[share - help] Buddhist (KTP) >>> Buddhist

Started by Sunyata, 19 October 2012, 10:25:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

oeda

Quote from: sanjiva on 20 October 2012, 11:13:28 AM
cuma mau nambahkan dikit biar yg baca ga salah paham...

Selain 5 macam perbuatan di atas masih banyak perbuatan buruk lain yang juga bisa mengantarkan orang terlahir di alam neraka.  Bahkan cuma bohongi suami 'sedikit' aja kayak kisah Ratu Mallika sudah bisa membuat dia terlahir di neraka meskipun sebentar.

kenapa itu bisa (tetap terbawa) melekat yach setelah perubahan yang dulu dengan yang sekarang... klo tiada inti???  :'(
bahkan bisa sampai beberapa kehidupan. mengapa jadi susah dan ribet yach padahal 'tiada inti diri'.  :o

kamala

Quote from: sanjiva on 20 October 2012, 11:13:28 AM
cuma mau nambahkan dikit biar yg baca ga salah paham...

Selain 5 macam perbuatan di atas masih banyak perbuatan buruk lain yang juga bisa mengantarkan orang terlahir di alam neraka.  Bahkan cuma bohongi suami 'sedikit' aja kayak kisah Ratu Mallika sudah bisa membuat dia terlahir di neraka meskipun sebentar.

dari yang pernah saya dengar hal itu disebabkan karena ratu malika memiliki rasa penyesalan yang sangat dalam yang tidak bisa dia lepaskan
intinya dirinya sendiri tidak mampu memaafkan diri sendiri sehingga rasa bersalah dan penyesalan ini yang muncul di detik terakhir hidupnya.
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

sanjiva

Quote from: kamala on 20 October 2012, 11:29:53 AM
dari yang pernah saya dengar hal itu disebabkan karena ratu malika memiliki rasa penyesalan yang sangat dalam yang tidak bisa dia lepaskan
intinya dirinya sendiri tidak mampu memaafkan diri sendiri sehingga rasa bersalah dan penyesalan ini yang muncul di detik terakhir hidupnya.

Betul sekali, endingnya seperti itu.

Mungkin masih relevan dengan pemahaman bahwa unsur dosa-citta melahirkan kecenderungan terlahir di alam neraka.  Karena dia menyesal, merasa bersalah, artinya ada rasa tidak suka, benci, yang dalam hal ini tiga akar kejahatan (lobha, dosa, moha) yg paling sesuai dengan kondisi itu adalah dosa.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Sunyata

 [at] All
Terima kasih atas saran2nya. Semoga saya dapat hidup dengan lebih baik. Sadhu3... _/\_

sefung

hukumanan terberat bukan campuk dan pukulan tapi adalah penyesalan,  jd teringat perumapanan sang buddha tentang air dan garam
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

sl99

Quote from: khiong on 20 October 2012, 08:10:45 AM
;D.bagaimana dengan pelaku bom bunuh diri..?kan pikiranannya naik surga. ;D

Ah kalian ini...  :))

Maksud gue, misalkan seseorang membunuh nyamuk, yang kecil kemungkinan masuk neraka..
Tapi orang itu selalu menyesali perbuatannya membunuh nyamuk, memikirkannya tiap hari,
selalu gundah gulana, selalu ketakutan akan akibat perbuatannya, terus dan terus dan terus.
Sesuatu yg di built up terus menerus, lama-lama akan menjadi besar dampaknya.
Bayangkan kalau orang itu mati dalam keadaan pikiran seperti itu??
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

will_i_am

waktu membunuh nyamuk, orang itu menanam satu kamma buruk, tapi kalo pikiran terus-menerus menyesali dan memikirkannya, maka dia menambah kamma buruknya lagi...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

neutral

Quote from: will_i_am on 11 November 2012, 08:16:47 PM
waktu membunuh nyamuk, orang itu menanam satu kamma buruk, tapi kalo pikiran terus-menerus menyesali dan memikirkannya, maka dia menambah kamma buruknya lagi...

kok bisa?
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

will_i_am

kan udah diajarin suhu, kalo pikirannya negatif terus (sedih, galau, gundah gulana, dkk), itu udah termasuk berbuat kamma buruk... ;D

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

neutral

Quote from: will_i_am on 11 November 2012, 09:39:22 PM
kan udah diajarin suhu, kalo pikirannya negatif terus (sedih, galau, gundah gulana, dkk), itu udah termasuk berbuat kamma buruk... ;D

errrr, bukannya suhu ngajarin jgn mikirin trus spy cpt move on ya? en jgn menyesali krn ga ada manfaatnya? maafkan hamba yg masi bodoh ini.. ^:)^
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

will_i_am

ndak ada dibilangin ya?? :hammer:

intinya, kalo kita berpikiran negatif terus, itu sebenarnya udah menanam kamma buruk, contohnya marah kepada orang lain dalam hati, atau gelisah mikirin kejahatan yang kita perbuat..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

hemayanti

Quote from: kamala on 20 October 2012, 08:35:46 AM
Perbuatan buruk yang telah dilakukan itu kan uda lewat, disesali seperti apapun juga ga bakalan berubah, diusahain aja dikedepannya tidak dilakukan lagi sebisa mungkin.

Selama belum mencapai kesucian, berbuat salah itu hal yang lumrah, paling tidak harus mencapai tingkatan pertama baru bisa tidak melanggar pancasila. diusahakan saja sedapat mungkin untuk tidak melakukan perbuatan buruk lagi dikedepannya.

Sekarang bro Sunyata memiliki ottapa = takut akan akibat perbuatan jahat, itu hal yang bagus, ottapa merupakan suatu kualitas diri yang bagus, yang akan melindungi diri kita. Saat akan melakukan perbuatan jahat, ottapa ini akan memundurkan langkah kita, karena takut akan efek buruknya maka tidak jadi dilakukan  ;D
sangat setuju dengan om kamala. :)
imo, apa yang dialami om seniya itu suatu kemajuan, karna kalo g takut dan g ada muncul perasaan bersalah atas tindakan jahat yang dilakukan, malahan nanti akan terus diulang lagi. :)
namun dengan munculnya perasaan tidak menyenangkan itu maka secara tidak langsung akan membuat om seniya berusaha untuk tidak melakukan tindakan salah itu lagi. tapi perasaan bersalahkan jangan dibawa terus. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

khiong

Quote from: will_i_am on 11 November 2012, 08:16:47 PM
waktu membunuh nyamuk, orang itu menanam satu kamma buruk, tapi kalo pikiran terus-menerus menyesali dan memikirkannya, maka dia menambah kamma buruknya lagi...
kalau tanpa kehendak kan gak karma.. misalnya gini, lagi asik-asik nonton/dengar ceramah, Tiba-tiba terasa gatal dileher lalu ploppp...mati deh semut/nyamuk.. gimana tuh hitungannya..? ;D

hemayanti

Quote from: khiong on 12 November 2012, 11:02:33 AM
kalau tanpa kehendak kan gak karma.. misalnya gini, lagi asik-asik nonton/dengar ceramah, Tiba-tiba terasa gatal dileher lalu ploppp...mati deh semut/nyamuk.. gimana tuh hitungannya..? ;D
tidak tau ada kehendak bukan berarti kehendak itu tidak ada. ;D
dikatakan bahwa kecepatan pikiran adalah 1/1027s
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

will_i_am

Quote from: hemayanti on 12 November 2012, 11:47:41 AM
tidak tau ada kehendak bukan berarti kehendak itu tidak ada. ;D
dikatakan bahwa kecepatan pikiran adalah 1/1027s
:jempol:


kalau sy sudah kebiasaan, kalau ada serangga yang tiba2 hinggap, pelan-pelan saya elus bagian kulit itu, agar si serangganya kabur dulu...
ini sebenarnya ke masalah praktik, cukup kuat gak kita menahan pikiran dan refleks kita... ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_