Taiwan Gelar Pernikahan Lesbian Buddha

Started by Ryobi, 12 July 2012, 10:07:40 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

will_i_am

ketinggalan satu...

...
3. ya dan tidak
4. bukan ya bukan tidak
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

adi lim

#16
Quote from: hemayanti on 14 July 2012, 08:21:54 PM
diluar dari segala peraturan hukum, apakah dalam agama buddha mengijinkan pernikahan sesama jenis?
YA atau TIDAK? :)

kalau agama Buddha dikaitkan dengan hukum Indonesia, tentunya jawab Tidak, karena harus mengikuti hukum Indonesia.
dan beberapa negara memperbolehkan pernikahan sejenis.

kalau ajaran Buddha urusan pernikahan sejenis atau tidak sejenis tidak dipermasahkan, karena keduanya hanya memuaskan nafsu dan penderitaan bahkan akan bertambah.
dan bagi yang umat praktek Atthasila harus menghindari dan bagi Bhikkhu dilarang karena melanggar Vinaya.

IMO ; boleh2 saja :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

ryu


Fish Huang dan You Ya-ting menjadi pasangan lesbian pertama yang merayakan pernikahan sesama jenis Buddha di Taiwan, Sabtu, 11 Agustus 2012. Ini sebuah langkah memperjuangkan hak asasi manusia agar Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis. "Kami tidak hanya melakukannya untuk diri kami sendiri, tapi juga untuk kaum gay dan lesbian lainnya," kata Fish Huang.

Huang dan Ya-ting, yang telah hidup bersama selama tujuh tahun, saling mengucap sumpah dan berdoa serta bertukar manik-manik--bukan cincin--di biara Taoyuan, Taiwan Utara. Hampir 300 umat Buddha bernyanyi bersama dalam perayaan pernikahan itu. Keluarga Huang maupun Ya-tin tidak hadir dalam upacara pernikahan mereka karena menghindari media yang meliput. Padahal, mereka sebelumnya menyatakan setuju hadir.

Pernikahan sesama jenis pertama di Taiwan terjadi pada 1996. Namun, pernikahan itu bukan pernikahan Buddha. Pernikahan Huang dan Ya-tin inilah yang diketahui sebagai pernikahan sesama jenis Buddha pertama di Taiwan.

Kelompok gay mendorong Presiden Ma Ying-jeou membuat undang-undang agar pasangan sesama jenis bisa melakukan pernikahan, dan itu berlaku juga untuk pasangan gay. Mereka berharap Presiden mau melakukan itu sebelum masa jabatannya berakhir pada 2016.

http://www.tempo.co/read/news/2012/08/12/118423003/Pertama-Lesbian-Menikah-di-Biara-Taiwan
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

sanjiva

Keblabasan nih vihara dan si bhiksuni. :o

Meskipun kita tidak menentang lesbian, mbok ya jangan dikawinkan mereka ini di vihara anda.     ::)

Kalau mereka mau hidup bersama ya silahkan saja.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

memang, sesuai vinaya gak seharusnya jubah kuning ngurusin perkimpoian, apapun gendernya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

juanpedro

kebetulan nih saya mau tanya.
proses pernikahan pasangan Buddhis apakah harus lewat vihara? atau cuma lewat pemerintah saja?
_/\_

khiong

sebenernya..sebenernya..vinaya nya..vinaya nya.. jadi bagaimana..?? :o

Forte

Quote from: juanpedro on 13 August 2012, 11:31:07 AM
kebetulan nih saya mau tanya.
proses pernikahan pasangan Buddhis apakah harus lewat vihara? atau cuma lewat pemerintah saja?
_/\_
biasanya lewat vihara, tapi gak diurus oleh bhante, melainkan cukup hanya pandita / romo saja yang menikahkan..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

sanjiva

#23
Quote from: juanpedro on 13 August 2012, 11:31:07 AM
kebetulan nih saya mau tanya.
proses pernikahan pasangan Buddhis apakah harus lewat vihara? atau cuma lewat pemerintah saja?
_/\_

Pemberkatan perkawinan dilakukan di salah satu majelis agama,  kemudian bukti surat pemberkatannya dicatatkan di Catatan Sipil.  Pencatatan Sipil boleh dilakukan bersamaan ataupun di lain hari (hari kerja).

Kalau minta dicatat misalkan di hari Minggu mengikuti hari pemberkatannya, maka perlu nego lagi (amplop) dengan petugas Capilnya yg mendatangi.

Karena dilakukan oleh majelis, maka bhikkhu dalam hal ini tidak terlibat.  Tetapi masih bisa diminta untuk memberikan pemberkahan (bukan pemberkatan) kepada mempelai setelah perkawinan mereka disahkan oleh romo panditanya.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

adi lim

#24
Quote from: sanjiva on 13 August 2012, 11:02:09 AM
Keblabasan nih vihara dan si bhiksuni. :o

Meskipun kita tidak menentang lesbian, mbok ya jangan dikawinkan mereka ini di vihara anda.     ::)

Kalau mereka mau hidup bersama ya silahkan saja.

memang biksuni boleh menikahkan pasangan.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: khiong on 13 August 2012, 11:46:14 AM
sebenernya..sebenernya..vinaya nya..vinaya nya.. jadi bagaimana..?? :o

karena ada beda tradisi, tentunya ada beda vinaya.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

juanpedro

makasih atas jawabannya _/\_
nanya lagi,

Quote from: sanjiva on 13 August 2012, 11:02:09 AM
Keblabasan nih vihara dan si bhiksuni. :o

Meskipun kita tidak menentang lesbian, mbok ya jangan dikawinkan mereka ini di vihara anda.     ::)

Kalau mereka mau hidup bersama ya silahkan saja.
bagaimanakah hubungan sejenis dalam pandangan Buddhisme? termasuk perbuatan benar atau salah?

ryu

baru tau udah ada threadnya , di join aja jadinya
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Alucard Lloyd

Quote from: hemayanti on 14 July 2012, 08:21:54 PM
diluar dari segala peraturan hukum, apakah dalam agama buddha mengijinkan pernikahan sesama jenis?
YA atau TIDAK? :)

Bila kita membaca sutta yang ada, kemungkinan di ajaran buddha tidak menyarakan untuk menikah karena sering kali sang buddha menyarankan kehidupan suci. Tapi bukan berarti sebagai budhist tidak boleh menikah, menikah adalah pilihan hidup cuma bila menikah sangat sulit untuk terlepas dari nama nya duhka. Itu saja perbedaannya tetapi terlepas dari menikah atau tidak semua umat budhist ingin terlepas dari duhka dan samsara. Perbedaanya kalau menikah sedikit membawa masalah bila tidak cocok dengan pasangannya. Tapi bisa menjadi berkah bila ketmu dengan yang membawa kebaikan dalam kehidupannya. Jadi menikah atau tidak itu semua adalah pilihan hidup. Dan mau dilakukan dengan sesama jenis atau lain jenis itu juga pilihan hidup karena semua mempunyai kebaikan dan keburukannya sendiri sendiri.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

hemayanti

Quote from: juanpedro on 13 August 2012, 11:37:31 PM
makasih atas jawabannya _/\_
nanya lagi,
bagaimanakah hubungan sejenis dalam pandangan Buddhisme? termasuk perbuatan benar atau salah?
benar atau salah tidak dipengaruhi oleh jenis kelaminnya.
yang jelas sesuai dengan hukum negara setempat, dan tidak melakukan asusila.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."