulia dan bersifat menembus, menuntun menuju kehancuran totalpenderitaan. Dengan cara itulah seorang umat awam sempurna dalam kebijaksanaan."
...

waliagung

Jgn bikin susah hidup apalagi hidup orang lain.....
Buatlah kebahagian sebisamu, jgn lupa ajak orang lain merasakan.......

Sy rasa cukup kg perlu yg tedlalu tinggi,
Suatu yg tinggi blm tentu as buat diri kita....