4KM (asal mula penderitaan)

Started by andry, 21 August 2012, 11:17:44 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

#30
IMO
karena bagi seorang Arahant melihat fisik/rupa itu bukan diri, bukan milikku, bukan aku.
dan 'bunuh diri' menurut pandangan umat awam sudah tidak berlaku lagi bagi seorang arahant yang punya pandangan benar.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

M14ka

#31
Arahant ya penyebutan yang tepat bukan arahat?

Quote from: adi lim on 14 October 2012, 05:58:10 AM
IMO
karena bagi seorang Arahant melihat fisik/rupa itu bukan diri, bukan milikku, bukan aku.
dan 'bunuh diri' menurut pandangan umat awam sudah tidak berlaku lagi bagi seorang arahant yang punya pandangan benar.

kira2 arahant tersebut berpandangan apa ya saat bunuh diri?

seniya

Dlm sutta2 ada kisah beberapa bhikkhu karena frustasi, melakukan bunuh diri. Namun tepat sesaat sebelum meninggal dunia, ia menyadari anicca, dukkha, anatta serta menembus tingkat Arahat. Dalam kasus ini Sang Buddha menyatakan bhikkhu tersebut tidak bersalah karena sudah tidak terlahir kembali....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

sanjiva

#33
Quote from: Indra on 13 October 2012, 08:30:17 PM
tidak mesti. karena ada beberapa kasus Arahant yg melakukan bunuh diri, Arahant jelas telah memiliki pandangan benar. tapi mungkin perlu didefinisikan dulu apa "bunuh diri" itu.

Quote from: ariyakumara on 14 October 2012, 10:50:54 AM
Dlm sutta2 ada kisah beberapa bhikkhu karena frustasi, melakukan bunuh diri. Namun tepat sesaat sebelum meninggal dunia, ia menyadari anicca, dukkha, anatta serta menembus tingkat Arahat. Dalam kasus ini Sang Buddha menyatakan bhikkhu tersebut tidak bersalah karena sudah tidak terlahir kembali....

Artinya bukan arahat yang bunuh diri, melainkan bunuh diri kemudian merealisasi kearahatan sebelum meninggal karena usaha bunuh dirinya.

Jadi saat berpikir dan melakukan usaha bunuh diri, dia belum arahat.
--> Saat seseorang SUDAH menjadi arahat, dia tidak mungkin berpikir untuk bunuh diri atau melakukan upaya bunuh diri. CMIIW.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Sunyata

#34
Quote from: sanjiva on 14 October 2012, 01:27:07 PM
Artinya bukan arahat yang bunuh diri, melainkan bunuh diri kemudian merealisasi kearahatan sebelum meninggal karena usaha bunuh dirinya.

Jadi saat berpikir dan melakukan usaha bunuh diri, dia belum arahat.
--> Saat seseorang SUDAH menjadi arahat, dia tidak mungkin berpikir untuk bunuh diri atau melakukan upaya bunuh diri. CMIIW.
Dalam beberapa kasus saya sering membaca para Arahant dan Pacceka Buddha membakar diri. ;D

Quote from: Indra on 13 October 2012, 11:43:40 PM
saya justru tidak mengerti dengan apa yg dimaksud "bunuh diri", jika "bunuh diri" adalah tindakan membunuh diri sendiri, maka Arahant Ananda dan Arahant Bakkula membunuh dirinya dengan cara membakar diri.

Indra

Quote from: Sunyata on 14 October 2012, 03:01:55 PM
Dalam beberapa kasus saya sering membaca para Arahant dan Pacceka Buddha membakar diri. ;D


Dalam kasus yg saya kemukakan di atas (yaitu Ananda dan Bakkula), sepertinya itu hanya cara yg mrk pilih untuk Parinibbana, tanpa membakar diri pun memang sudah waktunya Parinibbana.

Sunyata

Quote from: Indra on 14 October 2012, 03:17:25 PM
Dalam kasus yg saya kemukakan di atas (yaitu Ananda dan Bakkula), sepertinya itu hanya cara yg mrk pilih untuk Parinibbana, tanpa membakar diri pun memang sudah waktunya Parinibbana.
Dengan cara..?

Indra

Quote from: Sunyata on 14 October 2012, 03:25:01 PM
Dengan cara..?

misalnya dengan mencapai Jhana, seperti Sang Buddha, dengan cara dipatok ular spt Bhikkhu Udena, dengan cara diseruduk Sapi spt Bahiya, dll

M14ka

Tunggu.... Bunuh diri kayanya ambigu deh.... aku pernah baca buku menikah adalah bunuh diri, tapi ternyata artinya bunuh "keakuan" atau ego kita agar pernikahan bisa langgeng gt.

Sunyata

Anatta cc. Jika tidak ada inti-diri, maka apa yg dibunuh? ;D

Indra

Quote from: M14ka on 14 October 2012, 03:47:07 PM
Tunggu.... Bunuh diri kayanya ambigu deh.... aku pernah baca buku menikah adalah bunuh diri, tapi ternyata artinya bunuh "keakuan" atau ego kita agar pernikahan bisa langgeng gt.

diri=aku=ego

M14ka

#41
Apakah ada bunuh diri yang fisik juga?

Afoe286

Quote from: ariyakumara on 14 October 2012, 10:50:54 AM
Dlm sutta2 ada kisah beberapa bhikkhu karena frustasi, melakukan bunuh diri. Namun tepat sesaat sebelum meninggal dunia, ia menyadari anicca, dukkha, anatta serta menembus tingkat Arahat. Dalam kasus ini Sang Buddha menyatakan bhikkhu tersebut tidak bersalah karena sudah tidak terlahir kembali....
Dalam kasus ini,beberapa bhikkhu tsb punya motivasi yg berhubungan dg usaha2 pencerahan,yaitu perenungan terhadap perasaan sakit(salah satu satipatthana).Jelas hal ini berbeda dg keinginan utk mengakhiri hidup(vibhava tanha) yg biasa terjadi pd orang2 yg tdk mengenal ajaran Ariya.
Khanti paramam tapo titikkha

Afoe286

Quote from: Indra on 14 October 2012, 03:17:25 PM
Dalam kasus yg saya kemukakan di atas (yaitu Ananda dan Bakkula), sepertinya itu hanya cara yg mrk pilih untuk Parinibbana, tanpa membakar diri pun memang sudah waktunya Parinibbana.
Benar bro.Para Mulia ini sdh tahu waktu kehidupannya sdh habis,shg beliau2 ini mengambil keputusan utk mengkremasi diri dg kekuatan batin.
Khanti paramam tapo titikkha

juanpedro

begitu ya,,, eh kalo dicermati Buddhisme memang mengajarkan untuk bunuh diri secara psikologis ya...  ;D