Non Muslim dilarang jd Pemimpin

Started by Stephensuleeman, 14 August 2012, 08:44:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Stephensuleeman


Rhoma Irama Tidak Rela Jakarta Dipimpin oleh Cina Kafir

JAKARTA (VoA-Islam) – Dalam ceramahnya di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (29/7/2012), H. Rhoma Irama menyisipkan ajakan kepada jamaah yang hadir, khususnya umat Islam Jakarta agar tidak mendukung dan memilih Cagub DKI Jakarta yang tidak seiman. Raja Dangdut itu menghimbau Rhoma Irama para jamaah untuk memilih pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli karena seiman, beragama Islam.

Seperti diketahui, salah satu pasangan Cagub DKI Joko Widodo alias Jokowi yang diusung oleh PDI-P adalah Basuki T.Purnama alias Ahok. Bukan rahasia umum, Ahok adalah seorang etnis Tionghoa yang beragama Nasrani. Itulah sebabnya, H. Rhoma yang didukung oleh para kiai dan ustadz dari berbagai wilayah Jakarta, tidak rela Jakarta dipimpin oleh pasangan yang tidak seiman, seperti Ahok.

"Islam itu agama yang sempurna, memilih pemimpin bukan hanya soal politik, melainkan juga ibadah. Pilihlah yang seiman dengan mayoritas masyarakat Jakarta," ujar Rhoma yang saat itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Fajar Pandjaitan dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin.

Senada dengan ustaz dan pengurus masjid sebelumnya yang mengajak para jamaah untuk memilih yang seiman. Bang Rhoma, begitu ia akrab disapa, merupakan tim kampanye pasangan calon gubernur DKI Jakarta Foke-Nara. Dalam ceramahnya, ia menuturkan, kampanye yang mengusung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dibenarkan. "Di dalam mengampanyekan sesuatu, SARA itu dibenarkan. Sekarang kita sudah hidup di zaman keterbukaan dan demokrasi, masyarakat harus mengetahui siapa calon pemimpin mereka," kata Rhoma Irama.

Rhoma pun menyebutkan nama Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie atas dasar pembenaran penggunaan isu SARA. "Saya dapat berbicara seperti ini karena memang dibenarkan Ketua Dewan, Jimly Asshidiqie," katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Fauzi Bowo lebih banyak mengingatkan tentang berkah di bulan Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut, Foke memberikan sumbangan kepada anak asuh PKU yang dikelola Muhammadiyah Tanjung Duren dan Masjid Al-Isra, bantuan masjid sebesar Rp 28 juta, Al Quran, alat olahraga, dan lampu hemat energi.

Ahok dan Ceramah SARA

Ketika disudutkan wartawan soal isi ceramahnya, Rhoma, pentolan Grup Soneta itu membantah ceramahnya bermuatan SARA. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan isi ceramah yang disampaikan di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (29/7/2012) lalu. "Masa umat Islam mendukung Fauzi-Nachrowi dianggap SARA," ucap Rhoma, kemarin, Kamis (2/8).

Rhoma Irama, itu bertanya balik mempertanyakan kepada pihak-pihak yang menuduh ceramahnya berpotensi SARA dan ketentuan pemilukada itu. "Bagaimana dengan kalangan gereja dan etnis Tionghoa yang mendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), apakah hal itu bukan termasuk SARA?" katanya balik bertanya.

Bang Haji melanjutkan, mengapa orang kr****n di Kalimantan Tengah yang secara eksplisit mendukung Agustin Teras Narang, di Kalimantan Barat mendukung Cornelis. "Itu tidak salah, tapi mengapa saya malah disalahkan?" ujarnya membela diri.

Ceramah Rhoma Irama menjadi polemik karena dituduh mendukung penggunaan isu SARA dalam kampanye. Menurut Rhoma, hal tersebut legal karena sesuai dengan kebebasan demokrasi di Indonesia." (Desastian/JPNN)

Sumber: http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/08/03/20097/rhoma-irama-tidak-rela-jakarta-dipimpin-oleh-cina-kafir/

hayo, siapa nieh org Buddha yg mau nyusul si Ahok _/\_
berani adu nyali gak _/\_

Stephensuleeman


Ehm, es krim, nyam nyam ;D
KH. Law Peng Kun: Kita Bukan Fanatik Suku, Tetapi Fanatik Agama

JAKARTA (VoA-Islam) - Polemik tentang dakwah H. Rhoma Irama yang dituding menyinggung persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) mendapat atensi khusus dari seorang mubaligh Cina Muslim, KH. Law Peng Kun dari Gema PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia).

Menyitir QS. al-Maaidah ayat 51, Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu). Sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

Atas dasar ayat tersebut, KH. Law Peng Kun atau yang memiliki nama muslim KH. Mahmud Yunus ini, tidak akan memilih pemimpin yang tidak seiman, seperti pasangan Jokowi –Ahok. Meski sama-sama keturunan Tionghoa, Law Peng Kun tidak sudi Ahok yang Cina Kafir menjadi pemimpin di wilayah Jakarta.

"Umat muslim harus memilih pemimpin yang memiliki keimanan, dalam hal ini Islam. Menurutnya, apa yang didakwahkan H.Roma Irama itu dibenarkan oleh Al-Quran dan ayatnya pun jelas. Seorang muslim yang memilih pemimpin bukan dari kalangan muslim hukumnya haram. Kita bukan fanatik suku, tetapi fanatik agama," kata Ust Law pengkun yang seorang muallaf sejak usia 15 tahun.

Kiai Pengagum Rhoma Irama



KH. Law Pengkun adalah sosok kiai mengagumi raja dangdut H.Roma Irama ini. Ia  mengakui terinspirasi oleh syair dan lagu-lagu H. Rhoma, seperti lirik lagu tentang kematian, shadaqoh, dan karomah seorang ibu yang berjudul keramat. Tak jarang, lirik lagi yang bernuansakan religius itu kerap dijadikan bahan ceramah KH. Law Peng Kun dalam setiap dakwahnya.

"Saya sebagai pendakwah sangat setuju, lagu-lagu dakwah yang diciptakan Bang H.Rhoma. Karena setiap lagu beliau selalu mengutip dari isi kandungan Al-Qur'an, seperti tentang lagu Karomah yang terdapat pada surat QS. Al-Isra' (17) ayat 23. Dalam surah ini menerangkan berkata "ah" saja berdosa kepada orang tua."

Berikut ini penggalaran lirik lagu Rhoma yang berjudul "Keramat": "Hai manusia, hormati ibumu. Yang melahirkan dan membesarkanmu. Darah dagingmu dari air susunya. Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya. Dialah manusia satu-satunya. Yang menyayangimu tanpa ada batasnya."

Kemudian lagu H.Roma Irama tentang kematian terdapat pada surat Al-Anbiyaa' (21) ayat 35. Kita tahu, setiap manusia itu akan mengalami kematian. Soal kapan waktunya hanya Allah yang tahu. "Sebenarnya kita sedang dikejar-kejar kematian yang kelak diminta pertanggungjawabannya di akhirat,"ujarnya.

KH. Law Peng Kun kembali menegaskan, selaku mubalig ia mendukung seratus persen apa yang didakwahkan oleh H. Roma Irama. "Kita pantang mundur untuk menegakkan kebenaran, meskipun nyawa sebagai taruhannya. Sebagai muslim tidak boleh bersedih, karena  umat ini lebih mulia. Kita berjuang untuk agama imbalanya surga, sedangkan mereka berjuang hanya mengejar kebahagian di dunia saja. Maka kita jangan takut menjelaskan apa yang termaktub di dalam Al-Quran," ungkap Law Peng Kun dengan logat Betawinya.

