4. ‘Apakah kesaktian kekuatan psikis? Di sini, Kevaddha, seorang bhikkhu memperlihatkan berbagai kesaktian dalam berbagai cara. Dari satu, ia menjadi banyak, – dari banyak, ia menjadi satu; ia muncul dan lenyap; ia menembus tembok, dinding, dan gunung-gunung tanpa rintangan seolah-olah di ruang terbuka; ia menyelam ke dalam tanah dan keluar dari tanah seolah-olah di air; ia berjalan di atas air seolah-olah di atas tanah; ia terbang dalam posisi bersila di angkasa bagaikan burung dengan sayapnya; ia bahkan menyentuh dan memegang matahari dan bulan dengan tangannya, kuat dan sakti;[39] dan ia berjalan dengan tubuhnya hingga ke alam Brahma.’ dan ia dengan tubuhnya pergi hingga ke alam Brahma. Dan seseorang yang memiliki keyakinan dan percaya akan melihatnya melakukan hal-hal ini.’
5. ‘Ia memberitahukan hal ini kepada orang lain yang skeptis dan tidak percaya, dengan mengatakan: “Sungguh indah, sungguh menakjubkan, kesaktian dan keterampilan dari petapa itu …” dan orang itu akan berkata: “Tuan, ada sesuatu yang disebut jimat Gandhara. Dengan itu, bhikkhu tersebut menjadi banyak …”
Bagaimana menurutmu, Kevaddha, tidak mungkinkah seorang skeptis mengatakan hal itu kepada seorang yang percaya?’ ‘Mungkin saja, Bhagava’ ‘Dan itulah sebabnya, Kevaddha, melihat bahaya dari kesaktian demikian, Aku tidak menyukai, menolak, dan mencela mereka.’
6. ‘Dan apakah kesaktian telepati? Di sini, seorang bhikkhu membaca pikiran makhluk-makhluk lain, pikiran orang lain, membaca kondisi batin mereka, pikiran dan renungan mereka, dan mengatakan: “Pikiranmu seperti ini, kecenderunganmu seperti ini, hatimu seperti ini.” Dan seseorang yang berkeyakinan dan percaya akan melihatnya melakukan hal-hal ini.’
7. ‘Ia memberitahukan hal ini kepada orang lain yang skeptis dan tidak percaya, dengan mengatakan: “Sungguh indah [214], sungguh menakjubkan, kesaktian dan keterampilan dari petapa itu …” dan orang itu akan berkata: “Tuan, ada sesuatu yang disebut jimat Manika. Dengan itu, bhikkhu tersebut dapat membaca pikiran orang lain …” Dan itulah sebabnya, Kevaddha, melihat bahaya dari kesaktian demikian, Aku tidak menyukai, menolak, dan mencela mereka.’
8. ‘Dan apakah kesaktian nasihat? Di sini, Kevaddha, seorang bhikkhu memberikan nasihat sebagai berikut: “Perhatikan seperti ini, jangan perhatikan seperti itu, arahkan pikiranmu seperti ini, bukan seperti itu, lepaskan itu, capai ini dan pertahankan ini.” Itu, Kevaddha, disebut kesaktian nasihat.’
9-66. ‘Dan lagi, Kevaddha, seorang Tathagata telah muncul di dunia ini, seorang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, memiliki kebijaksanaan dan perilaku yang Sempurna, telah sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal seluruh alam, penjinak manusia yang harus dijinakkan yang tiada bandingnya, Guru para dewa dan manusia, Tercerahkan dan Terberkahi.
Beliau, setelah mencapainya dengan pengetahuan-Nya sendiri, menyatakan kepada dunia bersama para dewa, mara dan Brahma, para raja dan umat manusia. Beliau membabarkan Dhamma, yang indah di awal, indah di pertengahan, indah di akhir, dalam makna dan kata, dan menunjukkan kehidupan suci yang sempurna dan murni sepenuhnya. Seorang siswa pergi meninggalkan keduniawian dan mempraktikkan moralitas. Ia menjaga pintu-pintu indrianya dan mencapai empat jhana; ia mencapai berbagai pandangan terang; ia menembus Empat Kebenaran Mulia, sang jalan dan lenyapnya kekotoran-kekotoran,.... dan ia mengetahui: “Kelahiran telah berakhir, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak ada lagi yang lebih jauh di sini.” Itu, Kevaddha, disebut kesaktian nasihat.’
[....]
Note: penjelasan rinci dari tulisan yang berwarna hijau, baca di Digha Nikaya 2 (Samannaphala Sutta)