Creationist Vs Evolusionist

Started by Isaacus Newtonus, 07 October 2012, 10:54:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

will_i_am

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Xan To


adi lim

#257
Quote from: Indra on 08 October 2012, 10:02:54 PM
loh bukankah sejak awal IN sudah mengatakan bahwa ia tidak cerdas. walaupun TOLOL tapi setidaknya dia sudah jujur, Bro

lebih jujur lagi bahkan di topik sebelah halaman awal, saya sudah mengatakan orang bodoh,
dan pura-pura baik (bahasa hokian : gong gong pai)  :)) :))
dan juga ternyata penganut allahs (jamak)   ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

sanjiva

Quote from: Xan To on 08 October 2012, 10:59:13 PM
Saudara Isac, saya ingin tanya, mohon anda jawab. menurut anda Pencipta ada, betul? Jika Pencipta ada maka tentunya Pencipta berada pada suatu tempat/menempati sesuatu, betul? pertanyaan saya sekarang adalah, apakah Pencipta ikut serta menciptakan tempat dimana Pencipta berada? Jika ya, lalu dimana Pencipta sebelum tempat itu diciptakan? jika Pencipta tidak menciptakan tempat dimana dirinya berada, lalu dapatkah tempat tersebut disebut sebagai Ibunda Pencipta karena pencipta tersebut menempati tempat tersebut?

Menurut buku dongengnya, si pencipta ketika belum bikin bumi saat itu dia melayang2 di atas air.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

adi lim

Quote from: sanjiva on 09 October 2012, 05:20:47 AM
Menurut buku dongengnya, si pencipta ketika belum bikin bumi saat itu dia melayang2 di atas air.

ternyata ada beberapa pencipta, bagaimana pula itu !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Sunyata

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 07:40:00 PM
Saya sudah membuktikan bahwa 'fact' menurut Evolusionist ternyata hanya 'conclution'. Contoh jelasnya mengenai usus buntu itu (silakan bro baca lagi). Orang yang rendah hati dapat melihat hal ini dengan jelas.

Adalah wajar sains mendapat revisi demi kebutuhan manusia. Justru anda harus mempertanyakan kenapa kitab anda mendapat revisi dari manusia. ;D

kullatiro

wa pikir pikir lagi si Bro IN ini perbuatannya sangat tercela di post sebelum telah berdusta, sedang disuni di memaksa kita dari budhist menjadi evolusionist kemudian merajam kita sebagai evolusionist padahal kita bukan kaum evolusionist.

Sampai sekarang di kedua thread dia tiada perkataan minta maaf, sangat sangat sopan santun sekali dan sangat sangat bermoral sekali perbuatan si Bro IN ini.

siswahardy

Sejak dahulu kala manusia sangat tertarik mengungkapkan eksistensi dirinya, mahkluk hidup lain, dan benda mati di sekelilingnya di dalam realtias ruang dan waktu.
Oleh karenanya timbullah begitu banyak pandangan berkenaan hal tersebut dalam sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia.
Saya coba mengulasnya sekilas.

Manusia mengamati kalau dia ada karena adanya ayah & ibu, ayah & ibu ada karena adanya kakek & nenek, kakek & nenek ada karena adanya ayah & ibu dari kakek & nenek, dan seterusnya hingga ia menyimpulkan kalau dewa/nenek moyang adalah sebab awalnya/penciptanya.
Begitu pula pengamatannya terhadap makhluk hidup lain dan benda mati di sekitarnya juga punya penciptanya masing-masing.
Maka dimulailah era Dinamisme, Animisme, & Polytheisme dalam peradaban manusia.
Masing-masing kelompok manusia (apakah desa/suku/bangsa) memiliki dewanya masing-masing yang berbeda.
Oleh karenanya ketika mereka berhadapan dalam konflik, mereka mengusung keyakinan kepada dewanya masing-masing.
Dan bahkan mungkin karena keyakinan mereka terhadap dewa inilah mereka menaklukkan kelompok lain yang berbeda keyakinan.

Seiring waktu manusia pun berpikir kalau dewa-dewa yang mereka yakini seharusnya datang dari satu sebab awal yg tunggal, maka sampailah mereka pada era Monotheisme.
Dan seperti sebelumnya keyakinan kepada tuhan ini pun awalnya masih dibatasi dalam satu kelompok masyarakat.
Seiring keinginan untuk menjadikannya keyakinan universal maka batas kelompok masyarakat pun ditiadakan, namun timbul kelompok baru yaitu kelompok keyakinan/agama dimana penganutnya terdiri dari kelompok masyarakat yang berbeda.
Dan ternyata sejarah pun terulang, banyak peperangan terjadi karena ingin mewujudkan keyakinan universal tersebut kepada kelompok masyarakat lain yang dalam hal ini sudah memiliki keyakinan animisme/dinamisme/polytheisme/monotheisme/lainnya sendiri.
Jadi kepercayaan terhadap tuhan yang esa pun ternyata tidak dapat menyatukan umat manusia di dalam satu keyakinan, dan bahkan menimbulkan banyak konflik dan peperangan di bumi.

Kalau kita membuka literatur Buddhism, ternyata ada beberapa hal mencengangkan sebagai berikut:
- ada manusia yang mengalami kelahiran spontan tanpa pembuahan ayah & ibu
- ada benda mati yang timbul spontan tanpa ada tukang yang membuatnya

Dan yang paling mencengangkan adalah doktrin "sabbe dhamma anatta" -- segala sesuatu tidak ada eksistensi diri --, berarti:
- makhluk hidup diliputi delusi eksistensi diri
- tidak ada eksistensi tuhan personal
- tidak ada sebab (awal) eksistensi diri
- tanggalkan delusi eksitensi diri tersebut

Jadi jelas kalau Buddhism tidak mengenal teori penciptaan/evolusi/lainnya sehubungan untuk mengungkap eksistensi diri, karena sesungguhnya eksistensi diri tersebut tidak ada.
Demikian pula sia-sianya mengungkap eksistensi lainnya berhubung diri sendiri saja mengalami delusi eksistensi, dan tentunya lebih bermanfaat untuk melakukan upaya menghilangkan delusi tersebut.

khiong

Quote from: Isaacus Newtonus on 08 October 2012, 07:03:44 PM
Kitab suci K memang penuliskan tentang Allah "menentukan jalan hidup" seseorang, misalnya Yesus Kristus. Tetapi kitab suci tidak pernah mengatakan bahwa Allah menentukan jalan hidup semua orang. "Setiap orang mempertanggung-jawabkan perbuatannya sendiri".
:)) :)) :))

Isaacus Newtonus

Quote from: Kelana on 08 October 2012, 10:40:32 PM
Apa yang anda jelaskan? Anda tidak menjelaskan apa-apa. Terakhir anda hanya menyampaikan:

Mana anti argumennya? Jika anda mengeluarkan anti argumennya berarti pernyataan anda berupa adanya tuhan yang tidak sempurna, dll adalah salah, jika salah maka itu berarti anda menganggap lukisan semuanya bagus dan indah, tidak ada lukisan yang jelek yang dilukis oleh seniman abal-abal. Ini sangat tidak realistis.

Selama tidak ada argumen lain, posisi tetap bahwa anda telah menggugurkan keberadaan tuhan/pencipta dengan perumpamaan yang anda buat sendiri. Jadi jangan berlindung alasan agar tetap fokus dan ikut arus yang justru menghasilkan argumen yang menggugurkan argumen sendiri.

Anda hanya ada 2 pilihan:
1. Tetap mengatakan dia/tuhan tidak sempurna, memiliki keterbatasan, dll yang berarti tuhan personal (ala abraham/bible) itu tidak ada.
2. Mengakui bahwa pernyataan no.1 adalah salah  yang berarti mengatakan bahwa tidak ada lukisan yang jelek yang dilukis oleh seniman abal-abal.

Silahkan memilih.

Keberatan-keberatan itu sudah saya jelaskan mulai reply 176.


To all: Penjelasan dari Alkitab yang saya sampaikan bukan bertujuan melenceng dari topik bahasan, melainkan untuk membuktikan bahwa K punya jawaban atas keberatan-keberatan yang diajukan. Karena yang dipertanyakan adalah ajaran dalam kitab suci K, maka saya juga menjawab dari kitab suci K/dari sudut pandang K.


Isaacus Newtonus

Quote from: hoaxslayer on 08 October 2012, 09:03:54 PM
menarik kesimpulan seenaknya dengan suatu pembenaran "kesimpulan yang masuk akal", meskipun secara tekstual tidak ada.

:o wow!

Jadi karena di Alkitab tidak menuliskan bahwa Nuh makan, itu berarti nuh tidak pernah makan? apakah detail kehidupan Sidharta (sampai yang terkecil-kecilnya) juga dicatat?

Saya kira tuntutan bro itu tidak masuk akal.

Isaacus Newtonus

Quote from: Indra on 08 October 2012, 09:04:42 PM
itu namanya spekulasi, karena bisa saja ada kemungkinan setanlah yg memberi makan karena faktanya setan lebih sakti daripada tuhan.

Itu kesimpulan yang cukup berdasar. Yahweh pernah memberi makan jutaan orang Israel secara mujizat sewaktu berada di padang gurun. Mengapa Iatidak bisa melakukan hal yang sama?

Tidak ada sejarahnya Setan lebih sakti dari Yahweh. Saya sudah menjawab ini di post sebelumnya.


Quote from: Indra on 08 October 2012, 09:04:42 PM
tampilkan saja buktinya, tidak perlu beralih ke etimologi bahasa.

Sudah saya sebutkan. Jika bro tidak percaya, coba cari tahu aja sendiri.

Isaacus Newtonus

Quote from: bangun _pw on 08 October 2012, 09:08:54 PM
:| :| pokonya semua kalo sudah kehendaknya maka terjadilah...titik..harus percaya....semua bisa aja terjadi..karena itu adalah mujizat..titik.
dah gak bisa di counter deh..
:-? :-? satu hal yang membuat saya bertanya2...yaitu tentang "kloning" dan "bayi tabung"...

Apa yang saya sampaikan cukup berdasar. Terbukti bahwa Yahweh memang pernah melakukan hal yang serupa.


Isaacus Newtonus

Quote from: sanjiva on 08 October 2012, 09:09:29 PM
O, rayap ikut diajak naik bahtera juga ya...  ::)

Berarti yang nggak diajak cuman dinosaurus, makanya pada punah semua. :hammer:

Jaman dinosaurus sudah lama berakhir sebelum munculnya jaman manusia (Adam dan Hawa). Ini terbukti dari lapisan tanah yang mengandung fosil manusia selalu ditemukan diatas lapisan tanah yang mengandung fosil dinosaurus.

siswahardy

[at] IN

sudahlah bro, anda pakai standard ganda
di satu sisi anda katakan tidak masuk akal, di sisi lain mujizat anda bilang berdasar (seolah2 masuk akal)  [-X