Di akhir wawancara, KH. Law Peng Kun pun bersenandung, meniru lirik lagu Bung Rhoma berjudul "Keramat": "Bila kau sayang pada kekasih. Lebih sayanglah pada ibumu. Bila kau patuh pada rajamu. Lebih patuhlah pada ibumu. Bukannya gunung tempat kau meminta. Bukan lautan tempat kau memuja." Hidayat/Desastian

Sumber: http://www.voa-islam.com/news/upclose/2012/08/09/20192/kh-law-peng-kun-kita-bukan-fanatik-suku-tetapi-agama/

hanya demi agama, kok jd rela mengkhianati sesama etnis sendiri ? kok jd gini sih :o

Indra

provokasi seperti ini sepertinya hanyalah suatu kesia2an

hemayanti

Quote from: Stephensuleeman on 14 August 2012, 08:44:55 PM
hayo, siapa nieh org Buddha yg mau nyusul si Ahok _/\_
untuk apa?? ???

Quote from: Stephensuleeman on 14 August 2012, 08:49:36 PM
hanya demi agama, kok jd rela mengkhianati sesama etnis sendiri ? kok jd gini sih :o
imo, masalah bukan diagamanya tapi itu adalah hak setiap orang mau pilih yang mana dengan alasan apa yah terserah dia. :)
ndak perlu turut campur sampai membawa2 nama agama.
cpddd.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Forte

#4
Quote from: Stephensuleeman on 14 August 2012, 08:49:36 PM
hanya demi agama, kok jd rela mengkhianati sesama etnis sendiri ? kok jd gini sih :o
nah lhoo.. katanya join ke sini mau belajar.. koq malah posting gosip
Quote from: Indra on 14 August 2012, 08:52:29 PM
provokasi seperti ini sepertinya hanyalah suatu kesia2an
iya bosan juga
kadang eneq juga sih.. baca kompas, forum tetangga.. nah di dc.. ini pula isinya :hammer:


reminder lagi nih.. dari postingan koko daimond ;D
Quote from: daimond on 13 August 2012, 08:18:11 PM
hmm, Musavada veramani shikapadam samadyami.

Bila melihat sila ke 4, Buddhis tidak mengajarkan manusia bergosip atau mendengarkan kabar angin yang tidak jelas asal usul nya.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Stephensuleeman

Quote from: Forte on 14 August 2012, 09:12:12 PM
nah lhoo.. katanya join ke sini mau belajar.. koq malah posting gosip iya bosan juga

ya dari pada nanya terus bikin resah mendingan berbagi info aja disini ;D
itu bukan gosip kok, wong di koran sama di tv juga ada. videonya ada lagi. foto orgnya juga dipajang. jd asal-usulnya jelas, bukan kabar angin ;D
kl masih gak percaya ya tinggal nanya ama orgnya, beres kan ;D

Forte

#6
Quote from: Stephensuleeman on 14 August 2012, 09:22:55 PM
ya dari pada nanya terus bikin resah mendingan berbagi info aja disini ;D
itu bukan gosip kok, wong di koran sama di tv juga ada. videonya ada lagi. foto orgnya juga dipajang. jd asal-usulnya jelas, bukan kabar angin ;D
kl masih gak percaya ya tinggal nanya ama orgnya, beres kan ;D

yang saya komentari bukan beritanya.. tapi quote nya bro..
Quote
hayo, siapa nieh org Buddha yg mau nyusul si Ahok _/\_
berani adu nyali gak _/\_
Quote
hanya demi agama, kok jd rela mengkhianati sesama etnis sendiri ? kok jd gini sih :o

- apa manfaat bro bertanya seperti itu kalau bukan buat bergosip ?
- dan tolong juga lihat kondisi jakarta sekarang sudah penuh dengan isu SARA,
berhentilah berperilaku SARA di sini.
Untuk apa bawa2 nyali orang Buddha apa perlu nyusul ahok / nggak ? apakah bro sepicik itu pemikirannya ?

