BAGAIMANA MENGCONVERT ALIRAN MAITREYA KE AGAMA BUDDHA

Started by SandalJepit, 25 April 2008, 05:44:47 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Hendra Susanto

Quote from: Virya on 26 April 2008, 12:22:33 AM
aku punya pendapatan ........ gmn antara aliran maitreya dan vihara2 saling mengunjungi
kita undang aliran maitreya ..... suhu / pandita utk berceramah di vihara, begitu juga sebaliknya

wah bisa pusing yang dgr

K.K.

Rasanya tidak perlu 'convert' mereka. Nanti seperti rebutan umat. Menurut saya, lebih baik di dalam tubuh Buddhisme sendiri, pengajaran Dhamma harus diintensifkan. Karena saya sendiri beberapa kali ikut Dhammaclass dan mendapat ceramah yang (menurut saya) kurang tepat. Lalu pengetahuan Buddhist terhadap Dhamma sendiri sangat kurang, itulah sebabnya orang bisa 'menggoyahkan' kepercayaan. Ini bukan hanya oleh aliran Maitreya, tapi oleh agama2 lain juga begitu.

Selain itu, tentu saja Buddhisme bukan masalah 'cari umat sebanyak-banyaknya', tapi 'memberikan pengertian seluas-luasnya'. Jadi di sini tidak ada pengaruhnya seorang itu "Buddhist" atau bukan. Selama melaksanakan Dhamma dengan benar, maka ada kemungkinan untuk lepas dari Dukkha. Saya rasa daya tarik Buddhisme yang paling hebat adalah karena menawarkan 'kebenaran' tanpa harus 'convert'.
Ini dari Udumbarika Sihanada Sutta:

Nigrodha, mungkin kau berpikir: 'Samana Gotama mengatakan hal-hal ini karena suatu keinginan untuk mendapatkan murid'; tetapi kau janganlah mengartikan kita-kataku seperti itu. Biarlah dia yang adalah gurumu tetap sebagai gurumu.

Nigrodha, mungkin kau berpikir: 'Samana Gotama mengatakan hal-hal ini karena keinginannya agar kita melanggar peraturan kita'. Tetapi kau janganlah mengartikan kata-kataku seperti itu. Biarlah peraturanmu tetap peraturanmu.

Nigrodha, mungkin kau berpikir: 'Samana Gotama mengatakan hal-hal ini karena keinginannya agar kita keluar dari cara kehidupan kita'. Tetapi kau janganlah mengartikan kata-kataku seperti itu. Biarlah cara hidupmu tetap cara hidupmu.

Nigrodha, mungkin kau berpikir: 'Samana Gotama mengatakan hal-hal ini karena keinginannya untuk menyatakan kepada kita tentang hal-hal tertentu dari ajaran kita yang salah dan dipandang salah oleh orang-orang dalam perkumpulan kita'. Tetapi kau janganlah mengartikan kata-kataku seperti itu. Biarlah hal-hal tertentu dari ajaranmu yang salah dipandang salah oleh orang-orang dalam perkumpulanmu tetap demikian bagimu.

Nigrodha, mungkin kau berpikir: 'Samana Gotama mengatakan hal-hal ini karena keinginannya untuk melepaskan kita dari hal-hal tertentu dari ajaran kita yang benar dan dipandang benar oleh orang-orang dalam perkumpulan kita'. Tetapi kau janganlah mengartikan kata-kataku seperti itu! Biarlah hal-hal tertentu dari ajaranmu yang benar dan dipandang benar oleh orang-orang dalam kumpulanmu tetap demikian bagimu.

bond

Convert belum tentu memahami Dhamma. Bisa saja karena cinta sama pacarnya yg Buddhis, dan pindah agama ke agama Buddha. Itu juga salah satu mengconvert :))
Kalo convert2an nanti seperti agama tetangga deh :)) :))

Mendingan take it or leave it, setelah di terangkan dengan baik ttg Dhamma. ;) _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

SandalJepit

Quote from: Felix Thioris on 25 April 2008, 07:36:28 PM
Lebih baik kita jalankan dhamma dengan baik, Apakah setelah mengconvert aliran maitreya ke agama Buddha dapat menjamin bahwa tidak akan muncul lagi ajaran2 yang serupa dan mendompleng agama Buddha nantinya ? Tidak akan ada habis2nya ..., Apakah mau menghabiskan kehidupan saat ini, hanya untuk memprotes ajaran maitreya ? ...  Kalau demikian, kapan waktunya kita menjalankan Dhamma itu sendiri ?

Jadikanlah diri kita contoh yang baik kepada yang lainnya ...



menurut saya, mendompleng itu bukan kesalahan yang fatal,  misalkan mendompleng itu terjadi karena: guru aliran Maitreya tertarik dan belajar agama Buddha, namun tidak memahaminya secara benar. secara kebetulan guru tersebut berhasil mengumpulkan banyak umat.

Mengapa aliran maitreya dijadikan topik? alangkah baiknya jika pemahaman dharma yang setengah matang tadi kita tambahkan dengan ajaran Dharma yang sejati, sehingga mereka tidak lagi setengah-setengah dalam mempelajari Dharma.

Coba bandingkan bagaimana mengajarkan Dharma kepada umat kr****n/ka****k yang sama sekali tidak memahami Dharma? bukankah aliran Maitreya, yang setengah memahami Dharma, lebih dekat dengan agama Buddha dan lebih mudah untuk diajarkan Dharma yang sejati?

SandalJepit

Yang saya maksudkan "convert" disini adalah mengubah sudut pandang aliran Maitreya agar sesuai dengan agama Buddha. Kalau yang dimaksud "convert" adalah mengubah KTP saja, sama sekali tidak ada gunanya..

K.K.

SandalJepit, menurut saya, untuk 'convert' aliran Maitreya ini rasanya terlalu jauh, kesamaannya terlalu sedikit. Saya rasa 'convert' seseorang dari/ke Theravada/Mahayana/Tantrayana saja rasanya udah susah sekali, walaupun kesamaannya lumayan banyak dan ajarannya paralel.
Tapi memang bagus juga jika kita memperkenalkan dhamma pada semua orang, termasuk kr- & ka-. Menurut saya, seseorang akan mencari ajaran & kepercayaan, sesuai dengan perkembangan bathinnya. Maka semuanya tidak bisa dipaksakan. Ketika seseorang sudah tidak mencari 'kambing hitam' untuk disalahkan sebagai penyebab penderitaan, ataupun tidak menggantungkan 'kebahagiaan' pada sesuatu yang tidak jelas, maka dengan sendirinya orang itu mencari dan tidak akan kesulitan memahami dhamma.


bond

Quote from: SandalJepit on 26 April 2008, 01:53:44 PM
Quote from: Felix Thioris on 25 April 2008, 07:36:28 PM
Lebih baik kita jalankan dhamma dengan baik, Apakah setelah mengconvert aliran maitreya ke agama Buddha dapat menjamin bahwa tidak akan muncul lagi ajaran2 yang serupa dan mendompleng agama Buddha nantinya ? Tidak akan ada habis2nya ..., Apakah mau menghabiskan kehidupan saat ini, hanya untuk memprotes ajaran maitreya ? ...  Kalau demikian, kapan waktunya kita menjalankan Dhamma itu sendiri ?

Jadikanlah diri kita contoh yang baik kepada yang lainnya ...



menurut saya, mendompleng itu bukan kesalahan yang fatal,  misalkan mendompleng itu terjadi karena: guru aliran Maitreya tertarik dan belajar agama Buddha, namun tidak memahaminya secara benar. secara kebetulan guru tersebut berhasil mengumpulkan banyak umat.

Mengapa aliran maitreya dijadikan topik? alangkah baiknya jika pemahaman dharma yang setengah matang tadi kita tambahkan dengan ajaran Dharma yang sejati, sehingga mereka tidak lagi setengah-setengah dalam mempelajari Dharma.

Coba bandingkan bagaimana mengajarkan Dharma kepada umat kr****n/ka****k yang sama sekali tidak memahami Dharma? bukankah aliran Maitreya, yang setengah memahami Dharma, lebih dekat dengan agama Buddha dan lebih mudah untuk diajarkan Dharma yang sejati?


Bukankah jika terjadi pemahaman yg tidak benar maka akan menyesatkan orang lain menjadi pandangan yg salah?

Jika saja mereka guru yg bijak, tentunya dari dulu sampai sekarang mereka mau mengubah kesalahan tadi. Dan bukan tidak mungkin sudah ada yg meluruskan kepada mereka. Tetapi bagaimana dengan faktanya? Jika kebetulan terjadi ada umat, dan tidak bisa memperbaiki dalam pandangan benar, maka ini adalah demi gengsi......atau motif pribadi lainnya

Kalau saja tidak dianggap fatal, mungkin ini merupakan tanda2 berakhirnya Dhamma. ehm......Jadi kalau diskusi mengenai penyimpangan aliran M yg kita katakan mereka sesat atau tidak sesuai dsb, maka bisa juga dianggap bukan menghakimi dan tidak fatal toh, karena anggapan saja juga.  :)

Bahan renungan : Jika ada orang buta bertanya, kemana arah selatan, tetapi kita mengatakan ke arah utara. Apakah hal ini fatal atau tidak?...
Sungguh saya prihatin jika penyimpangan Dhamma dianggap sepele dan tidak fatal :'(
Oleh karena itu saya akan terus berjuang untuk mempertahankan Dhamma sekalipun Dhamma itu akan hilang . Bisakah dibayangkan betapa sulitnya TIPIKADARA dan praktisi yg menjaga Dhamma yg indah itu.

Smoga memahami apa pentingnya menjaga Dhamma yg dibabarkan Sang Buddha _/\_

_/\_

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

SandalJepit

 [at] atas

mengenai pandangan salah, siapapun yang tidak memahami ajaran Buddha dengan baik juga bisa memiliki pandangan salah. Anda dan saya, dan seluruh anggota forum ini bisa saja memiliki pandangan salah.  apabila orang berpandangan salah memiliki banyak murid, jadilah yang disebut "aliran menyimpang".

Dan tentu saja orang berpandangan salah akan mengajarkan pandangan salah pula. Tetapi hal ini sangat wajar, dan kita semua pun bisa mengalaminya. asalkan kita terus menerus belajar, maka seluruh pandangan salah itupun akan hilang dengan sendirinya.


Andaikata seseorang sudah menyadari kesalahan dalam konsep ketuhanan, maka orang tersebut sudah pasti akan meninggalkan konsep-konsepnya yang salah. namun sayangnya toh mereka tidak menyadarinya...

Mungkin ex aliran maitreya bisa sharing disini, bagaimana proses menyadari ajaran Buddha yang benar.... tapi diharapkan jangan mengejek aliran maitreya ya...
  _/\_




Sumedho

Quote from: Virya on 26 April 2008, 12:22:33 AM
aku punya pendapatan ........ gmn antara aliran maitreya dan vihara2 saling mengunjungi
kita undang aliran maitreya ..... suhu / pandita utk berceramah di vihara, begitu juga sebaliknya

Makin kacau atuh  ^-^
There is no place like 127.0.0.1

Lex Chan

Quote from: Virya on 26 April 2008, 12:22:33 AM
aku punya pendapatan ........ gmn antara aliran maitreya dan vihara2 saling mengunjungi
kita undang aliran maitreya ..... suhu / pandita utk berceramah di vihara, begitu juga sebaliknya

Astaga, jadi bawa-bawa masalah "pendapatan" nih (bukan pendapat)? ^-^ :-w :hammer:
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

SandalJepit

Quote from: Sumedho on 26 April 2008, 07:08:35 PM
Quote from: Virya on 26 April 2008, 12:22:33 AM
aku punya pendapatan ........ gmn antara aliran maitreya dan vihara2 saling mengunjungi
kita undang aliran maitreya ..... suhu / pandita utk berceramah di vihara, begitu juga sebaliknya

Makin kacau atuh  ^-^

sebaiknya jangan ngundang suhu/pandita datang untuk ceramah, kalau mengundang, sebaiknya dengan tujuan untuk penataran. dan sebaiknya juga suhu/banthe juga mengunjungi aliran maitreya untuk membagikan dhamma... gimane? :jempol:


Lex Chan

Quote from: SandalJepit on 26 April 2008, 07:46:55 PM
sebaiknya jangan ngundang suhu/pandita datang untuk ceramah, kalau mengundang, sebaiknya dengan tujuan untuk penataran. dan sebaiknya juga suhu/banthe juga mengunjungi aliran maitreya untuk membagikan dhamma... gimane? :jempol:

Penataran = pelatihan = training = workshop = loka karya? :-?

IMO, itu mah namanya cari gara2.. :whistle:
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

andry

Quote from: bond on 26 April 2008, 11:11:32 AM
Convert belum tentu memahami Dhamma. Bisa saja karena cinta sama pacarnya yg Buddhis, dan pindah agama ke agama Buddha. Itu juga salah satu mengconvert :))
Kalo convert2an nanti seperti agama tetangga deh :)) :))

Mendingan take it or leave it, setelah di terangkan dengan baik ttg Dhamma. ;) _/\_


tapi kek na, kasus itu dikit banget deh.. hehehe...
back to topic _/\_
Samma Vayama

ryu

Quote from: andry on 26 April 2008, 09:30:57 PM
Quote from: bond on 26 April 2008, 11:11:32 AM
Convert belum tentu memahami Dhamma. Bisa saja karena cinta sama pacarnya yg Buddhis, dan pindah agama ke agama Buddha. Itu juga salah satu mengconvert :))
Kalo convert2an nanti seperti agama tetangga deh :)) :))

Mendingan take it or leave it, setelah di terangkan dengan baik ttg Dhamma. ;) _/\_


tapi kek na, kasus itu dikit banget deh.. hehehe...
back to topic _/\_

hehehe justru temen aye ada yang berhasil :))

die bisa membawa bininya ke "jalan yang benar" :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

Quote from: ryu on 26 April 2008, 09:46:22 PM
Quote from: andry on 26 April 2008, 09:30:57 PM
Quote from: bond on 26 April 2008, 11:11:32 AM
Convert belum tentu memahami Dhamma. Bisa saja karena cinta sama pacarnya yg Buddhis, dan pindah agama ke agama Buddha. Itu juga salah satu mengconvert :))
Kalo convert2an nanti seperti agama tetangga deh :)) :))

Mendingan take it or leave it, setelah di terangkan dengan baik ttg Dhamma. ;) _/\_


tapi kek na, kasus itu dikit banget deh.. hehehe...
back to topic _/\_

hehehe justru temen aye ada yang berhasil :))

die bisa membawa bininya ke "jalan yang benar" :))
ini tugas loe om  ^-^ ^-^