jadi menurut anda, kisah Jataka itu menceritakan kisah bohong tentang kehidupan masa lampau Sang Bodhisatta?
pernahkah anda mempelajari ajaran agama lain? bagaimana ajaran penciptaan menurut agama lain itu?
Buddha tidak menciptakan peraturan, tidak membuat larangan? pernahkah anda membaca Vinaya Pitaka atau Patimokkha?
Apa pengertian anda tentang MENCIPTAKAN? Apa beda menciptakan dan menjabarkan?
Menciptakan itu membuat dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Tuhan menciptakan peraturan, membuat batasan, apa yang boleh dan apa yang tidak. Tuhan tidak perlu memberi alasan mengapa ini boleh mengapa tidak, karena Tuhan tidak mematuhi kompas moral apapun, Tuhan adalah kompas moral itu sendiri. Nah, apa yang dikatakan Tuhan sebagai boleh dan tidak boleh, itulah DOKTRIN. Doktrin itu ada oknum pencetus atau penciptanya, ada oknum penegaknya, dan ada sistem punishment dan reward yang diinisasi dan berkorelasi langsung dengan pencipta dan penegaknya.
Buddha tidak menciptakan sistem, tidak menciptakan alam2 kehidupan, tidak membuat peraturan mengapa karma harus membuat orang menderita dan sebagainya. Manusia hidup menjadi tua dan sakit bukan karena Buddha menghendakinya begitu. Peraturan itu sudah ada dan tetap akan ada. Buddha adalah oknum yang mencapai penerangan sejati, memahami segala sesuatu tentang system itu dan membuat sebuah manual bagaimana semestinya orang harus menjalani kehidupannya didalam system tersebut.
Contoh yang lebih sederhana lagi.
Doktrin: Seorang ayah berkata kepada anaknya. Budi, kalau kamu mau makan, terlepas itu sarapan, makan siang atau makan malam. Kamu harus lebih dulu berganti pakaian bersih, lalu cuci tangan sampai bersih pakai sabun, sampai kesela kuku. Kalau tidak, maka kamu akan saya hukum. Ada peraturan yang dibuat, ada ancaman sanksi yang diinisiasi langsung oleh oknum penegak doktrin.
Ajaran/ Pengajaran: Budi, udara dan benda penuh dengan bakteri dan kuman, bila termakan akan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sebelum makan, cucilah tangan bersih2, gantilah pakaian bersih. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari sakit penyakit. Dalam pengajaran tidak ada sanksi hukuman, tetapi penjabaran konsekwensi dari sebuah tindakan. Disini tidak ada larangan, tetapi pemberitahuan apa yang semestinya dihindari. Larangan selalu datang dengan sanksi. Ingat itu.
Hukuman/ sanksi: Budi ketahuan oleh ayahnya makan tanpa cuci tangan, lalu dia dijewer dan dihukum berdiri menghadap tembok.
Konsekwensi: Budi makan tanpa cuci tangan, lalu besoknya mencret.
Apakah seorang kr****n atau Muslim bisa menjalankan ajaran Buddha? Sangat bisa, tidak peduli siapa dia, ketika dia berbuat welas asih, menghindari pembunuhan atau perbuatan keji, atau begitu dia mengorbankan keegoisannya demi orang lain, begitu dia memberi makan orang kelaparan yang dia tidak kenal, dia sudah menjalankan ajaran Buddha tanpa meninggalkan identitas agamanya. Apakah Buddha pernah mengatakan kamu tidak boleh punya Tuhan kalau mau menjalankan ajaran Nya? Buddha bukan agama, tetapi sebuah ajaran universal, yang bisa lintas agama dan golongan. Saya tidak mengerti mengapa sebagai seorang Buddhist anda begitu sulit menerima ini.
sebagai referensi, saya berikan definisi doktrin versi KBBI:
dok·trin n 1 ajaran (tt asas suatu aliran politik, keagamaan; 2 pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan) secara bersistem, khususnya dl penyusunan kebijakan negara: dl sejarah Amerika kita kenal -- Monroe
Apakah tidak ada ajaran dalam Buddhisme yang memenuhi definisi di atas? bagaimana dengan ajaran Empat Kebenaran Mulia, Ajaran Paticcasamuppada, dll apakah itu juga bukan doktrin?
Buddhism bukan agama, bukan partai politik, tidak mengatur ketata negaraan dan tidak menyusun sistem. Jadi tidak bisa masuk kedalam kategori Doktrin.