mengenai berita, bener2 eneq bro.. kami bisa membaca di kompas koq.. jadi gak perlu repot2 post ke sini..
dan saya pikir, kebenaran akan keseriusan bro yang katanya "pengen belajar" akan terbuktikan koq ;D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

andry

Samma Vayama

Mas Tidar

kapan mau maju kalau semua "dibatasi" (SARA)

[spoiler][/spoiler]


yang bikin batasan juga belum tentu mampu memajukan DKI
lebih cenderung bekerja didaerah "nyaman"
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Predator

Ya sudah berhubung tempatnya politik soial dan budaya, memang lagi ada krisis moral yg selalu bersinggungan dan selalu dihubungkan dengan agama, urusan menghianati etnis sendiri hak individu lah :D kata alm. Gusdur "gitu aja repot"
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

tesla

judulnya provokatif

1. Non Muslim dilarang jd Pemimpin >>> padahal tidak ada larangan kok. bahkan dari Rhoma Irama sendiri... dia ga rela itu hak dia, tp dia ga larang dan ga bisa larang non-muslim utk jadi pemimpin.

2. Mengkhianati sesama etnis demi agama >>> bahwa cina identik dg bukan islam itu ga benar. fyi, rakyat indo yg benar2 indo itu justru hindu buddha. islam itu agama impor, bahkan dibawa oleh pedagang cina.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

sanjiva

Statement bahwa pemimpin mereka harus seiman sesuai ayat kitab sucinya juga menguatkan atau sebagai bukti untuk kasus2 separatis di Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan mungkin juga di Burma.

Bagaimana bisa jadi warga negara yang baik kalau mereka tidak mau menerima pemimpinya (presidennya) sendiri.  Paham ini menjadi bahaya laten di semua negara non mu5l1m yang ada penduduk mu5l1mnya karena suatu saat mereka bisa memberontak dan bikin onar karena ayat itu minta pemimpin mereka seagama dengan mereka.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra

teman2 mohon menahan diri jangan sampai terprovokasi

Mas Tidar

It will be an evil loop

Quote from: sanjiva on 14 August 2012, 10:37:48 PM
Statement bahwa pemimpin mereka harus seiman sesuai ayat kitab sucinya juga menguatkan atau sebagai bukti untuk kasus2 separatis di Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan mungkin juga di Burma.

Bagaimana bisa jadi warga negara yang baik kalau mereka tidak mau menerima pemimpinya (presidennya) sendiri.  Paham ini menjadi bahaya laten di semua negara non mu5l1m yang ada penduduk mu5l1mnya karena suatu saat mereka bisa memberontak dan bikin onar karena ayat itu minta pemimpin mereka seagama dengan mereka.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Predator

Itu salah satu pemikiran kenapa sampai ada gerakan separatis dan ingin mendirikan negara sendiri baik karena issue agama maupun ras

Baru saja selesai nonton Loyer Club yg membahas hal yg sama, memang ada beberapa pihak cendrungan pemimpin harus bergama tertentu tapi  ketika bu Ratna singgung soal korupsi yg beragama tertentu maka jawabnnya adalah yg korupsi bukan karena agamanya tapi individu

Well apapun yg terjadi jalani saja yg ada :D

Quote from: sanjiva on 14 August 2012, 10:37:48 PM
Statement bahwa pemimpin mereka harus seiman sesuai ayat kitab sucinya juga menguatkan atau sebagai bukti untuk kasus2 separatis di Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan mungkin juga di Burma.

Bagaimana bisa jadi warga negara yang baik kalau mereka tidak mau menerima pemimpinya (presidennya) sendiri.  Paham ini menjadi bahaya laten di semua negara non mu5l1m yang ada penduduk mu5l1mnya karena suatu saat mereka bisa memberontak dan bikin onar karena ayat itu minta pemimpin mereka seagama dengan mereka.
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti