Jenasah Bhikkhu Rusia masih hangat walau telah dikubur selama 75 thn yl.

Started by Shasika, 21 March 2013, 08:11:21 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Shasika

 [at]  ALL,

Maaf sekali saya tidak bisa online sudah semingguan ini, disaat saya buka thread ini ternyata udah berlembar-lembar, jika saya menjawab satu persatu nanti para pembaca jadi bosan baca nya. ;D

Untuk menyingkat waktu, saya menampilkan kisah ini karena ingin tahu reaksi dari Theravada, sedangkan dari Mahayana memang mereka umumnya amat menghormati dan hampir sebagian besar Bhikkhu yang amat terkenal kebesarannya selalu dimumikan atau memang memumi sendiri karena kekuatan meditasi selama hidup mereka melatih diri dengan sungguh2.

Selain itu saya juga ingin mencari informasi lebih jauh mengenai pembaca disini apakah ada yang memiliki info lengkap mengenai kebesaran Buddhist di Rusia, dan sepertinya negara2 yang mengambil bentuk Buddhism sebagai agama negara condong menjadi negara komunis. ;D
I'm an ordinary human only

Shasika

Quote from: Sunyata on 21 March 2013, 10:11:35 PM
Saya back to topic saja. Bagi yang ingin melihat foto jenazah Bhikkhu Dashi-Dorzho Itigilov, boleh buka spoilernya.

[spoiler]
sumber: wiki

Percaya atau tidak?[/spoiler]

ternyata kok udh rusak ya wajahnya.
btw, makasih ya bro Sunyata, jd tahu wajah beliau sekarang.  ;D
I'm an ordinary human only

Shasika

Quote from: Indra on 22 March 2013, 10:19:58 AM
biasanya gue yg sibuk menenangkan

pake apa?  ;D

Quote from: Kainyn_Kutho on 22 March 2013, 11:36:50 AM
Kalo bhikkhu setelah 750 tahun dikubur badannya ga rusak, bisa bangun, jalan2 ke mall, makan fast food, online pake smartphone, main futsal atau apa, apa hubungannya sama kemajuan batin yah?

[at] bro Kainyn_Kutho
Kemajuan bathin untuk yang bersangkutan sepertinya tidak ada karena beliau masih terikat kuat dengan tubuh jasad masa lampau, padahal kalau sudah mengenal dhamma seharusnya tidak melekati tubuh yang telah lapuk ini.

Quote from: urban888 on 22 March 2013, 12:10:49 PM
maybe hal tersebut dipengaruhi tingkat kelembapan, keasaman tanah, kadar bakteri pengurai, ato ada sumber daya panas bumi(gas) di bawah kuburan tersebut ato maybe terjadi proses mumifikasi alami oleh alam...yah banyak faktor yg mempengaruhi hal tersebut secara sains jd fenomena tersebut ga terlalu mengejutkan.....kalo Bhikkhu bangkit lagi sebagai the walking dead baru heboh  ;)

[at] bro Urban888
Menurut link tsb memang tidak dimumikan, hanya meditasi beliau yang telah mencapai tingkat tertentu sehingga tubuh beliau tidak membusuk. Namun ternyata bila dimumikan dari tulisan yang lainnya bisa jadi. jika proses mumi alam bisa jadi beliau di daerah dingin, misal Siberia, sehingga tubuhnya tidak membusuk.
I'm an ordinary human only

Shasika

Quote from: dato' tono on 22 March 2013, 02:57:20 PM
sibuk menenangkan pake tendangan maut... ;D

tp klo di kasih sesajen babi panggang, biasa nya dewata indra memojok, sibuk melahap babi panggang... :))

bagi donk.... ;D
I'm an ordinary human only

Shasika

Quote from: ariyakumara on 22 March 2013, 08:34:34 PM
Banyak yg diklaim tubuhnya tidak hancur atau dg kata lain mengalami proses mumifikasi dlm Buddhis apakah alamiah atau buatan: http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist_mummies

Yang paling terkenal adalah Mahakassapa, yang diyakini dalam tradisi Mahayana tubuhnya tidak hancur, tetapi sampai sekarang belum ditemukan orang.

[at] bro Ariyakumara
Iya memang tubuh YM.Maha Kassapa diyakini tidak hancur dan beliau akan bangun kembali ketika sang Buddha dimasa mendatang tiba ke dunia. Sehingga kaum Mahayana sangat menyakini sekali beliau masih hidup dan sedang meditasi menanti datangnya sang Buddha dimasa mendatang.
I'm an ordinary human only

hengki

Kalau utk saya sangatlah Bermanfaat krn ini membuktikan bahwa Teori Dhamma bisa dibuktikan. Tp memang pendapat masing2 org berbeda-beda tp kita harus menghargai pendapat org lain walaupun berbeda dgn kita. Berbeda bukan berarti jelek kan :)
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

gryn tea

Quote from: hengki on 29 March 2013, 08:42:25 AM
Kalau utk saya sangatlah Bermanfaat krn ini membuktikan bahwa Teori Dhamma bisa dibuktikan. Tp memang pendapat masing2 org berbeda-beda tp kita harus menghargai pendapat org lain walaupun berbeda dgn kita. Berbeda bukan berarti jelek kan :)



Teori dhamma yg bagaimana ??

Akan lbh bermanfaat jika anda bisa menjalanin khidupan sesuai dhamma
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

seniya

Quote from: hengki on 29 March 2013, 08:42:25 AM
Kalau utk saya sangatlah Bermanfaat krn ini membuktikan bahwa Teori Dhamma bisa dibuktikan. Tp memang pendapat masing2 org berbeda-beda tp kita harus menghargai pendapat org lain walaupun berbeda dgn kita. Berbeda bukan berarti jelek kan :)


Sang Buddha tidak mengajarkan utk mengawetkan jenazah/membuat jenazah tetap utuh selama berpuluhan tahun, jadi ajaran mana yang dibuktikan melalui kejadian ini?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

gryn tea

Quote from: hengki on 29 March 2013, 08:42:25 AM
Kalau utk saya sangatlah Bermanfaat krn ini membuktikan bahwa Teori Dhamma bisa dibuktikan. Tp memang pendapat masing2 org berbeda-beda tp kita harus menghargai pendapat org lain walaupun berbeda dgn kita. Berbeda bukan berarti jelek kan :)



Klo cm dgn begitu bisa membuktikan teori dhamma

Napain jenazah sang Buddha mesti di kremasi ???
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

sanjiva

Quote from: ariyakumara on 22 March 2013, 08:34:34 PM
Yang paling terkenal adalah Mahakassapa, yang diyakini dalam tradisi Mahayana tubuhnya tidak hancur, tetapi sampai sekarang belum ditemukan orang.

Jangan2 disembunyikan di alam naga pula.  ::)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

seniya

Quote from: sanjiva on 29 March 2013, 11:00:43 AM
Jangan2 disembunyikan di alam naga pula.  ::)

Quote from: ariyakumara on 18 November 2010, 06:38:30 PM
Tidak ada laporan dalam literatur Pali tentang waktu dan kejadian wafatnya Mahakassapa, tetapi kronologi berbahasa Sanskerta tentang "Para Guru Dharma" memberikan kita kisah yang aneh tentang akhir hidup sang thera berdasarkan tradisi Buddhis Utara. Berdasarkan catatan ini, setelah Konsili Pertama Kassapa menyadari bahwa ia telah memenuhi tugasnya dan memutuskan untuk mencapai Parinibbana. Ia mewariskan Dhamma kepada Ananda, memberikan penghormatan terakhir pada tempat-tempat suci, dan memasuki Rajagaha. Ia bermaksud memberitahukan Raja Ajatasattu tentang kematiannya yang akan terjadi, tetapi sang raja sedang tidur dan Kassapa tidak ingin membangunkannya. Demikianlah ia naik ke puncak Gunung Kukkatapada sendirian, duduk bersila di sebuah gua, dan bertekad bahwa tubuhnya akan tetap utuh sampai datangnya Buddha yang akan datang, Metteya. Adalah kepada Metteya, Kassapa menyerahkan jubah Buddha Gotama - jubah usang yang sama yang telah diberikan Sang Bhagava kepadanya saat pertemuan pertama mereka. Kemudian Kassapa mencapai Parinibbana, atau, menurut versi lain, pencapaian meditasi atas penghentian (nirodhasamapatti). Bumi berguncang, para dewa menaburkan bunga-bunga di atas tubuhnya, dan gunung tersebut menutupinya.

Segera setelah itu Raja Ajatasattu dan Ananda pergi ke Gunung Kukkatapada untuk melihat Mahakassapa. Gunung tersebut sebagian terbuka dan tubuh Kassapa muncul di hadapan mereka. Raja ingin mengkremasinya, tetapi Ananda memberitahukan raja bahwa tubuh Kassapa harus tetap utuh sampai kedatangan Metteya. Gunung tersebut menutup kembali dan Ajatasattu dan Ananda berangkat meninggalkannya. Tradisi Buddhis Cina menemukan Gunung Kukkatapada di Cina Barat Daya, dan legenda Cina dipenuhi dengan laporan tentang para bhikkhu yang berkeyakinan yang, dalam perjalanan menuju gunung tersebut, berusaha melihat jenazah Kassapa duduk dalam postur bermeditasi menanti kedatangan Buddha berikutnya.

Diterjemahkan dari: http://books.google.co.id/books?id=mBrD61IPbl4C&pg=PA132&lpg=PA132&dq=Maha+Kassapa++Kukkatapada&source=bl&ots=eHiXWDBeT4&sig=WyUQGxJsx7eRcsgQGVMnyuv6-ew&hl=id&ei=TAZ5TOrfM4XKcdjA7PQF&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CB4Q6AEwAQ#v=onepage&q&f=false
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

sanjiva

Quote from: ariyakumara on 29 March 2013, 11:15:04 AM
Tidak ada laporan dalam literatur Pali tentang waktu dan kejadian wafatnya Mahakassapa, tetapi kronologi berbahasa Sanskerta tentang "Para Guru Dharma" memberikan kita kisah yang aneh tentang akhir hidup sang thera berdasarkan tradisi Buddhis Utara. Berdasarkan catatan ini, setelah Konsili Pertama Kassapa menyadari bahwa ia telah memenuhi tugasnya dan memutuskan untuk mencapai Parinibbana. Ia mewariskan Dhamma kepada Ananda, memberikan penghormatan terakhir pada tempat-tempat suci, dan memasuki Rajagaha. Ia bermaksud memberitahukan Raja Ajatasattu tentang kematiannya yang akan terjadi, tetapi sang raja sedang tidur dan Kassapa tidak ingin membangunkannya. Demikianlah ia naik ke puncak Gunung Kukkatapada sendirian, duduk bersila di sebuah gua, dan bertekad bahwa tubuhnya akan tetap utuh sampai datangnya Buddha yang akan datang, Metteya. Adalah kepada Metteya, Kassapa menyerahkan jubah Buddha Gotama - jubah usang yang sama yang telah diberikan Sang Bhagava kepadanya saat pertemuan pertama mereka. Kemudian Kassapa mencapai Parinibbana, atau, menurut versi lain, pencapaian meditasi atas penghentian (nirodhasamapatti). Bumi berguncang, para dewa menaburkan bunga-bunga di atas tubuhnya, dan gunung tersebut menutupinya.

Banyak sekali kontradiksi secara logika di sini.
-  Parinibbana atau tidak ?
-  Mati atau tidak?
-  Parinibbana atau nirodhasamapatti? Tidak mungkin kedua2nya.

Pertanyaan lebih lanjut :
-  Apa perlunya sampai menyerahkan jubah Buddha Gotama ke Buddha Maitreya?
   Buddhism, sangha dan kepemimpinannya bukanlah suatu tahta yang diwariskan dari
   satu sammasambuddha yang satu ke sammasambuddha yang berikutnya.

Mungkin semangat pewarisan kepemimpinan inilah yang dijiwai di Chan sehingga terjadi intrik2 suksesi patriach dari Bodhidharma hingga Hui Neng yang ke 5 dengan mangkok dan jubah.  Mereka2 mungkin lupa pesan Buddha bahwa dhamma vinaya lah yang seharusnya menjadi 'pemimpin' mereka seterusnya.

Quote
Segera setelah itu Raja Ajatasattu dan Ananda pergi ke Gunung Kukkatapada untuk melihat Mahakassapa. Gunung tersebut sebagian terbuka dan tubuh Kassapa muncul di hadapan mereka. Raja ingin mengkremasinya, tetapi Ananda memberitahukan raja bahwa tubuh Kassapa harus tetap utuh sampai kedatangan Metteya. Gunung tersebut menutup kembali dan Ajatasattu dan Ananda berangkat meninggalkannya. Tradisi Buddhis Cina menemukan Gunung Kukkatapada di Cina Barat Daya, dan legenda Cina dipenuhi dengan laporan tentang para bhikkhu yang berkeyakinan yang, dalam perjalanan menuju gunung tersebut, berusaha melihat jenazah Kassapa duduk dalam postur bermeditasi menanti kedatangan Buddha berikutnya.

Gw jadi teringat cerita Sun Go Kong di dalam batu selama 500 tahun sebelum nanti berjumpa biksu Tong Sam Cong dan dibebaskan.  Mungkin terinspirasi dari cerita di atas.

_/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

seniya

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

bhadra.mahakatvana

Maaf ..ijin berpendapat


Kalau saya pribadi:
1. Mungkin secara pribadi beliau, beliau merasa sudah mencapai tingkat kesucian tinggi.
2. Selama hidup beliau, beliau mengajarkan dhamma dengan baik dan benar kepada semua mahkluk hidup, termasuk masyarakat sekitar dan secara tidak langsung juga kepada mahkluk ghaib sekitarnya
3. Mungkin, walaupun seharusnya tubuh beliau membusuk, tetapi mengingat jasanya beliau selama hidup adalah orang baik dan benar, dan banyak mengajarkan kebaikan, maka ada mahkluk ghaib yang lain, seperti Azura yang ikut menjaga jasad beliau sehingga tetap seperti jasad orang yang baru meninggal

Itu pendapat saya...
maaf jika pendapat saya kesannya ngaco
"Apa yang sudah terjadi, Terima kasih, Apa yang akan terjadi, Baiklah"

sanjiva

Quote from: bhadra.mahakatvana on 30 March 2013, 06:13:45 AM
Maaf ..ijin berpendapat


Kalau saya pribadi:
1. Mungkin secara pribadi beliau, beliau merasa sudah mencapai tingkat kesucian tinggi.
2. Selama hidup beliau, beliau mengajarkan dhamma dengan baik dan benar kepada semua mahkluk hidup, termasuk masyarakat sekitar dan secara tidak langsung juga kepada mahkluk ghaib sekitarnya
3. Mungkin, walaupun seharusnya tubuh beliau membusuk, tetapi mengingat jasanya beliau selama hidup adalah orang baik dan benar, dan banyak mengajarkan kebaikan, maka ada mahkluk ghaib yang lain, seperti Azura yang ikut menjaga jasad beliau sehingga tetap seperti jasad orang yang baru meninggal

Itu pendapat saya...
maaf jika pendapat saya kesannya ngaco

Konon 'makhluk gaib' yang menjaga jasad beliau tetap utuh bernama 'Garam'.  :whistle:

Seperti penjelasan di bawah ini :
[spoiler]
Quote from: kullatiro on 22 March 2013, 01:24:57 AM
http://youtube.com/watch?v=d9ETr7_GtHw&desktop_uri=%2Fwatch%3Fv%3Dd9ETr7_GtHw

wa dah baca wikipedia nya dan lihat youtube nya.

Itu tubuh nya di awetkan pakai garam dalam kotak kayu.

Meskipun begitu pengawetan menggunakan garam tentu nya menyerap cairan; tetapi jenasah   bhikku ini katanya masih seperti orang yang baru meninggal 12 jam yang lalu (menurut info link youtube di atas).

Gambar wajah rusak nya yang tersebut karena tertutup garam, wa lihat masih jelas hidung dan wajah nya.
[/spoiler]
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »